Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK I

PERCOBAAN III

PEMBUATAN KALIUM IODAT

OLEH :

NAMA :EPRI ADIANSYAH

STAMBUK :F1C1 17 011

KELAS :KIMIA (A)

KELOMPOK :III (TIGA)

ASISTEN :SRI WAHYNINGSI KATILI

LABORATORIUM KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kalium adalah logam putih-perak yang lunak. Logam ini melebur pada

63,5oC. Ia tetap tak berubah dalam udara kering, tetapi dapat dengan cepat

teroksidasi dalam udara lembab, menjadi tertutup dengan suatu lapisan biru.

Logam itu menguraikan air dengan dahsyat, sambil melepaskan hidrogen dan

terbakar dengan nyala lembayung. Kalium biasanya disimpan dalam pelarut nafta.

Sedangkan iodida merupakan unsur halogen yang reaktif, dan berbentuk padat,

berwarna biru-hitam pada suhu kamar, serta dalam bentuk murninya iodida

merupakan unsur yang bersifat racun.

Salah satu upaya memiliki dampak positif terhadap peningkatan Sumber

Daya Manusia (SDM) adalah peningkatan status gizi masyarakat. Dalam skala

nasional garam merupakan salah satu bahan tambahan makanan yang digunakan

oleh manusia. Hampir seluruh makanan umumnya menggunakan garam sebagai

penyedap rasa untuk memberikan cita rasa. Air sangat bermanfaat untuk tubuh

kita. Perlu kita ketahui bahwa tubuh manusia mengandung 60-70% air dari

seluruh berat badan sehingga bila tubuh kekurangan 20% air saja dapat

mengakibatkan kematian. Kalium Iodat (KIO3) merupakan salah satu zat yang

harus ada pada garam beriodium. Kalium Iodat (KIO3) juga terdapat dalam air.

Kalium Iodat (KIO3) merupakan salah satu zat yang harus ada pada garam

beriodium. Kalium Iodat (KIO3) juga terdapat dalam air. Garam iodium berasal

dari persenyawaan zat air dan zat asam iodium, (HI) atau persenyawaan iodium
dengan senyawa bukan logam atau organik yang berasl dari ion I berguna untuk

menjaga pertumbuhan kelenjar gondok atau tiroksin. Empat senyawa anorganik

yang digunakan sebagai sumber iodida, tergantung pada produsen: iodat

kalium, kalium iodida, natrium iodat, dan natrium iodida. Berdasarkan latar

belakang diatas, maka dilakukan percobaan pembuatan kalium iodat.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana proses pembuatan

kalium iodat?

C. Tujuan

Tujuan dilakukannya percobaan ini adalah untuk memberikan gambaran

tentang proses pembuatan kalium iodat.

D. Manfaat

Manfaat yang ingin dicapai pada percobaan ini adalah dapat mengetahui

proses pembutan kalium iodat.


II. TINJAUAN PUSTAKA

Kalium merupakan salah satu elektrolit yang berperan penting dalam

tubuh. Kalium adalah ion bermuatan positif dan terdapat di dalam sel. Kalium

diabsorpsi di usus halus dan sebanyak 80-90% kalium yang dikonsumsi diekskresi

melalui urin, sisanya dikeluarkan melalui feses, keringat dan cairan lambung.

Kalium berfungsi dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit,

keseimbangan asam basa, transmisi saraf dan relaksasi otot. Kalium didapat dari

makanan dan minuman yang dikonsumsi, antara lain: bayam, sawi, anggur,

blackberry dan jeruk ( Telungnen, 2016).

Iodium ada dalam tubuh dalam jumlah sangat sedikit, yaitu sebanyak

kurang lebih 15-23 mg. sekitar 75% dari iodium ada didalam kelenjar tiroid

digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin, triiodotironin (T3) dan

tetraiodotironin (T4). Iodium bersifat sensitif terhadap panas dan cahaya. Proses

pengolahan bahan makanan akan mengurangi ketersediaan iodium dalam

makanan. Semakin tinggi suhu dan semakin lama waktu yang dipergunakan untuk

mengolah bahan makanan, maka semakin tinggi jumlah iodium yang hilang

(Novitasari dan Muslimah, 2015).

Klorat merupakan salah satu analit kepentingan, terutama dari sudut

pandang mengevaluasi kualitas air. Beberapa lembaga seperti Organisasi

Kesehatan Dunia dan American Public Health Association telah mengeluarkan

dokumen untuk memeriksa isi klorat dalam air, karena toksisitas untuk tidak

hanya manusia tetapi juga makhluk hidup lainnya. n klorat diukur dengan
instrumen analisis seperti elektroda ionselektif, Spektrofotometer, analisa injeksi

Dan kromatografi. Instrumen ini memerlukan larutan standar klorat untuk

mengukur. Namun, ada larutan standar ion klorat ditandai dengan prosedur

metrologis valid yang telah ada (Asaki, 2018).

