Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.
com
604
KARAKTERISTIK OPINION LEADER DAN BOUNDARY
SPANNERS DALAM PERAWATAN JANGKA PANJANG
WB Berta1, J. Keefe2, L. Cranley1, D. Taylor3, E. McAfee2,
G. Thompson4, J.Baumbusch5, J. Profetto-McGrath6, 1.
Universitas Toronto, Toronto, Ontario, Kanada, 2. Universitas
Mount Saint Vincent, Halifax, Nova Scotia, Kanada, 3.
Kesehatan Interior, Kelowna, British Columbia, Kanada,
4. Universitas Manitoba, Winnipeg, Manitoba, Kanada,
5. Universitas British Columbia, Vancouver, British
Columbia, Kanada, 6. Universitas Alberta, Edmonton,
Alberta, Kanada
The Advice Seeking Networks in Long Term Care Study menggunakan
analisis jaringan sosial untuk memahami jaringan saran informal dari para
pemimpin senior di perawatan jangka panjang Kanada (LTC), dengan tujuan
menggunakan pengetahuan ini untuk menginformasikan upaya masa depan
untuk menyebarkan inovasi peningkatan kualitas secara lebih efektif. Dalam
abstrak ini kami menjelaskan salah satu komponen utama dari penelitian ini,
analisis kualitatif dari wawancara yang dilakukan dengan 39 pemimpin opini,
penentu batas, dan pencari saran yang diidentifikasi dalam jaringan saran
interpersonal di sektor ini. Di masing-masing dari 958 fasilitas LTC yang
mencakup 11 dari 13 provinsi dan teritori Kanada, kami meminta seorang
pemimpin senior untuk menyelesaikan survei yang mengidentifikasi
individu-individu yang merupakan sumber nasihat informal tentang
peningkatan kualitas. Data survei dari 482 responden kemudian digunakan
untuk mengidentifikasi dan mewawancarai pencari saran jaringan
berdasarkan skor tingkat luar mereka, pemimpin opini berdasarkan skor
tingkat dalam, dan kunci batas berdasarkan skor sentralitas antara mereka.
Hasil dari analisis tematik dari wawancara menunjukkan bahwa pencari
nasihat cenderung mencari nasihat dari orang-orang yang mereka anggap
dapat dipercaya dan berpengetahuan dan dengan siapa mereka berbagi
latar belakang profesional dan filosofi perawatan yang sama. Pemimpin
opini memiliki keinginan untuk berubah dan rasa tanggung jawab yang kuat
untuk meningkatkan perawatan di seluruh sistem LTC. Mereka sering
memiliki lintasan karir yang memindahkan mereka dari peran klinis ke
administratif atau pengawasan. Hubungan mencari nasihat sering bertahan
selama bertahun-tahun, melampaui peran dan bahkan sektor perawatan,
dan dapat berkembang menjadi hubungan timbal balik.
Hambatan dalam menciptakan lingkungan
yang ramah usia
E. Hwang1, S. Lee2, S. Koh2, 1. Virginia Tech, Blacksburg,
Virginia, 2. Institut Pengembangan Jeju, Jeju, Korea
(Republik)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memahami hambatan
dan pendukung terciptanya lingkungan ramah usia. Inisiatif Kota
Ramah Usia WHO (AFC) telah menyoroti pentingnya delapan aspek
termasuk tiga fitur lingkungan binaan (yaitu, perumahan, ruang
dan bangunan luar ruangan, dan transportasi); lima fitur
lingkungan sosial (yaitu, partisipasi sosial, rasa hormat dan inklusi
sosial, dan partisipasi masyarakat dan pekerjaan, komunikasi dan
layanan kesehatan, dan dukungan masyarakat dan layanan
kesehatan).
Untuk memahami bagaimana aspek AFC ini memengaruhi kesejahteraan
manula di Jeju, Korea Selatan, kami menggunakan pendekatan metode
campuran dan mengumpulkan data kuantitatif tentang persepsi manula
tentang AFC (n = 500) dan data kualitatif yang menanyakan hambatan dalam
menciptakan AFC. Dalam analisis data kuantitatif kami, manula menganggap
bahwa "penghormatan dan inklusi sosial," "partisipasi sosial," dan "ruang
dan bangunan luar" sebagai yang paling
Inovasi dalam Penuaan, 2017, Jil. 1, No. S1
aspek penting. Setelah pengumpulan data kuantitatif, kami melakukan enam
wawancara kelompok fokus (n=43) di empat komunitas perkotaan dan dua
pedesaan di Jeju untuk mengumpulkan data kualitatif. Data kualitatif
menunjukkan bahwa hambatan yang paling sering dikemukakan dalam
pembentukan AFC adalah terkait dengan aspek lingkungan binaan baik di
masyarakat perkotaan maupun pedesaan. Tema-tema yang muncul
berdasarkan analisis data kualitatif meliputi desain trotoar, keselamatan
pejalan kaki, lampu lalu lintas, sikap pengemudi bus dan desain kamar
mandi. Temuan kami terintegrasi untuk menjelaskan pendukung dan
hambatan dalam menciptakan AFC.
BERPIKIR SECARA GLOBAL, BERTINDAK SECARA LOKAL
Diunduh dari https://academic.oup.com/innovateage/article/1/suppl_1/604/3899053 oleh tamu pada 30 September 2021
UNTUK RAMAH USIA: INISIATIF DC RAMAH USIA
M. Rosenberg1, G. Kohn2, N. Kushner2, 1. Pusat
Pengembangan Kesehatan, Organisasi Kesehatan Dunia,
Kobe, Hyogo, Jepang, 2. Kantor Wakil Walikota untuk
Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Distrik Columbia,
Washington, Distrik Columbia
Penuaan dan urbanisasi adalah salah satu dinamika demografi
paling transformatif di abad ke-21. Untuk memastikan bahwa
lingkungan perkotaan responsif terhadap kebutuhan penduduk di
sepanjang perjalanan hidup mereka, Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) mempromosikan penciptaan Kota dan Komunitas Ramah
Usia. Selama 2012-2015, WHO melakukan penelitian untuk
mengembangkan seperangkat indikator inti keramahan usia yang
mengukur lingkungan fisik dan sosial, kualitas hidup, dan
kesetaraan. Sebagai bagian dari proyek ini, sebuah studi dilakukan
untuk mengukur indikator-indikator ini di 15 komunitas di seluruh
dunia. Washington, DC adalah salah satu lokasi pengujian.
Beberapa temuan kunci dari penilaian indikator, yang dipimpin
oleh staf DC Ramah Usia bekerja sama dengan Satgas yang
ditunjuk Walikota dan beberapa lembaga pemerintah, adalah
bahwa ketika ketidakadilan dapat dianalisis, ada perbedaan besar
antar ras dan pendapatan. Yang penting, fokus pada kesetaraan
ini mengungkapkan kebutuhan akan data yang lebih terpilah
menurut usia dan geografi di tingkat lokal. Selanjutnya, indikator
inti WHO menginformasikan perkembangan Survei Kelayakan DC
Ramah Usia, yang dilakukan pada tahun 2016 untuk melacak
kemajuan dalam penerapan Rencana Strategis DC Ramah Usia.
Survei menemukan bahwa kemajuan sedang dibuat dalam akses
internet rumah sementara perbaikan masih diperlukan dalam
aksesibilitas kursi roda rumah. Inisiatif DC Ramah Usia adalah
contoh bagaimana hasil proyek global untuk mengembangkan
metrik untuk keramahan usia diterjemahkan ke dalam rencana
dan tindakan strategis lokal untuk menciptakan lingkungan
perkotaan yang ramah usia di ibu kota negara.
BEKERJA ATAU BERJALAN? STUDI METODE CAMPURAN
NASIONAL TERHADAP PEKERJA DAN PENSIUN USIA DEWASA
J. Irving, C. Kulik, Sekolah Bisnis, Universitas Australia
Selatan, Stirling, Australia Selatan, Australia
Tantangan ekonomi dari populasi yang menua telah menyebabkan
banyak negara memperkenalkan kebijakan yang dimaksudkan untuk
mengurangi ketergantungan orang tua pada negara dan pensiun usia,
melalui akumulasi dana pensiun (dan aset lainnya) dan dorongan untuk
tetap berada di angkatan kerja lebih lama. Proyek Pekerjaan,
Perawatan, Kesehatan dan Pensiun adalah studi metode campuran
yang didanai pemerintah dan industri selama tiga tahun yang
mengeksplorasi implikasi dari kebijakan ini, sambil mengidentifikasi
bagaimana pria dan wanita dapat didukung untuk tetap dibayar
Kongres Dunia IAGG 2017