DOSEN PENGAMPUH :
1. SYAHKRUNI, S.PD., M.PD.
2. RAHMAT, S.PD., M.PD
DiSUSUN OLEH :
ADELIA RAHMADANI
NIM : 1982041035
Menjadi wirausaha adalah salah satu pilihan yang bukan hanya dapat menjadi sumber
rezeki bagi yang menjalaninya namun, dapat menajdi pintu rezeki bagi orang lain. Dengan
berwirausaha dapat menjadi solusi dalam berbagai permasalahan sosial dan menjadi tangga
majunya suatu bangsa. Ditengah usaha menjadi negara maju dengan dukungan SDM dan
SDA yang melimpah serta letak geografis yang strategis. Menjadika Indonesia memiliki
kekayaan yang melimpah ruah yang bisa di manfaatkan untuk memajukan negara. Dengan
menjadi wirausaha merupakan salah satu pilihan untuk memajukan bangsa ini. Oleh karena
itu, perubahan pola pikir tentang kewirausahaan perlu ditumbuhkan melalui pendidikan
formal maupun non formal.
Wirausaha adalah orang yang pandai dalam menangkap peluang dan mau
mengerjakan peluang tersebut sebagai sesuatu kesempatan untuk berkiprah
mengimplementasikan gagasannya. Dengan itu wirausaha terbagi atas dua yaitu :
Jangan salah wirausaha juga ada yang wanita (Women Entrepreneur) walaupun dalam
kalangan masyarakat masih lintas untuk apa seorang wanita bekerja kan ujung – ujungnya di
dapur juga. Walaupun banyak kendala yang dihadapi oleh wanita jika mulai menerjunkan diri
dalam berwirausaha namun tidak sedikit juga wanita yang sukses di dunia wirausaha ini. Di
dunia ini semuanya ada plus dan minus - nya jadi jangan takut untuk mencoba. Karena
sejatinya berwirausaha bukan hanya bakat bawaan sejak lahir, namun dapat dipelajaridan
diajarkan melalui proses pendidikan formal maupun informal.
BAB 2
KARAKTER WIRAUSAHA
Setiap individu mempunyai keunikan dan perbedaan, namun dengan banyak penilian
yang membuktikan bahwa sejumlah karakteristik khusus dapat berepengaruh terhadap
keberhasilan berwirausaha. Karekteristik khusus yang dimiliki wirausaha sukses adalah
berorientasi pada tindakan (action oriented),berorientasi pada hasil (result oriented),
dilakukannya (passion), mampu mengerjakan banyakhal sekaligus (multitasker), mampu
menyelesaikan pekerjaan hingga tuntas, bersedia bekerja keras, mampu memotivasi diri
untuk mencapai prestasi, optimistik, aktif sebagai anggota tim (team player), terampil
berkomunikasi, tidak mudah menyerah, mampu memimpin dan menginspirasi orang lain,
selalu belajar untuk meningkatkan kemampuan diri, berani mengambil resiko, mampu
mengenali dan memanfaatkan peluang, kreatif, dan inovatif. Dari berbagai karakteristik
tersebut, ciri yang paling sering disebutkan oleh para ahli adalah kemampuan mengenali
peluang, mengambil resiko, sertakreatif dan inovatif.
Sebagai wirausaha kita harus pandai dalam mengenali peluang walaupun hal itu
adalah kegiatan yang sulit dilakukan. Peluang bisnis yang baik tidak akan muncul begitu saja,
tetapi dihasilkan dari kewaspadaan seorang wirausaha terhadap berbagai kemungkinan yang
ada atau pada kasus tertentu, merupakan hasil dari suatu mekanisme yang sengaja di buat
untuk mengidentifikasi peluang yang potensial. Faktor lain yang juga penting dalam proses
mengenali peluang adalah kewaspadaan kewiraushaan (entrepreneurial alnertness) dan
jejaring kewirausahaan (entrepreneurial networks). Terdapat efek interaksi antara
kewaspadaan kewirausahaan dengan pengetahuan yang dimiliki seorang wirausaha mengenai
pasar dan permasalahan konsumen. Wirausaha yang memiliki kemampuan untuk mengenali
peluang bisnis akan memperoleh posisi strategis untuk berhasil menyelesaikan proses
perencanaan dan pengembangan dalam mendirikan perusahaan baru. (Hisrich dkk.,2010).
Dalam beriwausaha kita dituntut untuk bisa mengambil resiko. Resiko berwirausaha
memiliki sisi negatif dan positif. Dari sisi negatif, resiko muncul karena situasi yang
dihadapi dalam berbisnis tidak pasti/ situasi yang tidak dapat ditebak. Dari sisi positif, jika
dapat memperhitungkan resiko dengan baik makan keuntungan bisnis justru akan diperoleh
dengan banyaknya resiko dapat membuat wirausaha selalu berusaha memperhitungkan
strategi bisnis dengan cerdas agar dapat meminimalisir kerugian dan memaksimalkan
keuntungan.
Kreativitas merupakan titik awal untuk sebuah inovasi. Semua inovasi diawali dengan
ide kreatif yang meningkatkan ide dan solusi. Sebuah produk dapat dikatakan kreatif ketika
produk itu baru dan tepat. Makna baru disini adalah orisinil sedangkan tepat adalah sesuai
dengan kebutuhan dan tepat waktu. Dengan itu otomatis haruslah untuk berfikir kreatif untuk
memajukan usaha kedepannya dengan melakukan inovasi – inovasi baru agar konsumen
tertarik akan produk yang ditawarkan.
BAB 3
RENCANA WIRAUSAHA
Banyak pilihan ketika seorang ingin memulai bisnis. Menurut Hatten pada dasarnya
ada tiga pilihan untuk memulai suatu bisnis,yaitu [1] bergabung dalam bisnis waralaba. [2]
mengambil alih bisnis yang sudah mapan, atau [3]memulai bisnis dari awal dengan
menciptakan bisnis baru yang brbeda. Masing2 pilihan memiliki kelebihan dan kekurangan,
sehingga seorang wirausaha harus mempertimbangkan berbagai faktor sebelum memutuskan
pilihan yang tepat bagi dirinya untuk memuai suatu bisnis.
Sebuah ide bisnis dapat dikatakan sebagai peluang bisnis, bila ide tersebut merupakan
suatu konsep bisnis yang menarik, tidak bersifat sementara.Namun tidak memberikan nilai
bagi penggunanya, atau ide tersebut tidak tepat waktu dan lebih sesuai untuk dijalankan pada
waktu lampau atau bahkan jauh pada masa yang akan datang.
Bisnis ramah lingkungan adalah suatu bisnis yang berpartisipasi dalam aktivitas hijau
atau ramah lingkungan, dan memastikan bahwa semua proses,produk, dan aktivitas bisnis
telah sesuai dengan berbagai keprihatinan lingkungan terkini,serta tetap memperthnakn
profit.
Efektivita suatu bisnis dapat ditentukan denga melakukan evaluasi peluang bisnis.
Salah satu cara mengevaluasi peluang bisnis adalah dengan menggunakan metode proses”5
langkah”;yaitu:
1. Validasi
Suatu bisnis dikatakan layak apabila ide mendasari bisnis tersebut cukup dapat
memecahkan permasalahan atau cukup memuaskan kebutuhan kebutuhan sejumlah orang,
2. Pengetahuan Awal
Ide bisnis dapat direalisasikan apabila ada orang yang memahami dan memiliki
keterampilan yang memudai untuk menjalankan ide bisnis tersebut.
3. Potensi Dasar
Kelancaran bisnis tidak trlepas dari pangsa pasar. Seberapa banyak segemen pasar
yang bersedia menggunakan produk yang ditawarkan merupakan inti dari aspek ini.
4. Skalabilitas
Ide bisnis yang layak perlu mempertimbangkan potensi untuk maju dan berkembang.
Bila ide bisnis tidak dapat dikembangkan, maka bisnis yang dijalankan kurang mampu
mengikuti perubahan yang senantiasa terjadi.
