Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Akuntansi Neraca
( Dibuat sebagai syarat memenuhi tugas kelompok mata kuliah Akuntansi Sektor Publik )

Dosen Pengampu : Nedi Hendri, S.E., Msi., Ak., CA.,ACPA., CPA., CRA.

Disusun oleh kelompok 9 :

Daffa Irawan NPM 20630023 Kelas (A)


Eli Sunarsih NPM 20630022 Kelas (A)
Ganda Guritno NPM 20630056 Kelas (B)
Lita Anjani NPM 20630072 Kelas (B)
Rina Anggraeni NPM 20630010 Kelas (A)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat
dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Akuntansi Neraca” yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi
Sektor Publik.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Besar
harapan penulis agar makalah ini dapat memberikan masukan untuk menambah
wawasan serta memberikan manfaat yang berguna untuk semua pihak dan penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak
kekurangan dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman penulis. Walaupun demikian penulis telah berusaha
dengan segala daya upaya agar penulisan makalah ini dapat selesai dengan baik.
Serta kritik dan saran yang sifatnya membangun akan penulis terima dengan
senang hati.

Metro, 02 April 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
A. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................2
A. MANFAAT DAN KETERBATASAN NERACA.....................................................................2
B. ELEMAN NERACA.................................................................................................................4
C. BENTUK NERACA..................................................................................................................6
D. PELAPORAN INFORMASI TAMBAHAN DAN TEKHNIK PENGUNGKAPAN................7
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................9
A. KESIMPULAN.........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................11

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Neraca merupakan salah satu dari laporan keuangan yang paling penting.Hal ini karena
neraca berisi mengenai harta kekayaan yangdimiliki oleh perusahaan pada suatu periode
tertentu. Selain itu, neraca juga berisi tentang utang serta modal perusahaan pada saat
yang bersamaan.

Dengan Neraca maka para kreditur atau penanam modal dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan dapat mempelajari antara lain Kemampuan dari perusahaan tersebut di
dalam melunasi kewajiban-kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang
serta  Kecenderungan perusahaan pada masa yang akan datang.

Neraca memiliki bagian-bagian yang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang
mencerminkan sumberdaya perusahaan. Sedangkan sisi kanan memuat kewajiban dan
ekuitas pemilik yang mencerminkan klaim terhadap sumberdaya yang dimiliki
perusahaan. Keseimbangan antara sisi kiri dan kanan pada neraca tidak dapat diubah oleh
transaksi apapun. Seorang akuntan dalam penyusunannya pada sebuah neraca yang tidak
seimbang mengetahui bahwa telah terjadi suatu kesalahan klerikal. Oleh karena itu
diperlukan suatu kematangan bagi seorang akuntan dalam memahami neraca.

A. RUMUSAN MASALAH

1. Manfaat dan Keterbatasan Neraca?


2. Elemen Neraca?
3. Bentuk Neraca?
4. Pelaporan Informasi Tambahan dan Tekhnik Pengungkapan?

B. TUJUAN

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan dari penulisan makalah inia dalah untuk
mengetahui:

1. Manfaat dan Keterbatasan Neraca?


2. Elemen Neraca?
3. Bentuk Neraca?
4. Pelaporan Informasi Tambahan dan Tekhnik Pengungkapan?

C. MANFAAT

Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
umumnya masyarakat dan mahasiswa pada khususnya. Manfaat dari penulisan makalah
ini adalah agar para pembaca dan rekan-rekan mahasiswa dapat memahami tentang
neraca.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. MANFAAT DAN KETERBATASAN NERACA

1. Manfaat Neraca

Neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan


mengevaluasi struktur modal perusahaan. Hal ini karena neraca menyediakan
informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Oleh karena
itu, neraca dapat dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvabilitas dan
fleksibilitas keuangan perusahaan.

- Likuiditas

menunjukkan jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan perusahaan


sampai suatu aktiva terealisasi. Atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau
sampai kewajiban dibayar. Kreditor sangat berkepentingan dengan ratio likuiditas
jangka pendek, yaitu ratio kas terhadap kewajiban jangka pendek,karena ratio ini
mengindikasikan apakah perusahaan akan
memiliki sumberdaya untuk melunasi kewajiban lancarnya dan yang segera jatuh
tempo. Demikian juga, pemegang saham menggunakan likuiditas untuk
mengevaluasi kemungkinan deviden tunai, atau pembelian kembali saham. Secara
umum, semakin tinggi likuiditas, semakin kecil resiko kegagalan
perusahaan.

- Solvabilitas

Kemampuan perusahaan untuk mebayar seluruh hutangnya pada saat jatuh tempo.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki hutang jangka panjang yang
relative tinggi terhadap aktiva, maka perusahaan ini memiliki solvabilitas
(solvency) yang lebih rendah dibanding perusahaan sejenis dengan hutang jagka
panjang yang rendah. Solvabilitas yang rendah mengindikasikan bahwa
perusahaan lebih beresiko bangkrut Karena aktivanya akan diperlukan untuk
membayar kewajiban tetap ini.

- Fleksibilitas keuangan

Likuiditas dan solvabilitas mempengaruhi fleksibilitas entitas yaitu kemampuan


perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah dan
penetapan waktu arus kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang
yang tak terduga. Sebuah perusahaan yang memiliki banyak hutang menjadi tidak
fleksibel secara keuangan, misalnya perusahaan memiliki sumber kas yang
terbatas atau tidak sama sekali untuk membiayai ekspansi atau melunasi hutang
yang telah jatuh tempo. Sedangkan perusahaan yang mempunyai tingkat
fleksibilitas keuangan yang tinggi akan lebih mampu melewati periode yang
buruk, memanfaatkan peluang investasi yang tak terduga dan menguntungkan ,
serta memulihkan diri dari krisis. Secara umum semakin tinggi fleksibilitas
keuangan, semakin kecil resiko kegagalan perusahaan.

4
2.  Keterbatasan Neraca

Disamping banyak kegunaan yang didapat, neraca juga memiliki keterbatasan.


Pemakai eksternal sering kali perlu mengetahui nilai sebuah perusahaan. Namun
neraca secara umum tidak mencerminkan nilai saat ini dari suatu usaha. Rasio
yang disukai antara para pemain di bursa efek adalah rasio buku terhadap pasar
(book-to-market ratio) dihitung sebagai total nilai buku modal biasa (total book
value of common equity) dibagi dengan total nilai pasar modal biasa (total market
value of common equity). Rasio ini mencerminkan perbedaan antara nilai
neraca sebuah perusahaan dan nilai pasar actual perusahaan. Biasanya rasio ini
selalu berkisar kurang dari satu karena banyak aktiva dilaporkan pada biaya
historis. Selain itu karena laporan keuangan laba-rugi dan neraca saling
berhubungan, maka tidaklah heran jika neraca memiliki banyak keterbatasan yang
sama dengan laba-rugi. Berikut adakah keterbatasan penting dari neraca :

 Biaya historis : Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya
historis atau harga perolehan. Akibatnya, informasi yang dilaporkan dalam
neraca memiliki reliabilitas yang lebih tinggi di satu sisi, namun disisi lain
dikecam karena nilai wajar saat ini yang lebih releven tidak dilaporkan.
 
 Pertimbangan dan estimasi yang digunakan untuk menentukan berbagai pos
yang dilaporkan dalam neraca. Misalnya masa manfaat suatu aktiva, Jumlah
piutang yang tak tertagih, Jumlah beban garansi yang harus dicadangkan dan
lain lain.

 Aktiva tidak berwujud : Sumber daya manusia yang handal, produk yang
unggul, pelayanan yang ramah terhadap pelanggan ini jelas merupakan aktiva
penting bagi perusahaan, namun neraca tidak dapat melaporkan karena tidak
bisa dicatat atau diukur secara objektif.
 
 Nilai tukar : Sebuah masalah yang berhubungan dengan neraca adalah
ketidakstabilan nilai tukar yang mengakibatkan tidak dapat dipertahankannya
daya beli yang konstan, sementara sumberdaya dan ekuitas pada neraca tidak
disesuaikan terhadap perubahan didalam daya beli dari unit pengukuran.
 
 Komparabilitas : Keterbatasan lain dari neraca juga berhubungan dengan
kebutuhan untuk bisa dibandingkan (comparability), yaitu bahwa tidak semua
perusahaan mengklasifikasikan dan melaporkan semua unsur neracanya
dengan cara yang sama. Misalnya Klasifikasi judul dan perkiraan yang
beragam. Perbedaan semacam ini membuat perbandingan menjadi sulit dan
mengurangi nilai potensial analisis neraca.
 
 Off-Balance-Sheet : Meningkatnya penggunaan dari pendanaan di luar neraca
(off-balance-sheet). Untuk menghindari pelaporan kewajiban dalam jumlah
yang besar pada neraca perusahaan. Pada kenyataan, aspek utama dari skandal
akuntansi ENRON adalah penggunaan perjanjian pendanaan yang kreatif
(dengan nama yang eksotik seperti    Rhytms dan Raptor) Salah satu tantangan
paling signifikan yang dihadapi profesi akuntansi adalah keterbatasan laporan
keuangan, misalnya neraca. Sejumlah observasi menunjukkan bahwa para

5
pemakai menentang penggantian model akuntansi berdasar historis dengan
akuntansi berdasar nilai wajar. Akan tetapi, mereka menaganggap    bahwa
informasi nilai wajar berguna untuk jenis aktiva dan kewajiban tertentu serta
untuk jenis industri tertentu. Selain itu, para pemakai juga menginginkan
perusahaan mengungkapkan informasi mengenai estimasi serta asumsi yang
digunakan untuk menentukan jumlah aktiva dan kewajiban yang material.
Terakhir mereka    menginginkan informasi kualitatif dan kuantitatif tentang
resiko yang terkait dengan instrument keuangan serta perjanjian pembiayaan
diluar neraca.

B. ELEMAN NERACA

Elemen – Elemen Di Dalam Neraca :

1. Aktiva Lancar

Aktiva Lancar (current assets), adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan
dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau dalam
satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih lama. Aktiva lancar disajikan dalam
neraca menurut urutan likuiditas. Lima pos penting dari aktiva lancar adalah kas
(cash), investasi jangka pendek (short term investment), piutang (account receivable),
persediaan (inventory), pembayaran dimuka (prepayment).

a) Kas (Cash),  dilaporkan pada  nilai ditetapkannya. Dimana kas dilaporkan ?


tergantung disposisi dari kas. Suatu kas yang penggunaannya tidak dibatasi
dilaporkan sebagai aktiva lancar, begitu juga kas yang penggunaannya dibatasi
untuk membayar kewajiban yang segera jatuh tempo, Namun jika pembatasan
tersebut terjadi karena akan digunakan selain pelunasan hutang lancar, maka tidak
boleh dilaporkan sebagai aktiva lancar, tapi sebagai aktiva lain-lain.

b) Investasi Jangka Pendek (dalam sekuritas),  dikelompokkan ke dalam tiga


portfolio yang terpisah untuk tujuan penilaian dan  pelaporan. Sekuritas yang
dipegang-hingga jatuh tempo  (held-to-maturity)  dan sekuritas yang tersedia
untuk dijual (available-for-sale) dapat diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau
tidak lancar tergantung kondisinya, sedang semua sekuritas diperdagangkan
(trading) apakah itu sekuritas hutang atau ekuitas diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar.

c) Piutang (Account Receivable), semua hal yang terkait dengan piutang seperti
kerugian yang diantisipasi akibat piutang tidak tertagih, jumlah dan sifat dari
piutang non dagang, serta setiap piutang yang didiskontokan atau digadaikan
sebagai jaminan harus diidentifikasi dengan jelas.

d) Persediaan (inventory),  untuk menyajikan persediaan secara tepat, dasar penilaian


yaitu mana yang terendah antara biaya dan harga pasar, serta metode penetapan
harga yaitu FIFO atau LIFO harus diungkapkan.

6
e) Beban Dibayar di Muka,  yang termasuk dalam aktiva lancar adalah pengeluaran
yang telah dilakukan untuk manfaat yang akan diterima dalam waktu satu tahun
atau siklus operasi, tergantung mana yang lebih panjang.

2. Aktiva Tidak Lancar

Aktiva tidak lancar  adalah seluruh aktiva yang tidak diklasifikasikan sebagai aktiva
lancar. Aktiva tidak lancar disajikan dalam kelompok yang berbeda-beda, seperti
investasi jangka panjang, property, pabrik  dan peralatan, aktiva tidak berwujud, dan
aktiva lainnya.

a) Investasi Jangka Panjang. Investasi yang dimiliki untuk tujuan jangka panjang
seperti untuk memperoleh penghasilan rutin laba, kendali atas kepemilikan
perusahaan dikelompokkan dalam investasi. Sekuritas hutang atau ekuitas yang
dibeli untuk tujuan investasi dan tidak untuk dijual dalam waktu satu tahun
diklasifikasikan sebagai investasi jangka panjang.

b) Properti, Pabrik dan Peralatan (Property, Plant  and Equipment / PPE), yang


berwujud dan bersifat permanen (selain tanah)  digunakan dalam operasi bisnis
dimasukkan dalam kelompok Propert, Pabrik, dan Peralatan dan disajikan pada
biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi penyusutan. Jika nilai sekarang dari
property berwujud lebih kecil dari biaya perolehan yang telah dikurangi akumulasi
penyusutan, maka aktiva tersebut mengalami penurunan manfaat atau nilai
(impairment).

c) Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Asset),  merupakan asset yang tidak memiliki


substansi fisik dan biasanya mempunyai tingkat ketidakpastian terkait dengan
manfaat masa depannya. Aktiva ini merupakan  hak jangka panjang yang
diperoleh perusahaan, digunakan dalam operasi perusahaan. Aktiva tidak
berwujud meliputi goodwill, hak patent, hak cipta, waralaba (franchise), formula,
merek dagang dan sebagainya.

d) Aktiva Lainnya (Other Assets)  merupakan semua aktiva yang tidak dapat


dikelompokkan dalam 3 kelompok sebelumnya. Bentuk aktiva ini sangat
bervariasi dalam praktek. Umumnya meliputi beban yang ditangguhkan seperti
beban pajak yang ditangguhkan yang terjadi akibat perhitungan laba kena pajak
melebihi laba yang dilaporkan pada periode tersebut, uang muka kepada anak
perusahaan dan lain-lain.

3. Kewajiban  Jangka Pendek  

Kewajiban Lancar (short term liabilities), atau kewajiban jangka pendek adalah
kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar atau
dengan menciptakan kewajiban jangka pendek lain. Secara umum, jika suatu
kewajiban diharapkan dapat dibayar dalam waktu 12 bulan, maka diklasifikasikan
sebagai hutang lancar. Hutang yang timbul dari kegiatan operasi normal walaupun
tidak dibayar dalam waktu 12 bulan dapat diklasifikasikan sebagai lancar selama
hutang tersebut akan dibayar dalam satu siklus operasi yang mungkin lebih dari 12
bulan. Selain hutang usaha dan pinjaman jangka pendek, kewajiban lancar juga terdiri
dari beban-beban yang masih harus dibayar.

7
4. Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities),  merupakan kewajiban yang


diperkirakan secara memadai tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi normal,
melainkan akan dibayar diluar tanggal waktu tersebut. Kewajiban jangka panjang
disajikan dalam beberapa kelompok seperti, hutang obligasi, wesel bayar, sebagian
pajak penghasilan yang ditangguhkan, kewajiban pensiun dan lain-lain. Secara umum
kewajiban jangka panjang terdiri dari tiga jenis yaitu :

a) Kewajiban yang berasal dari situasi pembiayaan khusus, seperti penerbitan


obligasi, kewajiban leasing jangka panjang, dan wesel bayar jangka panjang.

b) Kewajiban yang berasal dari operasi normal perusahaan, seperti kewajiban


pensiun, kewajiban pajak penghasilan yang ditangguhkan.

c) Kewajiban yang tergantung pada terjadi tidaknya suatu kejadian di masa depan
atau disebut kewajiban bersyarat (contingent liabilities) seperti kewajiban garansi.

5. Ekuitas Pemilik

Kelompok ekuitas pemilik (owner’s equity atau ekuitas pemegang saham) adalah
salah satu bagian yang paling sulit dibuat dan dipahami. Hal ini disebabkan oleh
kerumitan dari perjanjian modal saham dan berbagai restiksi yang dikenakan atas
ekuitas pemilik oleh undang-undang korporasi negara bagian, perjanjian kewajiban,
dan dewan direksi. Bagian ekuitas pemilik biasanya dibagi kedalam tiga bagian, yaitu:

a) Modal Saham (Common Stock). Nilai pari atau ditetapkan atas saham yang
diterbitkan.

b) Modal Disetor Tambahan (Additional Paid in Capital). Kelebihan jumlah yang


dibayarkan diatas nilai pari atau ditetapkan.

c) Laba Ditahan (Retained Earning). Laba korporasi yang tidak didistribusikan

C. BENTUK NERACA

Terdapat 2 Bentuk Neraca Yaitu :

1. Neraca Bentuk Staffel

Neraca Bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun dengan menyusun


kebawah dan melektakkan saldo pada bagian samping dengan kolom debet kredit.
Tabel neraca ini mirip dengan model jurnal umum. Atau secara jelas kami
tampilkan gambar seperti ini :

8
2. Neraca Bentuk Scontro

Neraca Bentuk  Scontro adalah neraca yang memisahkan antara aktiva dan pasiva
pada posisi kanan dan kiri atau saling sebelah menyeblah yang biasa kita lihat atau
model dan bentuknya seperti ini :

Yang termasuk dalam aktiva adalah aset perusahaan sedangkan pasiva adalah
kewajiban perusahaan baik pada pihak ketiga dan pemilik modal. Kita melihat
kedua bentuk neraca di atas hanya memiliki perbedaan tipis yaitu sebelah
menyebelah dan bersusun saja. Tapi jumlah atau saldo neraca tetap sama.

D. PELAPORAN INFORMASI TAMBAHAN DAN TEKHNIK


PENGUNGKAPAN

1. Pelaporan Informasi Tambahan

a) Kontijensi (kejadian-kejadian material yang memiliki akibat tidak pasti)


Kontinjensi (contingency) didefinisikan sebagai suatu situasi yang
melibatkan ketidakpastian menyangkut keuntungan (keuntungan kontinjensi)
atau kerugian (kerugian kontinjensi) yang pada akhirnya akan menjadi pasti
setelah satu kejadian di masa depan atau lebih terjadi atau tidak terjadi.

b) Kebijakan akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah penjelasan mengenai metode penilaian
yang digunakan atau asumsi dasar yang dibuat dalam kaitannya dengan
penilaian persediaan, metode penyusutan, investasi dalam anak perusahaan,
dan sebagainya.

c) Situasi kontraktual
Adalah penjelasan mengenai restriksi atau ketentuan tertentu yang
menyertai aktiva tertentu, atau lebih mungkin,kewajiban.

d) Nilai wajar
Pengungkapan nilai wajar, terutama untuk instrument keuangan.

2. Tekhnik Pengungkapan

9
Teknik – teknik pengungkapan utama dalam neraca adalah sebagai berikut:
a) Penjelasan dalam Tanda Kurung
Informasi tambahan seringkali disediakan dengan penjelasan dalam
tanda kurung sesudah pos–pos yang bersangkutan.Cara ini memungkinkan
perusahaan mengungkapkan informasi tambahan yang berhubungan dengan
neraca yang menambah kejelasan dan kelengkapan. Cara ini lebih unggul
daripada catatan karena menampilkan informasi tambahan dalam bagian muka
laporan keuangan, sehingga kecil kemungkinannya untuk diabaikan.

b) Catatan
Catatan (notes) akan digunakan jika penjelasan tambahan tidak dapat
ditampilkan secara bebas dalam tanda kurung. Catatan umumnya digunakan
untuk mengungkapkan eksistensi dan jumlah setiap dividen saham preferen
yang tertunggak, persyaratan atau kewajiban yang ditetapkan oleh komitmen
pembelian, pengaruh dan instrumen keuangan khusus, kebijakan penyusutan,
setiap perubahan aplikasi prinsip akuntansi, dan adanya kontinjensi.

c) Referensi Silang dan Pos–pos Kontra


Hubungan langsung antara aktiva dengan kewajiban “direferensi
silang”dalam neraca. Akun kontra (contra account) adalah pos neraca yang
mengurangi baik akun aktiva, kewajiban maupun ekuitas pemilik. Akun
pembantu (adjunct account), di sisi lain, menaikkan baik akun aktiva,
kewajiban, maupun ekuitas pemilik.

d) Skedul Pendukung
Sering kali suatu skedul yang terpisah diperlukan untuk menyajikan
informasi yang lebih terinci mengenai aktiva atau kewajiban tertentu, karena
neraca hanya menampilkan satu pos ikhtisar.

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Neraca merupakan salah satu dari laporan keuangan yang paling penting.Hal ini
karena neraca berisi mengenai harta kekayaan yangdimiliki oleh perusahaan pada
suatu periode tertentu. Selain itu, neraca juga berisi tentang utang serta modal
perusahaan pada saat yang bersamaan.

Neraca memiliki bagian-bagian yang seimbang. Sisi kiri memuat aktiva yang
mencerminkan sumberdaya perusahaan. Sedangkan sisi kanan memuat kewajiban dan
ekuitas pemilik yang mencerminkan klaim terhadap sumberdaya yang dimiliki
perusahaan. Keseimbangan antara sisi kiri dan kanan pada neraca tidak dapat diubah
oleh transaksi apapun. Seorang akuntan dalam penyusunannya pada sebuah neraca
yang tidak seimbang mengetahui bahwa telah terjadi suatu kesalahan klerikal. Oleh
karena itu diperlukan suatu kematangan bagi seorang akuntan dalam memahami
neraca.

Neraca merupakan dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi


struktur modal perusahaan. Hal ini karena neraca menyediakan informasi mengenai
aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham. Oleh karena itu, neraca dapat
dimanfaatkan untuk menganalisis likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan
perusahaan.

Elemen – Elemen Di Dalam Neraca :

- Aktiva Lancar
Aktiva Lancar (current assets), adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan
akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau
dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih lama. Aktiva lancar disajikan
dalam neraca menurut urutan likuiditas. Lima pos penting dari aktiva lancar adalah
kas (cash), investasi jangka pendek (short term investment), piutang (account
receivable), persediaan (inventory), pembayaran dimuka (prepayment).

- Aktiva Tidak Lancar


Aktiva tidak lancar  adalah seluruh aktiva yang tidak diklasifikasikan sebagai
aktiva lancar. Aktiva tidak lancar disajikan dalam kelompok yang berbeda-beda,
seperti investasi jangka panjang, property, pabrik  dan peralatan, aktiva tidak
berwujud, dan aktiva lainnya.

- Kewajiban  Jangka Pendek  
Kewajiban Lancar (short term liabilities), atau kewajiban jangka pendek adalah
kewajiban yang diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar atau
dengan menciptakan kewajiban jangka pendek lain. Secara umum, jika suatu
kewajiban diharapkan dapat dibayar dalam waktu 12 bulan, maka diklasifikasikan
sebagai hutang lancar. Hutang yang timbul dari kegiatan operasi normal walaupun
tidak dibayar dalam waktu 12 bulan dapat diklasifikasikan sebagai lancar selama
hutang tersebut akan dibayar dalam satu siklus operasi yang mungkin lebih dari 12

11
bulan. Selain hutang usaha dan pinjaman jangka pendek, kewajiban lancar juga terdiri
dari beban-beban yang masih harus dibayar.

- Kewajiban Jangka Panjang


Kewajiban Jangka Panjang (Long Term Liabilities),  merupakan kewajiban yang
diperkirakan secara memadai tidak akan dilikuidasi dalam siklus operasi normal,
melainkan akan dibayar diluar tanggal waktu tersebut. Kewajiban jangka panjang
disajikan dalam beberapa kelompok seperti, hutang obligasi, wesel bayar, sebagian
pajak penghasilan yang ditangguhkan, kewajiban pensiun dan lain-lain.

- Ekuitas Pemilik
Kelompok ekuitas pemilik (owner’s equity atau ekuitas pemegang saham) adalah
salah satu bagian yang paling sulit dibuat dan dipahami. Hal ini disebabkan oleh
kerumitan dari perjanjian modal saham dan berbagai restiksi yang dikenakan atas
ekuitas pemilik oleh undang-undang korporasi negara bagian, perjanjian kewajiban,
dan dewan direksi.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://newpostmk.blogspot.com/2019/02/makalah-neraca.html
https://www.bacanulis.com/2018/08/elemen-elemen-yang-terdapat-pada-neraca.html
https://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/bentuk-neraca-staffel-dan-skontro-mudah/

13

Anda mungkin juga menyukai