Anda di halaman 1dari 5

Masa SD ku

Di pagi hari yang cerah, Ibuku dan aku pergi ke SD Kepatihan 3 untuk
mendaftar di sana. Aku bingung sekali karena sepi sekali di luar sekolah,
ternyata aku sudah telat untuk mendaftar. Tapi, ibuku membawaku ke kantor
kepala sekolah untuk mendaftar dan langsung masuk ke sekolah. Ibuku dan
aku pergi ke ruangan kepala sekolah dan memilih kelas dengan lotre.
“Ayo Ricky, kamu kocok-kocok terus ambil kertasnya dan buka” Kata ibuku.
Seketika aku membukanya dan aku ditempatkan di kelas B. Aku memasuki
kelas B dan seketika aku senang karena teman TK aku juga sekelas denganku
yaitu Talita dan Ira.
“Rickyyyyy, kamu masuk sini?” ucap mereka.
Aku senang dan duduk di belakang dengan Iqbal.
Guru SD ku, Bu Tutik menyuruh murid-muridnya untuk mengerjakan soal
huruf. Aku menjawab semampuku dan aku mendapatkan nilai 50. Malamnya,
Ibuku marah dan memukuliku. Ibuku mendikteku dengan cara yang keras dan
disaat yang sama aku menangis karena ketakutan.
“ Kamu itu gimana sih masa soal gini nggak bisa” bentak ibuku.
Setelah itu aku menangis di kamar ayahku dan beberapa menit kemudian aku
keluar.
“ maafkan aku ya nak” ucap Ibuku sambil menyeret kursiku.
Dan aku menjawab “iya” dan selesai permasalahannya.
Akhirnya, aku dileskan dan terkejutnya ternyata guru les ku juga guru ke
kelasku. Untungnya ada beberapa teman sekelasku juga les disana. Aku diajari
pelajaran dasar seperti membaca dan berhitung.
“ 7 + 3 = 10 tulis 0 nanti angka satu disimpan dan ditaruh di depannya” kata bu
tutik sambil mengajariku
Di sekolah, aku sangat kehausan dan aku ingin meminta minuman dari teman
sebangku ku, Iqbal. Dia anak yang lumayan cerdik dan dia mau memberikan
tetapi dia ingin uang Rp1.000.
“Ki, aku kasih kamu minum tapi bayar 1000 ya” ucapnya.
Aku menyetujuinya dan dan pulangnya, Ayahku menanyakan kan tentang uang
jajan ku.
“Ki, uang kamu nggak dikasih ke siapa-siapa kan?”
Aku berbohong kepadanya dan mengatakan “enggak”.
Masa berlalu dan aku naik ke kelas 2. Di kelas dua, mata pelajarannya lebih
sulit. Aku duduk bersama Philip.
“Hei, aku Philip, kamu?” jawabnya.
“Aku Ricky” ucapku
Bisa dibilang kami berteman baik. Suatu hari guru kelas 2 aku, bu Roro
memberikan tugas bahasa Inggris. Malamnya, aku memutuskan untuk ke
rumah Philip. Sebelumnya dia memberitahuku rumahnya.
“Aku tinggal di Bromo, setelah ada rel kereta api, nanti gang pertama lalu
masuk rumahku warna putih”. Ucap philip.
Pada malamnya, Ayahku mengantarku ke rumahnya. Tak terlalu lama, aku
menemukan rumahnya. Aku terkejut karena bukan hanya aku yang ada di
sana, ada temanku yang lain bernama Tria dan Meli. Kami mengerjakan Bahasa
Inggris itu dan habis itu selesai dan langsung pulang.
Di saat hampir ujian, orang tuaku Naik Haji. Dalam keberangkatannya, Ibuku
memberi pesan.
“Ki, kamu nginep di De Yusuf ya, jangan nakal terus sekolah yang rajin”. Kata
ibu
Ketika mereka kembali ke Indonesia, aku terharu sekali dan aku memeluk erat
ibuku.Waktu telah berlalu dan aku naik ke kelas 3.
Di awal-awal kelas tiga, Aku belajar di kelas 1 B dikarenakan kelas tiganya
sedang direnovasi. Berangkat jam 9 dan pulang jam 1. Aku duduk dengan
temanku bernama Ira. Kami membuat kenakalan yaitu mencoret-coret bangku
dengan tipe-x. Guru kelas 1 ku sampai marah marah dan mengatakan
“ ayoooo!!!!, semua tipe-x ibu sita”. Kata Bu Tutik dengan nada tinggi.
Akhirnya, temanku dan aku membersihkan coretannya dengan mengeruk
coretan tipe-x itu.
Guruku galak sekali. Namanya Bu Yanti. Bagiku, kelas tiga adalah kelas yang
teraneh bagiku. Pasalnya, Siapa saja yang tidak mengerjakan PR disuruh maju
ke depan.
“ Kalau kalau ada yang nggak Ngerjakan PR,majuuuu!!!!!!!!. Bawa pulpen dan
buku terus tulis ” Saya berjanji akan mengerjakan PR di rumah”, lalu tanda
tangan ke orangtua kalian”. Bentaknya
Terkadang juga guruku memberikan hukuman lain seperti
“ bagi yang nggak Ngerjakan kan kliping, denda Rp10.000 dan buat kliping nya
5 kali.” Ucapnya dengan nada tinggi.
Beberapa waktu kemudian di siang hari, langit gelap sekali dan hujan yang
sangat deras dan diiringi dengan angin yang kencang dan angin puting beliung
pun terjadi. Besoknya, kelasku menjadi rusak dan beruntungnya aku tidak jadi
di petal.
“ untung kelasnya rusak, rambutmu panjang. Nantik potong rambut ya Ricky”.
Kata bu yanti
Di kelas 3 juga, aku adalah siswa yang nakal karena kemalasanku. Hampir
setiap hari aku dihukum karena sering tidak mengerjakan PR. Yang parahnya,
pernah suatu hari di tengah-tengah pelajaran sekolah dihukum mengerjakan
tugas di kelas 2B. Aku malu sekali sampai menangis.
“ Kamu ini nggak Ngerjakan PR, sekalian saja turun ke kelas 2B”. Ucap guru
kelas 3
Ketika pembagian raport, Ibuku marah sekali karena nilai ku rendah belakang
ada nilai 50 nya. Dan yang lebih parahnya lagi, Ibuku melihat catatan bahwa
aku sering tidak mengerjakan PR.
“Kamu nih gimana sih, masa nilai IPS bisa 50”. Kata ibu dengan emosi yang
meluap-luap
Akhirnya Sejak saat itu, di semester 2 aku sering mengerjakan tugas-tugas ku
dan di raportku nilai-nilai ku bagus lagi dan naik kelas.
Di kelas 4, aku bertemu kawan baru yang berasal dari Banyuwangi bernama
Kirana. Aku beruntung sekali, aku bertemu dengan guru yang sabar yang
bernama guru Alfiah. Dia sangat baik kepadaku sampai-sampai Ibu ku
memberikan dagingnya secara gratis.
Waktu berlalu dengan sangat cepat dan aku naik ke kelas 5.
Di kelas 5, semua buku menggunakan tematik. Aku ingin membeli buku
tematik yang lengkap. Aku datang ke perpustakaan setiap hari untuk mengecek
kesediaan buku itu sampai-sampai membuat pustakawati nya marah
“Kamu itu sudah beberapa kali nanya tematik, nanti kalau ada Ibu beritahu”.
Ucap pustakawati dengan ekspresi agak kesal.
Yang paling aku sesali yaitu itu aku membeli buku tematik yang tebal dari
tematik 1 sampai 5 tetapi yang dipakai hanya tematik 1. Lalu, semester 2 nya
kembali ke KTSP 2006. Waktu berlalu dan aku naik ke kelas 6.
Di kelas 6, aku diajari oleh guru yang sangat baik yang bernama bu Ratih. Dia
begitu telaten sampai-sampai dia tidak akan mengganti bab baru jika salah
satu siswa yang tidak mengerti bab tersebut. Tidak lama kemudian, dia harus
bertugas di tempat lain dan digantikan oleh Bu Kristina. Dia juga baik tetapi dia
tidak mau ambil pusing
“ anak-anak, Ibu adalah Bu Christina yang menggantikan bu Ratih. Bu Ratih
kalau ngajar itu sabar sampai-sampai tidak mau ganti bab baru Kalau Bu
Kristina kalau kalian tidak paham belajar sendiri ibu guru tidak mau menunggu
kalian mengerti nanti ketinggalan”. Kata bu Kristina ketika memperkenalkan
dirinya.
Di semester dua, ujian praktek dimulai. Saya mempersiapkan sebaik mungkin
dan akhirnya aku mendapatkan nilai yang memuaskan. Lalu disusul try out - try
out dan semuanya berjalan baik. Akhirnya, UN pun dimulai dan aku
mendapatkan nilai yang cukup bagus.
Ketika UN berakhir, aku dan seluruh kelas 6 mengadakan rekreasi di Malang.
Aku berangkat jam 11 malam dan ditemani oleh pembantuku. 12.00, bis pun
datang dan kami berangkat ke Malang.
Sepanjang perjalanan, aku mabuk darat dan perutku mulai mual.
“ kamu ini kalau dibilangin bandel, seharusnya kamu minum Antangin sebelum
berangkat”. Kata Bu Kristina dengan ekspresi jengkel.
Jam 9 nya, kami sudah sampai di Waterpark 2. Di sana, Aku tidak bisa
menikmati liburan ku dengan tenang karena mual, tetapi teman-temanku
senang sekali. Sorenya, kami pulang ke Jember dan malamnya Kami sampai ke
SD. Aku pulang dengan pembantuku dan besoknya aku tidur dengan pulas.
Akhirnya, setelah beberapa minggu aku lulus.

Anda mungkin juga menyukai