Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Rifai

BP : 2010612038

Kelas : Mikrobiologi 06

Tugas 2

Gambar 1.

Penjelasan :

Penjelasannya yaitu spora terlepas dari sporangiospora, spora membentuk tabung kuman,
tabung tersebut berkembang membentuk hifa, maka hifa tersebut tumbuh dan
berkembang ada yang di dalam organisme dan di luarnya, yang di dalam disebut hifa
terendam sedangkan di luar permukaan organisme disebut hifa permukaan.
Fragmentasi ( pemutusan ) hifa, potongan hifa yang terpisah kemudian akan tumbuhan
menjadi jamur baru.

Pembentukan spora aseksual, spora aseksual bisa berupa sporangiospora atau


konidospora.

Pada beberapa jenis jamur yang sudah dewasa akan menghasilkan sporangiosfor ( tangkai
kotak spora ). Di ujung sporangiofor terdapat sporangium ( kotak spora ). Sedangkan
dalam kotak spora akan terjadi pembelahan sel secara mitosis yang menghasilkan banyak
sporangiospora dengan kromosom haploid ( n ). Sedangkan pada jamur yang lainnya jika
sudah dewasa dapat menghasilkan konidiofor ( tangkai konidium ), pada ujung konidiofor
terdapat konidium ( kotak konidiospora ).

Dalam konidium akan terjadi pembelahan sel yang dilakukan secara mitosis dengan
menghasilkan banyak konidiospora dengan berkromosom haploid ( n ), baik
sporangiospora maupun konidiospora jika jatuh pada tempat yang cocok akan tumbuh
menjadi hifa baru yang haploid ( n ).

 Rhizoids, di sana akan terjadi Reproduksi generatif, yg di sebabkan oleh bertemunya


hifa(+) dan hifa(-) yg nanti akan membentuk bulatan seperti bola(sporagium)

 Spora di bentuk di bulatan yg berbentuk bola, dan apa bila spora telah terbentuk yg
berbentuk bola tersebut akan menyebarkan spora yg telah di produksi

 2 Spora yg terbang terbawa angin atau jatuh akan mengalami germination atau pada
tumbuhan bisa di sebut juga perkecambahan, di proses ini akan membentuk germ
tube

 Pada tahapan selanjutnya akan membentuk cabang baru yg di sebut hifa

 Dan pada banyak nya pembelahan cabang tersebut nanti akan memunculkan
rhizopus yg baru dan nanti juga akan membentu seperti bola yg memproduksi spora
Gambar 2.

Penjelasan :

 Sporangiospores

Ini adalah tembat pembentukannya spora. spora yg telah terbentuk nanti akan di lepas dan
akan di terbangkan oleh angin dan akan membentuk jamur yg baru

 Conidia

Ini adalah proses reproduksi vegetatif, dimana di ujung hifa akan membentuk konidium.
Gambar 3.

Penjelasan :

Penjelasan :

Pada bagian Gill terdapat basidia yg menutupi Gill

 pada basidium akan terjadi proses peleburan, yaitu sepasang inti akan melebur
membentuk inti diploid.

 Inti diploid akan mengalami miosis untuk membentuk 4 inti haploid dan
terbentuklah 4 basidiospora yg akan keluar dari basidium dapat diliat dari gambar
diatas basidiospora jatuh ketanah dan di sana terjadi Reproduksi generatif antara
basidiospora (+) dan basidiospora (-) Dan nanti akan muncul lah awal mula nya
jamur seperti gambar di atas yg di sebut button.
Gambar 4.

Penjelasan :

Pada gambar di atas terjadi 2 reproduksi yaitu vegetatif dan generatif

1.Vegetatif

-Pada vegetatif perkembang biakan terjadi di sporangium,

-sporangium akan memproduksi spora

- spora yg telah di produksi akan di lepas

- spora yg telah terlepas dari sporangium seperti gambar di atas akan mengalami
germinate yang nanti nya akan menghasilkan hifa dan mengahasilkan jamur lain nya

2. Generatif

 Hifa (+) dan hifa (-), masing-masing berkromosom haploid (n), berdekatan
membentuk gametangium. Gametangium merupakan perluasan hifa.
 Gametangium mengalami plasmogami (peleburan sitoplasma) membentuk
zigosporangium dikariotik (heterokariotik) dengan pasangan nukleus haploid yang
belum bersatu. Zigosporangium memiliki lapisan dinding sel yang tebal dan kasar
untuk bertahan pada kondisi buruk atau kering.

 Bila kondisi lingkungan membaik akan terjadi kariogami (peleburan inti), sehingga
zigosporangium memiliki inti yang diploid (2n).

 Inti diploid zigosporangium segera mengalami pembelahan secara meiosis


menghasilkan zigospora haploid (n) di dalam zigosporangium.

 Zigospora haploid (n) akan berkecambah membentuk sporangium bertangkai


pendek dengan kromosom haploid (n).

 Sporangium haploid (n) akan menghasilkan spora yang haploid (n). Spora-spora ini
memiliki keanekaragaman genetik.

 Bila spora-spora haploid (n) jatuh di tempat yang cocok, maka akan berkecambah
(germinasi) menjadi hifa jamur yang haploid (n). Hifa akan tumbuh membentuk
jaringan miselium yang semuanya haploid (n).

Anda mungkin juga menyukai