Disusun oleh :
KELOMPOK 6
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Integritas
Agama dan Filsafat” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok mata kuliah Filsafat Ilmu. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Filsafat Ilmu sebagai nilai dasar ilmu pengetahuan bagi
para pembaca dan juga bagi para penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Lusiana Wulansari, S.P., M.Pd. selaku
dosen mata kuliah Filsafat Ilmu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
BAB I.............................................................................................................................4
PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................6
ISI..................................................................................................................................6
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
3.1 Kesimpulan........................................................................................................15
3.2 Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah ini
adalah:
1. Memahami konsep hakikat agama dalam integritas agama dan filsafat.
2. Dapat menemukan perbedaan antara agama dan filsafat.
3. Dapat mengetahui integritas agama, filsafat, dan ilmu pengetahuan.
BAB II
ISI
2.1 HAKIKAT AGAMA
Persoalan hubungan antara ilmu dan agama muncul pertama kali di Barat pada
Abad Pertengahan, ketika terjadi pertentangan pendapat antara ilmuwan dan
agamawan tentang pusat alam semesta. Ilmuwan berpandangan bahwa pusat alam
semesta adalah matahari (heliosentris), sedangkan agamawan berpandangan bahwa
pusat tersebut adalah bumi (geosentris). Peristiwa itu menandai babak baru
berkembangnya wacana hubungan antara ilmu dan agama secara akademik.
2). upaya menggantikan agama dengan ilmu yang dilakukan oleh saintisme, dan
3). upaya untuk menyatukan ilmu dan agama yang dilakukan oleh integralisme.
Filsafat dianut manusia kelas elit, yaitu orang-orang yang mempunyai akal
atau kemampuan berpikir cemerlang. Sementara agama dianut oleh kelas
rendah(grassroot), masyarakat kebanyakan. Mereka mengatakan bahwa tidak
heran jika pertumbuhan agama, kehidupan pembawa agama dan kondisi-
kondisi ketika buku-buku agama dituliskan, tidak terlepas dari catatan-catatan
suram. Filsafat tidak mengalami ini, malah kebalikannya.
Agama diwarisi oleh manusia dari pendahulunya, sementara filsafat diperoleh
dari kegiatan berpikir dan perenungan, yang terkadang bertentangan dengan
keyakinan yang diwariskan.
Filsafat selalu berevolusi, sementara agama cenderung kepada stagnan, tidak
berkembang. Hal ini wajar karena penganut agama tidak akan mau mengubah
keyakinannya setiap hari atau “mempertanyakan” ulang imannya, lebih-lebih
penganut agama yang mempunyai kitab suci yang diyakini sebagai wahyu
Tuhan.
Agama tidak terlepas dari manifestasi sosial, berupa perayaan-perayaan,
sebagai tanda keterikatan penganutnya. Ide-ide agama juga butuh kepada
bentuk ritual tertentu, atau lambang-lambang tertentu, sebagai jalan bagi
penganut untuk merenew “perjanjian” keberagamaannya, yang selalu
berpotensi untuk “terlupa” karena kesibukan kehidupan duniawi. Sementera,
filsafat tidak berhajat kepada ritual atau perayaan seperti ini. Karena akidah
filsafat selalu hadir dalam diri seorang filosuf di hampir semua waktu dalam
hidupnya. Filsafat juga tidak butuh kepada simbol tertentu, karena akal tidak
mewajibkan itu, dan kalau ternyata ditemui ada, maka itu adalah sebuah
penyimpangan dalam berfikir filsafat.
Agama hidup dan berkembang dengan naungan kekuatan atau kekuasaan,
seperti negara/kerajaan. Filsafat hidup dalam alam bebas(tidak terikat).
1. Gambaran umum
a. Filsafat menghampiri kebenaran dengan cara menuangkan
(mengembarakan atau mengelanakan ) akal budi secara radikal
(mengakar) dan integral, serta universal (mengalam), tidak
merasa terikat oleh ikatan apapun, kecuali oleh ikatan tangannya
sendiri yang bernama logika.
b. Manusia mencari dan menemukan kebenaran dengan dan dalam
agama dengan jalan mempertanyakan (mencari jawaban tentang)
berbagai masalah asasi dari atau kepada kitab suci, kodifikasi
firman ilahi untuk manusia
2. Obyek material (lapangan)
a. Filsafat itu bersifat universal (umum), yaitu segala sesuatu yang
ada (realita).
b. Agama dipraktekkan oleh orang yang beriman.
3. Obyek formal (sudut pandangan)
a. Filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian
dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan
mendasar.
b. Agama memberikan kejelasan tentang fenomena yang terjadi
4. Cara mendapatkan sesuatu
a. Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang
menonjolkan daya spekulasi, kritis, dan pengawasan, kegunaan
filsafat timbul dari nilainnya.
b. Agama dilakukan dengan melihat sumber-sumber hukum agama
yang terkait yang sudah dipastikan kebenarannya karena
bersumber dari Tuhan.
5. Isi yang dimuat
a. Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam
berdasarkan pada pengalaman realitas sehari-hari.
b. Agama, memperjelas tentang semua yang terjadi di alam ini bahwa
semua itu adalah kehendak Tuhan yang sudah digariskan oleh
Tuhan.
6. Hal yang ditunjukan
a. Filsafat memberikan penjelasan yang terakhir, yang mutlak, dan
mendalam sampai mendasar (primary cause).
b. Agama memberikan kejelasan tentang semua yang terjadi.
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
https://www.google.com/search?
q=hakikat+agama+secara+filsafat&oq=hakikat+agama+secara+fil&aqs=chrome.3.69
i57j33i22i29i30l3.19610j0j15&sourceid=chrome&ie=UTF-8
http://journal.uinalauddin.ac.id/index.php/sls/article/download/1396/1354
http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/49272
https://www.kompasiana.com/deny_goler/55123dd9a333115e56ba81aa/antara-
filsafat-dan-agama?page=all#:~:text=Agama%20diwarisi%20oleh%20manusia
%20dari,cenderung%20kepada%20stagnan%2C%20tidak%20berkembang.
https://ceritabersama-tati.blogspot.com/2012/12/persamaan-dan-perbedaan-antara-
filsafat.html
http://novretman.blogspot.com/2016/12/agama-dan-filsafat-ilmu.html