Anda di halaman 1dari 13

MengulasTentangKelemahanJugaKelebihanBukuAqidahAhlak

CRITICAL BOOK

UntukMemenuhiSebagianPersyaratanMemperolehNilai Mata
Kuliah Agama Islam

DOSEN PEMBIMBING
SelamatPohanS.Ag.M.A.

DISUSUN OLEH
AjengRahmadini P.
(1903090040)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan laporan
critical book dengan buku AQIDAH AKHLAK. Untuk memenuhi tugas mata
kuliah pembelajaran ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya juga berterimakasih kepada Bapak Selamat Pohan, MA selaku Dosen
Pengampu mata kuliah Pembelajaran Agama yang telah memberikan tugas ini
kepada saya.

Saya sangat berharap kiranya critical book ini dapat diterima untuk mengetahui
isi buku beserta kelebihan dan kekurangan dari buku tersebut. Saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam critical book ini terdapat kekurangan yang
jauh dari kata sempurna.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Laporan critical book adalah laporan yang bertujuan untuk mengetahui isi buku,
tetapi lebih menitikberatkan pada evaluasi (penjelasan, interpretasi, dan analisis)
kita mengenai keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku
tersebut dan bagaimana isi buku tersebut bisa mempengaruhi cara berpikir kita
dan menambah pemahaman kita terhadap suatu bidang kajian tertentu. Sehingga
laporan critical book merupakan suatu proses yang dilakukan untuk mencari
kelebihan dan kelemahan buku.

Materi yang akan dikritik mengenai model-model pembelajaran untuk


mengembangkan inovasi pembelajaran. Diharapkan dengan adanya laporan
critical book ini, mahasiswa dapat menambah pemahaman tentang materi ini dan
mampu berpikir lebih kritis maupun sistematis, sehingga untuk kedepannya
mahasiswa sebagai calon guru dapat mengaplikasikan materi ini di lapangan atau
setelah menjadi Dosen.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang, penulis membatasi materi yang akan
kami kritik, antara lain:

1. Apa dan bagaimana isi di setiap struktur ?

2. Bagaimana inti sari atau ringkasan dari setiap bab buku ?

3. Bagaimana kelebihan dan kekurangan buku ?

C. Tujuan Critical Book

Adapun tujuan critikal book ini untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan isi
buku, menguji kualitas buku dengan membandingkan terhadap karya dari penulis
yang sama atau penulis lainnya. Kemudian manfaatnya untuk memenuhi tugas
kuliah strategi belajar mengajar dan untuk menambah pengetahuan tentang
bagaimana mengkritik sebuah buku.
BAB II

INTISARI BUKU

A. Identitas Buku

 Judul : AQIDAH AKHLAK


 Penerbit : Gema Ihsani
 Tahun terbit : Cetakan Pertama Agustus 2016
 ISBN : 978-602-72585-8-7
 Penulis : SELAMAT POHAN, MA
 Tebal buku : 267 Halaman

B. Ringkasan Isi Buku

Dalam buku AQIDAH AKHLAK karya Selamat Pohan, MA membahas tentang


15 bab. Tiap bab memiliki subbab yang menjadi uji kompetensi sebagai alat
evaluasi untuk mengetahui sejauh mana mahasiswa/mahasiswi memahami materi
dari tiap subbab. Adapun bab didalam buku tersebut adalah sebagai berikut:

BAB I (AQIDAH)

Aqidah dapat diibaratkan sebagai fondasi di mana seluruh komponen ajaran Islam
tegak di atasnya. Aqidah merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan
keyakinan itulah seseorang termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban
agamanya. Karena sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah
informasi yang disampaikan oleh Allah SWT. melalui wahyu kepada nabi-Nya,
Muhammad SAW.

BAB II ( TAUHID)

Tauhid dari segi bahasa ‘mentauhidkan sesuatu’ berarti ‘menjadikan sesuatu itu
esa’. Dari segi syari’ tauhid ialah ‘mengesakan Allah didalam perkara-perkara
yang Allah sendiri tetapkan melalui Nabi-Nabi Nya yaitu dari segi Rububiyyah,
Uluhiyyah dan Asma’ Was Sifat’.
Tauhid di bagi menjadi tiga yaitu:

(1) Tauhid Ar-Rububiyyah Yaitu mengesakan Allah dalam hal perbuatan-


perbuatan Allah, dengan meyakini bahwasanya Dia adalah satu-satuNya Pencipta
seluruh makhluk-Nya.

