1. Perencanaan pembelajaran harus dipahami secara benar oleh pendidik, karena
perencanaan adalah penyusunan rencana pada semester berikutnya dan proses ini dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu (tujuan pendidikan). Seorang pendidik harus memahami dasar-dasar perencanaan pembelajaran, hal ini berkaitan dengan peningkatan kualitas pembelajaran dari waktu ke waktu. Proses pembelajaran perlu dipersiapkan dengan matang, dimana desain pembelajaran ini akan memudahkan pendidik dan memberikan kemudahan belajar kepada siswa dengan mengacu pada kemampuan siswa. Sebagaimana diketahui, perencanaan pembelajaran merupakan suatu proses yang dimulai dari suatu cara berpikir dan menjadi suatu proyek yang akan ditentukan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan menerjemahkan kurikulum yang ada. Oleh karena itu, perencanaan pembelajaran sangat penting karena untuk keberhasilan pembelajaran, terlebih lagi perencanaan pembelajaran ini juga berfungsi untuk mengungkapkan kreasi dalam proses pembelajaran. Selanjutnya perencanaan pembelajaran juga sangat penting dilakukan untuk menjalin hubungan atau koordinasi antara peserta didik dan pendidik agar pembelajaran yang dilakukan dalam pembelajaran dapat berjalan dengan lancar sesuai pedoman perencanaan yang dibuat atas dasar penerjemahan kurikulum yang ada ke dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran. 2. Karena sebagai pendidik khususnya dalam ilmu pengetahuan, mengetahui dan memahami proses ilmiah sangat penting dalam mengajarkan siswa bagaimana memahami, bagaimana menerapkan, bagaimana memecahkan masalah dan bagaimana menarik kesimpulan berbasis sains. Sehingga siswa memiliki sifat yang lebih peka terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar. Mengetahui proses ilmiah juga akan memudahkan pendidik sains untuk melakukan penilaian. Oleh karena itu, contoh pembelajaran biologi yang dapat meningkatkan kemampuan proses ilmiah adalah pembelajaran yang berkaitan dengan sel hewan dan sel tumbuhan. Pembelajaran yang berkaitan dengan materi ini biasanya dilakukan di laboratorium dan dilakukan secara berkelompok untuk melakukan pengamatan langsung menggunakan mikroskop untuk melihat bentuk sel, baik bentuk sel tumbuhan maupun bentuk sel hewan. 3. Pak Budi bisa melakukan metode praktikum, karena mata pelajaran ekologi memiliki kosnep yang cocok untuk praktikum langsung daripada metode ceramah saja, metode praktikum dapat mempertajam ingatan jangka panjang siswa, dan guru juga akan lebih mudah memantau kesiapannya siswa selama metode praktikum. Cara ini dapat dilakukan dengan praktikum menggunakan tongkat kayu dan tali yang kemudian akan dipasang di halaman sekolah. 4. Pengaplikasian K13 untuk membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan hasil yang efektif. Proses pembelajaran yang dilakukan lebih berfokus pada siswa, sehingga siswa tersebut memiliki kebebasan untuk mengembangkan kemampuan berpikirnya. Jenis pembelajaran ini diperlukan untuk memperluas kemampuan siswa untuk mengembangkan keterampilannya secara optimal, tanpa batasan keterampilan yang ditentukan oleh pendidik. Selain itu siswa juga diberikan soal oleh pendidik yang akan dijadikan pedoman untuk menggali informasi sebanyak- banyaknya dari sumber yang dapat dipercaya, sehingga diharapkan nantinya informasi yang diperoleh lebih mudah diingat dan lebih mudah dicerna. Hal ini dikarenakan masalah akan dibahas dan dianalisis dalam kelompok dengan teman sebaya yang dibagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil. Sesi diskusi dan analisis ini dilakukan secara mandiri di bawah pengawasan pendidik, untuk menyempurnakan dan memberikan kebiasaan baru bagi siswa dalam memahami materi berdasarkan kemampuan analisis yang dimiliki oleh masing-masing individu. Selanjutnya terdapat juga kekurangan dari penerapan K13 yang direvisi, yaitu berkurangnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari karena materi tersebut akan dipelajari dan informasi yang digali sendiri oleh siswa tanpa terlalu banyak intervensi dari pendidik untuk menyampaikannya. konsep kepada siswa. Kesiapan mental guru juga kurang dalam menerapkan kurikulum baru ini. Selanjutnya kelemahannya adalah adanya tuntutan untuk melakukan banyak tugas dalam setiap pertemuan pembelajaran, serta sarana dan prasarana yang belum mampu mendukung pembelajaran dengan baik. 5. D-learning adalah pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh di masa pandemi sangat diperlukan karena keterbatasan tatap muka akibat kondisi pandemi. D-learning tetap menguntungkan agar pembelajaran tetap lancar karena pendidik dapat terus menyalurkan ilmunya walaupun berada di tempat yang berbeda. D-learning erat kaitannya dengan e-learning. Dimana, e-learning merupakan implementasi dari teknologi yang mendukung keberlangsungan pembelajaran d-learning. Dalam pembelajaran e-learning, pendidik masih dapat memberikan tugas yang disampaikan secara virtual, namun output yang dihasilkan berupa lembar kerja lengkap berupa file. Sedangkan untuk m-learning akan berguna saat melaksanakan ujian di sesi-sesi sehingga terhindar dari kecurangan yang akan terjadi pada saat ujian. 6. Tujuan penyusunan prota dan promes sebelum dilakukan pembelajaran. Prota atau program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran yang dibuat pada awal tahun pembelajaran dengan menentukan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan (SK dan KD). Tujuan pembuatan prota ini yaitu untuk menata materi secara logis, sistemstis dan teratur sehingga dapat mengontrol pembelajaran agar berjalan secara optimal. Kemudian, untuk mendistribusikan alokasi waktu yang pas untuk setiap pokok bahasan dan pembelajaran menjadi lebih efektif sehingga seluruh materi dapat tersampaikan dengan rata dan baik. Selain itu, juga dapat memudahkan guru untuk menargetkan kurikulum berdasarkan mata pelajaran atau per bulan. Surat Sanggup atau promes (program semester) adalah seluruh susunan kata dari kegiatan pembelajaran dalam satu semester dan didasarkan pada materi yang terdapat dalam SKKD. Tujuan pembentukan proses itu sendiri hampir sama dengan tujuan prota yaitu untuk memudahkan guru dalam mempelajari satu semester, tetapi juga sebagai pedoman kegiatan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Terlebih sebagai alat untuk mengukur efektivitas proses pembelajaran sehingga dapat dilihat ketepatan dan kelambatan pekerjaan dalam satu semester. Jadi, jika ada prosa, kita bisa membuat pedoman prosa (baik oleh guru maupun oleh siswa) sehingga pengaturan tugas dan apa yang diberikan kepada siswa dalam kegiatan pembelajaran tertib. Jika mantan pendidik lalai dalam mengisi prota dan surat promes, bisa berakibat fatal dalam proses pembelajaran. Karena pedoman dan proyek seperti yang akan kita lakukan di semester depan akan terabaikan. Selanjutnya para pendidik juga akan bingung dalam pembagian tugas, oleh karena itu waktu materi cukup, pembelajaran ini dilakukan dalam rentang waktu per semester. Selain itu juga dapat menjadi masalah komunikasi antara siswa dan guru dan semua kegiatan pembelajaran tidak terorganisir dengan baik. Oleh karena itu, kita sebagai pendidik harus sangat detail dalam mengisi prota dan surat promes.