Anda di halaman 1dari 91

Air Umpan BOILER

Dan Cara
Pengolahannya
Pengolahan Air Pengisi Ketel Uap

Tujuan :
 Untuk memperoleh air yang memenuhi persyaratan sebagai air
umpan dan ketel.

Sasaran :
 Mencegah pembentukan kerak/deposit di dalam ketel
 Mencegah korosi di dalam ketel
 Mencegah carry over (uap basah)
 Mencegah Blowdown yang berlebihan
Diagram Alir Dari Pengolahan Air Pengisi Ketel Uap
Di Pabrik Kelapa Sawit

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1

Keterangan :
1. Sumber Air 6. Menara Air 11. Ketel
2. Waiter Beasin 7. Tangki Kation
3. Clarifiear 8. Tangki Anion
4. Bak Pengendapan 9. Feed Tank
5. Sand Filter 10. Dearator
Norma Mutu Dari Air Umpan / Ketel
PARAMETER AIR UMPAN BATASAN KETEL BATASAN

pH 7.0 - 9.0 10.5- 11.5

3
P1 - Alkalinity ppm as CaCO 300- 600

3
P2 - Alkalinity ppm as CaCO 300- 600

3
Total Alkalinity ppm as CaCO Maks. 20 Maks. 600

3
Total Hardness ppm as CaCO Maks.3 Trace

Tanin Index Min. 12

TDS / Conductivity Maks. 100 Maks. 2500

2
Silica ( SiO ) Maks. 5 Maks. 120

Appearance Jernih Coklat Jernih


External Treatment
(Penjernihan / Klarifikasi)
Untuk menghilangkan partikel-partikel yang tersuspensi /
melayang-layang di dalam air dengan bantuan bahan kimia
koagulan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses


penjernihan air :
 PH
 Dosis dari koagulan (bahan kimia penjernih)
 Peralatan (clarifier)
External Treatment
(Penjernihan / Klarifikasi)
Proses penjernihan air merupakan gabungan dari beberapa tahapan :

• Koagulasi proses penggumpalan dari zat-zat/partikel-partikel yang


tersuspensi di dalam air,
Reaksi koagulasi (koagulan tawas dan soda ash):
Al2 (SO4)3 + 3Ca(HCO3)2 2Al(OH)3 + 3CaSO4 + 6CO2
Al2(SO4)3 + 3Na2CO3 + 3H20 2Al(OH)3 + 3Na2SO4+ 3CO2
Al2(SO4)3 + 6 NaOH 2Al(OH)3 + 3Na2SO4
Al(OH)3 adalah flok .
• Flokulasi proses penggabungan dari flok-flok yang terbentuk pada
koagulasi sehingga terbentuk flok yang lebih besar.
• Sedimentasi proses pengendapan dari flok-flok yang terbentuk
pada flokulasi.
• Filtrasi penyaringan yang bertujuan untuk memastikan air
tidak mengandung flok sehingga diperoleh air yang
jernih
External Treatment
(Pemurnian Air)
Untuk menghilangkan zat-zat yang terlarut dalam air dengan
bantuan resin anion-cation exchanger. (demineralizer)

Cation Exchanger menangkap/mengikat ion-ion bermuatan positif


yang ada di dalam air.
Anion Exchangermenangkap/mengikat ion-ion bermuatan negatif
yang ada di dalam air.

Jika mutu dari air yang dihasilkan tidak memenuhi norma


yang diinginkan, maka resin harus diregenerasi.
Resin anion diregenerasi dengan larutan kaustik soda.
Resin cation diregenerasi dengan larutan asam sulphat / asam klorida.
External Treatment
(Pemurnian Air)

Resin Kation (RH) :


Operasi : 2RH + Ca(HCO3)2 R2Ca + 2H2CO3
2RH + Mg(HCO3)2 R2Mg + 2H2CO3
Regenerasi : R2Ca + H2SO4 2RH + CaSO4
R2Mg + H2SO4 2RH + MgSO4
RH adalah Resin Aktif.
R2Ca adalah Resin Jenuh

Resin Anion (ROH) :


Operasi : 2ROH + H2SO3 R2SiO3 + 2H2O
Regenerasi : R2SiO3 + 2NaOH 2ROH + Na2SiO3
ROH adalah Resin Aktif.
R2SiO3 adalah Resin Jenuh
External Treatment
(Pemurnian Air)

Tahapan regenerasi :
Backwash
Injeksi bahan kimia
regeneran Slow rinse
Fast rinse
IR 1200 Na
Concentration – Density H2SO4
Concentratio
n
₂ ₄ ₂₄
/ 100 g
g H SO solution Density (Kg/1)
g H SO /1
weight %

30 365,7 1,219
35 439,6 1,256
40 521,2 1,303
45 607,1 1,349
50 697,5 1,395
55 794,8 1,445
60 899,4 1,499
65 1010 1,553
70 1127 1,61
75 1252 1,669
80 1382 1,727
85 1511 1,777
90 1634 1,815
92 1678 1,854
94 1720 1,83
96 1763 1,836
98 1799 1,836
100 1631 1,831
IRA 4200 Cl
Concentration – Density HaOH
Concentratio
n
g NaOH / 100 g solution Density (Kg/1)
g NaOH / 1
weight %

5 52,7 1,054
6 63,9 1,065
7 75,3 1,076
8 86,9 1,087
50 98,8 1,098
10 110,9 1,109
12 135,7 1,131
14 161,4 1,153
16 188 1,175
18 215,5 1,197
20 243,8 1,219
30 398,3 1,328
40 571,9 1,43
50 762,7 1525
Demin Plant
CATION UNIT ANION UNIT

Manometer 0-6 kg/cm2


Manometer 0-6 kg/cm2
Ejector

Flowrate
Flowmeter Manometer 0-6 kg/cm2

ke Feed
ke Tangki Cation Tank
Tgk. Bahan kimia
Tgk. Bahan kimia
External Treatment
(Deaerator)

Untuk menghilangkan gas-gas yang terlarut di dalam


air, dilakukan dengan cara menaikkan suhu air
0
hingga 95 C.
Vacuum Deaerator
Solubility of Oxygen in Water at Atmospheric Pressure
Internal Treatment
(Bahan Kimia)

Bahan kimia internal treatment diinjeksi ke dalam


air umpan ketel, yang berfungsi :
Mencegah pembentukan kerak
Mencegah korosi

Bahan kimia tersebut berbahan dasar (compound


base) anorganik atau organik.
Internal Treatment
(Blow Down)
Blow Down mengendalikan konsentrasi zat-zat yang
ada di dalam ketel.
.
Rumus menghitung banyak air yang diblow (dibuang) :
Misal untuk pengendalian TDS :

B DE AB
3
E = Banyak air yang diblow (m )
3
A = Kapasitas ketel (m )

C B = TDS air ketel (ppm)


D = TDS air ketel yang diinginkan (ppm)

C = TDS air umpan ketel (ppm)


Masalah-Masalah
Pembentukan kerak dalam ketel
Korosi di dalam ketel
Carry Over
Mencegah Blowdown yang berlebihan
Pembentukan kerak dalam ketel
Penyebab :
Pengendapan garam-garam kesadahan carbonat dan silika.
Pengendapan magnesium hidroksida atau silika.
Pengendapan senyawa oksida besi, aluminium dengan
silika.

Akibat :
Menghambat perpindahan panas dari ketel ke air
Terjadi overheating.
Pemakaian bahan bakar semakin boros.
Underscale corrosion (korosi di bawah kerak)
Gambar Kerak di Manhole Atas
Gambar Kerak di Down Comer
Gambar Kerak di Pipa Steam
Gambar Kerak di Pipa Steam
Gambar Kerak di Dinding Drum
Gambar Perpindahan Panas
Gambar Pipa Pecah
SCALE INFLATES OPERATING COSTS
3

Thickness of Scale (mm)


2

1 SOURCES :
Biggs & Woolrich’s
Handbook of Steam
Engineering
0
0% 5% 10% 15% 20%
Iron & Coal Trades
Loss of Efficiency
Review
Pembentukan kerak dalam ketel
Pencegahan :
Mengupayakan air umpan yang jernih dan tidak
mengandung silika dan kesadahan.
Menambahkan bahan kimia internal ke dalam air
ketel. Melakukan blow down.
Korosi
Penyebab :
Alkalinity/pH air ketel terlampau rendah.
Garam-garam mineral yang larut dalam
ketel. Gas-Gas yang larut dalam air ketel

Akibat :
Menghambat perpindahan panas
Kebocoran pada ketel
Penipisan pipa dan drum ketel.
Korosi
Pencegahan :
Mempertahan kondisi alkalis dari air ketel.
Menghilangkan gas-gas terlarut.
Menambahkan bahan kimiapenyerap oksigen.
Melapisi permukaan logam ketel dengan bahan kimia
tertentu (tannin).
Mengusahakan agar bagian dalam ketel tetap bersih dari
kerak.
Merawat ketel pada saat tidak beroperasi.
Mechanism of Corroisic
Gambar Korosi Karena Oksigen
Gambar Korosi di bawah kerak
Gambar Korosi di bawah kerak
Carry Over
Penyebab :
Pengoperasian ketel yang kurang benar.
Kualitas dari air ketel.

Akibat :
Uap yang dihasilkan tidak murni
Pembentukan kerak pada saringan uap, pipa super heater
dan turbin uap.
Carry Over
Hubungan antara kandungan zat padat dalam uap dengan pem-
bentukan deposit pada turbin dan super heater :

Kandungan zat
Turbin Super Heater
padat (ppm)
< 0,01 Tidak terbentuk Tidak terbentuk

0,01 – 0,1 Mungkin terbentuk Tidak terbentuk

0,1 – 1,0 Terbentuk Mungkin terbentuk

> 1,0 Terbentuk Terbentuk


Carry Over
Pencegahan :
Mempertahankan konsentrasi dari zat-zat terlarut di
dalam air ketel sesuai norma.
Menghindari pengisian air ketel melebihi batas maksimun.
Menghindari ketel dari pembebanan yang berlebihan untuk
menghasilkan uap.
Menghindari kebutuhan uap yang mendadak.
Gbr Kerak Akibat Carry Over di Saringan Uap
Gbr Kerak di sudu-sudu Turbin
akibat air masuk kedalam Turbin
Gbr Kerak di sudu-sudu Turbin
akibat air masuk kedalam Turbin
Mencegah Blowdown yang berlebihan

Penyebab :
Mutu air umpan ketel dan air ketel yang tidak
memenuhi norma yang sudah di tentukan.
Akibat :
Pemborosan bahan kimia internal
treatment. Pemborosan bahan bakar.
Pencegahan :
Memakai/menjaga mutu air umpan yang selalu memenuhi
norma.
Sekian
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai