Anda di halaman 1dari 6

IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA

PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI 5 KENDARI


Harmin Saiful
Abstrak
Permasalah pada penelitian ini adalah: (1) kesulitan-kesulitan apakah yang
dialami siswa dalam mempelajari materi ekonomi pada semester I siswa SMA
Negeri 5 Kendari?, (2) faktor-faktor apakah yang menjadi penyebab kesulitan belajar
siswa dalam memahami materi ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kendari?.
Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis kesulitan-kesulitan yang dialami siswa
dalam mempelajari materi ekonomi pada semester I siswa SMA Negeri 5 Kendari,
(2) menganalisis faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
ekonomi kelas XI IPS SMA Negeri 5 Kendari. Pengambilan sampel dalam penelitian
ini adalah siswa yang benar-benar mengalami kesulitan belajar sehingga yang
menjadi sampel dalam penelitian ini adalah 22 orang. Instrumen yang digunakan
adalah tes pengetahuan, angket dan dokumentasi, selanjutnya data-data yang
diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik analisis deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa: (1) kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari materi
ekonomi pada semester I pada siswa SMA Negeri 5 Kendari yaitu materi pajak; (2)
faktor-faktor yang menjadi penyebab kesulitan belajar ekonomi siswa antara lain:
kurangnya motivasi siswa dalam belajar ekonomi, strategi/metode mengajar
guru,sumber belajar, aktifitas siswa.
Kata Kunci: Faktor Penyebab Kesulitan Belajar, Mata Pelajaran Ekonomi
Pendahuluan
Dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah ada tiga variabel yang
saling berkaitan. Ketiga variabel tersebut adalah kurikulum, guru dan
proses belajar mengajar. Dalam hal ini guru menempati kedudukan sentral
sebab peranannya sangat menentukan. Sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal berkewajiban memberikan kesempatan belajar seluas-
luasnya kepada setiap siswa (individu) untuk mengembangkan dirinya
(self realization) seoptimal mungkin sesuai dengan potensi yang
dimilikinya dan sesuai dengan situasi lingkungan yang tersedia. Namun
kenyataannya disekolah sering ditemui sejumlah siswa yang prestasi
belajarnya jauh dibawah ukuran rata-rata atau normal.
Pada hakikatnya di dalam belajar senantiasa ada rintangan dan
hambatan yang akan mempengaruhi prestasi yang dicapai siswa. Faktor
penyebab kesulitan belajar pada dasarnya ada dua macam, yaitu faktor
intern (faktor yang berasal dari diri siswa) dan faktor ekstern (faktor yang
berasal dari luar diri siswa. Faktor intern meliputi faktor biologis, faktor
kesehatan, faktor psikologis, intelegensi, bakat, minat, perhatian, emosi.
Faktor ekstern meliputi lingkungan, faktor suasana rumah, faktor ekonomi
keluarga, faktor lingkungan sekolah dan faktor lingkungan masyarakat
(Aqib, 2002: 62-67).
Dalam mempelajari mata pelajaran IPS Ekonomi, siswa senantiasa
dihadapkan pada situasi jenuh karena materi serta metode pengajaran
yang kurang menarik dan monoton. Keterkaitan antara belajar dengan
hasil belajar bukan hanya tergantung pada kecerdasan otak, tetapi sikap,
kebiasaan dan keterampilan belajar serta faktor-faktor yang berasal dari
luar siswa juga memiliki pengaruh yang cukup besar dalam menentukan
keberhasilan belajar siswa. Siswa memiliki kebiasaan belajar yang baik
maka hasil belajarnya akan lebih baik apabila dibandingkan dengan siswa
yang kurang memiliki kebiasaan belajar yang baik.
Dari hasil pengamatan di lapangan pada bulan Agustus 2015 di kelas
XI IPS SMA Negeri 5 Kendari maka ditemukan beberapa faktor kesulitan
yang bersumber dari guru. Kesulitan yang terlihat pada proses
pembelajaran ekonomi yaitu (1) guru sering tidak menyampaikan tujuan
setiap materi dan kurang dalam mengulangi materi sebelumnya, (2) guru
hanya menggunakan satu metode saja misalnya metode ceramah saja
sehingga tidak menimbulkan aktivitas siswa dan suasana belajar menjadi
tidak hidup, (3) motivasi siswa sangat kurang.
Berdasarkan latar belakang dan masalah yang telah dikemukakan di
atas, maka judul penelitian ini adalah “Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab
Kesulitan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI SMA
Negeri 5 Kendari”
Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar menunjuk pada sekelompok kesulitan yang
dimanifestasikan dalam bentuk kesulitan yang nyata dalam kemahiran dan
penggunaan kemampuan mendengarkan, bercakap-cakap, membaca,
menulis, menalar dan kemampuan dalam bidang studi tertentu. Menurut
Abdurrahman (2003 : 06) menyatakan bahwa kesulitan belajar adalah
suatu gangguan dalam satu atau lebih dari proses psikologis dasar yang
mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa ajaran atau tulisan.
