3032 ID Fungsi Laporan Hasil Pemeriksaan LHP Badan Pemeriksa Keuangan Dalam Kasus Tindak
3032 ID Fungsi Laporan Hasil Pemeriksaan LHP Badan Pemeriksa Keuangan Dalam Kasus Tindak
2/Apr-Jun/2013
172
keuangan Negara diadakan satu Badan predikat Wajar Tanpa Pengecualian
Pemeriksa Keuangan yang bebas dan (WTP) dari BPK tetapi kemudian
u v ]Œ]X_ terendus adanya tindak pidana korupsi
Untuk dapat membuktikan adanya di kementerian/lembaga tersebut.
kerugian Negara, dalam pasal 11 huruf c UU Artinya, meski sebuah
No. 15 Tahun 2006 disebutkan bahwa BPK kementerian/lembaga berpredikat WTP,
dapat memberikan keterangan ahli dalam tetap saja terbuka kemungkinan adanya
proses peradilan mengenai kerugian tindak pidana korupsi di
Negara/daerah. Keterangan yang diberikan kementerian/lembaga tersebut. Hal itu
oleh BPK selaku ahli dalam proses peradilan disebabkan BPK mendasarkan penilaian
adalah keterangan berdasarkan Laporan atas kewajaran penyajian keuangan
Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK atau Negara sedangkan ada atau tidaknya
berdasarkan penilaian dan perhitungan tindak pidana korupsi merupakan
kerugian Negara yang dilakukan BPK.4 wewenang aparat penegak hukum.
Dalam hal ini hasil pemeriksaan BPK Wakil Ketua Komisi XI Achmad Qosasi
tersebut berupa laporan yang menunjukkan juga mengakui hasil audit BPK bisa saja
bahwa adanya penyimpangan keuangan u vi ] o š µlš] ZµlµuX ^, •]o š uµ v
atau terjadi korupsi yang dilakukan oleh BPK akan mempermudah dan menjadi
pejabat-pejabat Negara dalam instansi ‰]všµ u •µl P] ‰ v P l ZµlµuU^ š P •
mereka. Achsanul.5
Pasal 8 ayat (4) UU No. 15 Tahun 2006
meyebutkan bahwa Laporan BPK dapat B. Perumusan Masalah
dijadikan dasar penyidikan oleh penjabat 1. Bagaimanakah fungsi Laporan Hasil
penyidik yang berwenang sesuai dengan Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa
peraturan perundang-undangan. Namun, Keuangan dalam kasus Tindak Pidana
kadang apa yang terjadi tidak sama dengan Korupsi ?
peraturan yang ada. 2. Apakah penyidik menggunakan Laporan
Berikut pernyataan dan contoh dari Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan
seorang anggota BPK : Pemeriksa Keuangan sebagai alat bukti
Anggota BPK, Ali Masykur Musa, dalam menangani kasus korupsi ?
mengatakan laporan hasil pemeriksaan
BPK harus menjadi salah satu alat bukti C. Metode
bagi penegak hukum dalam melakukan Jenis penelitian yang digunakan adalah
proses hukum.. Dia memberikan contoh yuridis normatif yaitu penelitian hukum
kasus megaskandal Bank Century. Meski yang dilakukan berdasarkan norma dan
temuan BPK menyebutkan dugaan kaidah dari peraturan perundangan. Pada
terjadi pelanggaran, itu tidak menjadi penelitian ini bahan pustaka merupakan
alat bukti hukum dalam proses hukum. data dasar yang dalam ilmu penelitian
Penegak hukum mencari sendiri alat digolongkan sebagai data sekunder.4
bukti kasus Century dan mengabaikan
temuan BPK itu. Menurut dia, saat ini,
dengan merujuk UU BPK, tidak ada
korelasi antara hasil temuan BPK dan 5
http://www.victorynewsmedia.com/berita-10019-
hukum. Karena itu, sah saja ketika temuan-bpk-harus-jadi--alat-bukti-hukum-.html,
sebuah kementerian/lembaga mendapat diunduh tanggal 05/10/2012.
4
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2001.
Penelitian Hukum Normatif. Suatu Tinjauan Singkat,
4
Badan Pemeriksa Keuangan, Op.Cit, hlm. 8 RajaGrafindo Persada, Jakarta, hal, 24.
173
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
174
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Persiden, Gubernur, Bupati/ Walikota
Keuangan Negara.6 sesuai dengan kewenangannya. Setelah itu
hasil dari tindak lanjut hasil pemeriksaan
B. Tugas Dan Wewenang Badan Pemeriksa diberitahukan secara tertulis oleh Presiden,
Keuangan (BPK) Gubernur, Bupati/Walikota kepada BPK dan
Tugas BPK, yaitu memeriksa pengelolaan apabila dalam pemeriksaan ditemukan
dan tanggung jawab keuangan negara yang adanya unsur pidana, BPK melaporkan hasil
dilakukan Pemerintah Pusat/Daerah, Bank tersebut kepada instansi yang berwenang
Indonesia, BUMN/BUMD, Badan Layanan sesuai dengan ketentuan peraturan
umum maupun lembaga atau badan lain perundang-undangan paling lama 1 (satu)
yang mengelola keuangan negara yang bulan sejak diketahui adanya unsur pidana.
pemeriksaan tersebut haruslah Laporan BPK tersebut dijadikan dasar
berdasarkan undang-undang tentang penyidikan oleh pejabat penyidik yang
pemeriksaan dan pengelolaan tanggung berwenang sesuai dengan peraturan
jawab keuangan Negara. Pemeriksaan ini perundang-undangan.
dilakukan oleh akuntan publik berdasarkan Wewenang BPK, yaitu menentukan
ketentuan undang-undang yang hasil objek, merencanakan, melaksanakan
pemeriksaan tersebut wajib disampaikan ke pemeriksaan, menentukan waktu dan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). metode pemeriksaan serta menyusun dan
Kemudian Badan Pemeriksa Keuangan menyajikan laporan pemeriksaan; Meminta
(BPK) melakukan pembahasan atas temuan keterangan dan/atau dokumen yang wajib
pemeriksaan dengan objek yang diperiksa diberikan guna pemeriksaan; Melakukan
sesuai dengan standar pemeriksaan pemeriksaan di tempat penyimpanan uang
keuangan Negara. dan barang milik Negara, di tempat
Setelah itu, Badan Pemeriksa Keuangan pelaksanaan kegiatan, pembukuan dan tata
(BPK) menyerahkan hasil pemeriksaan atas usaha keuangan Negara serta pemeriksaan
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan terhadap perhitungan-perhitungan, surat-
Negara kepada DPR, DPD dan DPRD sesuai surat, bukti-bukti, rekening Koran,
dengan kewenangannya. Penyerahan itu pertanggungjawaban dan daftar lainnya
dilakukan oleh anggota BPK atau pejabat yang berkaitan dengan pengelolaan
yang ditunjuk dengan tata cara penyerahan keuangan Negara; Menetapkan jenis
diatur bersama oleh BPK dengan masing- dokumen, data serta informasi mengenai
masing lembaga perwakilan. Lembaga- pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
lembaga perwakilan tersebut Negara yang wajib disampaikan kepada
menindaklanjuti hasil pemeriksaan sesuai Badan Pemeriksa Keuangan; Menerapkan
dengan peraturan tata tertib masing- standar pemeriksaan keuangan Negara
masing lembaga perwakilan. Hasil setelah konsultasi dengan pemerintah
pemeriksaan atas pengelolaan dan pusat, pemerintah daerah yang wajib
tanggung jawab keuangan Negara yang digunakan dalam pemeriksaan pengelolaan
telah diserahkan kepada DPR, DPD dan dan tanggung jawab keuangan Negara;
DPRD dinyatakan terbuka untuk umum. Menetapkan kode etik pemeriksaan
Untuk keperluan tindak lanjut hasil pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
pemeriksaan, BPK juga menyerahkan hasil Negara; Menggunakan tenaga ahli dan/atau
pemeriksaan secara tertulis kepada tenaga pemeriksa di luar badan pemeriksa
keuangan yang bekerja untuk dan atas
6
nama Badan Pemeriksa Keuangan;
http://www.bpk.go.id/web/?page_id=10, diunduh
Membina jabatan fungsional pemeriksa;
tanggal 27/12/2012.
175
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
176
Keuangan dengan Peraturan Nomor 01 adalah pemeriksa di lingkungan aparat
Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan pengawasan intern pemerintah, pemeriksa
Keuangan Negara yang didalamnya tidak dan/atau tenaga ahli lain yang memenuhi
hanya memuat kaidah hukum mengenai persyaratan yang ditentukan oleh Badan
standar pemeriksaan keuangan Negara, Pemeriksa Keuangan.11.
tetapi memuat pula lampiran yang Pemeriksa atau yang sering disebut
merupakan satu kesatuan yang tak auditor terbagi atas beberapa macam, yaitu
terpisahkan didalamnya. Adapun lampiran :
yang terdapat dalam Peraturan Nomor 01 1. Auditor Independen (Akuntan Publik)
Tahun 2007 tentang Standar Pemeriksaan 2. Auditor pemerintah (Auditor BPK)
Keuangan Negara adalah sebagai berikut : 3. Auditor Intern
1. Lampiran I, Pendahuluan Standar Pemeriksa wajib membuat atau
Pemeriksaan ; menyusun laporan hasil pemeriksaan
2. Lampiran II, Pernyataan Standar sebagai bentuk pertanggungjawaban atas
Pemeriksaan 01 Standar Umum ; pemeriksaan yang dilaksanakan.
3. Lampiran III, Pernyataan Standar Dalam kasus tindak pidana korupsi,
Pemeriksaan 02 Standar Pelaksanaan suatu instansi pemerintah atau pejabat
Pemeriksaan Keuangan ; pemerintah dikatakan telah melakukan
4. Lampiran IV, Pernyataan Standar penyelewengan dana yang mengakibatkan
Pemeriksaan 03 Standar Pelaporan kerugian keuangan Negara dapat dilihat
Pemeriksaan Keuangan ; dengan adanya Laporan Hasil Pemeriksaan
5. Lampiran V, Pernyataan Standar (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan. Laporan
Pemeriksaan 04 Standar Pelaksanaan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa
Pemeriksaan Kinerja ; Keuangan tersebut merupakan laporan
6. Lampiran VI, Pernyataan Standar audit Badan Pemeriksa Keuangan yang
Pemeriksaan 05 Standar Pelaporan meliputi pemeriksaan keuangan,
Pemeriksaan Kinerja ; pemeriksaan kinerja dan pemeriksaan
7. Lampiran VII, Pernyataan Standar dengan tujuan tertentu yang hasil akhirnya
Pemeriksaan 06 Standar Pelaksanaan menyatakan bahwa instansi pemerintah
Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu ; atau pejabat pemerintah tersebut telah
8. Lampiran VIII, Pernyataan Standar melakukan penyelewengan dana sehingga
Pemeriksaan 07 Standar Pelaporan mengakibatkan kerugian keuangan Negara
Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu ;10 atau tidak
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan
Dalam melaksanakan tugas Pemeriksa Keuangan tersebut memuat
pemeriksaaan, Badan Pemeriksa Keuangan empat jenis opini yang dapat diberikan oleh
dapat menggunakan pemeriksa dan/atau pemeriksa atas nama Badan Pemeriksa
tenaga ahli dari luar Badan Pemeriksa Keuangan setelah melakukan pemeriksaan
Keuangan yang bekerja untuk dan atas adalah sebagai berikut :
nama Badan Pemeriksa Keuangan. Opini terbaik adalah Wajar Tanpa
Pemeriksa. Pemeriksa yang digunakan Pengeculian (Unqualified Opinion), opini ini
ketika Badan Pemeriksa Keuangan tidak diberikan karena auditor meyakini,
memiliki atau tidak cukup memiliki berdasar bukti-bukti audit yang
pemeriksa dan/atau tenaga ahli yang dikumpulkan, laporan keuangan telah
diperlukan dalam suatu pemeriksaan bebas dari kesalahan-kesalahan atau
10 11
Ibid, hlm. 89 Ibid, hlm. 102
177
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
178
bukti yang sangat kuat dalam memecahkan instansi dan kepangkatan seorang pejabat
suatu kasus Tindak Pidana Korupsi. penyidik. Bertitik tolak dari ketentuan
Pasal 6
B. Penggunaan LHP BPK Oleh Penyidik Dimaksud, yang berhak diangkat
Dalam Kasus Tindak Pidana Korupsi sebagai penjabat penyidik :
Tahap awal dari proses penanganan 1. Pejabat Penyidik Polri
perkara pidana dimulai dengan pelaporan 2. Penyidik Pegawai Negeri Sipil
yang bisa dilakukan oleh korban, saksi atau Dalam kasus tindak pidana korupsi alat
siapa saja yang mengetahui bahwa ada bukti yang digunakan kurang lebih sama
tindak kejahatan kemudian penyelidikan seperti kasus tindak pidana biasa seperti
dan penyidikan yang dilakukan di tingkat yang tercantum dalam Pasal 184 KUHAP,
kepolisian kemudian dilanjutkan dengan diantaranya keterangan saksi, keterangan
penuntutan di kejaksaan dan akhirnya ahli, surat, petunjuk, dan keterangan
pemeriksaan di sidang pengadilan hingga terdakwa. Dalam hal ini, alat bukti yang
pelaksanaan putusan pengadilan. dapat digunakan dan memudahkan
Pada tindakan penyelidikan penekanan penyidik dalam penanganan kasus Tindak
diletakkan pad š]v l v ^u v Œ] v Pidana Korupsi adalah Laporan Hasil
u v uµl v_ • •µ šµ ‰ Œ]•š]Á Ç vP Pemeriksaan (LHP) BPK.
dianggap atau diduga sebagai tindak Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK ini
pidana. Pada penyidikan, titik berat dapat dikategorikan sebagai alat bukti surat
tekanannya diletakkan pada tindakan karena berdasarkan pengertiannya, surat
^u v Œ] • Œš u vPµu‰µol v µlš]_ ialah segala sesuatu yang memuat tanda-
supaya tindak pidana yang ditemukan tanda bacaan yang dimaksudkan untuk
dapat menjadi terang, serta agar dapat mencurahkan isi hati atau untuk
menemukan dan menentukan pelakunya. menyampaikan buah pikiran seseorang dan
Dari penjelasan dimaksud hampir tidak ada dipergunakan sebagai bahan pembuktian.
perbedaan makna keduanya. Antara Dengan demikian, segala sesuatu yang tidak
penyelidikan dan penyidikan adalah dua memuat tanda-tanda bacaan, tetap tidak
fase tindakan yang berwujud satu. Antara mengandung buah pikiran, tidaklah
keduanya saling berkaitan dan isi-mengisi termasuk dalam pengertian alat bukti
guna dapat diselesaikan pemeriksaan suatu tertulis atau surat. 14
peristiwa pidana. Sedangkan dalam Kamus Umum Politik
Penyidik berdasarkan Pasal 1 butir 1 & Hukum, pengertian surat : 1). Sesuatu
KUHAP adalah : yang ditulis ; yang tertulis ; tulisan dalam
^ W i š ‰}o]•] E P Œ Z ‰µ o]l lembaran kertas ; 2). Kertas berisi tulisan
Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil yang diketik atau dicetak (tentang berbagai
tertentu yang diberi wewenang khusus oleh hal atau keterangan seperti yang dimaksud
undang-undang untuk melakukan oleh pembuatnya).15
penyidikan. Dan diperinci lagi dalam Pasal 6 Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) BPK
KUHAP. Disamping itu, terdapat lagi Pasal dapat dikategorikan ke dalam alat bukti
10 KUHAP yang mengatur tentang adanya
penyidik pembantu. 14
Alfitra, 2012, Hukum Pembuktian dalam Beracara
Untuk mengetahui siapa yang dimaksud Pidana, Perdata dan Korupsi di Indonesia, Raih Asa
dengan orang yang berhak sebagai penyidik Sukses, Jakarta, hlm. 86
15
ditinjau dari segi instansi maupun Telly Sumbu, Merry E. Kalalo, Engelin R.
kepangkatan, ditegaskan dalam Pasal 6 Palandeng, Johny Lumolos, 2010, Kamus Umum
Politik & Hukum, Jala Permata Aksara, Jakarta, hlm.
KUHAP. Dalam pasal tersebut ditentukan
761.
179
Lex Crimen Vol. II/No. 2/Apr-Jun/2013
surat karena dalam Laporan Hasil dijadikan dasar penyidikan oleh penyidik
Pemeriksaan (LHP) BPK tersebut baik sesuai dengan bunyi Pasal 8 ayat (4)
dengan opini Wajar Tanpa Undang-undang Nomor 15 Tahun 2006
Pengecualian (WTP), Wajar Dengan tentang Badan Pemeriksa Keuangan.
Pengecualian (WDP), Tidak Wajar
maupun Pernyataan Menolak B. Saran
Memberikan Opini terdapat pernyataan 1. Sebaiknya Laporan Hasil Pemeriksaan
tertulis beserta tanda baca seperti yang (LHP) Badan Pemeriksa Keuangan ini
ada dalam pengertian surat. dibuat lebih terbuka untuk umum agar
Seperti yang tercantum dalam Pasal 8 masyarakat juga dapat melihat langsung
ayat (3) Undang-undang Nomor 15 hasil dari pemeriksaan Badan Pemeriksa
Tahun 2006 yang berbunyi : Keuangan, contohnya dengan cara
^ ‰ ]o o u ‰ u Œ]l• v ]š uµl v mempublikasikannya secara detail dan
unsur pidana BPK melaporkan hal tersebut terinci lewat media elektronik.
kepada instansi yang berwenang sesuai 2. Sebaiknya jika dalam Laporan Hasil
dengan ketentuan peraturan perundang- Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa
undangan paling lama 1 (satu) bulan sejak Keuangan ini sudah menunjukkan ada
diketahui adanya unsur pidana tersebut. gejala-gejala yang tidak sesuai dengan
Selanjutnya dalam Pasal 8 ayat (4), peraturan perundang-undangan dalam
berbunyi : hal ini terindentifikasi Tindak Pidana
^> ‰}Œ v W< • P ]u v ]u l•µ Korupsi maka dapat langsung dijadikan
dalam pasal 3 dijadikan dasar penyidikan dasar dalam penyidikan oleh penyidik
oleh pejabat penyidik yang berwenang yang berwenang tanpa berlama-lama
sesuai dengan peraturan perundang- lagi dengan mengabaikan temuan ini
µv vP vX_ sehinggga penyidik hanya tinggal
Instansi yang terkait dengan pelaporan mencari bukti pendukung lainnya.
Badan Pemeriksa Keuangan adalah
kepolisian, kejaksaan atau Komisi DAFTAR PUSTAKA
Pemberantasan Korupsi (KPK). Alfitra, Sh. MH, 2012, Hukum Pembuktian
PENUTUP dalam Beracara Pidana, Perdata dan
A. Kesimpulan Korupsi di Indonesia, Jakarta : Raih Asa
1. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) sebagai Sukses.
hasil akhir dari proses pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan, Februari 2012,
Badan Pemeriksa Keuangan sangat Warta BPK, Jakarta : Sekretariat Jenderal
penting dalam penanganan kasus Tindak Badan Pemeriksa Keuangan Republik
Pidana Korupsi karena LHP BPK ini Indonesia
dengan opini-opini didalamnya, yaitu Hamzah, Andi, Prof. Dr. jur, 1986, Korupsi
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Wajar di Indonesia Masalah dan
Dengan Pengecualian (WDP), Tidak Pemecahannya, Jakarta : PT. Gramedia.
Wajar maupun Menolak Memberikan Soekanto, Soerjono & Mamudji, Sri, 2001,
Pendapat dapat berfungsi untuk Penelitian Hukum Normatif. Suatu
meminimalisir penyalahgunaan Tinjauan Singkat, Jakarta : Raja Grafindo
keuangan dan mencegah gejala korupsi. Persada.
2. Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) ini Saidi, Muhammad Djafar, Prof. Dr. SH, MH,
dapat berfungsi sebagai alat bukti surat 2011, Hukum Keuangan Negara, Edisi
yang cukup kuat dalam penanganan Revisi, Jakarta : PT. Grafindo Persada.
kasus Tindak Pidana Korupsi dan dapat
180
Telly Sumbu, Merry E. Kalalo, Engelin R.
Palandeng, Johny Lumolos, 2010, Kamus
Umum Politik & Hukum, Jala Permata
Aksara, Jakarta, hlm. 761
Undang-undang Republik Indonesia Nomor
15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa
Keuangan
http://www.victorynewsmedia.com/berita-
10019-temuan-bpk-harus-jadi--alat-
bukti-hukum-.html, diunduh tanggal
05/10/2012.
http://bdksurabaya.kemenag.go.id/file/dok
umen/wtpSUAEDY.pdf, diunduh tanggal
24/01/2013.
181