Kalium tiosulfat secara luas digunakan dalam analisis titrimetri dan sering

digunakan sebagai bahan utama untuk iodometri, reduksi iodium (I ). Secara

umum, konsentrasi Na2S2O3 di titrasi redoks ditentukan berdasarkan uji kalium

iodat (KIO3) atau potassium dichromate (K2Cr2 O7). Reaksi I2 (tri iodide,

I3-)dibebaskan oleh KIO3 atau K2Cr2O7 dalam larutan asam kalium iodida (KI) bisa

dititrasi dengan larutan Na2S2O3 untuk menentukan  larutan Na2S2O3. Dalam

literatur, ketersediaan KIO3 untuk titrasi direkomendasikan sebagai standar utama

(Asakai dan Hioki, 2016).

GAKI (Gangguan Akibat Kekurangan Iodium). Gangguan akibat

kekurangan iodium (GAKI) adalah gangguan tubuh yang disebabkan oleh

kekurangan iodium sehingga tubuh tidak dapat menghasilkan hormon tiroid. Salah

satu cara penanggulangan kekurangan iodium adalah melalui fortifikasi garam

dapur dengan iodium ( Permatasari dkk, 2017).


III. METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan pembuatan kalium iodat dilakukan pada hari Kamis tanggal 18

Oktober 2018 pada pukul 07:30-09:55 WITA, bertempat di Laboratorium Kimia

Anorganik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Halu

Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah labu alas bulat 100 mL, gelas

kimia 250 mL dan 100 mL, neraca analitik, corong, batang pengaduk, hot plate,

gelas ukur 100 mL, kertas saring , lap halus dan lemari asam.

2. Bahan

Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah kristal Kalium klorat

(KClO3), asam nitrat (HNO3) pekat, KOH 10%, KI dan larutan kanji.
C. Prosedur Kerja

KClO3
- ditimbang 6 gr dan masukkan
kedalam labu alas bulat yang berisi
16 ml air hanga
- ditambahkan 7 gr iodium dan 0,2
ml asam nitrat pekat.
- dimasukkan kedalam lemari asam
- dipanaskan
- hentikan pemanasan pada saat
reaksi berlangsung dan panaskan
kembali pada saat reaksi mulai
meredah
Larutan KClO3 + I2 + HNO3 pekat
- ditambahkan iodium 0,2 gr
- didihkan larutan untuk membuang
kelebihan klorida dan iodium
- diuapkan hingga membentuk KIO3
- di dinginkan
- dipisahkan dari larutan
Kristal KClO3
- dilarutkan dalam air panas
- ditambahkan KOH 10%
- di dinginkan hingga terbentuk
kristal

Residu Filtrat
- dikeringkan
- Ditimbang
- Dihitung rendamennya

Rendamen = 64,72%
IV.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Data pengamatan

No Perlakuan Pengamatan
6 gr + 16 ml air hangan + 7 gr
1. KI + 0,2 ml asam nitrat Larutan berwarna bening
dipanaskan
Larutan KClO3 + KI + HNO3
2. pekat dipanaskan + 0,005 ml Terbentuk endapan kristal
larutan iodium

2. Analisis data

a. Berat kertas saring =1,04 (a)


Berat kristal KIO3 = 5.54 (b)
Berat kristal KIO3 secara praktek = 4.5 gram
Berat kertas saring + berat kristl = 6.58 gram

b. Massa KClO3= 6 gram

VH2O = 16 mL

M KI = 7 gram

VHNO3 = 0.2 mL

KOH 10%

MrKClO3 = 122.5 gram/mol

MrKI = 166 gram/mol

MrKIO3 = 214 gram/mol


Massa KClO3 6 gram = 0.04 mol
Mol KClO3= =
Mr KClO3 122.5 gram/mol
Massa KI 7 gram
Mol KI = = = 0.04 mol
Mr KI 166 gram/mol

c. Reaksi
KClO3 + KI KCl + KCl
m= 0.04 mol 0.04 mol - -
t = 0.04 mol 0.04 mol 0.04 mol 0.04 mol
s= - - 0.04 mol 0.04 mol

d. Massa KIO3 (praktikum)

