Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

STRATEGI PEMBELAJARAN GEOGRAFI


“MEMAHAMI STRATEGI GEOGRAFI DAN KLASIFIKASI STRATEGI
PEMBELAJARAN”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Strategi Pembelajaran Geografi Yang Diampuh
Oleh Ibu Dr. Sunarty Suly Eraku, S.Pd, M.Pd

DISUSUN OLEH
NAMA : NURSANTI BABUTA
NIM : 451419018
KELAS : A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur allhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha


Esa,karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkotribusi dengan memberika ide-ide sehingga makalah ini bisa di susun
dengan baik dan rapih. Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah
pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu,kai memahami kritik serta
saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang
lebih baik.

Gorontalo,Februari 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Strategi pembelajaran dapat dipahami sebagai suatu cara, seperangkat cara,


teknik yang dilakukan dan ditempuh oleh seorang guru atau siswa dalam melakukan
upaya terjadinya suatu perubahan tingkah laku atau sikap.1 Strategi pembelajaran
merupakan salah satu cara yang digunakan guru dalam penyampaikan materi pelajaran.
Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru tidak bisa terlepas dari penerapan strategi
pembelajaran. Karena strategi pembelajaran tersebut merupakan salah satu cara yang
digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Diharapkan penyampaian materi
pelajaran tersebut, dapat diserap dan dipahami oleh siswa, karena hal ini berdampak
terhadap tujuan yang hendak dicapai proses pembelajaran. Tujuan proses pembelajaran
tersebut adalah tercapainya hasil belajar yang diinginkan atau di atas standar minimum..

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan pengertian strategi pembelajaran
2. Menjelaskan klasifikasi strategi pembelajaran

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk dapat mengetahui lebih jauh tentang strategi pembelajaran dan juga
klasifikasi pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran


Istilah strategi dapat diartikan secara sempit maupun secara luas (Arief S. Sadiman,
1983/1984: 130). Dalam arti sempit, strategi identik dengan metode atau teknik, yaitu
cara menyampaikan isi pesan kepada audience (learner) untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Sedangkan secara luas stretegi bisa mencakup antara lain metode,
pendekatan, 2 pemilihan sumber-sumber (termasuk medianya) pengelompokan
siswa/mahasiswa dan pengukuran keberhasilannya.
Strategi Pembelajaran, menurut Romiszowski (1981: 292) dirinci ke dalam strategi
pembelajaran, rencana pembelajaran, taktik pembelajaran, dan latihan-latihan
pembelajaran, yang keempat-empatnya dianggap sebagai empat tingkatan metode
pembelajaran.
1. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies)
sebagai tahap teratas, merupakan pendekatan umum serta rangkaian tingdakan yang
akan diambil seseorang untuk memilih metode-metode pembelajaran yang sesuai.
Misalnya strategi pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif pihak
siswa/mahasiswa, tentunya tak akan banyak memakai metode ceramah, akan tetapi
seminar, kerja proyek, kelompok tutorial perorangan atau paket-paket pembelajaran
mandiri.
2. Rencana Pembelajaran (Instructional Plans)
merupakan kombinasi yang spesifik dari metode-metode yang dipilih dalam
kegiatan pembelajaran. Rencana pembelajaran ini dapat bersifat sederhana (hanya
maksimal 1-2 metode), bisa pula merupakan rencana yang kompleks karena banyak
melibatkan metode dan media pembelajaran.
3. Taktik Pembelajaran (Instructional Tactics)
yaitu cara-cara yang khas yang diambil seseorang untuk melaksanakan metode
tertentu dalam kasus-kasus tertentu. Perancang atau pengembang pembelajaran
biasanya menyerahkan pemilihan taktik ini kepada guru/dosen/instruktur atau orang
yang secara langsung berhubungan dengan pembelajar/siswa/mahasiswa.
4. Latihan pembelajaran (Instructional Exercises)
sebagai tahap terbawah, merupakan kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian
sebenarnya yang terjadi dalam proses pembelajaran apabila taktik tertentu dipilih.
Latihan-latihan pembelajaran merupakan ujung akhir dari desain. Dengan latihan-
latihan inilah para siswa/mahasiswa terlibat langsung dan intens.

2.2 Klasifikasi Strategi Pembelajaran


Klasifikasi strategi pemebelajaran adalah pengelompokkan strategi pembelajaran
berdasarkan segi-segi yang sejenis yang terdapat dalam setiap strategi pembelajaran.
Strategi dapat diklasifikasi menjadi lima yaitu :
1. Stretegi pembelajaran langsung
Strategi pembelajaran langsung merupakan pembelajaran yang banyak
diarahkan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau
membangun keterampilan tahap demi tahap. Pembelajaran langsung biasanya
bersifat deduktif.
Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan
digunakan,sedangkan kelemahan utamanya dalam mengembangkan kamampuan-
kemampuan,proses-proses dan sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis dan
hubungan interpersonal serta belajar kelompok.
Agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan pemikiran kritis,strategi
pembelajaran langsung perlu dikombinasikan dengan strategi pembelajaran yang
lain.
2. Strategi pembelajaran tak langsung
Strategi pembelajaran tak langsung disebut inkuiri,induktif,pemecahan
masalah,pengambilan keputusan dan penemuan. Berlawanan dengan strategi
pembelajaran langsung,pembelajaran tak langsung umumya perpusat pada peserta
didik,meskipun dua strategi tersebut dapat saling melengkapi. Perannan guru
bergeser dari seorang penceramah jadi fasilitator. Guru mengelolah lingkungan
belajar dan memberikan kesempatan peserta didik untuk terlibat
Kelebihan dari strategi ini antara lain :
a. Mendorong ketertarikan dan keingintahuan peserta didik.
b. Menciptakan alternatif dan menyelsaikan masalah.
c. Mendorong kreatifitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan
kemampuan yang lain.
d. Pemahaman yang lebih baik.
e. Mengekspresikan pemahaman.
Sedangkan kekurangan dari pembelajaran in adalah Memerlukan waktu
panjang, outcome sulit diperediksi .strategi pembelajaran ini tidak cocok
apabila peserta didik perlu mengingat materi dengan cepat.

3. Strategi pembelajaran interaktif


Pembelejaran intereaktif menekankan pada diskusi dan sharing di antara
peserta didik. Diskusi dan sharing memberi kesempatan peserta didik untuk bereaksi
terhadap gagasan,pengalaman,pendekatan dan pengetahuan guru atau temannya dan
untuk membangun cara alternatif untuk berfikir dan mersasakan.
Kelebihan strategi antara lain :
a. Peserta didik dapat belajar dari temannya dan guru untuk membangun
keterampilan social dan kemampuan-kemampuan.
b. Mengorganisasikan pemikiran dan membangun argument yang rasional.
Strategi pembelajaran interaktif memungkinkan untuk menjangkau kelompok-
kelompok dan metode-metode interaktif. Kekurangan dari strategi ini sangat
bergantung pada kecakapan guru dalam Menyusun dan mengembangkan dinamika
kelompok.
4. Strategi pembelajaran emperik (experiential)
Pembelejaran empiric berorientasi pada kegiatan induktif,berpusat peserta
didik,dan berbasis aktivitas. Refleksi pribadi tentang pengalaman dan formulasi
perencanaan menujup penerapan pada konteks yang lain merupakan factor kritis
dalam pembelajaran emperik yang efektif.
Kelebihan dari strategi ini antara lain :
a. Meningkatkan partisipasi peserta didik.
b. Meningkatkan sifat kritis peserta didik.
c. Meningkatkan analisis peserta didik,dapat menerapkan pembelajaran pada
situasi yang lain.
Sedangkan kekurangan dari strategi ini adalah penekanan hanya pada proses
bukan pada hasil,keamanan siswa,biaya yang mahal,dan memerlukan waktu
yang panjang.

5. Strategi pembelajaran mandiri


Belajar mandiri merupakan strategi pembelajaran yang bertujuan untuk
membangun inisiatif individu,kemandirian,dan peningkatan diri. Fokusnya adalah
pada perencana belajar mandriri oleh peserta didik dengan bantuan guru. Belajar
mandiri juga bisa dilakukan dengan teman atau sebagai bagian kelompok kecil.
Kelebihan dari pembelajaran ini adalah membentuk peserta didik yang
mandiri dan bertanggung jawab. Sedangkan kekurangnnya adalah peserta MI
belum dewasa,sehingga sulit menggunkan pembelajaran mandiri.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat mendorong tumbuhnya rasa
senang siswa terhadap pelajaran, menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam
mengerjakan tugas, memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran
sehingga memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Tiap – tiap
model pembelajaran membutuhkan sistem pengelolaan dan lingkungan belajar yang
sedikit berbeda.Istilah model pembelajaran sangat dekat dengan pengertian strategi
pembelajaran dan dibedakan dari istilah strategi, pendekatan dan metode pembelajaran.
Istilah model pembelajaran mempunyai makna yang lebih luas daripada suatu strategi, 
metode, dan teknik. Sedangkan istilah “strategi “ awal mulanya dikenal dalam dunia
militer terutama terkait dengan perang atau dunia olah raga, namun demikian makna
tersebut meluas tidak hanya ada pada dunia militer atau olahraga saja akan tetapi bidang
ekonomi, sosial, dan pendidikan.

3.2 Saran
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kepada pembaca untuk lebih
mengetahui dan memahami tentang Model Pembelajaran ini.agar dapat
mengaplikasikannya dalam proses pembelajaran sehingga pendidikan di Indonesia
semakin berkembang.
DAFTAR PUSTAKA

Arief Sukadi Sadiman (1983/1984). Perencanaan Sistem Instruksional (Prototipa Bahan


Perkuliahan). Jakarta: Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta.
Romiszowski, A. J. (1981). Designing Instructional System. London: Kogan Page, Ltd.
https://sites.google.com/site/pendidikansekitar kita/komponen-strategi-pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai