DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH:
ii
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................iii
BAB I..................................................................................................1
BAB II.................................................................................................4
BAB III..............................................................................................43
3.1 KESIMPULAN.........................................................................43
3.2 SARAN....................................................................................43
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................44
iv
BAB I
PENDAHULUAN
• Kelebihan Beton
1. Harganya relatif murah karena menggunakan bahan lokal.
2. Mempunyai kekuatan tekan yang tinggi, serta mempunyai
sifat tahan terhadap pengkaratan atau pembusukan oleh
kondisi lingkungan.
3. Adukan beton mudah diangkut maupun dicetak dalam
Bentuk dan ukuran sesuai keinginan
4. Kuat tekan beton jika dikombinasikan dengan baja akan
mampu memikul beban yang berat.
• Kekurangan Beton
v
1. Beton memiliki kuat Tarik yang rendah sehingga mudah
retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan,atau
tulangan kasa (meshes).
2. Adukan Beton menyusut saat pengeringan sehingga perlu
dibuat dilatasi (expansion joint) untuk struktur yang
Panjang untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan
pengembangan beton.
3. Beton keras (beton) mengembang dan menyusut bila
terjadi perubahan suhu, sehingga perlu dibuat dilatasi
untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan
suhu.
4. Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga
selalu dapat dimasuki air,dan air membawa kandungan
garam dapat merusak beton.
5. Beton bersifat getas (tidak dektail) sehingga harus dihitung
dan detail secara seksama agar setelah dikomposisiskan
dengan baja tulangan menjadi bersifat dektail terutama
pada struktur tahan gempa.
vi
1.2 RUMUSAN MASALAH
Apa saja bahan dasar penyusun beton?
Apa keuntungan dan kerugian beton kontruksi?
Bagaimana aplikasi beton pada kontruksi bangunan gedung?
Apa saja jenis-jenis tulangan pada aplikasi beton pada kontruksi
bangunan gedung?
vii
BAB II
PEMBAHASAN
viii
1. Pada suhu 100°C (dalam keadaan kering oven kandungan
H2O masih ada)
2. Pada suhu 250°-300°C(warnanya kemerahan, H2O sudah
hilang)
3. Pada suhu 800° C(proses kalsinasi) CO 2 hilang peruraian
dari Batu kapur ke kapur toho (kapur hidup)
4. Pada suhu 1350°C terjadi proses sintering (pelelahan)
ix
penting dalam pembuatan mortar atau beton. Dari segi
ekonomis lebih menguntungkan jika digunakan campuran
beton dengan sebanyak mungkin bahan pengisi dan sedikit
mungkin jumlah semen. Namun keuntungan dari segi
ekonomis harus diseimbangkan dengan kinerja beton baik
dalam keadaan segar maupun setelah mengeras.
x
Batu, umumnya besar butiran lebih dari 40 mm
AIR
xi
dari berat semen saja, namun dalam kenyataannya nilai faktor
air semen yang dipakai sulit jika kurang dari 0,35. Kelebihan
air dari jumlah yang dibutuhkan dipakai sebagai pelumas,
tambahan air ini tidak boleh terlalu banyak karena
kekuatan beton menjadi rendah dan beton menjadi keropos.
Kelebihan air ini dituang (bleeding) yang kemudian
menjadi buih dan terbentuk suatu selaput tipis
(laitance). Selaput tipis ini akan mengurangi lekatan antara
lapis-lapis beton dan merupakan bidang sambung yang lemah
ADMIXTURE
xii
Puzolan
CH + S + H → C – S – H
Dan
CH + A + H → C – A – H
Keterangan:
xiii
Pozolan dapat dipakai sebagai bahan tambahan atau
sebagai pengganti sebagian semen portland. Bila dipakai
sebagai pengganti sebagian semen portland, umumnya
berkisar antara 10 sampai 35 persen berat semen. Bahan
tambahan ini dapat membuat beton lebih tahan terhadap
garam, sulfat, dan air asam. Laju kenaikan kekuatannya lebih
lambat daripada beton normal. Pada umur 28 hari kuat
tekannya lebih rendah daripada beton normal, namun
sesudah 3 bulan (90 hari) kuat tekannya dapat sedikit lebih
tinggi.
KEUNTUNGAN
Mudah dicetak sehingga bentuk bervariasi
Awet dan tahan lama
Tahan api
Ekonomis
Dapat dicor di tempat
Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-
bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland.
xiv
Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran,
sehingga biaya perawatan termasuk rendah
Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi,
serta mempunyai sifat tahan terhadap
pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak
bertulang atau pasangan batu.
Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun
dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun
tergantung keinginan
KERUGIAN
Tegangan tarik rendah
Duktilitas rendah
Berat sendiri sangat besar
Volume tidak stabil
Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga
mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan,
atau tulangan kasa.
Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton
keras mengembang jika basah sehingga dilatasi
(constraction joint) perlu diadakan pada beton yang
panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut
pengerasan dan pengembangan beton.
Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi
perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi
(expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak
akibat perubahan suhu.
xv
Beton sulit untuk kedap air secara sempurna,
sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang
membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus
dihitung dan didetail secara seksama agar setelah
dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat
daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
A. Pondasi
xvi
menjamin keseimbangan dan kestabilan bangunan terhadap
berat yang akan dibebankan pada pondasi tersebut.
xvii
Pondasi Rollag Bata (untuk Penahan lantai)
xviii
Pondasi batu kali merupakan pondasi penahan dinding yang
digunakan pada bangunan sederhana. Pondasi ini terdiri dari
batu kali dan perekat yang berupa campuran pasir dan
semen. Biasanya campuran agregat untuk merekatkan batu
kali ini menggunakan perbangingan 1 : 3 karena batu kali
akan selalu menerima rembesan air yang berasal dari tanah.
Sehingga membutuhkan campuran yang lebih kuat menahan
rembesan.
xix
Pondasi Tapak atau Ceker Ayam (untuk Bangunan bertingkat
2-3 Lantai)
xx
Pondasi Sumuran (untuk Bangunan Bertingkat)
xxi
Gambar pondasi bored pile
xxii
seperti Apartment, Kondominium, Rent Office dan sebagainya.
Pondasi ini hampir sama dengan pondasi bored pile. Namun
pondasi tiang pancang memiliki kekuatan yang lebih besar
dibandingkan dengan pondasi bored pil
xxiii
Namun berdasarkan konstruksinya, ada beberapa
macam sloof sebagai berikut :
xxiv
tersebut nanti “benar-benar Mampu” untuk memikul Beban
Dinding Bata diatasnya nanti. Untuk itu ada baiknya kita
menggunakan jasa Konsultan untuk menghitung dan
mendisain dimensi Sloof ini
Gambar sloof
xxv
dinding rumah tersebut. Bila dikategorikan Sloof adalah
termasuk Pondasi Menerus.
C. Kolom
xxvi
Jenis-Jenis Kolom Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986)
jenis-jenis kolom ada tiga, yaitu :
xxvii
Fungsi Kolom
D. Balok
xxviii
apabila terjadi pergerakan kolom-kolom tersebut tetap bersatu
padu mempertahankan bentuk dan posisinya semula. Ring
balok dibuat dari bahan yang sama dengan kolomnya
sehingga hubungan ring balok dengan kolomnya bersifat kaku
tidak mudah berubah bentuk.Pola gaya yang tidak seragam
dapat mengakibatkan balok melengkung atau defleksi yang
harus ditahan oleh kekuatan internal material.
xxix
lebih besar dan momen yang lebih kecil dari serangkaian
balok tidak menerus dengan panjang dan beban yang sama.
a. Balok kayu
b. Balok baja
c. Balok beton
E. Pelat lantai
xxx
Plat lantai adalah lantai yang tidak terletak di atas tanah
langsung, merupakan lantai tingkat pembatas antara tingkat
yang satu dengan tingkat yang lain. Plat lantai didukung oleh
balok-balok yang bertumpu pada kolom-kolom bangunan.
Ketebalan plat lantai ditentukan oleh :
xxxi
2. Sebagai tempat berpijak penghuni di lantai atas
3. Untuk menempatkan kabel listrik dan lampu pada ruang
bawah\
4. Meredam suara dari ruang atas maupun dari ruang bawah
5. Menambah kekakuan bangunan pada arah horizontal
xxxii
c. Pada plat lantai yang tebalnya lebih dari 25cm harus
dipasang tulangan rangkap atas bawah;
xxxiii
c. Tidak dapat terbakar dan dapat lapis kedap air, jadi
diatasnya boleh dibuat dapur dan km/wc
Berat tegel+perekat =
0,120 t/m2
xxxiv
Berat plafon+penggantung =
0,020 t/m2
xxxv
2. Tulangan Tumpuan. Yaitu tulangan pokok atau tulangan utama
yang posisinya berada di sekitar area tumpuan. Biasanya yang
menggunakan istilah ini hanya untuk balok (dan juga pelat).
Kolom tidak mengenal tulangan tumpuan. Kalau kolom biasanya
istilahnya tulangan ujung atas atau bawah.
xxxvi
4. Tulangan Geser. Tulangan geser disebut juga begel, sengkang,
ties, stirrups, dan lain-lain. Yaitu tulangan melingkar yang
mengikat tulangan utama pada balok maupun kolom. Fungsinya
untuk memegang tulangan utama, dan sebagai tulangan geser
(menahan gaya dalam geser).
xxxvii
tulangan lapangan. Biasanya tulangan ekstra ini tidak
dipasang di sepanjang balok, tapi hanya di sekitar area yang
membutuhkan saja.
xxxviii
Dimensi struktur biasanya diberi notasi b dan h, dengan b
adalah ukuran lebar dan h adalah ukuran tinggi total dari
penampang struktur. Sebagai contoh dimensi balok ditulis b/h
atau 300/500, berarti penampang dari balok tersebut
berukuran lebar balok b = 300 mm dan tinggi balok h = 500
mm
xxxix
dapat bekerja dengan baik dalam sistem struktur, beton perlu
dibantu dengan memberinya perkuatan penulangan yang
berfungsi menahan gaya tarik. Penulangan beton
menggunakan bahan baja yang memiliki sifat teknis yang kuat
menahan gaya tarik. Baja beton yang digunakan dapat berupa
batang baja lonjoran atau kawat rangkai las (wire mesh) yang
berupa batang-batang baja yang dianyam dengan teknik
pengelasan. Baja beton dikodekan berurutan dengan: huruf
BJ, TP dan TD,
§ BJ berarti Baja
xl
m (kN/ um
cm2 ) (kN/
cm2 )
BJT 24 39 18
P –
30 49 14
24
30 49 14
BJT
P – 35 50 18
30
40 57 16
BJT
D –
30
BJT
D –
35
BJT
D –
40
xli
material 2400kg/ cm2 ( 240 MPa ) Secara umum berdasarkan
SNI 03-2847-2002 tentang Tata cara perhitungan struktur
beton untuk bangunan gedung, baja tulangan yang
digunakan harus tulangan ulir. Baja polos diperkenankan
untuk tulangan spiral atau tendon.
Tulangan Polos
xlii
Diame Berat ( kg / m) Luas penampang
ter
( cm2 )
( mm )
6 0,222 0,28
8 0,395 0,50
10 0,617 0,79
12 0,888 1,13
16 1,578 2,01
xliii
10 0,617 3,14 0,785
xliv
Simbul simbul gambar pembesian
xlv
A = Luas tulangan tarik
xlvi
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
xlvii
DAFTAR PUSTAKA
https://hidayatullailiah.wordpress.com/2016/04/02/bahan-
penyusun-beton/
http://kontruksibangunan-
kb1.blogspot.co.id/2013/03/kelebihan-dan-kekurangan-beton-
pada-konstruksi.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Beton
http://mynewblogkti.blogspot.co.id/2016/05/struktur-beton-
sebagai-salah-satu-bahan_14.html
https://www.scribd.com/doc/203868369/Makalah-Teknologi-
Bahan-1-Beton
http://projectmedias.blogspot.co.id/2014/03/macam-macam-
tulangan.html
http://blogargajogja.com/struktur/cara-membaca-tulangan-
lapangan-dan-tumpuan-pada-gambar-kerja-
struktur.html/attachment/membaca-gambar-detail-balok-
kolom-argajogja
https://vancivil.blogspot.co.id/2016/10/pbi-peraturan-beton-
bertulang-indonesia.html
xlviii
xlix