Anda di halaman 1dari 1

5.

Ejaan LBK (Lembaga Bahasa dan Kesusastraan)

Ejaan ini bisa dibilang adalah lanjutan dari Ejaan Melindo yang tidak jadi itu. Panitianya masih
campuran antara Indonesia dan Malaysia dan dibentuk pada tahun 1967. Isinya juga tidak jauh
berbeda dari Ejaan yang Disempurnakan (yang akan dijelaskan selanjutnya), hanya ada
perbedaan di beberapa kaidahnya saja.

Ada pun huruf vokal dalam ejaan ini terdiri dari: i, u, e, ə, o, a. Dalam ejaan ini, istilah-istilah
asing sudah mulai diserap seperti: extra → ekstra; qalb → kalbu; guerilla → gerilya

6. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Ejaan ini berlaku sejak tahun 1972 sampai 2015. Di antara deretan ejaan di atas, Ejaan EYD
juga paling awet. Ejaan ini mengatur secara lengkap tentang kaidah penulisan bahasa Indonesia
antara lain:
tentang unsur bahasa serapan, tanda baca, pemakaian kata, pelafalan huruf “e”. penggunaan
huruf kapital, dan penggunaan cetak miring. Selain itu, huruf “f”, “v”, “q”, “x”, dan “z” yang
kental dengan unsur bahasa asing resmi menjadi bagian Bahasa Indonesia.
7. Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 50
Tahun 2015 tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, EBI pun resmi berlaku sebagai
ejaan baru Bahasa Indonesia.
latar belakang diresmikan ejaan baru ini adalah karena perkembangan pengetahuan, teknologi,
dan seni sehingga pemakaian bahasa Indonesia semakin luas. Ejaan ini menyempurnakan EYD,
terutama dalam hal penambahan diftong, penggunaan huruf kapital, dan cetak tebal.
 Huruf diftong yang berlaku antara lain: ai, au, ei, oi
 Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada lafal: petak, kena, militer
 Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, dan
bagian-bagian karangan seperti judul, bab, dan subbab.
 Huruf kapital pada nama julukan seseorang. Contohnya: Pak Haji Bahrudin
 Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang tidak selesai dalam dialog.
Ejaan bahasa Indonesia (EBI) di resmikan dimasa pemerinthan Joko Widodo dan Anise
Baswedan pada tahun 2015 yaitu pada masa jabatan Anise Baswedan sebagai Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia

Anda mungkin juga menyukai