5. Passion
Memulai bisnis adalah langkah yang berat. Hal ini menjadi lebih ringan dan
termotivsi, bila wirusaha memiliki passion dengan ide bisnisnya.
Perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam produksi maupun jasa perlu
menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada sekedar laba yang
besar. Untuk dapat terus bertahan, perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup.
Selanjutnya untuk mendapatkan keuntungan produk, yang dihasilkan harus dapat memenuhi
kebutuhan,keinginan, dan kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dan sebagainya).
Manfaat (utility) yang diciptakan terdiri dari manfaat bentuk, tempat, dan
waktu.Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:
Pengertian produksi menurut Ginting (2007) adalah keseluruhan proses dan operasi
yang dilakukan untuk menghasilkan barang atau jasa. Sistem produks merupakan kumpulan
dari sub sistem yang saling berinteraksi dengan tujuan mentransformasi input produksi
menjadi output produksi.
Menurut Suryana (2011), beberapa unsur dari aspek produksi/operasi yang harus
dianalisis adalah sebagai berikut:
1. Lokasi Operasi
Lokasi untk bisnis memerlukan tempat yang strategis, efesien, dan menarik baik bagi
perusahaan maupun pelanggan, sehingga konsumen tetap loyal.Contoh,dekat ke pamasok,
pasar, dan akses transportasi.
2. Volume Operasi
Volume operasi harus relavan dengan potensi pasar dan prediksi permitaan, sehingga
tidak terjadi kelebihan dan kekurangan kapasitas.
5. Tenaga Kerja
Jumlah tenaga kerja yang di perlukan dan bagaimana kualifikasinya. Jumlah dan
kualifikasi karyawan harus disesuaikan dengan keperluan jam kerja dan kualifikasi pekerjaan
utuk menyelesaikannya.
6. Tata Letak
Tata letak atau tata ruang berbagai fasilitas operasi harus tepat dan praktis, sehingga
dapat mendukung proses produksi.
Proses produksi dan operasi merupakan suatu prose perubahan masukan (input)
menjadi luaran (output).Barang dan jasa yang dihasilkan bemacam2 sehingga proses yang
digunakan juga bermacam2. Menurut sagoro (2015) wujud dari proses produksi dan operasi
yang dilakukan dibedkan atas empat macam yakni;
1. Prose kimia adalah proses produksi yang menggunakan sifat kimia.
2. Proses perubahan bentuk adalah proses produksi dengan mengubah bantuk.
3. Proses perakitan adalah proses produksi yang menggabungkan komponen2 menjadi produk
akhir.
4. Proses transportasi adalah proses operasi menciptakan perpindahan barang.
Menurut Assauri (2004), jenis proses produksi terbagi menjadi dua,yaitu: proses
produksi teus menerus dan proses produksi terputus2. Ciri2 proses produksi terus menerus
adalah:
a. Produksi dalam jumlah besar (produksi massal), variasi produk sangat kecil dan sudah di
standardisasi
b. Biasanya menggunakan sistem atau cara penyusunan berdasakan urutan proses pembuatan
dari produk yan dihasilkan,yang disebut product layout atau departementation by product.
c. Menggunakan mesin yang bersifat khusu (special parpose machines) untuk menghasilkan
produk.
d. Operator tidak harus memiliki keahlian yang tinggi, karena menggunakan mesin bersifat
khusu dan otomatis.
e. Jika salah satu mesin/peralatan rusak atau berhenti, makasa seluruh proses produksi
terhenti.
f. Tenaga kerja sedikit.
g. Persediaan bahan mentah dan bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi berjumlah
kecil.
h. Dibutuhkan ahli pemeliharaan peralatan dan berpengetahuan dan berpengalaman.
i. Pemindahan bahan dengan peralatan (handling equitment) menggunakan ban berjalan.
Menurut Miarso (2007), Teknologi adalah proses yang dapat meningkatkan nilai
tambah. Proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk yang tidak terpisah
dari produk lain yang telah ada, karena itu menjadi bagian integral dari suatu system.
Produk ramah lingkungan adalah produk yang berasal dari bahan yang tidak mencemari
lingkungan dan kemasannya juga mudah diurai sehingga tidak dapat menjadi sampah.
Ada 4 alasan industry harus meletakkan masalah lingkungan sebagai aspek yang penting
dalam usahanya, yaitu:
- Inovasi breakthrough digunakan sebagai bentuk awal untuk mempekuat suatu area
yang sedang dikembangkan. Contohnya; penemuan penisillin, mesin uap, computer,
pesawat, kendaraan, internet, dan teknologi nano.
- Inovasi technological untuk pengembangan suatu produk atau pasar, dan
membutuhkan perlindungan hukum. Contohnya; penemuan PC (personal compter),
pesan suara dan teks, dan pesawat jet.
- Inovasi ordinary merupakan pengembangan dari suatu inovasi teknologi untuk
menghasilkan produk barang atau jasa yang lebih sesuai dengan selera pasar.
Menciptakan suatu produk dengan melakukan modifikasi atau perubahan, tidak harus
merupakan konsep baru, juga dapat disebut sebagai sesuatu yang baru. Diversifikasi produk
adalah penambahan produk baru, agar dapat meningkatkan keuntungan dan mengefektifkan
penggunaan sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Berikut klasifikasi produk baru dari sudut pandang konsumen maupun sudut pandang
perusahaan (Hisrich, dkk., 2010)
- Dari sudut pandang konsumen untuk menggolongkan tingkat kebaruan suatu produk
adalah dengan melihat seberapa banyak terjadinya perubahan perilaku atau
pembelajaran yang dibutuhkan ketika konsumen menggunakan produk baru tersebut.
- Dari sudut pandang perusahaan dimana perusahaan menyadari pentingnya
mengklasifikasi kan produk-produk baru mereka untuk mengenali persepsi konsumen.
1. Pencucian
2. Blansir
3. Penggilingan
4. Pencampuran
5. Pasteurisasi
6. Pemisahan logam
7. Penyimpanan ditangki
8. Pengisian sambal
9. Pengemasan sambal.
BAB 5
BRANDING
BRANDING adalah sebuah kata yang berasal dari kata brand yang berarti merek.
Menurut Kotler & Armstrong (2004) merek adalah nama, istilah, tanda, symbol, rancangan ,
atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk mengenali produk (barang dan jasa)
dari seseorang atau penjual dan untuk membedakannya dari produk pesaing.
1. Atribut
2. Manfaat
3. Nilai
4. Kepribadian
Menurut Kotler & Armstrong (2004), citra merek adalah himpunan keyakinan
konsumen tentang berbagai merek. Citra merek (brand descripction) adalah deskripsi tentang
asosiasi dan keyakinan konsumen terhadap merek tertentu.
STRATEGI BRANDING
Loyalitas merek adalah komitmen yang mendalam untuk membeli kembali atau
berlangganan suatu produk atau jasa yang lebih disukai secara konsisten pada masa yang
akan datang.
Menurut Kotler (2002), ada lima pilihan strategi perluasan merek, yaitu;
Trade mark wujudnya selalu menggunakan huruf yang membentuk nama atau kata-
kata, sedangkan logo adalah lambing atau symbol yang dibentuk denga elemen grafis, bisa
berwujud abstrak, dan dapat pula berbentuk realis/nyata serta membentuk figure tertentu.
Logo adalah bagian dari trade mark, dan dibagi menjadi 6 bagian, yaitu:
1. Simbol yaitu suatu bentuk grafis, tanpa unsur-unsur tulisan yang dapat bebntuk
abstrak atau membentuk figure tertentu yang berfungsi sebagai lambing atau identitas
suatu badan usaha social atau komersial.
2. Piktograf yaitu symbol-simbol yang berorientasi pada komunikasi public umum
berupa tanda-tanda informasi nonverbal yang relative mudah dipahami.
