Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yg berjudul “Kalimat Aktif
dan Bahasa Baku”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia. Kami berharap dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam
makalah ini. Serta pembaca dapat mengetahui tentang kalimat aktif dan bahasa baku.
Menyadari banyaknya kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Karena itu kami
sangat mengharapkan kritikan dan saran dari para pembaca untuk melengkapi segala
kekurangan dan kesalahan dari makalah ini
Kami sangat mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak pihak yg telah
membantu selama proses penyusunan makalah ini.
Kelompok 6
ii
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………………….….i
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………..………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...…….8
3.2 Saran…………………………………………………………………………….….….8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….……..…...…….9
iii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Kalimat merupakan satuan bahasa yang berbentuk kata atau suatu rangkaian
kata yang dapat menyatakan arti yang lengkap dan dapat berdiri sendiri. Selain itu,
kalimat juga dapat diartikan sebagai satuan bahasa paling terkecil yang menyatakan
isi pikiran yang disampaikan dengan cara tertulis atau lisan. Ketika diungkapkan
dengan
Cara lisan, kalimat dapat di sampai dengan keras atau lembut, suara yang naik
atau turun, dan lain sebagainya.
PEMBAHASAN
Imbuhan me- atau ber- dalam kalimat aktif memiliki peranan yang penting
karena dapat membedakannya dengan kalimat yang lainnya termasuk kalimat pasif.
Imbuhan ini terletak pada predikat kalimat yang menjelaskan atau menerangkan suatu
tindakan yang dilakukan oleh subjek. Predikat dalam kalimat aktif merupakan
kata kerja yang menunjukkan suatu aktivitas yang dilakukan oleh subjek.
Adanya imbuhan membuat predikat berubah menjadi kata kerja aus. Maksud dari kata
kerja aus adalah kata yang tidak memerlukan imbuhan karena jika diberi imbuhan
maka akan menjadi ambigu dan maknanya tidak ada.
Kalimat ini merupakan kalimat yang tidak memerlukan objek dalam rangkaian
kalimat dan hanya bisa diikuti oleh unsur pelengkap saja. Kalimat aktif semitransitif
tidak dapat diubah menjadi kalimat pasif karena tidak adanya objek di dalamnya.
Kalimat aktif yang terakhir adalah dwitransitif dimana kalimat ini terbentuk
dari tambahan objek dan pelengkap dalam kalimatnya. Karena adanya objek di
dalamnya, maka dapat diubah menjadi bentuk pasif.
Kata monyet merupakan subjek, makan merupakan predikat dan termasuk kata
aus karena tidak memerlukan imbuhan, dan pisang merupakan objek dalam
kalimat di atas.
2.
Kata atlet itu merupakan subjek, bertanding merupakan kata predikat, dan
dengan semangat merupakan kata pelengkap.
Para buruh berposisi sebagai subjek, kata bekerja merupakan kata yang
berposisi sebagai predikat, dan sangat giat merupakan pelengkap.
Bahasa baku, disebut juga bahasa standar, adalah bahasa yang mempunyai
nilai komunikatif yang tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam
situasi resmi atau dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat oleh
tulisan, ejaan baku, istilah/kosa kata baku tata bahasa baku, serta lafal baku.
Konsep baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model
oleh masyarakat Indonesia secara luas, terutama dalam dunia pendidikan.
Terdapat empat fungsi bahasa baku, yaitu (1) fungsi pemersatu, (4) fungsi
pemberi kekhasan, (3) fungsi pembawa kewibawaan, dan (4) fungsi sebagai kerangka
acuan. Tiga fungsi pertama disebut fungsi perlambangan atau simbolik, sedangkan
satu fungsi terakhir disebut fungsi objektif.
a) Fungsi pemersatu
Penyerapan tidak hanya dilakukan terhadap bahasa asing (bahasa bangsa lain),
tetapi juga dilakukan terhadap bahasa daerah (bahasa daerah yang ada di Indonesia).
Setelah tindakan tersebut dilakukan, kosakata yang bersangkutan digolongkan ke
dalam unsur serapan.
Unsur serapan adalah kata atau istilah yang berasal dari bahasa daerah atau
bahasa asing. Kita tahu bahwa bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu
diperkaya oleh bahasa daerah dan bahasa asing.
Hal itu wajar karena semua bahasa akan dipengaruhi oleh bahasa lain selama
bahasa itu masih dipakai sebagai alat komunikasi. Dengan kata lain, tidak ada bahasa
di dunia ini yang steril atau terbebas dari pengaruh bahasa lain selama bahasa itu
masih berfungsi sebagai alat komunikasi.
a) Dikodifikasi
Istilah ini merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yang berarti sebagai hal
memberlakukan suatu kode atau aturan kebahasaan untuk dijadikan norma di dalam
tata bahasa. Dalam KBBI, kodifikasi diartikan ‘pencatatan norma yang telah
dihasilkan oleh pembakuan dalam bentuk buku tata bahasa, seperti pedoman lafal,
pedoman ejaan, pedoman pembentukan istilah, atau kamus’.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bahasa atau kallimat apapun itu sama-sama mempunyai arti dan fungsinya
masing-masing, karena dalam istilah bahasa dan kalimat merupakan suatu kebiasaan
yang dapat kita lakukan dalam berbicara atau mengucapkan suatu kalimat yang aktif
serta bahasa yang baku dalam kehidupan masing.
Kalimat aktif dapat diartikan sebagai kalimat yang subjeknya melakukan
aktivitas atau tindakan dan menggunakan kata kerja tertentu dalam aktivitas atau
tindaknnya tersebut
Bahasa baku, disebut juga bahasa standar yang mempunyai nilai komunikatif
yang tinggi, yang digunakan dalam kepentingan nasional, dalam situasi resmi atau
dalam lingkungan resmi dan pergaulan sopan yang terikat oleh tulisan, ejaan baku,
istilah/kosa kata baku tata bahasa baku, serta lafal baku.
3.2 Saran
Saran untuk para pembaca agar mampu memahami fungsi dan peran kalimat
aktif dan bahasa baku dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menjadikan bahasa serta
kalimat sebagai alat untuk pemersatu bangsa indonesia
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/kalimat-aktif-dan-kalimat-pasif/
https://bbaceh.kemdikbud.go.id/2020/12/22/pembakuan-kosakata-bahasa-indonesia/