Anda di halaman 1dari 7

1

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SONAR

Sonar (Sound Navigation and Ranging) adalah suatu teknik yang menggunakan
penyebaran bunyi (biasanya di dalam air) untuk navagasi, berkomunikasi atau
mendeteksi kapal – kapal lainnya. Ada dua macam sonar: Pasif dan aktif. Sonar mungkin 
digunakan sebagai alat pengalokasian akustik. Pengalokasian ilmu suara/akustik pada
udara telah digunakan sebelum pengenalan tentang radar. Sonar mungkin juga digunakan
di udara untuk navidasi robot, dan SODAR (sonar udara untuk melihat keatas) digunakan
untuk investigasi atmosfer. Istilah sonar juga digunakan sebagai yang digunakan untuk
menghasilkan dan menerima bunyi. Frekwensi yang digunkan dalam sistem sonar
rentang dari infrasonik ke ultrasonik. Studi tentang bunyi sonar; di dalam air dikenal
sebagai akustik dalam air atau hydroacoustics.

B. SEJARAH SONAR

Walaupun beberapa binatang ( Dolfin dan Kelelawar) yang telah menggunakan


bunyi untuk komunikasi dan pendeteksian obyek selama berjuta-juta tahun, penggunaan
oleh manusia dalam air pada awalnya direkam oleh Leonardo Da Vinci di tahun 1490
yaitu “sebuah tabung dimasukkan ke dalam air” katanya, digunakan untuk mendeteksi
kapal dengan menempelkan telinga ke tabung.
Di abad yang ke -19 bel di dalam air telah digunakan sebagai suatu pengirim signal ke
mercu suar untuk memberikan peringatkan bahaya.
Penggunaan bunyi pada ‘ lokasi gema’ dalam air sama halnya cara kelelawar
menggunakan bunyi untuk antena navigasi yang nampak seperti dibisikan oleh bencana
titanik 1912. Hak paten dunia pertama untuk suatu alat penjangka gema di dalam air telah
disimpan di Kantor Pemberi Hak Paten Britania dengan Ahli ilmu cuaca Bangsa Inggris
Lewis Richardson, satu bulan setelah tenggelamnya  titanik, dan Ahli ilmu fisika Jerman
Alexander Behm memperoleh hak paten untuk suatu alat penduga gema di 1913. Suku
Kanada Reginald Fessenden, ketika bekerja untuk Perusahaan Signal Kapal selam di
Boston, membangun suatu sistem percobaan di Pelabuhan Boston ang dimulai di tahun
1912, sebuah sistem yang kemudian diuji di Pelabuhan Boston, dan akhiri di tahun 1914
dari  U.S. Revenue ( sekarang Penjaga Pantai) Tukang potong pakaian Miami pada Bank
Agung berhenti di Newfoundland Canada. Di dalam pengujian, Fessenden
mempertunjukkan pengukuran gema kepada departement,yaitu komunikasi di dalam air
( Kode Kode morse) dan penjangka gemaan yang (dideteksi suatu gunung es terapung
pada dua miles ( 3 km) cakupan). Yang disebut Fessenden Osilator, pada ca. 500 Hz
Frekwensi, adalah tidak mampu untuk menentukan penegasan sikap untuk berg dalam
kaitan dengan yang 3 meter panjang gelombang dan dimensi yang kecil transducer’s
menyebar ke muka ( kurang dari 1 meter di (dalam) garis tengah). Yang Sepuluh
Montreal-built Yang Britania H kapal selam kelas meluncurkan 1915 adalah dilengkapi
dengan suatu Fessenden Oscillator.[1]
2

Selama Perang Dunia kebutuhan untuk mendeteksi kapal selam  lebih cenderung  dalam
meriset penggunaan bunyi. Yang Britania buat awal penggunaan hidrofon di dalam air,
ketika Ahli ilmu fisika Perancis Paul Langevin, bekerjasama dengan Orang Rusia é
Migré Ahli listrik, Constantin Chilowski, bekerja pada pengembangan alat bunyi;selalu
aktip untuk mendeteksi kapal selam di tahun 1915 menggunakan kwarsa. Walaupun
transduzer piezoelectric dan magnetostrictive, kemudian menggantikan transduser
elektrostatik yang mereka gunakan, pekerjaan ini mempengaruhi disain ke depan.
Cahaya berat yang berbunyi pada plastik film dan serat optic yang telah digunakan untuk
hidrofon ( perpindahan alat elektrik ang dipakai selama di air), ketika Terfenol-D Dan
PMN ( petunjuk laju awal magnesium niobate) telah dikembangkan untuk proyektor.
Gabungan Piezoelectric Material tersedia dari beberapa pabrik termasuk Morgan
Keramik Elektro.

C. ASDIC ( Anti-Submarine Detection Investigation Committee )

Di 1916, di bawah Dewan Penemuan Dan Riset Britania, Ahli ilmu fisika Kanada
Robert William Boyle menerima pendeteksi bunyi yang aktip dirancang dengan kayu A B,
memproduksi suatu prototipe untuk menguji mid-1917. Pekerjaan ini, untuk Anti-Submarine
Divisi, dijaga kerahasiaannya, dan menggunakan hablur piezoelektrik kwarsa untuk
menghasilkan piranti pendeteksian bunyi dalam air pertama di dunia yang praktis. Untuk
memelihara kerahasiaan percobaan bunyi tersebut, penelitian atau kwarsa telah dibuat-
sesuatu yang digunakan untuk menguraikan pekerjaan (‘ supersonik’) telah diubah untuk ‘
ASD’ICS, dan material kwarsa ‘ ASD’IVITE. Dari ini datang Singkatan yang Britania
ASDIC. Di 1939, sebagai jawaban atas suatu pertanyaan dari Kamus Bahasa Inggris Sepatu,
Markas besar angkatan laut menyusun cerita bahwa surat mewakili ‘ Panitia Penyelidikan
Pendeteksian Kapal selam Yang dipadukan’, dan secara luas percaya, meskipun [demikian]
tidak (ada) panitia yang bersikap menegaskan nama yang pernah ditemukan Markas besar
angkatan laut [itu] Archives.[2]

Pada tahun 1918, kedua-duanya, U.S. dan Inggris yang yang telah membangun sistem
aktif, meskipun Britania mendahului AS. Mereka menguji ASDIC mereka Pada HMS Antrim
di  1920, dan memulai produksi di (dalam) 1922. 6Th Kapal perusak Armada kecil
mempunyai Kapal ASDIC-equipped di tahun 1923. Suatu sekolah anti kapal selam, HMS
Osprey, dan suatu armada kecil pelatihan empat kapal telah dibentuk pada [atas] Portland di
(dalam) 1924. U.S. Sonar QB yang di-set tiba tahun 1931.

Dengan perjangkitan Perang Dunia II, Angkatan laut Yang kerajaan mempunyai lima
menetapkan untuk kelas kapal permukaan berbeda, dan untuk kapal selam, menyatukan
dengan suatu anti-submarine sistem serangan lengkap. Efektivitas awal ASDIC Telah
terbatas oleh penggunaan bom laut sebagai suatu anti-submarine senjata. Ini memerlukan
suatu menyerang kapal untuk mengabaikan suatu kontak menyelam meneteskan di buritan,
menghasilkan hilangnya Kontak ASDIC pada waktu sebelum serangan. Pemburu secara
efektif menembak buta, selama waktu suatu kapal selam pemimpin bisa mengambil tindakan
mengelak. Situasi ini telah diperbaiki dengan  penggunaan beberapa kapal [yang] bekerja
sama dan oleh adopsi ” di depan melemparkan senjata”, seperti Hedgehog dan Squid
kemudiannya, Yang memproyeksikan hulu ledak pada suatu target di depan penyerang dan
3

[dengan] begitu masih di dalam Kontak ASDIC. Pengembangan sepanjang peperangan


mengakibatkan ASDIC Britania Netapkan yang menggunakan beberapa bentuk [balok/berkas
cahaya] berbeda, [yang] secara terus-menerus mencakup kelemahan. Kemudian, torpedo
akustik telah digunakan.

Di awal Perang Dunia II, Teknologi ASDIC Britania telah ditransfer  cuma-cuma kepada
Amerika Serikat. Riset atas bunyi dalam air dan ASDIC telah diperluas di UK dan AS .
Banyak jenis alat baru pendeteksian bunyi;dalam militer telah dikembangkan. Ini
dimasukkan sonobuoys, pertama yang dikembangkan oleh orang Britania 1944,
dipping/dunking sonar dan sonar pendeteksian tambang/ranjau/aku. Pekerjaan ini
membentuk basis untuk pengembangan setelah perang yang berhubungan dengan membalas
kapal selam yang nuklir itu. Bekerja pada  sonar telah pula dilaksanakan oleh Negara-Negara
Poros, yang khususnya di  Negara Jerman, Yang mencakup tindakan balasan. Pada ujung
WWII ini Pekerjaan Jerman telah berasimilasi oleh Inggris dan AS. Sonar mempunyai tetap
dikembangkan oleh banyak negara-negara, termasuk Rusia, karena kedua-duanya
menggunakan  militer dan sipil. Di tahun terakhir militer yang utama pengembangan  terus
meningkatkan minat akan frekwensi rendah sistem aktif.

D. PENGGUNAAN  TEKNOLOGI SISTEM SONAR PERTAMA

Seperti pada awal sejarah penggunaan sonar, di Indonesia pun sistem sonar
digunakan pertama kali di bidang militer. Itu terjadi sejak pemerintahan Presiden
Soekarno banyak membeli kapal-kapal perang beberapa negara seperti Amerika,
Rusia,Italia dan belanda pada tahun 1960an.           
Kabarnya sampai sekarang belum ada usaha-usaha yang serius dari pemerintah atau
swasta di Indonesia yang mau melakukan penelitian untuk mengembangkan teknologi
ini. Sangat disayangkan bila kabar ini memang benar. Sebab seperti kita ketahui, laut di
Indonesia memiliki 2/3 luas yang lebih besar dibanding luas daratannya. Kawasan laut
seluas ini seharusnya bisa dikelola dengan cara-cara yang profesional. Salah satunya
adalah mengembangkan teknologi secara mandiri untuk menunjang tugas-tugas
pengelolaan kawasan perairan kita, baik untuk kepentingan di bidang sipil maupun
militer (pertahanan). Sehingga kita bisa segera melepaskan ketergantungan pada
teknologi dari negara-negara maju.

Benda (objek) yang diamati, kalau lebih tepatnya sih hidung untuk melihat di
bawah air. Beberapa moda transport yang menggunakan nya antara lain kapal laut, kapal
selam dan pesawat terbang ( for special purpose, biasanya pada pesawat anti kapal selam,
dimana sonar di butuhkan untuk mencari titik lokasi kapal selam berada). Dari wikipedia
pengertian nya adalah sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di bawah
laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas digunakan untuk
mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman, penangkapan ikan komersial,
keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
Munculnya sonar tak bisa dilepas dari rintisan tokoh seperti Daniel Colloden yang pada
tahun 1822 menggunakan lonceng bawah air untuk menghitung kecepatan suara di bawah
4

air di Danau Geneva, Swiss. Ini kemudian diikuti oleh Lewis Nixon, yang pada tahun
1906 menemukan alat pendengar bertipe sonar pertama untuk mendeteksi puncak gunung
es. Minat terhadap sonar makin tinggi pada era Perang Dunia I, yaitu ketika ada
kebutuhan untuk bisa mendeteksi kapal selam. Dalam perkembangan selanjutnya ada
nama Paul Langevin yang tahun 1915 menemukan alat sonar pertama untuk mendeteksi
kapal selam dengan menggunakan sifat-sifat piezoelektrik kuartz. Meski tak sempat
terlibat lebih jauh dalam upaya perang, karya Langevin berpengaruh besar dalam desain
sonar.

E. BAGAIMANA SEBUAH SISTEM SONAR BERKERJA

Secara sederhana berikut ini sebagai contoh sebuah kapal konventional melepas
sinyal ke dalam air, maka pantulan akan memberikan efek Echo (gema) dan
mengembalikannya kepada sistem penerima (receiver) nah setelah itu sistem penerima
tadi melakukan kalkulasi mengenai jarak objek dari lokasi kapal dan juga informasi
informasi yang dibutuhkan lain nya, seperti pemetaan laut ( pengukuran laut, topografi
laut, dll). Sebuah sonar terdiri dari sebuah pemancar, transducer, penerima/receiver, dan
layar monitor.

Dengan mengetahui kecepatan gelombang media yang diukur dan dengan menggunakan
persamaan
s = v ( ½ t), maka kita akan mendapatkan jarak yang diukur. Faktor setengah di depan t,
di atas menyatakan setengah waktu tempuh dari sonar ke tempat pemantulan dan kembali
ke sonar. Dengan ungka[1]pan lain, waktu yang diperlukan oleh gelombang untuk
merambat dari sonar ke tempat pemantulan.
Pada awalnya Sonar hanya memiliki sistem Sonar pasif, di mana tidak ada sinyal yang
dikirim keluar. Namun seiring kemajuan teknologi dan kebutuhan hadirlah Sonar aktif
yang mana sinyal yang dikirim bisa diterima kembali. Frekuensi yang digunakan oleh
sonar berada pada daerah ultrasonic, yaitu di atas 20.000 hertz. Karena frekunsi tersebut
tidak dapat didengar dan panjang gelombang pada daerah ultrasonic pada daerah
ultrasonic sangat kecil sehingga difraksi yang terjadi juga semakin kecil, dan gelombang
tidak akan menyebar. Kecilnya panjang gelombang yang digunakan, juga dapat
digunakan untuk mendeteksi benda-benda yang kecil pula.

 Bagaimana dengan tingkat Akurasi ?

Akurasi sonar ternyata bisa di dipengaruhi oleh tingkat salinitas ( kadar garam) dari
perairan. Suhu dan salinitas mengubah kerapatan air, yang dapat mempercepat atau
memperlambat sinyal kembali.
5

 Dapatkah Kapal selam menghindari lacakan Sonar ?

Untuk sebuah tujuan militer penyusupan kapal selam umumnya bergerak pada posisi
“daerah kedap” transmisi gelombang udara (shadow zone). Daerah ini merupakan daerah
aman dimana suhu dan salinitas laut pada lapisan tersebut memantulkan rambatan suara
yang datang sehingga kapal dapat terhindar dari deteksi sonar lawan, selain itu kemajuan
teknologi pula sudah membuat sebuah kapal selam dengan material khusus untuk
memin[2]imalisir pantulan dan sistem pertahanan elektronik yang dapat mengacaukan
atau merusak sistem sonar aktif pihak lawan (Jamming,sistem pengacak).

 Tahukah kalau Sinyal Sonar berefek negatif terhadap mamalia laut ?

(Negative Effects of Sonar) efek pancaran sinyal yang berlebihan dari sinyal sinyal
sonar dapat mengganggu navigasi hewan hewan mamalia laut seperti Lumba lumba dan
Paus. Pada sebuah kasus, terjadi sebuah kondisi dimana lumba lumba banyak yang
terdampar di laut oleh karena pancaran dari sonar pada sebuah latihan militer di perairan.
6

BAB III
PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

 Yang dimaksud Sonar adalah suatu metode yang memanfaatkan perambatan suara
didalam air untuk mengetahui keberadaan obyek yang berada dibawah permukaan
kawasan perairann.
 Sonar merupakan sistem yang menggunakan gelombang suara bawah air yang
dipancarkan dan dipantulkan untuk mendeteksi dan menetapkan lokasi obyek di
bawah laut atau untuk mengukur jarak bawah laut. Sejauh ini sonar telah luas
digunakan untuk mendeteksi kapal selam dan ranjau, mendeteksi kedalaman,
penangkapan ikan komersial, keselamatan penyelaman, dan komunikasi di laut.
 Cara kerja perlengkapan sonar adalah dengan mengirim gelombang suara bawah
permukaan dan kemudian menunggu untuk gelombang pantulan (echo). Data
suara dipancar ulang ke operator melalui pengeras suara atau ditayangkan pada
monitor.
7

DAFTAR PUSAKA

https://kreasidedi.wordpress.com/2012/06/12/sonar/
http://riadtrinugroho.blogspot.com/2016/01/makalahilmu-aplikasi-komputer-sonar.html
https://edu.elizato.com/sistem-sonar-dan-pemanfaatannya/
http://maritime-line.blogspot.com/2012/11/sonar.html

Anda mungkin juga menyukai