Bab 1 PDF
Bab 1 PDF
PENDAHULUAN
mahasiswa untuk memasuki dunia kerja, menjadi tenaga kerja ahli yang
professional, terampil serta memiliki daya saing di pasar tenaga kerja. Oleh karena
itu perguruan tinggi menjadi tempat yang diminati oleh banyak orang walaupun
harus mengeluarkan biaya yang cukup besar. Berdasarkan hal tersebut, perguruan
informasi mengenai staf pengajar yang berkualitas, dan sistem pendidikan yang
diakui oleh internasional, agar dapat menarik perhatian calon – calon mahasiswa.
Dari data pada tabel 1.1 dapat kita ketahui bahwa, perguruan tinggi negeri
122 PTN pada periode 2014/2015, dan setelah itu hingga periode 2017/2018 tidak
ada penurunan dan penambahan jumlah PTN dari tahun ke tahun. Sedangkan
1
perguruan tinggi swasta (PTS) mengalami penurunan tertinggi dari periode
2013/2014 sebanyak 3.181 PTS menjadi 3.124 PTS pada periode 2014/2015.
Dapat dikatakan ada sebanyak 57 PTS yang ditutup, dan data jumlah PTS sampai
tahun 2017/2018 tidak bisa melampaui angka PTS pada periode 2013/2014. Tabel
Tabel 1.1. Statistik Data Perguruan Tinggi di Indonesia tahun 2012 – 2018
Perguruan Tahun Akademik
Tinggi (PT) 2013/2014 2014/2015 2015/2016 2016/2017 2017/2018
Negeri 99 122 122 122 122
Swasta 3181 3124 3153 3154 3171
Total PT 3280 3246 3275 3276 3293
Sumber : Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (2018)
tahun 2017. Didapati juga laporan penutupan PTS terbanyak terjadi pada tahun
peranan besar dari para pemiliki modal besar sebuah Perguruan Tinggi Swasta
pemilik modal melihat PTS sebagai sebuah bisnis maka yang telah terjadi adalah,
pendidikan menjadi bagian dari komoditas, yang dikelola sesuai dengan hukum-
2
pendidikan sebagai salah satu daya tarik yang menarik untuk dijadikan lahan
bisnis, sehingga tidak heran jika terjadi praktek komersialisasi pada dunia
Mengingat situasi PTS yang semakin dinamis, dan situasi persaingan PTS
yang cukup ketat, maka hal tersebut membawa PTS kepada situasi yang tidak
dapat diprediksi. Dikatakan oleh Mintzberg dan Wesley (1992) bahwa, organisasi
harus melakukan perubahan jika ingin bertahan. Dalam kondisi yang demikian
penting dalam menghadapi ketatnya persaingan bisnis saat ini. McKinsey dan
bahkan dengan dukungan karya literatur dan studi terkait manajemen perubahan
organisasi tetap tidak memenuhi harapan secara penuh. Selain itu, Burnes (2009)
mengutip bahwa tingkat kegagalan dari suatu gerakan perubahan antara 60%
sampai 90%. Higgs dan Rowland (2005), juga mengatakan 70% inisiatif
perubahan yang dilakukan oleh organisasi gagal oleh karena alasan-alasan yang
faktor yang melekat di dalam diri karyawan tersebut. Dikatakan juga oleh
komitmen mereka dengan persyaratan baru mereka dari pengaruh perubahan yang
terjadi.
3
Faktor manusia merupakan anteseden yang dapat menentukan berhasil
oleh Shah (2009) di dalam Win dan Chotiyaputta (2018), perubahan dalam
organisasi dapat mengubah dari kondisi yang nyaman dengan kondisi baru yang
Karyawan yang berada di dalam situasi tersebut akan secara berbeda merespon
tingkah laku serta tingkatan pendidikan (Ilgen dan Pulakos, 1999). Dalam situasi
dalam diri karyawan untuk dapat mensukseksan implementasi perubahan, hal ini
organisasi, akan tetap mempengaruhi sikap dan perilaku karyawan. (Shah dan
Shah, 2010). Salah satu faktor terpenting adalah kesiapan karyawan terhadap
dari sejauh mana karyawan siap secara mental, psikologis, dan fisik untuk
4
prediksi kesiapan karyawan sehingga manajemen dapat berusaha untuk
terhadap dampak dari perubahan (perceived impact of change) serta, sikap dalam
perubahan di dalam organisasi dengan 4 sifat disposisional yang terdiri dari, self-
esteem, self-efficacy, locus of control, dan neuroticism (Judge, Erez, Bono dan
Thoresen, 2003). Semakin tinggi locus of control internal atas dampak perubahan,
yang lebih tinggi terhadap perubahan (Martin, Jones dan Callan, 2005). Wanberg
dan Banas (2000) dan Cunningham et al. (2002) berpendapat bahwa tingkat
efisiensi diri karyawan yang tinggi berkaitan secara langsung dan positif dengan
5
peningkatan penerimaan perubahan, dan tingkat kesiapan untuk berubah yang
lebih tinggi.
(Cook dan Wall, 1980). Dalam hal ini tanggung jawab dari manajemen untuk
perubahan harus dikelola dengan baik. Manajemen juga harus bisa menyampaikan
informasi secara tepat dan efektif antara pihak manajemen dengan karyawannya
berlangsung yang berdampak kepada pekerjaannya akan menjadi faktor yang akan
dan O’Driscoll, 2007). Oreg, Vakola dan Armenakis (2011) menegaskan adanya
hubungan yang bermasalah antara kepuasan kerja dan sikap terhadap perubahan.
yang lebih tinggi karena mereka melihat perubahan sebagai konsekuensi positif
menerima perubahan
6
Dampak yang dirasakan dari perubahan di dalam organisasi /perceived
impact of change juga merupakan hal penting di dalam diri individu untuk
(2000), mengatakan bahwa dampak dari perubahan bisa berdampak negatif dan
positif tergantung dari pendapat individu atau pendapat umum melihat dampak
perubahan yang terjadi. Pandangan yang pertama diberikan oleh para manajer
positif. Sedangkan pandangan yang kedua diberikan oleh staf perawat, yang
di dalam proses perubahan yang terjadi di rumah sakit. Hal ini diakibatkan
kurangnya informasi yang jelas dan komunikasi yang buruk terkait perubahan
yang terjadi antara manajer dengan staf perawat. Dampak yang dirasakan oleh
para staf perawat adalah, adanya beban kerja yang berlebihan, sumber daya yang
pada universitas swasta (Y) yang sedang melakukan perubahan dari desentralisasi
sistem menjadi sentralisasi sistem. Penelitian ini dilakukan oleh Hami dan
7
menghadapi perubahan. Subjek penelitiannya yaitu, karyawan akademik dan non-
akademik yang berada pada 2 fakultas yang berbeda. Perubahan yang terjadi
adalah, perpindahan sistem kerja desentralisasi antar fakultas menjadi sistem kerja
perubahan yang terjadi masih belum siap menghadapi perubahan. Hal ini
ditunjukkan dari skor alat ukur Organizational Change Readiness (OCR) yang
vision of change (VoC), Mutual trust dan Respect (MTR), Change Initiative (CI),
Management Support (MS), Managing Change berada dibawah norma skor yang
Meskipun hampir semua aspek ROC berada dibawah norma, untuk aspek
universitas Y tidak berdaya untuk menolak perubahan yang terjadi, sehingga apa
yang mereka lakukan sekedar menjalan tugas semata. Hasil penelitiannya pun
8
menghadapi perubahan sentralisasi sistem khususnya universitas dipengaruhi oleh
dua faktor. Faktor pertama adalah vision of change yaitu pihak manajemen dapat
mengkomunikasikan visi yang ingin dicapai di masa yang akan datang kepada
bawahan supaya karyawan jelas serta paham tentang perubahan yang diinginkan oleh
organisasi. Faktor kedua adalah acceptance, yaitu sejauh mana bawahan menerima
atau menolak terjadinya perubahan yang terjadi dalam organisasi (Hami, et al., 2015)
Oleh karena itu penelitian ini memilih Universitas XYZ menjadi tempat
Universitas XYZ, pertama karena, jumlah universitas swasta terbanyak yang tutup
kampus dengan melakukan perubahan yang cukup masif sejak tahun akademik
akademik Universitas XYZ. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan untuk
2001).
Tabel 1.3
Skor Penilaian Kesiapan Karyawan Administrasi Akademik Universitas XYZ
Jabatan Administrasi
Eskpektasi Kenyataan
Akademik
Direktur 90% 75%
Sumber: Ezra, P.A.S. (2019)
9
Pada tabel 1.3 diperoleh skor penilaian dari wawancara yang dilakukan
Kesenjangan ini terjadi, karena beberapa hal yang dirasakan terjadi di dalam
berupa gambaran besar dan kurang detail, sehingga dalam tahapan penyesuaian
karyawan universitas memiliki beban kerja yang tinggi serta keterbatasan waktu
sentralisasi tersebut.
perubahan bukanlah suatu hal yang mudah. Begitupun juga pada Universitas XYZ
perubahan yang terjadi, maka Universitas XYZ akan sulit mengetahui tingkat
10
mengimplementasi perubahan khususnya di bagian administrasi akademik. Hal ini
didukung oleh Holt, Armenakis, Harris, dan Field (2018), yang mengatakan
karena jika ditemukan terdapat gap antara ekspektasi dengan upaya yang
menghadapi perubahan sentralisasi sistem terpusat adalah hal yang sangat penting,
untuk diteliti lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya. Maka
faktor-faktor yang akan diteliti di dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa
11
penelitian ini dijelaskan sejumlah faktor yang berkaitan dengan pembentukan
management (Vakola, 2014). Universitas XYZ dalam hal ini masih belum berhasil
hal tersebut dapat dilihat dari skor penilaian (ekspektasi dan kenyataan) yang
impact of change?
12
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah:
XYZ. Dengan membatasi masalah yang akan diteliti, diharapkan penelitian ini
dapat menyajikan hasil yang tepat sasaran dan maksimal. Sehingga dapat
13
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian tesis memiliki dua manfaat, yaitu manfaat praktis dan manfaat teoretis.
Manfaat teoritis yang diharapkan peneliti adalah agar penelitian ini dapat
pada karyawan yang mengalami dampak dari perubahan organisasi. Peneliti juga
Manfaat praktis yang diharapkan agar hasil dari penelitian ini dapat menambah
14
perubahan yang terjadi setelah merasakan dampak dari perubahan sistem
Bab II berisikan landasan teori yang didapat dari jurnal, buku, maupun
terhadap manajemen. Pada bab ini juga dijelaskan model penelitian, hipotesis,
Bab III berisikan metodologi penelitian yag digunakan. Secara rinci pada
hasil skoring data yang diperoleh. Temuan diperkuat dengan teori-teori dari bab II
dan bab III untuk menjawab rumusan masalah pada bab pertama.
rekomendasi terkait permasalahan dalam penelitian ini. Pada bab ini dijelaskan
dalam organisasi.
15