Kesulitan belajar dapat diartikan sebagai suatu kondisi dalam suatu
proses belajar yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk
mencapai hasil belajar. Hambatan-hambatan ini mungkin disadari dan
mungkin juga tidak disadari oleh yang mengalaminya, dan bersifat
sosiologis, psikologis ataupun fisiologis dalam keseluruhan proses
belajarnya (Mulyadi, 2010: 6). Sejalan dengan itu menurut Djamarah
(2008:235) kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak
dapat belajar secara wajar, disebabkan adanya ganggunan dalam belajar.
Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Banyak hal yang dapat menghambat dan menggangu kemajuan
belajar, bahkan sering juga terjadi suatu kegagalan. Faktor-faktor yang
menyebabkan kesulitan belajar pada pokoknya dapat digolongkan
menjadi dua faktor Aqib (2002: 62-67) : Faktor intern dan ekstern.
Dalyono (2005:246) menyatakan bahwa aktivitas siswa di masyarakat
yang terlalu banyak berorganisasi akan menyebabkan belajar anak
menjadi terbengkalai. Orang tua harus mengawasi, agar kegiatan diluar
belajar dapat diikuiti tanpa melupakan tugas belajarnya. Selain itu
kehidupan masyarakat disekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar
siswa. Masyarakat yang memiliki kebiasaan buruk akan berpengaruh
pada sikap atau tingkah laku siswa, begitu pula sebaliknya (Syach, 2003:
14).
Cara Mengidentifikasi Gejala-Gejala Kesulitan Belajar
Berikut beberapa gejala sebagai indikator adanya kesulitan belajar,
antara lain (Djamarah, 2008:246-247): a)Menunjukkan prestasi belajar
yang rendah, di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok anak di
kelas, b) Hasil belajar yang tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan,
c) Anak didik lambat dalam mengerjakan tugas-tugas belajar, d) Anak
didik menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti berpura-pura, acuh
tak acuh, berdusta, mudah tersinggung, dan sebagainya, e) Anak didik
menunjukkan tingkah laku yang tidak seperti biasanya ditunjukkan kepada
orang lain, f) Anak didik yang tergolong memiliki IQ tinggi, yang secara
potensial mereka seharusnya meraih prestasi belajar yang tinggi, tetapi
pada kenyataannya mereka mendapatkan prestasi belajar yang rendah, g)
Anak didik yang selalu menunjukkan prestasi belajar yang tinggi untuk
sebagian besar mata pelajaran, tetapi dilain waktu prestasi belajarnya
menurun drastis.
Strategi atau Langkah-Langkah Untuk Mengatasi Kesulitan Belajar
Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai
segala usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan
sifat kesulitan belajar. Menurut Ahmadi dan Supriyono (2004: 96-101)
strategi atau langkah-langkah untuk mengatasi kesulitan belajar adalah: a)
Pengumpulan data, b) Pengolahan data, c) Diagnosis, d) Prognosis, e)
Treatment atau perlakuan, f) Evaluasi
Pengertian Ekonomi
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam
memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah
adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak
terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan.
Menurut Samuelson dan Nordhaus (2003: 4) mengemukakan bahwa
ekonomi adalah sebuah studi mengenai perilaku manusia dalam
mengarahkan dan mengatur kegiatan produksi dan konsumsinya.
Ekonomi merupakan mata pelajaran yang mengkaji tentang perilaku
dan tindakan mannusia untuk memnuhi kebutuhan hidupnya yang banyak,
bervariasi, dan berkembang dengan sumber daya yang ada melalui
pilihanpilihan kegiatan produksi, konsumsi, dan/ atau distribusi (Fajar,
2004: 127). Ekonomika adalah suatu ilmu yang mempelajari alokasi
sumber-sumber yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
tak terbatas (Besanko dan Braeutigam, 2008:3).
Proses Pembelajaran Ekonomi
Proses pembelajaran di alami setiap orang sepanjang hayat serta
dapat berlaku di manapun dan kapan pun. Pembelajaran merupakan
interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya sehingga terjadi
perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Dalam pembelajaran tugas
guru yang paling utama adalah mengkondisikan lingkungan agar
menunjang terjadinya perubahan prilaku bagi peserta didik.
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat komponen yang saling
mendukung, yaitu tujuan pembelajaran, siswa, guru, metode
pembelajaran, media pembelajaran (Hamalik, 2003 : 54). Sedangkan
menurut Sugihartono (2007 : 80) pembelajaran merupakan setiap upaya
yang dilakukan dengan sengaja oleh pendidik yang dapat menyebabkan
peserta didik melakukan kegiatan belajar.