(2) Tauhid Al-Uluhiyyah disebut juga Tauhid Ibadah, dengan kaitannya yang
disandarkan kepada Allah disebut tauhid uluhiyyah dan dengan kaitannya yang
disandarkan kepada hamba disebut tauhid ibadah, yaitu mengesakan Allah Azza
wa Jalla dalam peribadahan.

(3) Tauhid Al-Asma’ wa Shifat yaitu mengesakan Allah dalam Nama-nama dan
Sifat-sifat bagi-Nya, dengan menetapkan semua Nama-nama dan sifat-sifat yang
Allah sendiri menamai dan mensifati Diri-Nya di dalam Kitab-Nya (Al-Qur’an),
Sunnah Nabi-Nya Shallallahu ‘alaihi wa Sallam tanpa Tahrif (menyelewengkan
makna), Ta’thil (mengingkari), Takyif (mempertanyakan/menggambarkan
bagaimana-nya)dan Tamtsil (menyerupakan dengan makhluk).

BAB III (BERIMAN KEPADA ALLAH SWT)

Dari pemaparan pada bab pembahasan sebelumnya, dapat kami simpulkan bahwa
Iman menurut bahasa artinya percaya atau membenarkan. Menurut Istilah dalam
ilmu tauhid, iman artinya membenarkan dengan hati, mengucapkan dengan lisan,
dan mengamalkan dengan perbuatan. Iman kepada Allah adalah meyakini dengan
akal akan wujud dan kebenaran-Nya sebagai pencipta, pemelihara dan Tuhan
seluruh makhluk Ciptaan-Nya.

seseorang dapat dikatakan sebagai orang yang beriman apabila memenuhi ketiga
unsur keimanan di atas. mengakui dalam hatinya tentang keberadaan Allah,
mengiikrarkan dengan lisan dan dibuktikan dengan amal perbuatan,

Ciri – ciri Orang yang Beriman kepada Allah yaitu:

1. Apabila disebut nama Allah akan bergetar hatinya.

2. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah kepada mereka bertambahlah iman mereka.


3. Mereka mendirikan sholat dan menafkahkan sebagian hartanya di jalan Allah.

4. Hanya kepada Allahlah mereka bertawakal atau berserah diri.

BAB IV (BERIMAN KEPADA MALAIKAT)

Orang mukmin percaya sepenuhnya adanya malaikat di dalam ruh, juga karya-
karya mereka di alam semseta ini. Mereka selalu menyertai manusia dan mencatat
amal-amalnya, termasuk segala kebaikan dan keburukan kita. Mereka bertindak
dengan benar dan jujur. Mereka adalah makhluk Allah yang diciptakan dari Nur
(cahaya) yang tidak mempunyai nafsu, seperti halnya manusia. Malaikat adalah
makhluk yang paling patuh, taat beribadah kepada Allah. Jumlah malaikat itu
banyak dan tak terhitung namun hanya 10 malaikat saja yang wajib kita ketahui,
yaitu malaikat Jibril, Mikail, Izrail, Raqib, Atid, Munkar dan Nankir, Israfil,
Ridwan dan Malik.

Hikmah dari beriman kepada malaikat adalah:

1. Membangkitkan semangat mukmin untuk selalu berbuat baik disegala


tempat dan waktu.
2. Mendorong mukmin untuk menghampirkan diri kepada Allah dan
malaikat-Nya, menyucikan hati dan membersihkan diri dari sifat-sifat
yang tak disukai Allah dan Rasul-Nya.

BAB V (BERIMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH)

Iman kepada kitab-kitab Allah SWT. Adalah mengakui, mempercayai dan


meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab kepada para nabi dan Rasul-
Nya yang berisi ajaran Allah SWT. Untuk di sampaikan kepada umatnya masing-
masing. Mengimani kitab Allah SWT, wajib hukumnya. Mengingkari salah satu
kitab Allah SWT sama saja mengingkari seluruh kitab-kitab Allah SWT dan
mengingkari para Rasul-Nya, malaikat dan mengingkari Allah SWT sendiri.
BAB VI (BERIMAN KEPADA RASUL-RASUL ALLAH)

iman kepada rasul-rasul Allah dapat di simpulkan : iman kepada rasul adalah
meyakini bahwa rasul diutus oleh Allah untuk membimbing manusia untuk
memahami peranannya didunia dan di akhirat, para nabi dan rasul memiliki tugas
sebagai khalifah Allah dan menginformasikan tentang peraturan Allah serta
menyampaikan tata cara melaksanakannya kepada umat manusia.

Fungsi rasul pada intinya adalah menyampaikan amanat dari Allah untuk
menegakkan kebenaran dan menjauhkan manusia dari kesesatan. Selain memiki
fungsi yang demikian mulia, para rasul juga dilengkapi dengan prilaku seperti
yang di jelaskan oleh Allah, antara lain untuk ikut sertanya mereka menanggung
beban penderitaan yang di derita umatnya, memiliki sifat belas kasihan, dan tidak
mau dikhususkan.

Seluruh rasul yang telah menyampaikan ajaran pada umatnya berasal dari
keturunnannya yang sama yaitu nabi Adam sehingga denga keberadaan tersebut,
maka di antara rasul yang satu dengan rasul yang lain tidak memiliki perbedaan
dalam hal inti keimanan.

BAB VII (BERIMAN KEPADA HARI AKHIR)

Beriman kepada hari kiamat atau hari akhir merupakan rukun iman yang kelima,
tidak ada yang tahu kapan hari kiamat itu akan datang, tetapi kita sebagai muslim
sudah seharusnya untuk mengimani dan mempercayainya. Hari kiamat diawali
dengan tiupan sangkakala oleh malaikat isrofil, dimana tiupan sasangkala ini
adalah untuk mematikan semua makhluk yang ada di bumi beserta isinya.
Dijelaskan bahwa pada hari itu semua benda yang di langit sudah tidak beraturan
lagi. Baik bintang, planet, maupun bulan saling bertabrakan. Gunung-gunung
meletus, hancur, dan bertaburan. Badai, ombak sangat dahsyat, manusia pontang-
panting tidak dapat mengenali sanak saudaranya, yang akhirnya semua kehidupan
hancur dan mati.

Tanda-tanda kiamat atau hari akhir sudah dekat terbitnya matahari dari arah
barat dan terbenam dari arah timur, keluarnya suatu binatang yang sangat aneh,
datangnya Al-Mahdi. Beliau termasuk keturunan dari Rasulullah SAW. Oleh
karena itu, beliau serupa benar akhlak dan budi pekertinya dengan Rasulullah
SAW, munculnya Dajal, hilang dan lenyapnya Al-Qur’an dan mushaf, hafalan
dalam hati. Bahkan lenyap pulalah yang ada di dalam hati seseorang,
berkumpulnya manusia, seperti selamatan kelahiran, khitanan, perkawinan, ulang
tahun, dll. Akan tetapi tidak pernah sedikit pun dijalankan perintah-perintah-Nya
serta dijauhi larangan-Nya, turunnya Nabi Isa as. Beliau akan turun ke bumi ini di
tengah-tengah merajalela pengaruh Dajal.

BAB VIII (BERIMAN KEPADA QADHA DAN QODAR)

Qadha’ adalah merupakan realisasi atau pelaksanaan dari rencana Allah yang
telah disusun, dan qadar merupakan rencana atau ketentuan yang Allah susun
untuk direalisasikan kepada kehidupan nyata ini. Oleh karena itu, banyak sekali
perbedaan pendapat mengenai kebebasan manusia. Manusia memiliiki kebebasan
dalam bertindak, namun dalam setiap tindakannya Allah memberikan aturan
tersendiri, yang memberikan batasan disetiap tindakan yang dilakukan oleh
manusia. Manusia memiliki kewajiban untuk berusaha (ikhtiar), do’a, dan
kemudian akhirnya mereka bertawakkal kepada Allah SWt., dan hasilnya ini
merupakan takdir dari allah SWT.. Dengan kita mempercayai atau beriman
kepada Qadha’ dan Qadar maka kita akan memiliki ketenangan dalam menjalani
hidup ini dan mengurangi sifat kufur atas nikmat Allah SWT.

BAB IX (HAL-HAL YANG MERUSAK IMAN)

keimanan seorang itu selalu dalam keadaan naik turun, kadang beriman dan
kadang juga melakukan hal yang tercela. Oleh sebab itu marilah kita senantiasa
mengintrospeksi diri kita apakah perbuatan kita sudah benar atau tidak. Jika kita
masih dalam perbuatan yang salah maka segeralah kita perbaikinya agar keimanan
kita terhadap Allah SWT tidak hilang.

BAB X (AKHLAK)

Akhlak merupakan sifat-sifat yang mencerminkan diri manusia. Akhlak dibagi


menjadi 2, yatu akhlak terpuji atau akhlak baik dan akhlak tercelak atau bisa
disebut akhlak yang tidak baik. Manusia di dunia ini adakalanya manusia tersebut
perbuatannya baik, berarti ia mempunyai akhlak yang baik, namun sebaliknya,
jika perbiatannya itu jelek maka ia mempunyai akhlak yang tidak baik atau akhlak
tercela.

BAB XI (AKHLAK KEPADA ALLAH DAN AKHLAK KEPADA


RASULULLAH SAW)

Kajian tentang akhlak Kepada allah dan Rasulnya merupakan kajian yangsangat
penting, karena jatuh bangunnya suatu bangsa ataupun masyarakattergantung pada
bagaimana akhlak manusia. Seseorang yang berakhlak muliaakan memenuhi
kewajiban terhadap dirinya, memberikan hak kepada yangberhak, dia akan
melakukan kewajibannya terhadap Allah dan terhadapRosulnya,Oleh karena itu,
secara tidak langsung berahlak kepada allah danrosulnya dapat mewujudkan
kehidupan yang sejahtera dan harmonis di dunia ini,dan menjadi kunci
kebahagiaan abadi di akhirat kelak.

BAB XII (AKHLAK TERHADAP KELUARGA DAN MASYARAKAT)

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak, karena merekalah
anak mula-mula menerima pendidikan-pendidikan serta anak mampu menghayati
suasana kehidupan religius dalam kehidupan keluarga yang akan berpengaruh
dalam perilakunya sehari-hari yang merupakan hasil dari bimbingan orang tuanya,
agar menjadi anak yang berakhlak mulia, budi pekerti yang luhur yang berguna
bagi dirinya demi masa depan keluarga agama, bangsa dan negara.

BAB XIII (AKHLAK TERHADAP NEGARA DAN AKHLAK TERHADAP


LINGKUNGAN)

Akhlak kepada masyarakat adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia yang
dilakukan secara spontan tanpa pertimbangan terlebih dahulu dalam lingkungan
atau kehidupaan. Akhlak kepada masyarakat mempelajari tentang bagaimana cara
kita bertingkah laku di masyarakat. Tujuan dari kehidupan bermasyarakat
diantaranya ialah menumbuhkan rasa cinta, perdamaian, tolong-menolong, yang
merupakan pondasi dasar dalam masyarakat Islam.

Alam ialah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi beserta isinya, selain
Allah. Allah melalui Al quran mewajibkan kepada manusia untuk mengenal alam
semesta beserta isinya. Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah
untuk mengelola bumi dan mengelola alam semesta ini. Manusia diturunkan ke
bumi untuk membawa rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya. Oleh karena
itu, manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam sekitarnya, yakni
melestarikannya dengan baik.

Akhlak dalam berbangsa perlu untuk disadari oleh kita agar kita dapat menjadi
semakin sensitif terhadap persoalan yang terjadi pada bangsa dan negara kita. Hal
ini didorong dengan kekhawatiran akan bobroknya generasi kita, apabila tidak
dibekali dengan pengetahuan tentang akhlak yang cukup, untuk menjalani
kehidupan kedepannya ia akan terombang-ambing.

BAB XIV (AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK TERCELA)

Dalam islam akhlak merupakan hal yang sangat diperhatikan, sehingga dalam
islma akhlak terbagi atas dua akhlak terpuji dan akhlak tercela. Akhlak terpuji
adalah akhlak yang disukai , disenangi oleh Allah swt bahakn dianjurkan dan
diwajibkan. Akhlak tercela adalah akhlak yang dilarang dan diharamkan oleh
Allah swt. Akhlak terpuji dan akhlak tercela begitu banyak, tetapi pada intinya
niatkan hati kita hanya untuk beribadah kepada Allah swt.

BAB XV (SYIRIK, KHURAFAT DAN TAHAYUL)

Syirik kepada Allah adalah perbuatan zhalim yang besar. Imam Syafi’i dan
sejumlah pengikutnya melarang segala bentuk kemusyrikan, baik syirik besar
maupun syirik kecil. Karena banyak memiliki bahaya yang meliputi :Penyebab
kehinaan manusia,Menjadi pintu bagi berkembangnya khurafat,Kedzaliman yang
sangat besar dan Masuk Neraka.
Bid’ah adalah suatu amalan yang diada-adakan atau menambah amalan dalam
ritual ibadah, padahal tidak dicontohkan oleh Rosulullah Saw yang akan
menimbulkan dampak meliputi: Tasabuh/menyerupai dengan umat Yahudi dan
Nasrani,Melecehkan kesempurnaan agama Islam yang telah dibawa Nabi
Muhammad SAW,Penentangan terhadap firman Allah dan penyelisihan terhadap
hadits-hadits Nabi SAW ,menuduh Nabi SAW menutupi ajaran yang mesti harus
disampaikan kepada umatnya dan menempatkan diri sederajat dengan Rasul
SAW.

Kurafat Mempercayai suatu benda/ tempat/ hari/ waktu/ bacaan/ tulisan dan yang
sejenisnya mempunyai kekuatan.

Takhayul yaitu mempercayai suatu kejadian/ keadaan/ firasat/ ramalan tertentu


akan menyebabkan terjadinya sesuatu. Sehingga menyebabkan manusia berada
dibawah ikatan/pengaruh sesama makhluk yang merendahkan kedudukannya, dn
merupakan pintu syirik yang berbahaya dan berdosa.

Tawasul adalah suatu amal yang dilakukan oleh seorang hamba baik yang wajib
atau sunnah untuk mendekatkan dirinya kepada Allah S.W.T dan
mengantarkannya untuk meraih ridlo-Nya. Sehingga tawasul merupakan suatu
upaya dari seorang hamba untuk lebih mendekatkan diri kepada Rabb nya untuk
menghindari berbagai bentuk syirik, bid’ah, khurafat maupun takhayul yang dapat
merusak keimanan seseorang.
BAB III

PEMBAHASAN

 Kelebihan Buku
- Buku ini dapat menjadi pikiran bagi para pelajar maupun penulis dalam
menulis paragraf dengan baik dan benar.
- Buku ini juga memudahkan bagi pembaca untuk memahami ajaran-ajaran
islam karna sudah dilengkapi dengan contoh yang sangat jelas.
- Dalam setiap bab telah dibuat indicator yang diharapkan untuk dapat
memahami dari setiap pokok pembahasan bab.
- Tulisan yang dimuat dalam buku ini telah rapi, sehingga membuat
sipembaca tidak cepat bosan untuk mempelajarinya.

 Kekurangan Buku
- Dalam buku ini tidak ada tambahan warna sehingga kurang menarik.
- Buku ini memamang bagus, namun penjelasannya kurang baik karena
penjelasannya masih kurang mendetail.
- Buku ini kurang menarik karena tidak dilengkapi dengan gambar.
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Dapat disimpulkan bahwa kelebihan dan kekurangan buku yang ada didalam buku
ini, bukan berarti mengurangi pesan yang disampaikan penulis dalam buku ini.
Melainkan buku ini sangat cocok digunakan untuk mahasiswa, terkhusus bagi
dosen untuk membantu dalam menjalankan tugasnya dalam setiap pembelajaran.

Saran

Buku ini sebaiknya memperbaiki kekurangannya baik dari segi fisik ataupun isi
yang kurang baik dapat diperbaiki dengan melihat kelebihan dan kekurangan
buku, agar menjadi lebih bagus dan menarik untuk diminati banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai