Anda di halaman 1dari 2

Fitria Rahmawati Putri / Kelas B / 190210103110

UTS PERENCANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI

1. Perencanaan pembelajaran harus dipahami secara benar oleh pendidik, karena


perencanaan adalah penyusunan rencana pada semester berikutnya dan proses ini
dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan pendidikan). Seorang pendidik
harus memahami dasar-dasar perencanaan pembelajaran, hal ini berkaitan dengan
peningkatan kualitas pembelajaran dari waktu ke waktu. Proses pembelajaran perlu
dipersiapkan dengan matang, dimana desain pembelajaran ini akan memudahkan
pendidik dan memberikan kemudahan belajar kepada siswa dengan mengacu pada
kemampuan siswa. Sebagaimana diketahui, perencanaan pembelajaran merupakan
suatu proses yang dimulai dari suatu cara berpikir dan menjadi suatu proyek yang
akan ditentukan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan
menerjemahkan kurikulum yang ada. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran
sangat penting karena untuk keberhasilan pembelajaran, terlebih lagi perencanaan
pembelajaran ini juga berfungsi untuk mengungkapkan kreasi dalam proses
pembelajaran. Selanjutnya perencanaan pembelajaran juga sangat penting dilakukan
untuk menjalin hubungan atau koordinasi antara peserta didik dan pendidik agar
pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran dapat berjalan dengan lancar
sesuai pedoman perencanaan yang dibuat atas dasar penerjemahan kurikulum yang
ada ke dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran.
2. Karena sebagai pendidik khususnya dalam ilmu pengetahuan, mengetahui dan
memahami proses ilmiah sangat penting dalam mengajarkan siswa bagaimana
memahami, bagaimana menerapkan, bagaimana memecahkan masalah dan bagaimana
menarik kesimpulan berbasis sains. Sehingga siswa memiliki sifat yang lebih peka
terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Mengetahui proses ilmiah juga akan
memudahkan pendidik sains untuk melakukan penilaian. Oleh karena itu, contoh
pembelajaran biologi yang dapat meningkatkan kemampuan proses ilmiah adalah
pembelajaran yang berkaitan dengan sel hewan dan sel tumbuhan. Pembelajaran yang
berkaitan dengan materi ini biasanya dilakukan di laboratorium dan dilakukan secara
berkelompok untuk melakukan pengamatan langsung menggunakan mikroskop
untuk melihat bentuk sel, baik bentuk sel tumbuhan maupun bentuk sel hewan.
3. Pak Budi bisa melakukan metode praktikum, karena mata pelajaran ekologi memiliki
kosnep yang cocok untuk praktikum langsung daripada metode ceramah saja, metode
praktikum dapat mempertajam ingatan jangka panjang siswa, dan guru juga akan
lebih mudah memantau kesiapannya siswa selama metode praktikum. Cara ini dapat
dilakukan dengan praktikum menggunakan tongkat kayu dan tali yang kemudian akan
dipasang di halaman sekolah.
4. Pengaplikasian K13 untuk membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa
menunjukkan hasil yang efektif. Proses pembelajaran yang dilakukan lebih berfokus
pada siswa, sehingga siswa tersebut memiliki kebebasan untuk mengembangkan
kemampuan berpikirnya. Jenis pembelajaran ini diperlukan untuk memperluas
kemampuan siswa untuk mengembangkan keterampilannya secara optimal, tanpa
batasan keterampilan yang ditentukan oleh pendidik. Selain itu siswa juga diberikan
soal oleh pendidik yang akan dijadikan pedoman untuk menggali informasi sebanyak-
banyaknya dari sumber yang dapat dipercaya, sehingga diharapkan nantinya informasi
yang diperoleh lebih mudah diingat dan lebih mudah dicerna. Hal ini dikarenakan
masalah akan dibahas dan dianalisis dalam kelompok dengan teman sebaya yang
dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Sesi diskusi dan analisis ini
dilakukan secara mandiri di bawah pengawasan pendidik, untuk menyempurnakan
dan memberikan kebiasaan baru bagi siswa dalam memahami materi berdasarkan
kemampuan analisis yang dimiliki oleh masing-masing individu. Selanjutnya terdapat
juga kekurangan dari penerapan K13 yang direvisi, yaitu berkurangnya tingkat
pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari karena materi tersebut akan
dipelajari dan informasi yang digali sendiri oleh siswa tanpa terlalu banyak
intervensi dari pendidik untuk menyampaikannya. konsep kepada siswa. Kesiapan
mental guru juga kurang dalam menerapkan kurikulum baru ini. Selanjutnya
kelemahannya adalah adanya tuntutan untuk melakukan banyak tugas dalam setiap
pertemuan pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang belum mampu mendukung
pembelajaran dengan baik.
5. D-learning adalah pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh di masa pandemi
sangat diperlukan karena keterbatasan tatap muka akibat kondisi pandemi. D-learning
tetap menguntungkan agar pembelajaran tetap lancar karena pendidik dapat terus
menyalurkan ilmunya walaupun berada di tempat yang berbeda. D-learning erat
kaitannya dengan e-learning. Dimana, e-learning merupakan implementasi dari
teknologi yang mendukung keberlangsungan pembelajaran d-learning. Dalam
pembelajaran e-learning, pendidik masih dapat memberikan tugas yang disampaikan
secara virtual, namun output yang dihasilkan berupa lembar kerja lengkap berupa file.
Sedangkan untuk m-learning akan berguna saat melaksanakan ujian di sesi-sesi
sehingga terhindar dari kecurangan yang akan terjadi pada saat ujian.
6. Tujuan penyusunan prota dan promes sebelum dilakukan pembelajaran. Prota atau
program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran yang dibuat pada
awal tahun pembelajaran dengan menentukan alokasi waktu satu tahun untuk
mencapai tujuan (SK dan KD). Tujuan pembuatan prota ini yaitu untuk menata materi
secara logis, sistemstis dan teratur sehingga dapat mengontrol pembelajaran agar
berjalan secara optimal. Kemudian, untuk mendistribusikan alokasi waktu yang pas
untuk setiap pokok bahasan dan pembelajaran menjadi lebih efektif sehingga seluruh
materi dapat tersampaikan dengan rata dan baik. Selain itu, juga dapat memudahkan
guru untuk menargetkan kurikulum berdasarkan mata pelajaran atau per bulan. Surat
Sanggup atau promes (program semester) adalah seluruh susunan kata dari kegiatan
pembelajaran dalam satu semester dan didasarkan pada materi yang terdapat dalam
SKKD. Tujuan pembentukan proses itu sendiri hampir sama dengan tujuan prota
yaitu untuk memudahkan guru dalam mempelajari satu semester, tetapi juga sebagai
pedoman kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Terlebih sebagai alat untuk
mengukur efektivitas proses pembelajaran sehingga dapat dilihat ketepatan dan
kelambatan pekerjaan dalam satu semester. Jadi, jika ada prosa, kita bisa membuat
pedoman prosa (baik oleh guru maupun oleh siswa) sehingga pengaturan tugas dan
apa yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran tertib. Jika mantan
pendidik lalai dalam mengisi prota dan surat promes, bisa berakibat fatal dalam
proses pembelajaran. Karena pedoman dan proyek seperti yang akan kita lakukan di
semester depan akan terabaikan. Selanjutnya para pendidik juga akan bingung dalam
pembagian tugas, oleh karena itu waktu materi cukup, pembelajaran ini dilakukan
dalam rentang waktu per semester. Selain itu juga dapat menjadi masalah komunikasi
antara siswa dan guru dan semua kegiatan pembelajaran tidak terorganisir dengan
baik. Oleh karena itu, kita sebagai pendidik harus sangat detail dalam mengisi prota
dan surat promes.

Anda mungkin juga menyukai