METODE
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif yaitu
menjelaskan atau memaparkan data dari hasil penelitian. Data yang
dibutuhkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
Subyek penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI-IPS 2 dan XI IPS 3
semester 1 SMA Negeri 5 Kendari tahun ajaran 2015/2016 yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan persoalan ekonomi siswa
kelas XI-IPS 2 berjumlah 40 orang siswa dan kelas XI-IPS 3 berjumlah 38
orang siswa, jadi jumlah siswa keseluruhan adalah 78 orang. Karena
besarnya subjek dalam penelitian ini maka subjek diperkecil lagi menjadi
22 orang dengan cara Random Sampling.
Instrumen Penelitian terdiri dari tes hasil belajar dan angket.
Analisis data dalam penelitian ini dilakukan adalah analisis data
deskriptif. Analisis deskriptif (Descriptive research)
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan data hasil tes pengetahuan ekonomi siswa, diperoleh
nilai sebesar 57,68. Nilai ini masih tergolong rendah karena berada
dibawah nilai standar minimal yang ditetapkan di SMA Negeri 5 Kendari
yaitu 65. Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa pada umumnya
siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi ekonomi. kurangnya
daya ingat siswa dan perhatian siswa terhadap materi-materi yang telah
dipelajari juga menyebabkan siswa kesulitan dalam menjawab soal tes
pengetahuan materi.
Umumnya siswa mengalami kesulitan dalam mempelajari materi
ekonomi hal ini disebabkan karena siswa kurang memiliki motivasi belajar
ekonomi, disamping itu umumnya siswa memandang metode mengajar
guru masih kurang sesuai dengan karakteristik siswa terutama dari segi
bahasa yang digunakan guru selama kegiatan belajar ekonomi yang
masih kurang jelas dan sulit dipahami siswa, meskipun guru pada
dasarnya telah berupaya memberikan kesempatan kepada siswa untuk
bertanya namun siswa tidak memanfaatkannya karena siswa merasa
bingung apa yang harus ditanyakan. Selain itu guru jarang memberikan
contoh-contoh soal sehingga siswa kurang terlatih dalam menyelesaikan
bentuk-beentuk soal yang berkaitan dengan materi-materi ekonomi
khususnya materi pajak. Hal ini tentu diperlukan upaya-upaya untuk
meminimalisasi kesalahan-kesalahan siswa tersebut diantaranya guru
perlu memperbanyak latihan soal-soal setelah menjelaskan soal-soal
tersebut. Dengan demikian diharapkan langkah ini dengan menumbuhkan
motivasi untuk mempelajari ekonomi dengan sungguh-sungguh.
Kesimpulan
a. Kesulitan-kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari materi
ekonomi pada semester I siswa SMA Negeri 5 Kendari dapat
diidentifikasi bagian-bagian materi ekonomi yaitu materi pajak serta
faktor yang mempengaruhinya.
b. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar siswa adalah motivasi belajar
ekonomi siswa, strategi/metode guru dalam mengajar, sumber belajar,
dan aktifitas siswa.
Saran
a. Guru harus mempunyai atau memiliki metode mengajar yang
bervariasi agar siswa termotivasi untuk belajar ekonomi.
b. Siswa hendaknya lebih memusatkan perhatian dalam belajar
ekonomi, karena pelajaran ekonomi sangat penting untuk dipelajari.
c. Sekolah hendaknya bisa menciptakan hubungan yang baik antara
siswa dan guru agar dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.
d. Keluarga harus bisa memperhatikan anak-anaknya dalam belajar dan
jangan sampai menimbulkan kegaduhan atau keramaian dirumah
karena akan mempengaruhi konsentrasi anak dalam belajar dirumah
dan akan dapat menimbulkan faktor yang buruk terhadap
perkembangan belajar anak.

Daftar Pusataka
Abdurrahman, Mulyono. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
Jakarta: Rineka Cipta.
Ahmadi, Abu dan Widodo Supriyono. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aqib, Zainal. 2002. Guru dan Profesionalisme. Jakarta. Pustaka Pelajar
Besanco, David dan Ronald R. Breautigam. 2008. Microeconomics. John
Wiley & Sons: Asia.
Dalyono, M. 2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta: Jakarta.
Djamarah, S.B. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Fajar, Shadiq. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi,
Makalah Pengembang Matematika SMA Yogyakarta.
Hamalik, Oemar. 2005. Metode Belajar dan Kesulitan-Kesulitan Belajar.
Bandung : Tarsito.
Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pres.
Syach. M. 2003. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru (edisi
refisi). Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai