Cari...
GAYA HIDUP HIBURAN POJOK TUBIR KAMPUS POLITIK MEDIA SOSIAL NUSANTARA
LUAR NEGERI
thefragranceshopinc.com
https://mojok.co/terminal/menahan-bab/ 1/7
12/14/21, 7:21 PM Yang Bikin Kamu Bisa Menahan BAB Itu Bukan Kerikil, tapi Otakmu
Ketika membicarakan fenomena mengantongi kerikil bisa membuat kita menahan BAB biasanya orang
modern bakalan langsung bilang hal itu mitos. Bagaimana ceritanya batu kecil yang merupakan benda mati,
bisa membuat sistem pencernaan kita patuh untuk tidak buang hajat? Tentu hal semacam ini sangat tidak
masuk akal karena keduanya tidak ada hubungannya sama sekali.
Jika saya baru tahu hal tersebut di tahun ini, saya akan tertawa. Manusia modern, je.
Namun sayangnya saya bukan manusia modern itu. Saya hanya manusia yang dari bayi setiap bepergian
selalu kantong bajunya diisi kerikil oleh ibu saya. Ritual memasukan kerikil itu biasanya dibarengi mantra,
“Sudah ibu bawakan kerikil di saku, jangan buang air besar dulu sebelum sampai di tempat tujuan ya!”
Kedengarannya memang lucu dan nggak masuk akal. Tapi, entah kenapa hal kayak gitu nyatanya selalu
sukses. Padahal selama perjalanan mulut saya nggak berhenti mengunyah makanan, kerongkongan saya
juga sudah seperti jalan bebas hambatan. Makanan dan minuman masuk tanpa kontrol.
Orang tua saya sendiri merupakan orang zaman dulu yang sebenarnya sudah modern. Hanya saja zaman
dulu pampers itu belum sepopuler saat ini. Kalaupun ada harganya cukup mahal. Ibu saya sering seorang
diri mudik ke Jakarta dari Jogja dengan membawa tiga anak yang masih di bawah umur 10 tahun. Bayangkan
gimana repotnya kalau sampai anaknya merengek kebelet buang air besar saat di dalam bus?
https://mojok.co/terminal/menahan-bab/ 2/7
12/14/21, 7:21 PM Yang Bikin Kamu Bisa Menahan BAB Itu Bukan Kerikil, tapi Otakmu
Baca Juga:
Bus malam antarkota kala itu belum menyediakan toilet di dalam bus. Mau disuruh buang air besar di
celana, tapi kok ya nanti bikin para penumpang satu bus mabuk. Nggak mungkin juga ibu saya meminta pak
sopir untuk berhenti ke toilet serta menunggu anaknya untuk buang air besar dulu. Bisa ngamuk
penumpang yang lain kan ya. Sehingga untuk mengakali hal semacam itu, mau nggak mau ibu menganut
paham yang dilestarikan simbah saya sebagai jurus untuk menahan BAB.
Sampai sekarang, kadang saya masih bawa kerikil ketika bepergian jauh. Soalnya kadang malas banget kalau
mendadak kebelet buang air besar di tengah perjalanan. Kadang kala toilet umum itu sering tidak
memenuhi syarat kelayakan sebagai sebuah toilet. Entah itu jorok dan kadang malah nggak ada airnya.
Bayangin, sudah kebelet BAB tapi harus berhadapan dengan masalah semacam ini. Namanya maju kena,
mundur kena. Payah emang kalau sistem pencernaan itu nggak tahu tempat dan nggak bisa diajak
kerjasama.
Saya itu sadar sesadar-sadarnya tentang kerikil dan menahan BAB ini memang tak ada korelasinya. Tapi
kenapa juga hal itu bisa bekerja dengan baik. Untuk mengurai rasa penasaran yang menghantui, saya
putuskan untuk mendiskusikan hal ini kepada dosen saya yang merupakan psikolog klinis.
Menurut beliau kalimat mantra yang sering diucapkan oleh ibu saya itu merupakan sugesti. Sedangkan
seperti yang kita tahu bahwa sugesti itu sebenarnya berada di kognitif atau pikiran kita. Pikiran ini sangat
X
bisa memengaruhi perasaan dan perilaku kita sehari-hari. Nah, ketika perasaan kita dikendalikan oleh
pikiran, hal tersebut akan memengaruhi produksi hormon maupun neurotransmitter yang ada di otak kita.
https://mojok.co/terminal/menahan-bab/ 3/7
12/14/21, 7:21 PM Yang Bikin Kamu Bisa Menahan BAB Itu Bukan Kerikil, tapi Otakmu
Meski begitu hal semacam ini tentu tidak semudah itu berlakunya. Semua ada syarat dan ketentuannya.
Salah satunya jika sugesti ini dilakukan dalam waktu yang lama dan terjadi secara konsisten, tentu akan
menghadirkan efek. Sebab, otak kita sendiri bersifat neuroplasticity. Untuk kesehatan sendiri biasanya
sangat terpengaruh oleh perubahan perilaku dan bagaimana pikiran kita mengubah cara kita menjalani
kehidupan.
Dari pemaparan dosen saya ini, saya memahami satu hal bahwa yang sesungguhnya bukan kerikil yang
bikin saya bisa menahan BAB. Tapi, karena otak saya sedang terkecoh pada kerikil. Saat otak saya sibuk pada
si kerikil di kantong, dia lupa buat menyuruh lambung dan teman-temannya untuk mengeluarkan kotoran.
Mungkin saja jenis otak saya ini nggak bisa diajak multitasking gitu. Jadi ketika fokus pada suatu obyek yah
yang lainnya dilupakan.
Otak itu tentu nggak bodoh-bodoh banget buat dibohongi tipuan semacam ini. Tapi, jika kebohongan ini
dilakukan terus menerus, lama-lama tertipu juga. Makanya bagi saya yang sudah puluhan tahun otaknya
diracuni paham kayak gini, bakalan gampang banget menahan BAB bermodal kerikil. Beda halnya dengan
orang-orang yang mungkin baru sekali dengar tentang hal ini. Otaknya tentu bakal mengajak debat atau
bahkan baku hantam dengan teori nggak masuk akal seperti itu.
Sumber Gambar: Pixabay
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit
esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
https://mojok.co/terminal/menahan-bab/ 4/7
12/14/21, 7:21 PM Yang Bikin Kamu Bisa Menahan BAB Itu Bukan Kerikil, tapi Otakmu
Reni Soengkunie
Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.
Artikel Lainnya
Emotional Eating: Menjadikan Makan sebagai Pelarian Stres Itu Tidak Baik X
18 FEBRUARI 2021
https://mojok.co/terminal/menahan-bab/ 5/7
12/14/21, 7:21 PM Yang Bikin Kamu Bisa Menahan BAB Itu Bukan Kerikil, tapi Otakmu
9 OKTOBER 2020
Komentar post
Tambahkan Komentar...
Pos Terbaru
4 Alat Manual Brew yang Murah dan Mudah Digunakan bagi Penikmat Kopi Newbie
14 DESEMBER 2021
Yang Bikin Kamu Bisa Menahan BAB Itu Bukan Kerikil, tapi Otakmu
14 DESEMBER 2021
https://mojok.co/terminal/menahan-bab/ 6/7
12/14/21, 7:21 PM Yang Bikin Kamu Bisa Menahan BAB Itu Bukan Kerikil, tapi Otakmu
Youtube Terbaru
00:00 09:15
Rp 270rb Rp 105rb
https://mojok.co/terminal/menahan-bab/ 7/7