= Mol KIO3 x Mr KIO3

= 0.04 Mol x 214 gram/mol

= 8.56 gram

berat kristal secara praktek KIO3


% rendamen = x 100%
berat kristal secara teoritis KIO3

5.54 gram
= x 100 %
8.56 gram
= 64.72 %
B. Pembahasan

Kalium iodat merupakan pengoksidasi anorganik, dan reduktor organik

bahan yang mudah terbakar seperti belerang, fosfor atau serbuk logam dapat

dicampur untuk membentuk campuran eksplosif. Serta membentuk ledakan

campuran dengan bahan yang mudah terbaka. Kalium iodat atau KIO3 adalah

serbuk putih dan tidak berbau serta mempunyai berat molekul 214,00. Kalium

iodat mudah larut dalam air dan berfungsi mengatur keseimbangan dan elektrolit

tubuh yang berada di dalam maupun diluar sel. Sebagaimana kita ketahui bahwa

garam adalah sebagai sarana dalam penyampaian yodium yang sangat diperlukan

oleh tubuh. Yodium ang ditambahkan biasanya dalam bentuk KIO3 (0,005-0,01

% dalam garam).

percobaan Pembuatan kalium iodat digunakan larutan KClO3 dengan KI.

Sebagai larutan baku, dalam pembuatan kalium iodat, dimana jika direaksikan

akan membentuk KIO3 dengan KCl. Kalium iodat dapat dibuat dengan melarutkan

kalium klorat (KClO3) dengan menggunakan air hangat, karena kalium klorat

sukar larut dalam air sehingga setidaknya dapat melarutkan sedikit demi , sedikit

kalium klorat tersebut kemudian dilakukan penambahan iodium dan asam nitrat

pekat. Pada penambahan Kalium Iodida tersebut bertujuan agar diperoleh iodat

dan membuang kelebihan klorida dan kelebihan iodium, sedangkan untuk

penambahan asam nitrat pekat (HNO3) bertujuan untuk membentuk endapan.

Pemanasan dilakukan dalam lemari asam karena bahan-bahan yang digunakan

cukup berbahaya. Pada perlakuan pertama didapatkan hasil pengamatan larut

berwarna bening, kemudian pada perlakuan kedua didapatkan hasil pengamatan


terbentuknya endapan kristal. Kristal atau hablur adalah suatu padatan yang atom,

molekul, atau ion penyusunnya terkemas secara teratur dan polanya berulang

melebar secara tiga dimensi. Secara umum, zat cair membentuk kristal ketika

mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya berupa kristal tunggal.

Pemanasan dihentikan bila reaksi mulai berlangsung tetapi dipanaskan kembali

bila reaksi mulai mereda.

Bentuk kristal juga penting untuk diperhatikan karena ada banyak bentuk

kristal kubus, oktahedron atau jarum,jarum sangat menguntungkan karena mudah

dicuci setelah disaring. Kristal dengan struktur yang lebih kompleks yang

berlekuk dan berlubang, lubang akan menahan cairan induk bahkan setelah dicuci

dengan reagen tertentu. Kristal yang diperoleh dari percobaan ini adalah bentuk

kristal rhombik yaitu bentuknya tidak beraturan. Kemudian dikeringkan di udara

bebas sehingga dapat ditimbang beratnya dan ditentukan rendamennya.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka diperoleh % rendamen kristal

KIO3 adalah 64,72 %.


V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat disimpulkan

bahwa garam KIO3 dapat dibuat dengan cara mereaksikan garam KCIO3 dan KI

dalam suasana asam melalui penambahan HNO3. Dari hasil percobaan diperoleh

berat kristal KIO3 adalah 6,58 gram dengan % rendamen adalah 64,72%.
DAFTAR PUSTAKA

Asakai, T., 2018, Chlorate ion standard solution established by multipath titration
techniques.MicrochemicalJournal,DOI:10.1016/j.microc.2018.06.015.

Asakai, T, Akiharu, H., 2016, Investigation of Iodine Liberation Process in Redox


Titration of Potassium Iodate with Sodium Thiosulfate, Analytica
Chimica Acta, DOI:10.1016/j.aca.2016.01.021.

Novitasari, A. E, Hidayatul, M., 2015, Pengaruh Suhu dan Waktu Pemanasan


Terhadap Kadar Kalium Iodat (KIO3) dalam Larutan Garam
Beriodium. Jurnal sains, 5(10).

Tulungnen, R. S, Ivonny, M. S, Damajanty, H. C. P., 2016, Hubungan Kadar


Kalium Dengan Tekanan Darah pada Remaja di Kecamatan Bolangitan
Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Jurnal Kedokteran
Klinik (JKK), 1(2).

Permatasari, S. M, Siti, H, Slamet, I., 2017, Stabilitas Kadar Iodium dalam Garam
Fortifikasi Kalium Iodida (KI) Menggunaka NaFeEDTA, Darussalam
Nutrition Journal, 1(1).

Anda mungkin juga menyukai