3. Lettermark yaitu logo yang dibentuk dengan rekayasa tipografi.
4. Logo yaitu symbol yang disebut juga dengan istilah logotype yang membedakannya
lettermarks.
5. Gabungan antara huruf dan bentuk.
6. Trade mark yaitu semua jenis logo dan symbol.
Pemasaran adalah proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkana dengan menciptakan, menawarkan,
dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
Strategi pemasaran perusahaan menguraikan pelanggan mana yang akan dilayani dan
bagaimana menciptakan nilai bagi pelanggan tersebut. Lalu, mengembangkan program
pemasaran terintegrasi yang benar-benar akan memberikan nilai yang dimaksud untuk target
konsumen.
1. Nilai pelanggan
2. Kepuasan pelanggan
3. Menciptakan loyalitas pelanggan
4. meningkatkan pangsa pasara
1. Nilai pelanggan; konsumen akan membeli dari bisnis yang menawarkan nilai
tertinggi dengan mengevaluasi perbedaan manfaat dan biaya yang ditawarkan oleh
pesaing.
2. Keputusan pelanggan, jika kinerja melebihi harapan tentunya akan memberikan efek
pelanggan sangat puas.
3. Menciptakan loyalitas pelanggan, pelanggan yang senang tetap setia dan berbicara
positif kepada orang lain tentang perusahaan dan produknya.
4. Meningkatkan pangsa pasar, perusahaan dapat menawarkan lebih banyak variasi
kepada pelanggan, atau mereka dapat membuat program untuk memasarkan lebih
banyak produk dan layanan kepada pelangganan yang sudah ada.
1. Batasan waktu
2. Ketersediaan data
3. Sifat keputusan yang akan dibuat
4. Nilai informasi penelitian dalam kaitannya dengan biaya.
1. Product (Produk)
Produk ialah perbedaan yang lebih spesifik dan memiliki keunikan dari bisnis yang
dijalankan, dapat memberikan keuntungannya.
2. Place/distribution (tempat distribusi)
Hal yang dipertimbangkan dalam pemilihan distribusi adalah:
a. Distribusi Intensif
b. Distribusi Eksklusif
c. Distribusi Selektif
3. Price (Harga)
Terdapat tiga strategi penetapan harga yang dapat digunakan, yaitu:
a. Penetration Pricing (harga penetrasi)
b. Skimming Pricing (harga skimming)
c. Competitive Pricing (harga kompetitif)
Cara menentukan harga jual contohnya dalam usaha baju kaos yaitu dengan
memperhatikan beberapa aspek diantaranya, kualitaskain, kualitas sablon yang diinginkan
konsumen, dan memperhatikan harga yang ditawarkan oleh pesaing dengan kualitas yang
sama.
4. Promotion (promosi)
Sarana utama dalam pemasaran yaitu:
a. Iklan (advertising)
b. Promosi penjualan (sales promotion)
c. Pemasaran langsung (direct marketing)
d. Hubungan masyarakat (public relation)
e. Media social (social media).
BAB 7
MANAJEMEN KEUANGAN
1. Neraca adalah laporan yang berisi harta (asset), utang atau kewajiban – kewajiban
pada pihak lain (liebilities) beserta modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat
tertentu.
2. laporan laba rugi adaah bagian dari laporan keuntungan suatu perusahaan yang
dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menjabarkan unsur-unsur pendapatan
dan beban perusahaan sehingga menghasilkan laba atau rugi bersih.
3. laporn perubahan ekuitas (modal sendiri) adalah laporan yang menunjukan sebab-
sebab perubahan modal perusahaan.
4. laporan perubahan posisi keuangan yang dapa disajikan berupa laporan arus kas atau
laporan arus dana.
Laporan laba rugi perusahaan adalah laporan akuntansi utama pada setiap perusahaan.
berikut konsep dasar yang sangat sederhana
Untung adalah selisih yang siperoleh dari harga jual produk dengan harga beli. Jual
merupakan suatu kegiatan usaha yang melibatkan unsur diskon, retur (pengembalian) dan
beban angkut penjualan. Beli adalah kegiatan yang melibatkan unsur diskon dan beban angut
pembelian.
Harga pokok produksi (costs of goods manufactured) adalah biaya barang yang telah
diselesaikan selama satu periode.
Biaya produksi adalah biaya yang dibebankan dalam proses produksi selama satu
periode. Berikut contoh biaya produksi adalah;
Harga pokok persediaan adalah semua biaya yang diperlukan untuk memperoleh
persediaan sampai persediaan tersebut dapat dijual, namun umumnya hanya elemen yang
terkait secara langsung saja yang dikelompokkan sebagai harga pokok persediaan.
Biaya operasional adalah semua biaya yang digunakan untuk menjual barang dagang,
termasuk pokok perusahaan, selain harga pokok persediaan. Biaya ini meliputi:
1. Biaya penjualan adalah biaya yang digunakan untuk menjual barang dagang termasuk
biaya yang digunakan untuk menagih hasil penjualan.
2. Biaya umum dan administrasi adalah kelompok biaya yang tidak berbanding lurus
dengan hasil usaha.
3. Pendapatan lain adalah pendapatan/penghasilan yang diperoleh dari aktivitas di luar
usaha poko perusahaan.
Neraca adalah laporan yang berisi harta 9asset), utang atau kewajiban pada pihak lain
(liabilities) beserta modal (capital) dari suatu perusahaan pada saat tertentu. Aktiva adalah
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan sumber
manfaat ekonomis di masa depan yang diharapkan akan diperoleh perusahaan. Aktiva
diklasifikasikan menjadi:
Pasiva adalah kewajiban perusahaan yag terdiri dari utang (liabilities) dan modal
(ekuitas). Utang sesuai dengan jangka waktu umumnya dibagi dalam 2 jenis, yaitu;
1. Current liabilities (utang jangka pendek), terdiri dari utang wesel/wesel bayar, utang
dagang (account payable), dan biaya-biaya yang harus dibayar.
2. Long term liabilities (utang jangka panjang).
1. Cash inflow adalah kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang melahirkan
keuntungan kas (penerima kas).
2. Cash outflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan
beban pengeluaran kas.
Kelayakan suatu bisnis adalah kondisi dimana hasil yang diperoleh lebih besar dari
dana yang diinvestasikan.
Break Even Point (BEP) adalah suatu analisis untuk menentukan dan mencari jumlah
produk yang harus dijual kepada konsumen pada harga tertentu untuk menutupi biaya-biaya
yang timbul serta mendapatkan keuntungan.
BAB 8
SUMBER DAYA MANUSIA
Peran dalam Wirausaha dapat diartikan sebagai sekumpulan perilaku yang diharapkan
dilakukan oleh seseorang karena posisinya secara formal pada suatu jabatan tertentu.
Konflik peran (role conflict) dialami karyawan ketika ia dihadapkan pada dua
tuntutan peran yang beragam, namun saling bertentangan.
Wirausaha mencari karyawan yang memiliki kualitas tinggi dan ia tidak akan
mendapat orang yang tepat hingga tahu dimana mencarinya.
Kontrak kerja ata peuatu perjanjian adalah suatu perjanjian antara pekerja dan
wirausaha secara lisan dan atau tertulis, baik untuk waktu tertentu maupun untuk waktu tidak
tertentu yang memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban pekerja dan perusahaan.
1. Tahap Persiapan
o Mencari jenis formulir kontrak yang sesuai.
o Gunakan deskripsi pekerjaan.
o Mengidentifikasi informasi yang boleh diakses karyawan.
o Mempertimbangkan apa yang akan terjadi jika karyawan diberhentikan.
o Mempelajari hal-hal yang perlu ada dan tidak dibolehkan dalam kontrak sesuai
dengan undang-undang tenaga kerja.
UU Tenaga Kerja No. 13 Tahun 2003, menurut Pasal 54 ayat 1 UU Tenaga Kerja No.
13 tahun 2003, sebuah kontrak kerja harus memuat;