Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH DAN SAMPAH

Di Susun oleh :

Nama : Arif Rahman

NIM : J1B018013

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN AGROINDUSTRI PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

I. MESIN PENCACAH SAMPAH PLASTIK


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Berbagai persoalan yang menyangkut masalah kehidupan masyarakat akan selalu muncul seiring
dengan perkembangan jaman. Masalah-masalah dominan yang sering menjadi polemik dalam
kehidupan masyarakat adalahmasalah sampah yang erat kaitannya dengan lingkungan. Sampah
adalah benda padat hasil samping dari kegiatan manusia atau makhluk lain, menyusul produk dan
peristiwa alam. Karakteristik sampah sendiri dibagi menjadi sampah organik dan anorganik. Jenis
sampah dengan persentase organik yang tinggi sangat cocok diolah menjadi kompos, sumber gasbio
dan sejenisnya. Sedang komponen anorganik mempunyai potensi sebagai bahan daur ulang yang juga
cukup potensial seperti plastik, kertas, logam/kaleng, kaca, karet. Berdasarkan kenyataannya
tersebut, akan lebih baik bila pengurangan jumlah sampah dilakukan melalui proses pengolahan
sampah yang terpadu.
Botol plastik bekas kemasan air minum yang terbuat dari bahan PET (Polyethylene-
Therephthalate), masih banyak mengandung bahan yang dapat di manfaatkan kembali untuk daur
ulang. Dengan adanya kandungan bahan-bahan yang masih bisa digunakan untuk proses daur ulang
(recycle), maka botol bekas kemasan air minum yang selama ini dibuang begitu saja, perlu diupayakan
pengumpulan dan sekaligus dihancurkan menjadi tatal-tatal (chip). Salah satu cara untuk membantu
proses penghancuran botol - botol tersebut adalah membuat mesin penghancur botol sederhana,
maka diharapkan dapat mampu meningkatkan efisiensi kerja.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Botol Plastik

Botol Plastic kemasan air minum yang terbuat dari polyethylene terephthalate atau PET,
didesain hanya untuk sekali pakai ini aman dipakai 1-2 kali saja. Jika ingin memakainya lebih
lama, tidak boleh lebih dari seminggu dan harus ditaruh di tempat yang jauh dari sinar matahari.
Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat karsinogen masuk ke air
yang di minum. Sementara itu, di masyarakat masih banyak orang yang mempergunakan botol
plastik bekas pakai berulang-ulang. Botol plastik bekas minuman mineral atau minuman ringan
berukuran satu liter, misalnya, sering digunakan sebagai tempat air minum. Bahkan botol plastik
berukuran lebih kecil dan sudah diisi berulang-ulang sering disimpan di dalam mobil yang rawan
terkena panas.

Untuk mengetahui jenis plastik yang digunakan mengemas minuman, di bagian bawah botol
plastik selalu ada nomor dalam tanda segitiga panah melingkar. Nomor yang tertera biasanya
adalah nomor satu sampai tujuh. Nomornomor tersebut merupakan jenis botol plastik yang
digunakan membuat wadah. Adapun tanda panah melingkar merupakan tanda daur ulang.
Tetapi, pada kenyataannya tidak semua botol plast ik dapat didaur ulang dan digunakan kembali
seperti penggunaan semulan #1 PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk
botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan
hampir semua botol minuma lainnya. Botol-botol dengan bahan #1 dan #2 direkomendasikan
hanya untuk sekali pakai.

2.2. Penghancur Botol

Sistim dari penghancur botol plastik menggunakan prinsip kerja mesin frais horizontal
dimana dalam penerapannya perlu diperhatikan beberapa hal mengenai gaya-gaya yang timbul
dan daya poros pengerak.Definisi dari pencacah botol plastik adalah memotong bagian-bagian
dari botol plastik dengan pisau pemotong yeng berputar mengiris dengan kedalaman yang
ditentukan dan laju pemakanan yang diperhitungkan. Maka kedua bagian tersebut menjadi
terpisah atau terpotong.

2.3. Cara Kerja Mesin

Mesin pencacah botol plastik ini saling berkaitan dengan elemen-elemen pendukung yang
lain, sehingga dihasilkan suatu mekanisme yang kompak tetapi dengan prinsip yang sederhana.

Gerakan yang serempak dari alat pencacah didapatkan dari putaran poros yang digerakan
oleh elektro motor dengan gaya yang direncanakan. Secara garis besar cara kerja alat adalah
sebagai berikut :

 Pisau pencacah berputar oleh gaya pengerak dari elektro motor, setelah daya listrik
dihidupkan.
 Botol plastik bekas yang terlebih dahulu digepengkan (agar bisa masuk) diumpankan, dan
pisau pencacah mulai mencabik-cabik hingga menjadi tatal (chip).
 Tatal (chip) hasil pemotongan jatuh sendiri dicorong pengeluaran dan ditampung di tempat
bak yang disediakan.

2.4. Kekerasan Botol

Sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan jenis bahan dari pisau maka perlu diketahui
dahulu kekerasan dari dimensi bahan yang akan dipotong yaitu botol plastik bekas kemasan air
minum mineral

2.5. Elemen-elemen Mesin Yang Terkait Dalam Perencanaan

Mesin pencacah botol plastik adalah suatu gabungan dari beberapa elemen yang saling
mendukung sistim kerja dengan kompak dan menghasilkan sistim operasi kerja yang diharapkan.

2.5.1. Pisau Pemotong


Pahat bermata ganda (multiple cutting tool) pada dasarnya merupakan suatu seri dari pahat
bermata tunggal yang dipasang pada suatu pemegang khusus atau merupakan suatu tool
tersendiri dengan sejumlah mata potong (cutting edge).

2.5.2. Poros

Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin. Hampir semua mesin
meneruskan tenaga bersama - sama dengan putaran. Disamping meneruskan daya dari sumber
tenaga melalui putaran, kadang-kadang poros digunakan untuk menopang beban

2.5.3. Pasak

Pasak (Key Pin) adalah salah satu elemen mesin yang dapat dipakai menempatkan barang
bagian-bagian mesin seperti roda gila, sprocket, puli, kopling dan lain-lain. Selain itu
penggunaannya juga sebagai pengaman posisi, pengaturan kekuatan putar atau kekuatan luncur
dari naf terhadap poros, perletakan kuat dari gandar, untuk sambungan flexible atau bantalan,
penghenti pegas, pembatas gaya, pengaman sekrup dan lain-lain.

2.5.4. Bantalan

Bantalan (bearings) adalah elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu beban dari poros,
dan mereduksi adanya gesekan yang ada sehingga dapat mengurangi kerugian daya penggerak.

2.5.5. Puli - Sabuk

Puli - Sabuk pada prinsipnya mempunyai prinsip yang sama dengan sprocket rantai.
Pemakaian puli-sabuk ini dengan pertimbangan bahwa bila terjadi mekanisme kerja yang tidak
diharapkan pada mesin, maka tidak akan mengakibatkan kerusakan pada elemen yang lain
mengingat sifat-sifat pilu-sabuk yang dapat slip. Elemen ini fungsinya sama dengan roda gigi, dan
digunakan pada konstruksi tertentu pada mesin penghancur ini digunakan untuk
mentransmisikan daya dari motor listrik ke poros pisau

BAB III

METODOLOGI

3.1 Diagram Alir Tugas Akhirr

Dibawah ini diagram aliran tugas akhir mulai dari pembuatan proposal sampai selesainya tugas
akhir perancangan mesin penghancur botol plastik bekas
3.2 Alat dan Bahan

Pembuatan tugas akhir ini mencakupi alat dan bahan yang akan digunakan. Adapun alat dan
bahan yang digunakan adalah:

A. Alat
Perencanaan Mesin Pencacah Botol Plastik Bekas ini dibuat dengan menggunakan peralatan-
peralatan utama, antara lain mesin konvensional, alat-alat perkakas dan alat ukur. Adapun mesin
yang digunakan dalam pengerjaannya adalah:

1. Mesin Bubut

2. Mesin Milling

3. Mesin Bor

4. Mesin Gerinda

5. Mesin Las

6. Mesin Pemotong Plat


7. Mesin Bending Plat
Selain itu, adapun peralatan perkakas yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah:

1. Gergaji potong

2. Penggores

3. Penitik

4. Palu
5. Ragum

6. Kikir

7. Pahat bubut

8. Cutter Milling
Untuk menyesuaikan dimensi alat yang dibuat dengan hasil perhitungan maka perlunya dilakukan
pengukuran. Adapun alat ukur yang akan digunakan adalah:
1. Jangka sorog
2. Mistar baja

3. Meteran

B. Bahan

Berdasarkan perencanaan bahan-bahan yang akan digunakan dala

pembuatan alat adalah: Bahan yang Di Gunaka

1. Elektroda RB 26
2. Mata pisau
3. Kedudukan Mata Pisau
4. Baja Profil L UNP 50mm x 38m
5. Plat
6. Rubber V-Belt
7. ST 37
8. Pulley
9. Bau

l
3.4 Proses Pembuatan Komponen
Proses pembuatan mata pisau dibuat untuk dipasangkan pada poros agar mata pisau dan
poros dapat dipasangkan secara benar tanpa melakukan kesalahan dalam proses produksi serta
tepat dalam penempatan permesinan. Pembuatan mata pisau akan dijelaskan satu – persatu
seperti dibawah ini :

1. Proses pemotongan

Proses pemotongan dilakukan untuk menentukan ukuran mata pisau yang akan dibuat, kemudian
diukur panjang dan lebarnya agar mendapatkan hasil yang diinginkan. Tanpa membuang bahan dan
mempermudah dalam proses pembuatan mata pisau.
2. Proses perataan

Proses perataan dilakukan agar mata pisau yang sudah terlebih dahulu dipotong dan ditentukan
panjang dan lebarnya menjadi tajam karena ketajaman mata pisau menentukan hasil pencacahan
botol plastik.

3. Proses perlubangan
Proses perlubangan atau proses drilling dilakukan untuk membuat lubang pada mata pisau yang
sudah dibentuk sesuai dengan ukuran pasak pada poros yang sudah di buat sebelumnya agar tidak
terjadislip ketika mata pisau berputar dan untuk mempermudah pelepasan pada mata pisau
sehingga mudah diganti.

4. Proses penghubung

Poros penghubung digunakan sebagai kedudukan mata pisau dan sebagai penghubung antara puli
kesilinder mata pisau, jumlah poros pengubung tersebut dibuat sebanyak satu buah.

3.5 Proses Pembuatan Alat

Pemilihan suatu alat atau perkakas sangat diutamakan agar pekakas yang digunakan
tepatdalam penggunaannya. Pemilihan bahan juga sangat menentukan suatu mesin karena
penentuan suatu bahan sangat mempengaruhi umur dan hasil benda yang dibuat. Produk harus
dirancang agar harga bahan, ongkos dan yang paling utama adalah menghemat waktu pengerjaan
atau waktu produksinya. Karena dalamsekali produksi membutuhkan waktu yang sangat
lama.Untuk itu dalam proses permesinan pencacah botol plastik memerlukan perencanaan yang
dapat diklasifikasikan sebagai berikut

1. Persiapan Gambar Kerja

Merupakan tahap awal dari proses pembuatan mesin pencacah botol plastik. Persiapan ini
sangatlah penting untuk dilakukan karena tanpa gambar kerja kita akan mengalami kesulitan dalam
pembuatan pesin pencacah botol plastik.

2. Persiapan bahan
Merupakan tahapan untuk menentukan kekuatan dan kualitas dari proses permesinan mesin
pencacah botol plastik dan persiapan bahan bertujuan untuk mempermudah dan memperpendek
waktu non produktif proses dari pembuatan mesin pencacah botol plastik

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan penguraian beberapa BAB sebelumnya, dapat penulis disimpulkan beberapa hal
diantaranya :

1. Perencanaan Mesin Pencacah Botol Plastik Bekas ini adalah solusi untuk pengolahan limbah
botol plastik bekas. Karena dapat memanfaatkan teknologi sederhana untuk proses
pengolahannya.

2. Besarnya kapasitas penghasilan potongan botol plastik adalah 18,67 kg/jam.


3. Pulley yang digunakan pada transmisi adalah Puli kecil D1= 2,28 in (57,91 mm) dan Puli besar D2
= 7,3 in (185.42 mm)
4. Daya total dari mesin adalah 1.450 rpm, dimana dalam perencanaan daya adalah 3 Hp, daya
motor ini sesuai dengan hasil perhitungan.

5. Pulley poros penghubung daya berfungsi untuk dapat memperkecil putaranmotor terhadap
poros pada pisau.

6. Putaran pulley poros peniris direncanakan 466 rpm.

7. Spesifikasi mesin ini, memiliki dimensi panjang 800 mm, lebar 450 mm, dan Tinggi 1100 mm.

8. Jumlah biaya total yang diperlukan untuk membuat Mesin Pencacah Botol Plastik Bekas adalah
Rp. Rp. 4.012.500.- dan berat bahan yang di beli dipasaran sekitar 79,5 kg

DAFTAR PUSTAKA

Syahri Burhanuddin, “Perancangan Mesin Pengancur Plastik”, Universitas Negeri

Yogyakarta, Yogyakarta, 2012.


Sularso, “Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin Edisi Ke-6”, PT. Pradnya Paramita,
Jakarta, 1987

Teknik Mesin. Elemen Mesin 1. Politeknik Negeri Padang, Padang

Teknik Mesin.Gambar Teknik. Politeknik Negeri Padang, Padang

Teknik Mesin. Gambar Mesin. Politeknik Negeri Padang, Padang

Teknik Mesin.Mekanika Teknik1.Politeknik Negeri Padang, Padang

Teknik Mesin.Mekanika Teknik2.Politeknik Negeri Padang, Padang

Teknik Mesin. Teknologi Bahan. Politeknik Negeri Padang, Padang

II. MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut UU RI NO.23 Tahun 1997, Pencemaran lingkungan adalah masuknya atau di


masukanya makhluk hidup, zat, energy, atau komponen lain kedalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkungan hidup tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Salah satu bentuk
pencemaran yang sering kita temui saat ini adalah sampah. Dengan latar belakang tersebut
timbulah pemikiran pemanfaatan sampah–sampah organik, untuk di jadikan sebagai bahan
dasar pupuk kompos dan disinilah perencanaan pengaplikasian konsep pemikiran proses–
proses seperti Reduce (mengurangi), Reuse (mengunakan kembali), Recycle (mendaur
ulang), Replace (menganti barang berpotensi sampah ke arah recycle) dan untuk menunjang
langkah tersebut maka di buat suatu perencangan bangun suatu alat atau mesin
penghancur sampah organik. Rancangan mesin ini bertujuan untuk mengolah sampah
organik dapat menjadi sesuatu yang bermanfaat (Kristianto, 2002). Menurut definisi World
Health Organization (1990) menyimpulkan sampah adalah sesuatu yang tidak di gunakan,
tidak dipakai, tidak di senangi atau sesuatu yang di buang yang berasal dari kegiatan
manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Undang– Undang pengolahan sampah nomor
18 Tahun 2008 juga menyimpulkan sampah adalah sisa kegiatan sehari manusia atau proses
alam yang berbentuk padat. Sampah merupakan salah satu permasalahan yang sangat
serius di lingkungan sekitar kita. Masalah ini semakin besar akibatnya seiring dengan makin
banyaknya peggunaan barang–barang yang sulit di uraikan oleh tanah. Untuk menguranggi
dampak yang di timbulkan oleh sampah, maka di perlukan suatu pengolahan sampah yang
cukup baik. Dari berbagai macam jenis sampah yang masih bisa di olah atau di daur ulang,
salah satunya adalah sampah organik Saat ini.

Dari masalah yang di hadapi oleh masyarakat tersebut, sudah ada mesin penghancur
sampah dengan kapasitas besar seperti pada gambar

Mesin ini berfungsi untuk menghancurkan sampah organik. Akan tetapi dari segi
bentuk alat tersebut di nilai kurang praktis dan sulit di pindah tempatkan. Suara yang di
timbulkan bising menghasilkan polusi asap karena mesin ini mengunakan mesin diesel
sebagai sumber tenaga. Hal ini tentu menjadi masalah bagi sekitar karena tidak efisiensi jika
mengunakan mesin besar. Dari hasil analisis perencanaan mesin penghancur sampah
organik yang sudah ada tersebut maka akan di rencanakan mesinpenghancur sampah
organik berkapasitas 40kg/jam untuk mengatasi masalah yang ada di lingkungan
masyarakat, mesin ini di rencanakan untuk membantu menangguli masalah sampah
terutama limbah organik di pemukiman dan lingkungan sekitar rumah tangga.

Perencanaan mesin penghancur sampah organik berkapasitas 40kg/jam ini di harapkan


lebih efisien untuk masyarakat karena ukuranya yang tidak terlalu besar sehingga mudah di
pindah tempatkan selain itu mesin ini mempunyai keunggulan yaitu tidak menimbulkan
polusi udara dan suara karena sumber tenaga dari motor listrik.
BAB II

TINJAUAN PUSATAKA

LANDASAN TEORI

sampah organik telah menjadi masalah yang cukup serius bagi pencemaran khususnya bagi
pencemaran lingkungan. Menurut Sudrajat (Wijayanti,2009:6), perkiraan volume produksi
sampah organik rata-rata sekitar 0,5 kg/kapita /hari dengan komposisi sampah organik sebanyak
2%, hal ini di karenakan bahan yang di gunakan dalam masyarakat adalah bahan organik. Sampah
organik tersebut rata-rata sebagian besar berasal dari sisa aktifitas manusia yang berasal dari
rumah tangga maupun lingkungan, semakin banyak penumpukan limbah sampah organik akan
berakibat pencemaran lingkungan dan menggangu kesehatan manusia. Dampak yang di
timbulkan oleh sampah organik sangat merugikan masyarakat, masyarakat banyak yang belum
paham bagaimana cara menanggulangi sampah dengan baik, biasanya masyarakat
menanggulangi limbah organik dengan cara membakarnya hal itu berdampak buruk berpotensi
bahaya yang dapat di timbulkanya.Guna menciptakan lingkungan yang sehat, bersih dan bebas
sampah maka perlu adanya sesuatu alat secara teknis dan ekonomis yang bisa di terima oleh
masyarakat dalam memanfaatkan kembali sampah yang sudah tidak bernilai dapat bermanfaat
dan mempunyai nilai jual. Menyikapi hal ini maka dibuat rancangan mesin penghancur sampah
organik desain yang di buat di sesuaikan dengan kapasitasnya. Mesin ini dirancang dengan
desain yang sederhana sehingga mudah ditempatkan dimana saja.

Rancangan teknologi tepat guna mesin penghancur sampah organik berkapasitas 40kg/jam
ini bertujuan untuk membantu mengurangi sampah-sampah organik yang dihasilkan oleh rumah
tangga dengan cara mendaur ulang kembali menjadi bahan baku pupuk kompos yang dapat
dimanfaatkan kembali. Dari tujuan perencanaan tersebut target yang dipilih adalah rumah
tangga karena sampah organik banyak di hasilkan oleh rumah tangga setiap harinya.rancangan
Perencanaan mesin penghancur sampah organik ini di harapkan mampu mengatasi masalah
penananggulangan sampah yang ada di lingkungan kita .
Rencananya mesin pencacah ini akan di desain sesuai kebutuhan rumahan hal ini diharapkan
mampu membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran akan pemanfaatan sampah,
Selain itu teknologi tepat guna ini juga dapat menambah penghasilan bagi masyarakat karena
sistemnya dengan menjual hasil dari pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos.

metode perencanaan
Tahap pertama pembuatan mesin pencacah sampah adalah studi literatur untuk menentukan
mekanisme yang paling tepat digunakan pada mesin pencacah sampah organik. Tahap kedua
adalah melakukan survey lapangan untuk mendapatkan informasi dari bahanbahan yang
digunakan pada mesin pencacah sampah. Tahap ketiga adalah menentukan desain rancangan
yang paling tepat dan efisien untuk mesin ini. Dan yang terakhir adalah membuat perhitungan
dari semua mekanisme yang telah direncanakan adalaah.Adapun tuntutan-tuntutan dari mesin
tersebut antara lain:

1) menggunakan tenaga mesin sehingga meringankan kerja operator,

2) proses menjadi tiga kali lebih cepat dari pada cara manual, sehingga produktivitas meningkat,
3) ukuran mesin tidak lebih dari panjang 1000 x lebar 600 x tinggi 1000 mm, 4) mudah dalam
penggunaan dan perawatannya,

4) harga mesin dibawah 5 juta

Analisis morfologi adalah suatu pendekatan yang sistematis dan terstruktur untuk mencari
alternatif penyelesaian dengan menggunakan matriks sederhana.rancangan dan desain dapat
dicapai dengan memahami karakteristik mesin dan menguasai berbagai fungsi komponen mesin.
Materi dasar inilah yang selanjutnya dapat dikembangkan untuk memilih komponen mesin yang
paling ekonomis, perhitungan teknis, dan menciptakan bentuk luar yang menarik.

Berdasarkan keterangan dan penjelasan terkait dengan kelebihan rancangan mesin pencacah
sampah organik didapatkan gambaran mengenai kebutuhan spesikasi, (tabel 1). Spesifikasi mesin
dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu:

1) keharusan (demands) disingkat D, yaitu syarat mutlak yang harus dimiliki mesin (jika tidak
terpenuhi maka mesin merupakan solusi yang tidak diterima)

2) keinginan (wishes) disingkat W, yaitu syarat yang masih dapat dipertimbangan keberadaannya
agar dapat dimiliki oleh mesin yang dirancang

III MESIN PENGGILING LIMBAH KACA

BAB I

PENDAHULUAN
Saat ini permasalahan sampah telah menjadi permasalahan nasional yang berdampak buruk
bagi kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Selain itu karena rendahnya kesadaran
masyarakat dan kalangan industri dalam pengelolaan sampah, maka terjadi peningkatan pencemaran
lingkungan hidup yang memprihatinkan.Salah satu cara pengolahan sampah agar dapat dimanfaatkan
kembali adalah dengan cara daur ulang, yaitu memproses kembali bahan yang sudah terpakai, baik itu
sampah organik maupun non-organik untuk mendapatkan produk baru [1].

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat diuraikan
melalui proses alami atau bersifat biodegradable. Sebagian besar sampah organik berasal dari sampah
rumah tangga karena dominan bahan organik, seperti sampah dari dapur, sisa-sisa makanan,
pembungkus (selain kertas, karet dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting.

METODE PERANCANGAN

Pendekatan perancangan Pendekatan perancangan yang digunakan yaitu dengan melakukan


studi literatur untuk mengetahui konsep dasar dari mesin yang akan dibangun. Perancangan mesin
penghancur limbah botol kaca ini mengarah dalam satu produk penelitian, dimana dalam
perancangan mesin penghancur limbah botol kaca, ruang penghancur akan dibuat sistem crusher
menggunakan dua mata pisau shredder tipe-2 yang bergerak memutar berlawanan arah. Prosedur
Perancangan Prosedur perancangan ini merupakan langkah langkah prosedural yang di tempatkan
oleh pengembang dalam membuat produksi yang lebih spesifik.Metode yang digunakan dalam suatu
studi harus terstruktur dengan baik agar dapat menjelaskan atau menerangkan penelitian maupun
perancangan yang dilakukan dengan jelas dan mudah dimengerti. Oleh karena itu, perancangan ini
menggunakan metode simulasi dan eksperimen.

Alat dan bahan yang dibutuhkan harus disiapkan terlebih dahulu agar tidak mengganggu sistematika
perancangan mesin yang telah dibuat. Alat yang digunakan pada perancangan ini antara lain: Motor
penggerak Rantai dan sproket Gearbox Bantalan Pisau pencacah Poros rangka Pembuatan Mesin
Pembuatan alat dilakukan dengan bahan dan alat sesuai dengan desain yang telah di buat oleh
peneliti sebagai berikut : Hal pertama yang dilakukan dalam pembuatan mesin penghancur limbah
botol kaca adalah menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan seperti besi siku 55 SNI, plat, AS besi
30 mm, cat pilox, engsel, engsel pengunci + baut, palu, , trapo las + elektroda, las blender,san polac
(dempul besi) dan limbah kaca.Proses Pemotongan menggunakan mesin gerinda tangan yaitu pada
besi siku, plat dan AS besi. Perakitan besi siku dilakukan dengan bantuan trapo las dengan ukuran
yang telah ditentukan hingga kerangka terbentuk. Proses selanjutnya adalah perakitan kerangka,
mesin penggerak dan ruang penghancur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Spesifikasi Alat Perancangan mesin penghancur limbah botol kaca ini pada dasarnya merupakan
pemecah botol kaca dengan ruang penghancur bersistem crusher yang menggunakan dua mata pisau
shredder tipe-2. Mata pisau bergerak memutar berlawanan arah sehingga menghancurkan botol kaca
menjadi serpihan kaca. Botol kaca masuk ke ruang penghancur melalui lubang masuk kemudian
crusher menghancurkan botol kaca menjadi serpihan kaca dan keluar melalui lubang keluar. Serpihan
kaca yang dihasilkan ditempatkan di sebuah wadah guna pemrosesan lebih lanjut.

Perhitungan mesin Motor penggerak bensin Tipe : GX 160 Daya : 5,5 HP Putaran : 1800 rpm Isi
silinder : 163 cc Dimensi : 405 x 430 x 410 mm Berat : 26,5 kg _ Gambar 3. Motor Penggerak Rangka
Kerangka mesin pada mesin penghancur limbah botol kaca ini menggunakan besi siku 55 SNI, dengan
ukuran tinggi 100 cm, panjang 70 cm, dan lebar 50 cm. Poros Pemilihan bahan poros sesuai rencana
menggunakan baja karbon yaitu S35C-D dengan kekuatan tarik 53 kg/mm2.

Dipilihnya bahan ini dikarenakan mudah diperoleh dipasaran dan harganyapun relatif murah.
Belt dan Puli Bahan puli terdiri dari besi cor. Dipilihnya bahan ini karena ditinjau dari segi kekuatan
yang disesuaikan pada poros penggerak. Puli yang digunakan sebanyak dua buah, yaitu puli yang
terpasang pada poros motor penggerak dengan ukuran 4 inch, dan puli yang terpasang pada poros
mesin penghancur dengan ukuran 3 inch Belt digunakan untuk mentransmisikan daya dari puli
penggerak ke puli yang digerakkan.

HASIL UJI COBA Hasil

dari pengujian mesin penghancur limbah botol kaca ini bertujuan untuk mengetahui kinerja
mesin dalam menghancurkan limbah botol kaca menjadi serpihan kaca. Di bawah ini adalah hasil
percobaan dengan menggunakan mesin penghancur limbah botol kaca. Untuk nilai rata-rata dari
penghancuran limbah botol kaca hasil percobaan: Q = 0,8 kg/87 detik = 0,009 kg/detik = 33 kg/jam _
Gambar 7. Serpihan kaca hasil penghancuran

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka
dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : Telah dihasilkan rancangan berupa produk mesin
penghancur limbah botol kaca dengan kapasitas 34,5 kg/jam Mesin penghancur limbah botol kaca
memiliki ukuran tinggi 88 cm, panjang 68 cm, dan lebar 58 cm. Dari hasil uji coba alat, dihasilkan
serpihan kaca yang siap untuk pemanfaatan lebih lanjut.

IV MESIN/ALAT PEMUSNAH SAMPAH

Sampah menjadi masalah serius yang dihadapi banyak kota-kota besar di dunia, termasuk di
Jakarta. Untuk mengatasi masalah sampah, peneliti LIPI telah menemukan teknologi pemusnahan
sampah, incenerator.

Menggabungkan proses fisika dan proses kimia, Incenerator Dapur Tegak (IDT) yang
dikembangkan Harsisto, peneliti dari Pusat Penelitian Metalurgi dan Material Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini, menjadikan IDT sebagai alat pemusnah sampah yang ramah
lingkungan. Kapasistas dan proses yang cepat membuat, alat ini dirasa bisa mengatasi masalah
sampah yang menggunung. Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.
Sampah menjadi masalah serius yang dihadapi banyak kota-kota besar di dunia. Termasuk di
Jakarta. Sampah di DKI Jakarta diperkirakan mencapai 6000 ton perharinya dan DKI Jakarta harus
mengeluarkan milyaran rupiah setiap tahunnya untuk mengelola sampah. Sampah juga menjadi
masalah di bayak daerah lain di Indonesia seperti di Bandung, Surabaya, dan kota-kota besar lainnya.

Prinsip kerja incenerator dapur tegak karya Harsisto dalam memusnahkan sampah juga terbuang
cukup sederhana. Yaitu terdiri dari proses preparasi berupa pemilihan sampah berukuran jumbo yang
kemudian dicacah hingga memiliki ukuran dan sifat yang seragam. Kemudian sampah-sampah
tersebut masuk dalam proses pirolisis dimana cacahan sampah masuk dalam kolom bersuhu di atas
100 derajat tanpa asupan udara agar sampah basah menjadi sampah kering ataupun pengaturan.
Selanjutnya adalah proses pembakaran dimana sampah kering atau arang dibakar menjadi abu, energi
panas dan gas buang.

"Semua limbah dapat dimanfaatkan untuk bisnis sampingan yang sangat menguntungkan. Abu untuk
bahan kompos yang bisa menghasilkan tiga produk yaitu dapur gas, pupuk caik cocok untuk tanaman
sayur organik dan pupuk kompos untuk hidroponik, panas untuk pembangkit listrik, panas untuk dry
laundry , panas untuk oven cat bodi mobil, panas untuk olah makanan. Gas buang CO2, untuk media
tanaman alga dll, " tambah Harsisto.

Keunggulan lain dari IDT yang dikembangkan Harsisto adalah dari sisi kapasitas dan biaya yang jauh
lebih murah dan aman. Untuk kapa-sista, IDT ciptaan Harsisto ini bisa dari skala kecil hingga skala
super sama dengan mesin otomotif 1 ton/jam, 5 ton/jam, 10 ton/jam dan di atas 25 ton/jam. " IDTH
cocok untuk pemusnahan sampah ditempat dan bisa ditempatkan di tengah tengah hunian," ujar
Harsisto.

Incenerator dapur tegak karya Harsisto ini telah melalui tahap uji dan saat ini, alat tersebut tengah
dalam proses paten. nik/E-6

Sumber : Koran Jakarta, edisi 19 November 2015. Hal: 17

ALAT PENCARNAAN BIOGAS

Sampah Organik
Sampah organik merupakan barang yang dianggap sudah tidak terpakai dan dibuang
oleh pemilik/pemakai sebelumnya, tetapi masih bisa dipakai kalau dikelola dengan prosedur
yang benar dengan proses yang kokoh dan relatif cepat, maka tanda apa yang kita punya untuk
menyatakan bahwa bahan-bahan pokok kehidupan. Sampah organic adalah sampah yang mudah
diuraikan oleh mikroorganisme, contoh sampah organic yang sering kita jumpai adalah sampah
sisa sayuran yang menumpuk di pasar-pasar tradisional. Dengan banyaknya sampah yang
menumpuk di pasar dan akan menimbulkan aroma yang tidak sedap (bau).
Permasalahan utama kebersihan yang selama ini masih belum terselesaikan secara
tuntas, salah satunya merupakan sampah. Kebersihan dapat terjaga dengan pengelolaan sampah
terpadu. Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan hanya berupa penimbunan sampah
secara besar-besaran tanpa ada pemilahan atau pun pengelolaan sampah lebih lanjut. Pemilahan
sampah berdasarkan jenisnya, organik dan non-organik, pendaurulangan sampah, pembakaran
sampah pada suhu sangat tinggi, ataupun penggunaan reaktor biogas untuk mendegradasikan
sampah merupakan beberapa cara pengelolaan sampah secara terpadu yang dapat dilakukan
untuk menggantikan penimbunan sampah yang menghasilkan banyak permasalahan.
Reaktor biogas yang mempergunakan sampah sebagai sumber penghasil gas,
merupakan solusi bagi permasalahan sampah organik. Persentase sampah organik yang cukup
besar, sekitar 64%, merupakan potensi yang cukup baik bagi pengolahan sampah organik dengan
mempergunakan reaktor biogas. Dengan mempergunakan reaktor biogas, pengolahan sampah
organik dapat ditangani dengan lebih baik. Pengolahan sampah yang dilakukan dengan cara
penimbunan sangat beresiko mencemari udara dan tanah. Pencemaran udara yang dapat
ditimbulkan dari penimbunan sampah yaitu aroma yang tidak sedap dan penghasilan gas
metan yang merupakan salah satu penyebab efek rumah kaca. Aroma sampah yang tidak sedap
sangat mengganggu aktivitas masyarakat. Efek rumah kaca yang terjadi pada atmosfer bumi,
dapat menyebabkan pemanasan global yang dampaknya sudah mulai kita rasakan sekarang.
Sedangkan pencemaran tanah dapat terjadi karena penghasilan lindi yang sangat beracun oleh
timbunan sampah. Lindi merupakan cairan hitam berancun yang dapat meracuni air tanah dan
menurunkan tingkat kesuburan tanah.
Pemanfaatan reaktor biogas dalam pengelolaan sampah organik dapat menurunkan resiko
pencemaran udara maupun tanah. Hal ini dikarenakan proses yang terjadi dalam reaktor biogas
tidak menimbulkan bau yang menyengat, sehingga aktivitas masyarakat tidak terganggu. Selain
itu, gas metan yang dihasilkan dapat ditampung dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan
sehingga tidak langsung terbang ke udara. Lindi yang dihasilkan oleh proses degradasi sampah
pun tertampung dalam reaktor yang bermanfaat untuk memperbesar produksi biogas pada
reaktor.
Biogas yang dihasilkan oleh reaktor biogas memiliki persentase gas metan terbesar
sekitar 55-75%. Gas metan yang memiliki sifat mudah terbakar ini dapat dipergunakan sebagai
pembangkit listrik dan sumber gas pengganti gas elpiji. Potensi gas metan untuk menjadi sumber
pembangkit listrik sangat besar di kala krisis energi yang sedang terjadi saat ini. Selain itu,
penyuluhan pada masyarakat mengenai manfaat reaktor biogas pada skala kecil dapat sekaligus
menangani permasalahan sampah pada sumbernya.

Biogas
Biogas adalah gas yang mudah terbakar dan dihasilkan oleh aktifitas anaerob atau
fermentasi dari bahan-bahan organik termasuk diantaranya; kotoran hewan dan sampah organik,
limbah domestik (rumah tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang
biodegradable dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama dalam biogas adalah metana dan
karbon dioksida. sistem biogas sederhana. Disamping itu di daerah yang banyak industri
pemrosesan makanan antara lain tahu, tempe, ikan pindang atau brem bisa menyatukan saluran
limbahnya ke dalam system biogas. Sehingga limbah industri tersebut tidak mencemari
lingkungan disekitarnya. Hal ini memungkinkan karena limbah industri tersebut diatas berasal
dari bahan organik yang homogen. Jenis bahan organik yang diproses sangat mempengaruhi
produktifitas sistem biogas disamping parameter-parameter lain seperti tempratur digester, pH,
tekanan dan kelembaban udara. Salah satu cara menentukan bahan organik yang sesuai untuk
menjadi bahan masukan sistem Biogas adalah dengan mengetahui perbandingan Karbon (C) dan
Nitrogen (N) atau disebut rasio C/N. Beberapa percobaan yang telah dilakukan oleh ISAT
menunjukkan bahwa aktifitas metabolisme dari bakteri methanogenik akan optimal pada nilai
rasio C/N sekitar 8-20.

Anda mungkin juga menyukai