LANDASAN TEORI
menyediakan dana yang diperlukan oleh para borrowers dan para lenders
menyediakan dana tanpa harus terlibat langsung dalam kepemilikan aktiva riil
Ada beberapa daya tarik pasar modal. Pertama, diharapkan pasar modal
ini akan bisa menjadi alternatif penghimpunan dana selain sistem perbankan.
surat tanda hutang (obligasi) ataupun surat tanda kepemilikan (saham). Dengan
demikian, perusahaan bisa menghindarkan diri dari kondisi debt to equity ratio
yang terlalu tinggi sehingga justru membuat cost of capital of the firm tidak lagi
samping itu investasi pada sekuritas mempunyai daya tarik lain, pada
16
17
1. Pasar Perdana
Penjamin Emisi
Emiten Investor
Agen Penjual
Dana
Efek
b. Investor yang berminat dapat memesan saham atau obligasi dengan cara
obligasi. Dalam proses penjatahan ini ada beberapa istilah yang harus
diperhatikan.
dipesan oleh investor kurang dari total saham atau obligasi yang
dipesan oleh investor lebih dari total saham atau obligasi yang
ditawarkan. Dalam kondisi ini terdapat kemungkinan investor
mendapatkan saham atau obligasi kurang dari jumlah yang dipesan atau
2. Pasar Sekunder
kepada para investor untuk membeli atau menjual efek-efek yang tercatat
Dana
Efek
beli saham.
(round lot) efek atau kelipatannya, yaitu 500 (lima ratus) efek.
e. Pesanan jual atau beli oleh para investor dari berbagai perusahaan
terjadinya transaksi.
kemudian waktu.
perdagangan. Perintah order beli dan jual dari investor dapat cocok
siapapun yang memasukan order permintaan dengan harga beli (bid price)
yang paling tinggi akan mendapatkan prioritas utama untuk dapat bertemu
dengan siapa pun yang memasukkan order penawaran dengan harga jual
(offer price) yang paling rendah. Prioritas waktu artinya siapa pun yang
memasukkan order beli atau jual terlebih dahulu akan mendapatkan
individual antara anggota bursa beli dan anggota bursa jual dengan
Senin – Kamis 09:30 sampai 12:00 WIB 13:30 sampai 16:00 WIB
tahun 1995 tentang pasar modal yang menjelaskan bahwa kebijakan umum di
Secara umum, struktur pasar modal di Indonesia seperti pada gambar berikut
ini:
MENTERI KEUANGAN
BAPEPAM-LK
KSEI
masyarakat.
a. Teratur : menjamin bahwa seluruh pelaku pasar modal wajib mengikuti
c. Efisien : kegiatan pasar modal dilakukan secara cepat dan tepat dengan
1) Bursa Efek.
4) Reksa Dana.
5) Perusahaan Efek.
6) Penasehat Investasi.
Modal, yaitu:
1) Notaris
2) Konsultan Hukum
3) Penilai
4) Akuntan
5) Wali Amanat
pendaftaran.
2. Perusahaan (Emiten)
b. Bursa Efek
Efisien,
bursa agar terlaksana secara teratur, wajar, dan efisien. Lembaga yang
telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT.
Tugas LKP :
3) Menyelesaikan (settlement).
4. Perusahaan Efek
Kewajiban:
Emiten.
disepakati.
Perjanjian Penjaminan
underwriting)
commitment underwriting)
sisa Efek yang tidak habis terjual pada suatu tingkat harga tertentu
underwriting)
minimum.
usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain.
Kewajiban:
transaksi.
4) Menerbitkan tanda terima setelah menerima Efek atau uang dari
nasabah.
c. Manajer Investasi,
yang berlaku.
1) Mengadakan riset
d. Penasihat Investasi
Pihak yang member nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau
pembelian efek.
Tugas:
2) Melakukan riset
3) Membuat rekomendasi
4) Memberikan analisa di bidang Efek dengan memperoleh imbalan
tertentu
efek.
b. Kustodian
Pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain berkaitan
dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan
b) Perusahaan efek,
c) Bank umum.
3) Wali Amanat
utang. Tugas :
perwaliamanatan.
a. Akuntan Publik
b. Notaris
c. Konsultan Hukum
d. Perusahaan Penilai
C. Saham
menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari
saham, maka ia pun menjadi pemilik dan disebut pemegang saham perusahaan.
Saham biasa adalah saham yang mana jika perusahaan hanya mengeluarkan
satu kelas saham. Saham biasa sendiri memilik hak untuk pemegangnya di
Saham preferen merupakan saham yang sifat gabungan antara obligasi dan
Saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang
sebagai surat bukti atau kepemilikan bagian modal suatu perusahaan dan juga
merupakan salah satu sekuritas sumber dana yang diperoleh perusahaan yang
deviden kepada pembeli sekuritas atau pemilik sekuritas dalam hal ini saham.
kertas yang menunjukan hak pemodal (yaitu pihak yang memiliki kertas
tersebut) untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang
pemodal tersebut menjalankan haknya. Sekuritas ini sendiri terdiri dari tiga
jenis yakni obligasi, saham dan instrumen jangka pendek. Sedangkan untuk
saham sendiri, apabila pemodal atau investor membeli saham, berarti pemodal
atau investor itu telah membeli prospek perusahaan, dan jika prospek
sebesar 1%. Penghasilan yang dinikmati oleh pembeli saham dalam hal ini
pemodal atau investor adalah pembagian deviden dari saham tadi dan juga
keuntungan lain dapat diperoleh dari kenaikan harga saham tersebut (capital
pemilik saham atau pemodal tadi tidak pasti. Hal ini disebabkan karena
tidak pasti.
D. Harga Saham
Menurut Fred dan Copeland (dalam Ina Rinati, 2011) selembar saham
mempunyai nilai atau harga yang dapat dibedakan menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Harga Nominal
Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten
2. Harga Perdana
Harga pada waktu saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada
emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu
3. Harga Pasar
Kalau harga perdana merupakan harga jual dari perjanjian emisi kepada
investor, maka harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan
investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di
bursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi
harga ini yang disebut sebagi harga di pasar sekunder dan harga inilah yang
saham sebagai nilai saham, menjelasakan bahwa nilai (harga) saham terdiri dari
Yang mana nilai buku sendiri dipengaruhi oleh nilai-nilai lain seperti nilai
nominal (par value), agio saham (additional paid capital atau in excess of
par value), nilai modal yang disetor (paid in capital), dan laba yang ditahan
(retained earnings).
Nilai pasar (market value) berbeda dengan nilai buku. Jika nilai buku
merupakan nilai yang dicatat pada saat saham dijual oleh perusahaan, maka
nilai pasar adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu
yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh
adalah nilai seharusnya dari suatu saham perusahaan atau nilai sebenarnya
pergerakan pasar atau bursa, yang dimaksud dengan pergerakan pasar disini
adalah pergerakan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Sehingga yang
dimaksud dengan harga saham adalah harga pasar saham. Kerena harga itu
merupakan perwujudan dari harga atau nilai sekarang (present value) yang
yang sangat peka terhadap perubahan yang terjadi, baik perusahaan di luar
Perubahan tersebut dapat berdampak positif yang berarti naiknya harga saham
atau yang berdampak negatif yang berarti turunya harga saham. Dari
penjelasan ini dapat dimaknai bahwa harga saham sangatlah dinamis dalam
mengalami perubahan dari waktu ke waktu dan perubahan harga saham ini
dipengaruhi oleh banyak faktor. Fluktuasi saham yang disebabkan oleh faktor
tersebut memberikan dampak pada harga saham yang berada di pasar saham
diantaranya seperti:
a. Kemampuan manajemen dalam mengelolah kegiatan operasional
perusahaan.
perusahaan.
pasaran suatu efek, baik secara individu maupun secara kelompok. Yang
a. Perkembangan kurs
perusahaan.
Faktor sosial politik adalah faktor yang timbul dari kegiatan sosial politik
c. Kondisi perekonomian
diperlukan adalah indeks harga saham sebagai cerminan dari pergerakan harga
saham. PT. Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham yang
sebagai salah satu pedoman bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal.
Bursa Efek Surabaya karena alasan tidak (atau belum ada) aktivitas
masing sektor.
dan termasuk saham yang memiliki kapitalisasi besar dan likuiditas tinggi.
telah ditentukan.
5. Indeks LQ45, menggunakan 45 emiten yang dipilih berdasarkan
telah ditentukan.
papan utama.
tersebut ditampilkan terus menerus melalui display wall di lantai bursa dan
Dengan fluktuasi yang terjadi pada harga saham yang mana disebabkan
fundamental, yaitu data yang berasal dari keuangan perusahaan (misalnya laba,
teknis menggunakan data pasar dari saham (misalnya harga dan volume
harga saham yang akan datang dalam penentuan keputusan investasi terdapat 2
1. Analisis Teknikal
penawaran harga pasar saham, fluktuasi kurs, volume transaksi pada masa
yang lalu. Harga saham juga ditentukan oleh kekuatan pasar (permintaan
saham, fluktuasi kurs dan volume transaksi yang terjadi di pasar modal.
2. Analisis Fundamental
Perubahan harga saham yang begitu cepat di pasar saham atau bursa
efek membuat investor kadang takut dalam melakukan pembelian, hal ini
kegagalanya begitu besar, sehingga analisis yang bagus sangat dibutuhkan oleh
investor. Pada penelitian ini akan dilakukan analisis harga saham yang mana
operasional perusahaan.
pada neraca dan laba rugi, sering sulit untuk memperoleh gambaran yang jelas
tentang kondisi perusahaan. Untuk melakukan analisis rasio keuangan
tertentu.
berdasarkan ruang lingkup atau tujuan yang ingin dicapai (Robert Ang dalam
Rasio ini berfungsi untuk mengukur kemampuan jangka pendek (kurang dari
satu tahun) perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo. Rasio
ini sendiri dapat dibagi menjadi tiga yaitu: Current Ratio (CR), Quik Ratio
menjadi lima yaitu : Total Asset Turnover (TAT), Fixed Asset Turnover
keuntungan. Rasio ini sendiri dapat dibagi menjadi 6 (enam) jenis yaitu:
Gross Proffit Margin (GPM), Net Profit Margin (NPM), Operating Return
kemampuan jangka panjangnya rasio ini juga sering disebut dengan rasio
terdiri dari beberapa jenis seperti : Debt Ratio (DR), Debt To Equity Ratio
Rasio ini menunjukan informasi penting yang diungkapkan dalam basis per
saham. Rasio ini terdapat tujuh jenis yaitu : Dividen Yield (DY), Dividend
Per Share (DPS), Earning Per Share (EPS), Dividend Payout Per Ratio
(DPR), Price Earning Ratio (PER), Book Value Per Share (BVS) dan Price
Pada penelitian ini sendiri rasio keuangan yang digunakan hanya terdiri
dihasilkan (laba bersih) dari jumlah saham yang beredar. Earnings Per
Laba Bersih
EPS =
Jumlah Saham Beredar
Sedangkan menurut Abied Luthfi Safitri (2013) Earnings Per Share
jumlah lembar saham. Semakin tinggi nilai Earnings Per Share (EPS) maka
kinerja keuangan pada suatu perusahaan dari sisi profitabilitas yang mana
terhadap modal
yang dimiliki perusahaan dalam hal ini modal sendiri. Return On Equity
Laba Bersih
ROE =
Modal Sendiri
perimbangan antara resiko dan laba yang didapat (Ricky Setiawan, 2011).
sebagai berikut:
Total Utang
DER
Modal Sendiri
=
dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak. Net Profit Margin (NPM)
termasuk
dalam rasio profitabilitas karena merupakan rasio perbandingan antara laba
perbandingan antara laba bersih dengan penjualan. Semakin besar Net Profit
Margin (NPM) maka perusahaan akan semakin produktif dan dari hasil
tersebut akan meyakinkan para penanam modal atau investor. Hal ini
perusahaan menuju keberhasilan dan hasil dari itu akan menyisahkan margin
modal.
Laba Bersih
NPM
Penjualan
=
H. Penelitian Terdahulu
perusahaan yang mana menggunakan rasio pasar Earning Per Share (EPS),
ini menunjukan Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif dan signifikan
dari penilitian yang dilakukan harga saham dipengaruhi oleh Earning Per
Share (EPS).
Penilitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh baik secara simultan dan
parsial dari faktor variabel keuangan yang terdiri dari Net Profit Margin
penilitian ini sendiri diketahui bahwa Net Profit Margin (NPM), Return On
harga saham. Secara parsial Net Profit Margin (NPM) dan Return On Equity
penelitian ini.
On Equity (ROE) dan Net Profit Margin (NPM) terhadap harga saham
perusahaan industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)
(BEI) dan Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif dan signifikan
Efek Indonesia (BEI) untuk mengetahui pengaruh Earning Per Share (EPS),
Price Earning Ratio (PER), Debt Equity Ratio (DER), Return On Equtiy
(ROE) terhadap harga saham sektor pertambangan. Hasil dari penelitian ini
secara parsial Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), dan
negatif terhadap harga saham. Berdasarkan uji simultan Earning Per Share
(EPS), Price Earning Ratio (PER), Debt Equity Ratio (DER), Return On
Equtiy (ROE) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap harga
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari
Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA), Debt To Equity Ratio
(DER), Price Earning Rasio (PER), Dividend Per Share (DPS), terhadap
Stock Price di perusahaan Property and Real Estate yang tercatat pada BEI
secara parsial, variabel dari Net Profit Margin (NPM) dan Debt To Equity
Return On Asset (ROA), Price Earning Rasio (PER) dan Dividend Per
6. Safitri (2016)
Equtiy (ROE) dan Debt Equity Ratio (DER) untuk mengetahui pengaruh
ketiga rasio tersebut terhadap harga saham pada perusahaan sub sektor
I. Kerangka Pemikiran
maka yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah Earning Per Share
(X1), Return On Equity (X2), Debt to Equity Ratio (X3) dan Net Profit Margin
(X4) sebagai variable independen (bebas) dan harga saham (Y) sebagai variable
sebagai berikut :
EPS
X1
X2 X3
ROE
HARGA SAHAM
DER
X4
NPM
X5
J. Hipotesis
Rasio Earning Per Share (EPS) adalah suatu rasio yang mana melakukan
lembar
saham. Hasil perhitungan rasio ini sendiri menunjukan laba per lembar
besarnya laba yang siap dibagikan kepada para investor atau pemilik saham.
utama yaitu mendapatkan dividend dan capital gain. Laba biasanya menjadi
pun juga akan ikut meningkat. Pernyataan ini didukung oleh oleh hasil
penilitian yang dilakukan oleh Patriawan (2011) dan Dorothea Ratih (3013),
H1: Earning Per Share (EPS) berpengaruh positif terhadap harga saham.
Return On Equity (ROE) adalah rasio penting bagi para pemilik dan
Selain itu juga Return On Equity (ROE) adalah rasio yang memberikan
Penelitian yang dilakukan oleh Anggi Saputra (2010) dan Recyana Putri
beberapa bagian dari modal sendiri yang digunakan untuk membayar utang.
kewajibannya yang ditunjukan oleh seberapa besar dari modal sendiri yang
utang ketimbang modal atau ekuitas sendiri. Menurut Kanti (2008) semakin
besar Debt to Equity Ratio (DER) berarti laba perusahaan juga besar namun
digunakan juga untuk pembayaran hutangnya, sehingga investor tertarik
besar rasio Debt to Equity Ratio (DER) harga saham semakin naik sesuai
dengan teori Modligani dan Miller (dalam Ricky Setiawan, 2011) sejauh
H3: Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh positif terhadap harga saham.
Rasio Net Profit Margin (NPM) adalah rasio untuk mengukur presentase
perusahaan termasuk bunga dan pajak (Egi Ferdianto, 2014). Net Profit
perusahaan beropersi semakin baik begitu juga jika Net Profit Margin
laba hal ini akan menarik investor untuk membeli saham pada perusahaan
yang Net Profit Margin (NPM) tinggi. Dengan demikian hal ini akan
perusahaan berjalan kurang bagus maka Net Profit Margin (NPM) juga
Santy Sitohang (2010), Donny Siahaan (2011) dan Resyana Putri Hutami
H3: Net Profit Margin (NPM) berpengaruh positif terhadap harga saham.
5. Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio
hanya 3 (tiga) rasio keuangan yaitu Devidend Per Share (DPS), Return On
Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE) dan Debt to Equity
Ratio (DER) namun tidak menggunakan rasio Net Profit Margin (NPM).
Dalam penelitian
Resyana Putri Hutami dan Dwiatma Patriawan, rasio Earning Per Share
(EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity Ratio (DER) dan Net Profit
saham.
H5: Earning Per Share (EPS), Return On Equity (ROE), Debt to Equity