Anda di halaman 1dari 4

A.

Definisi Pendapatan Nasional

1. Sejarah Pendapatan Nasional


Konsep dasar pendapatan nasional pertama kali dikemukakan oleh Sir William
Petty, dimana pada tahun 1665 beliau ingin mengukur pendapatan nasional
Negaranya (Britania Raya/Inggris/British/United Kingdom). Menurutnya, hal yang
digunakan dalam menghitung pendapatan nasional adalah seluruh konsumsi
masyarakat dalam tahun yang bersangkutan. Namun, pada era modern ini, pernyataan
yang diungkapkan oleh Sir Wiliam banyak disanggah oleh para ahli. Dan merekapun
sepakat menyempurnakan penghitungan Pendapatan Nasional menggunakan GNP
(Produk Nasional Bruto/ Gross National Product).
2. Konsep Pendapatan Nasional
a) GDP
GDP adalah jumlah produk atau jasa yang dihasilkan oleh unit – unit produksi
yang berada di wilayah hukum Negara tertentu, dalam satu tahun periode
bersangkutan. Dimana rumusnya adalah

GDP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Masyarakat


Asing di Dalam Negeri

Dalam perhitungannya, seluruh perusahaan yang ada di Indonesia dihitung


sebagai unit yang menghasilkan barang atau jasa. Dan yang terpenting perusahaan
tersebut berada di wilayah hukum suatu Negara yang bersangkutan. Misalkan di
Indonesia ada perusahaan LN yang membuka cabang di Indonesia, seluruh hasil
produksinya baik berupa barang atau jasa dihitung dalam GDP.
b) GNP
GNP merupakan kebalikan dari GDP, ketika GDP menghitung produksi
perusahaan asing di wilayah hukum suatu Negara tertentu. Maka, GNP
menghitung produksi barang atau jasa perusahaan suatu Negara induk di Negara
lain. Dengan rumus sebagai berikut

GNP = Pendapatan Masyarakat Dalam Negeri + Pendapatan Masyarakat


Dalam Negeri di Luar Negeri – Pendapatan Masyarakat Asing di Dalam
Negeri

Sebagai contohnya, apabila ada perusahaan dari Indonesia yang membuka


cabang di luar negeri, maka produksi barang atau jasanya akan dicatat dalam
GNP. Dan perusahaan asing yang ada di Indonesia akan digunakan sebagai
pengurang dari perusahaan perusahaan yang menggunakan bendera Indonesia.
c) NNP
NNP adalah GDP yang dikurangi tengan penyusutan peralatan – peralatan
produksi. Dengan rumusnya adalah

NNP = (GDP – Depresiasi) + Subsidi

Apabila terdapat subsidi di dalam barang/jasa yang dihasilkan maka rumusnya


akan ditambahkan dengan subsisdi
d) NNI
NNI adalah pendapatan balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
factor – factor produksi. Baik itu tenaga, lahan, dan lain lain. Rumusnya sebagai
berikut

NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung – subsidi

Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada
pihak lain. Seperti PPN, pajak hadiah dan lain lain. Sedangkan subsidi harus
ditambahkan karena ada beberapa barang yang harganya lebih murah dari
sebenarnya. Contohnya pupuk, beras, dan BBM.
e) PI
Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap
individu, termasuk pendapatan yang diterima oleh pensiunan atau pendapatan
pengusaha yang didapat secara berantai.

PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment

Transfer payment adalah penerimaan – penerimaan yang bukan merupakan


balas jasa produksi. Tetapi diambil dari pendapatan nasional tahun lalu, berupa
dana pensiunan, dana social, pendidikan, dan kesehatan.
f) DI
Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dibelanjakan oleh
masyarakat. Baik itu dalam bentuk konsumsi, tabungan, dan investasi. Rumus DI
adalah

DI = PI – Pajak Langsung

Pajak langsung adalah pajak yang langsung dikenakan terhadap orang atau
instansi yang bersangkutan, contohnya adalah pajak penghasilan.
3. Penghitungan Pendapatan Nasional
a) Pendekatan Produksi

Y = nilai tambah 1, nilai tambah 2, …, nilai tambah ke-n

b) Pendekatan Pendapatan

Y = upah + sewa + bunga + laba

c) Pendekatan Pengeluaran

Y = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor – impor)


4. Manfaat Pendapatan Nasional
a) Mengetahui dan mempelajari struktur perekonomian
b) Mengetahui perkembangan perekonomian dalam suatu Negara dari tahun ke
tahun
c) Mengetahui perkembangan perekonomian antar daerah
d) Untuk membandingkan kemajuan ekonomi antar Negara dari waktu ke waktu
e) Sumber informasi bagi pemerintah
f) Landasan pemerintah untuk membuat atau menentukan kebijakan ekonomi
g) Membandingkan tingkat kesejahteraan antar Negara dari waktu ke waktu
h) Mengukur tingkat kemakmuran suatu Negara dalam periode tahun tertentu
5. Faktor yang Mempengaruhi
a) Permintaan dan Penawaran Agregat
Apabila permintaan agregat mengalami peningkatan, maka akan meningkatan
harga barang dan output nasional, otomatis akan mengurangi tingkat
pengangguran. Sedangkan apabila terjadi penurunan terhadapat penawaran
agregat akan berdampat pada kenaikan harga barang, namun penurunan pada
outpun nasional, otomatis hal ini akan menyebabkan peningkatan pengangguran.
b) Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan tabungan memiliki posisi yang saling berlawanan, apabila
konsumsi tinggi, maka tabungan akan rendah. Begitupun sebaliknya, apabila
konsumsi rendah, maka tabungan akan tinggi.
c) Investasi
Investasi memiliki posisi yang sama seperti tabungan, apabila tingkat
tabungan tinggi, otomatis tingkat investasi ikut tinggi.

B. Definisi dan Penghitungan Barang Akhir dan Nilai Tambah


1. Penghitungan Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi dilakukan dengan cara menambahkan nilai produksi akhir
dari setiap factor produksi. Contoh yang saya berikan adalah sector tekstil, dengan
kapas sebagai bahan mentahnya
Tabel B.1.1
Nama Barang Nilai Tambah Harga Barang
Petani 5,000 5,000
Pengepul 5,000 10,000
Pengerajin 10,000 20,000
Penjual Grosir 5,000 25,000
Penjualan Eceran 3,000 28,000
Total Nilai Tambah 28,000
Dari contoh tabel di atas, Pendapatan Nasional yang dihitung adalah nilai akhir
dari produksi kapas. Dimana nilai tersebut akan sama jika kita menjumlahkan seluruh
nilai tambah produksi kapas.

C. Definisi dan Penghitungan Pendapatan Nasional Harga Konstan dan Harga Berlaku
Harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang atau jasa yang dihitung
menggunakan harga barang yang berlaku setiap tahun. Sedangkan, Harga konstan
menunjukan nilai tambah barang atau jasa yang dihitung menggunakan harga yang
berlaku pada tahun yang bersangkutan

D. Definisi dan Penghitungan Pendapatan Nasional dengan Metode Produksi


Penghitungan Pendapatan Nasional dengan metode produksi dapat menggunakan
tabel seperti pada Tabel B.1.1, atau dengan rumus y = nilai tambah 1, nilai tambah 2,
…, nilai tambah ke-n

https://guruakuntansi.co.id/konsumsi-tabungan-investasi/
https://www.jurnal.id/id/blog/pengertian-dan-konsep-pendapatan-nasional/
https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pendapatan-nasional.html
https://pidiekab.bps.go.id/subject/11/produk-domestik-bruto--lapangan-usaha-.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendapatan_nasional
https://www.yuksinau.id/pendapatan-nasional/

Anda mungkin juga menyukai