Anda di halaman 1dari 11

1

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DESAIN PEMBELAJARAN

Desain adalah sebuah istilah yang diambil dari kata design (Bahasa Inggris) yang
berarti perencanaan atau rancangan. Ada pula yang mengartikan dengan “Persiapan”. Di
dalam ilmu manajemen pendidikan atau ilmu administrasi pendidikan, perencanaan
disebut dengan istilah planning yaitu persiapan  menyusun suatu keputusan berupa
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang
terarah pada pencapaian tujuan tertentu. Herbert Simon, mengartikan desain sebagai
proses pemecahan masalah. Kata “desain” berarti membuat sketsa atau pola atau outline
atau rencana pendahuluan. Sedang “Pengembangan” berarti membuat tumbuh secara
teratur untuk menjadikan sesuatu lebih besar, lebih baik, lebih efektif dan sebagainya.
Tujuan sebuah desain adalah untuk mencapai solusi terbaik dalam memecahkan masalah
dengan memanfaatkan sejumlah informasi yang tersedia.

Desain pembelajaran dapat dimaknai dari berbagai sudut pandang, misalnya


sebagai disiplin, sebagai ilmu, sebagai sistem, dan sebagai proses. Sebagai disiplin,
desain pembelajaran membahas berbagai penelitian dan teori tentang strategi serta proses
pengembengan pembelajaran dan pelaksanaannya. Sebagai ilmu, desain pembelajaran
merupakan ilmu untuk menciptakan spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, penilaian,
serta pengelolaan situasi yang memberikan fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala
makro dan mikro untuk berbagai mata pelajaran pada berbagai tingkatan kompleksitas.
Sebagai sistem, desain pembelajaran merupakan pengembangan sistem pembelajaran dan
sistem pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk meningkatkan mutu belajar.
Desain pembelajaran sebagai proses. Merupakan pengembangan sistematis tentang
spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori belajar untuk
menjamin mutu pembelajaran.

Desain pembelajaran merupakan proses keseluruhan tentang kebutuhan dan


tujuan belajar serta sistem penyampaiannya. Termasuk di dalamnya adalah
pengembangan bahan dan kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta
pelaksanaan kegiatan pembelajarannya. Untuk memahami lebih jauh tentang teori dan
aplikasi desain pembelajaran.
2

Desain Pembelajaran adalah praktek penyusunan media teknologi komunikasi dan isi untuk
membantu agar dapat terjadi transfer pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta
didik. Proses ini berisi penentuan status awal dari pemahaman peserta didik, rumusan
tujuan pembelajaran dan merancang “perlakuan” berbasis media untuk membantu
terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar pada informasi dari teori belajar yang sudah
teruji secara pedagogis dan dapat terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam
latar berbasis komunitas.

B. URGENSI DESAIN PEMBELAJARAN

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, desain atau perencanaan merupakan sesuatu


hal yang begitu penting bagi seseorang yang akan melaksanakan tugas atau pekerjaannya,
termasuk guru yang memiliki tugas/pekerjaan mengajar (mengelola pengajaran). Supaya
seorang guru dapat menyusun perencanaan pengajaran dengan baik, maka harus
memperhatikan prinsip-prinsip pengajaran dan memahami strategi pengajaran.
Desain pembelajaran dirancang sebagai proses yang sistematis untuk memecahkan
persoalan pembelajaran melalui proses perencanaan bahan-bahan pembelajaran beserta
aktivitas yang harus dilakukan, perencanaan sumber-sumber pembelajaran yang dapat
digunakan serta perencanaan evaluasi keberhasilan. Desain pembelajaran disusun untuk
membantu proses belajar siswa, di mana proses belajar itu memiliki tahapan segera dan
tahapan jangka panjang.

Menurut Gagne, belajar seseorang dapat dipengaruhi oleh dua factor yakni factor
internal dan factor eksternal. Factor internal adalah factor yang berkaitan dengan kondisi
yang dibawa atau datang dari dalam individu siswa, seperti kemampuan dasar, gaya
belajar seseorang, minat dan bakat serta kesiapan setiap individu yang belajar. Factor
eksternal adalah factor yang datang dari luar individu, yakni berkaitan dengan
penyediaan  kondisi atau lingkungan yang didesain agar siswa belajar. Desain
pembelajaran berkaitan dengan factor eksternal ini, yakni pengaturan lingkungan dan
kondisi yang memungkinkan siswa dapat belajar. Menurut Gagne, kondisi internal dapat
dibangkitkan oleh pengaturan kondisi eksternal.
Sejalan dengan hal itu, Shambaugh menjelaskan tentang desain pembelajaran yakni
sebagai “ An intellectual process to help teachers systematically analyze learner needs
and construct structures possibilities to responsively address those needs.” Jadi dengan
demikian, suatu desain pembelajaran diarahkan untuk menganalisis kebutuhan siswa
3

dalam pembelajaran kemudian berupaya untuk membantu dalam menjawab kebutuhan


tersebut.
Perlunya perencanaan pembelajaran dimaksudkan agar dapat dicapai perbaikan
pembelajaran, upaya memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali dengan
perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran. Untuk
merancang suatu pembelajaran perlu menggunakan pendekatan system. Perencanaan
desain pembelajaran diacukan pada bagaimana seseorang belajar untuk merencanakan
sebuah desain pembelajaran yang diacukan pada siswa secara perorangan. Pembelajaran
yang dilakukan akan bermuara pada ketercapaian tujuan pembelajaran. Oleh karena itu
perlunya sebuah metode capaian pembelajaran, diantaranya :
a.       Perbaikan kualitas pembelajaran.
b.      Pembelajaran dirancang dengan perbaikan system.
c.       Desain pembelajaran mengacu pada bagaimana seorang belajar.
d.      Desain pembelajaran harus diacukan pada tujuan.

C. HAKIKAT DESAIN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Teknologi Pembelajaran tumbuh dari praktik pendidikan dan gerakan komunikasi


audio visual. Teknologi Pembelajaran semula dilihat sebagai teknologi peralatan, yang
berkaitan dengan penggunaan peralatan, media dan sarana untuk mencapai tujuan
pendidikan atau dengan kata lain mengajar dengan alat bantu audio-visual. Teknologi
pembelajaran merupakan gabungan dari tiga aliran yang saling berkepentingan, yaitu
media dalam pendidikan, psikologi pembelajaran dan pendekatan sistem dalam
pendidikan. Mengingat luasnya tentang kajian teknologi pembelajaran maka dalam uraian
ini akan dibahas tentang desain teknologi pembelajaran.

Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar dengan tujuan untuk
menciptakan strategi dan produk. Lingkup desain bermula dari gerakan psikologi
pembelajaran, terutama diilhami dari pemikiran B.F. Skinner (1954) tentang teori
pembelajaran berprogram (programmed instructions). Selanjutnya, pada tahun 1969 dari
pemikiran Herbert Simon yang membahas tentang preskriptif tentang desain turut
memicu kajian tentang desain.
4

Pendirian pusat-pusat desain bahan pembelajaran dan terprogram, seperti “Learning


Resource and Development Center” pada tahun 1960 semakin memperkuat kajian tentang
desain. Dalam kurun waktu tahun 1960-an dan 1970-an, Robert Glaser, selaku Direktur
dari Learning Resource and Development Center tersebut menulis dan berbicara tentang
desain pembelajaran sebagai inti dari Teknologi Pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat desain dapat disederhanakan sebagai proses untuk
menentukan kondisi belajar. Tujuan desain ialah untuk menciptakan strategi dan produk
pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti
pelajaran dan modul. Desain dalam Teknologi Pendidikan paling tidak meliputi empat
cakupan utama yang akan diuraikan pada bagian selanjutnya.

D. RUANG LINGKUP DESAIN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Desain atau perancangan teknologi pembelajaran mencakup penerapan berbagai


teori, prinsip dan prosedur dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu program
atau kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara sistemik dan sistematik.
Kawasan desain ini meliputi empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu: (1) desain
sistem pembelajaran; (2) desain pesan; (3) strategi pembelajaran; dan (4) karakteristik
peserta didik.
1. Desain Sistem Pembelajaran
Menurut Seels dan Richey, desain sistem pembelajaran yaitu prosedur yang terorganisasi
dan sistematis untuk:
Penganalisaan (proses perumusan apa yang akan dipelajari)
a. Perancangan (proses penjabaran bagaimana cara  mempelajarinya)
b. Pengembangan (proses penulisan dan pembuatan atau produksi bahan-bahan
belajar)
c. Pelaksanaan/aplikasi (pemanfaatan bahan dan strategi) dan
d. Penilaian (proses penentuan  ketepatan pembelajaran).

Desain sistem pembelajaran biasanya merupakan prosedur linier dan interaktif


yang menuntut kecermatan dan kemantapan. Agar dapat berfungsi sebagai alat untuk
saling mengontrol, semua langkah–langkah tersebut harus tuntas.  Dalam desain sistem
pembelajaran, proses sama pentingnya dengan produk, sebab kepercayaan atas produk
berlandaskan pada proses.
5

Sedangkan menurut Twelker, Urbach, Buck  dalam Suparman pengembangan


instruksional adalah suatu cara yang sistematis untuk mengidentifikasi, mengembangkan,
dan mengevaluasi satu set bahan dan strategi pembelajaran untuk mencapai tujuan
tertentu. Wujud pengembangan instruksional adalah produksi dan penggunaan media
instruksional, evaluasi instruksional dan pengelolaan instruksional. Jadi pengembangan
instruksional merupakan salah satu teknologi perangkat lunak (sofware technology) yang
canggih untuk membangun sistem instruksional yang berkualitas tinggi.

2. Desain Pesan
Desain pesan yaitu perencanaan untuk merekayasa bentuk fisik dari pesan agar
terjadi komunikasi antara pengirim dan penerima, dengan memperhatikan prinsip-
prinsip perhatian, persepsi,dan daya tangkap. Fleming dan Levie,  membatasi pesan
pada pola-pola isyarat, atau simbol yang dapat memodifikasi perilaku kognitif, afektif
dan psikomotor.
Desain pesan berkaitan dengan hal-hal mikro, seperti: bahan visual, urutan, halaman
dan layar secara terpisah. Desain pesan harus bersifat spesifik, baik tentang media
maupun tugas belajarnya. Hal ini mengandung makna bahwa prinsip-prinsip desain
pesan akan berbeda, tergantung pada jenis medianya, apakah bersifat statis, dinamis
atau kombinasi keduanya (misalnya, suatu potret, film, atau grafik komputer). Juga
apakah tugas belajarnya tentang pembentukan konsep, pengembangan sikap,
pengembangan keterampilan, strategi belajar atau hafalan. Dengan demikian desain
pesan ini melibatkan perancangan untuk menentukan jenis media dan format sajian
yang paling menarik untuk menyampaikan pesan-pesan pembelajaran kepada peserta
didik.

3. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran adalah spesifikasi untuk menyeleksi serta mengurutkan
peristiwa belajar atau kegiatan pembelajaran dalam suatu mata pelajaran.[15] Strategi
pembelajaran meliputi situasi belajar dan komponen pembelajaran. Dalam
mengaplikasikan suatu strategi pembelajaran tergantung pada situasi belajar, sifat
materi dan jenis belajar yang dikehendaki.
Strategi instruksional ini merupakan proses memilih dan menyusun kegiatan
pembelajaran dalam sesuatu unit pembelajaran seperti urutan, sifat mateteri, ruang
lingkup materi, metode dan media yang paling sesuai untuk mencapai kompetensi
pembelajaran.
6

4. Karakteristik Peserta Didik


Karakteristik peserta didik  yaitu aspek latar belakang pengalaman peserta
didik yang mempengaruhi terhadap efektivitas proses belajarnya. Karaketeristik
peserta didik mencakup keadaan sosio-psiko-fisik peserta didik. Secara psikologis,
yang perlu mendapat perhatian dari karakteristik peserta didik yaitu  berkaitan dengan
kemampuannya (ability), baik yang bersifat potensial maupun kecakapan nyata dan
kepribadiannya, seperti, sikap, emosi, motivasi serta aspek-aspek kepribadian lainnya.

E. KONSEP PENGEMBANGAN DESAIN TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Seiring dengan perkembangan pesat teknologi pembelajaran tersebut, berkembang


pula tempat kerja para teknolog pembelajaran. Hal ini juga mempunyai dampak terhadap
keyakinan, nilai-nilai dan prioritas dalam bidang teknologi pembelajaran. Teknologi
pembelajaran telah berkembang dari sekedar keterampilan menjadi profesi dan kemudian
menjadi bidang kajian.
Lebih lanjut, pengembangan desain teknologi pembelajaran berarti proses penterjemahan
spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik. Kawasan pengembangan mencakup
pengembangan teknologi cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan
multimedia.
Pengembangan desain teknologi pembelajaran berakar pada produksi
media. Melalui proses yang bertahun-tahun perubahan dalam kemampuan media ini
berakibat pada perubahan kawasan. Walaupun perkembangan buku teks dan alat bantu
pembelajaran yang lain (teknologi cetak) mendahului film, namun pemunculan film
merupakan tonggak sejarah dari gerakan audio-visual ke era teknologi pembelajaran
sekarang ini. Pada 1930-an film mulai digunakan untuk kegiatan pembelajaran (teknologi
audio-visual).
Selama Perang  Dunia II, banyak jenis bahan belajar yang diproduksi  terutama
film untuk pelatihan militer. Setelah perang, televisi sebagai media baru digunakan untuk
kepentingan pendidikan (teknologi audio-visual). Selama akhir tahun 1950- an dan awal
tahun 1960-an bahan pembelajaran berprograma mulai digunakan untuk pembelajaran. 
Sekitar tahun 1970-an komputer mulai digunakan untuk pembelajaran, dan permainan
simulasi menjadi mode di sekolah. Selama tahun 1980-an teori dan praktek di bidang
7

pembelajaran yang berlandaskan komputer berkembang seperti jamur dan sekitar tahun
1990-an multimedia terpadu yang berlandaskan komputer merupakan dari kawasan ini.
Di dalam pengembangan desain teknologi pembelajran terdapat keterkaitan yang
kompleks antara teknologi dan teori yang mendorong terhadap desain pesan maupun
strategi pembelajarannya. Pada dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena pesan
yang didorong oleh isi, strategi pembelajaran yang didorong oleh teori, manifestasi fisik
dari teknologi - perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran.

a. Teknologi Cetak
Teknologi cetak adalah cara untuk memproduksi atau menyampaikan bahan,
seperti : buku-buku, bahan-bahan visual yang statis, terutama melalui pencetakan
mekanis atau photografis. Teknologi ini menjadi dasar untuk pengembangan dan
pemanfaatan dari kebanyakan bahan pembelajaran lain. Hasil teknologi ini berupa
cetakan. Teks dalam penampilan komputer  adalah suatu contoh  penggunaan teknologi
komputer untuk produksi. Apabila teks tersebut dicetak dalam bentuk “cetakan” guna
keperluan pembelajaran merupakan contoh penyampaian dalam bentuk teknologi cetak.
Dua komponen teknologi ini adalah bahan teks verbal dan visual. Pengembangan kedua
jenis bahan pembelajaran tersebut sangat tlergantung pada teori persepsi visual, teori
membaca, pengolahan informasi oleh manusia dan teori belajar. Secara khusus, teknologi
cetak/visual mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1. Teks dibaca secara linier, sedangkan visual direkam menurut ruang
2. Keduanya biasanya memberikan komunikasi satu arah yang pasif.
3. Keduanya berbentuk visual yang statis
4. Pengembangannya sangat bergantung kepada prinsip-prinsip linguistik dan persepsi
visual.
5. Keduanya berpusat pada pembelajar
6. Informasi dapat diorganisasikan dan distrukturkan kembali oleh pemakai.
8

b. Teknologi Audio-Visual
Teknologi audio-visual; merupakan cara memproduksi dan menyampaikan bahan
dengan menggunakan peralatan dan elektronis untuk menyajikan pesan-pesan audio dan
visual. Pembelajaran audio-visual dapat dikenal dengan mudah karena menggunakan
perangkat keras di dalam proses pengajaran. Peralatan audio-visual memungkinkan
pemroyeksian gambar hidup, pemutaran kembali suara, dan penayangan visual yang
beukuran besar. Pembelajaran audio-visual didefinisikan sebagai produksi dan
pemanfaatan bahan belajar yang berkaitan dengan pembelajaran melalui penglihatan dan
pendengaran yang secara eksklusif tidak selalu harus tergantung kepada pemahaman
kata-kata dan simbol-simbol sejenis.
Secara khusus, teknologi audio-visual cenderung mempunyai karakteristik sebagai
berikut : 
1. Bersifat linier
2. Menampilkan visual yang dinamis
3. Secara khas digunakan menurut cara yang sebelumnya telah ditentukan oleh
desainer/pengembang.
4. Cenderung merupakan bentuk representasi fisik dari gagasan yang riil dan abstrak.
5. Dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip psikologi tingkah laku dan kognitif.
6. Sering berpusat pada guru, kurang memperhatikan interaktivitas belajar si
pembelajar.

c. Teknologi Berbasis Komputer


Teknologi Berbasis Komputer; merupakan cara-cara memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan menggunakan  perangkat yang bersumber pada
mikroprosesor. Pada dasarnya, teknologi berbasis komputer menampilkan informasi
kepada peserta didik melalui tayangan di layar monitor.
Aplikasi-aplikasi dalam komputer hampir seluruhnya dikembangkan berdasarkan teori
perilaku dan pembelajaran terprogram, akan tetapi sekarang lebih banyak berlandaskan
pada teori kognitif. Aplikasi-aplikasi tersebut dapat bersifat: tutorial, pembelajaran utama
diberikan, latihan dan pengulangan untuk membantu peserta didik mengembangkan
kefasihan dalam bahan belajar yang telah dipelajari sebelumnya, permainan dan
simulasi   untuk memberi kesempatan menggunakan pengetahuan yang baru dipelajari;
dan sumber data yang memungkinkan peserta didik untuk mengakses sendiri susunan
data melalui tata cara pengakasesan (protocol) data yang ditentukan secara eksternal.
9

Teknologi komputer, baik yang berupa perangkat keras maupun perangkat lunak 
biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Dapat digunakan secara secara acak, disamping secara linier
2. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik, disamping menurut cara
seperti yang dirancang oleh pengembangnya.
3. Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan menggunakan kata,
simbol maupun grafis.
4. Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan
5. Belajar dapat berpusat pada peserta didik dengan tingkat interaktivitas tinggi.

d. Multimedia
Multimedia atau teknologi terpadu merupakan cara untuk memproduksi dan
menyampaikan bahan dengan memadukan  beberapa jenis media yang dikendalikan
komputer. Keistimewaan yang ditampilkan oleh teknologi multimedia ini, khususnya
dengan menggunakan komputer dengan spesifikasi tinggi, yakni adanya interaktivitas
pembelajar yang tinggi dengan berbagai macam sumber belajar.
Pembelajaran dengan multimedia atau teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik
sebagai berikut : 
1. Dapat digunakan secara acak, disamping secara. linier
2. Dapat digunakan sesuai dengan keinginan peserta didik, disamping menurut cara
seperti yang dirancang oleh pengembangnya.
3. Gagasan-gagasan sering disajikan secara realistik dalam konteks pengalaman peserta
didik, relevan dengan kondisi peserta didik, dan di bawah kendali peserta didik.
4. Prinsip-prinsip ilmu kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan
dan pemanfaatan bahan pembelajaran
5. Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga
pengetahuan terbentuk pada saat digunakan.
6. Bahan belajar menunjukkan interaktivitas peserta didik yang tinggi
7. Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan contoh dari banyak sumber media.
10

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa, untuk mempermudah


desain teknologi pembelajaran beserta pengembangannya, maka terlebih dahulu harus
memahami desain pembelajaran. Perlunya desain pembelajaran dimaksudkan agar dapat
dicapai perbaikan pembelajaran, upaya memperbaiki kualitas pembelajaran perlu diawali
dengan perencanaan pembelajaran yang diwujudkan dengan adanya desain pembelajaran.
Desain teknologi pembelajaran mencakup penerapan berbagai teori, prinsip dan
prosedur dalam melakukan perencanaan atau mendesain suatu program atau kegiatan
pembelajaran yang dilakukan secara sistemik dan sistematik. Kawasan desain ini meliputi
empat cakupan utama dari teori dan praktek, yaitu: (1) desain sistem pembelajaran; (2)
desain pesan; (3) strategi pembelajaran; dan (4) karakteristik peserta didik. Pengembangan
desain teknologi pembelajaran berarti proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam
bentuk fisik.
Pengembangan desain teknologi pembelajaran mencakup pengembangan teknologi
cetak, teknologi audio visual, teknologi berbasis komputer dan multimedia.
Pengembangan desain teknologi pembelajaran berakar pada produksi media. Di dalam
pengembangan desain teknologi pembelajran terdapat keterkaitan yang kompleks antara
teknologi dan teori yang mendorong terhadap desain pesan maupun strategi
pembelajarannya. Pada dasarnya kawasan pengembangan terjadi karena pesan yang
didorong oleh isi, strategi pembelajaran yang didorong oleh teori, manifestasi fisik dari
teknologi - perangkat keras, perangkat lunak, dan bahan pembelajaran.
11

DAFTAR PUSAKA

Harjanto. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2008.


Rohani, Ahmad. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta, 2004.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana
Prenada  Media Group, 2008.
Seels, Barbara B. & Richey, Rita C. Instructional Technology, The Definition And
Domains Of The Field, Terjemahan Dewi S Prawirsadilaga, R. Rahardjo, Yusufhadi
Miarso.Jakarta: IPTPI & LPTK, 2000.
Suparman, M. Atwi. Desain Instruksional. Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka,
2004.
Susilo, Muh. Joko. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007.
Uno, Hamzah B. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
2006.

Anda mungkin juga menyukai