Anda di halaman 1dari 9

REMEDIAL MATEMATIKA

MATERI EKSPONEN, PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN NILAI MUTLAK

NAMA : CAHYA TAUFIDA RAMADANI


KELAS : X – AKL
NO. ABSEN : 07
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan ke hadirat Ilahi
Rabbi yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya
kepada kita semua untuk menikmati segala karunia-Nya, dan hanya dengan
qudrat dan iradat-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah yang membahas
tentang Eksponen, Persamaan & Pertidaksamaan nilai mutlak

Adapun makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran


Matematika. Semoga dengan penyusunan makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pemahaman diri saya tentang mata pelajaran ini. Demi
kesempurnaannya, saya selalu mengharapkan adanya saran dan masukan dari
berbagai pihak.

Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran ini
hingga terselesaikannya makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi saya sendiri dan bagi siapa saja yang
membacanya.

DAFTAR ISI
 Kata Pengantar
 Daftar Isi

1. Eksponen
1.1 Pengertian Bilangan Eksponen
1.2 Bentuk umum
1.3 Sifat – sifat Eksponen
1.4 Contoh aplikasi materi eksponen dalam kehidupan sehari-hari
1.5 Kesimpulan
2. Persamaan & pertidaksamaan nilai mutlak
2.1 Pengertian dan Definisi Nilai Mutlak
2.2 Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
2.3 Sifat – Sifat Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
2.4 Contoh penerapan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari materi Persamaan &
Pertidaksamaan nilai mutlak
1. EKSPONEN
1.1 Pengertian Bilangan Eksponen
Bilangan Eksponen adalah bentuk dari sebuah bilangan yang dikalikan dengan bilangan yang
sama dan di ulang-ulang, atau lebih mudahnya kita bisa menyebutnya sebagai perkalian yang
diulang-ulang. Eksponen juga bisa dikenal sebagai pangkat yang akan menunjukkan nilai derajat
kepangkatan.

Eksponen memiliki sifat dan juga bentuk bentuk lainnya yang harus kita kuasai untuk bisa
memahami dan menguasainya.

1.2 Bentuk Umum


Seperti yang sudah kita ketahui, bilangan eksponen adalah bentuk perkalian dari suatu
bilangan yang diulang-ulang. Maka, dari pengertian ini kita bisa melihat bentuk umum bilangan
eksponen adalah seperti ini:

an = aaaaaaa …a

(a dikali sebanyak n faktor)

an = a pangkat n, a adalah bilangan real dan n bilangan asli

a = bilangan pokok (basis)

n= besar pangkat

Itulah bentuk dasar dari bilangan ini, dimana bilangan pokok akan dikalikan bilangan itu sendiri
secara berulang-ulang. Maka didapatkan lah bentuk an.

1.3 Sifat – Sifat Eksponen


Setelah mengetahui bentuk umum dari bilangan ini, yang selanjut harus kamu ketahui
adalah sifat-sifatnya. Beberapa diantaranya adalah:

- am x an = am+n (dalam bentuk perkalian, pangkat akan ditambah)


- am ÷ an = am-n (dalam bentuk pembagian, pangkat akan dikurangi)
- (am)n = am x n (jika ada di dalam bentuk kurungan, pangkat akan dikalikan)
- (a x b)n = am x bm (bila ada dua bilangan di dalam kurungan, kemudian diberi pangkat,
maka kedua bilangan tersebut akan memiliki pangkat yang sama)
- (a/b)m = am / bm (penyebut tidak boleh sama dengan 0, dan dalam bentuk ini, penyebut
dan pembilang akan memiliki pangkat)
- 1 / an = a-n (untuk sifat ini, bila penyebut bernilai positif dan kemudian dipindahkan ke atas,
maka penyebut tersebut akan negatif. Begitu pun sebaliknya)
- n√am = am/n (dalam bentuk akar seperti ini, bila disederhanakan n akan menjadi penyebut
dan m akan menjadi pembilang. n harus lebih atau sama besar dengan 2)
- a0 = 1 (a tidak boleh sama dengan 0)

Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, maka kamu dapat dengan mudah menggunakan
eksponen untuk menyelesaikan pekerjaan atau pun menjawab berbagai pertanyaan mengenai
persoalan ini.
1.4 Contoh aplikasi materi eksponen dalam kehidupan sehari-hari :

Bidang Biologi
Penerapan fungsi eksponensial dalam bidang biologi biasanya digunakan untuk menghitung
pertumbuhan suatu bakteri. Contohnya adalah :

Dalam ilmu biologi ada pertumbuhan jenis amoeba tertentu. Misalnya, pertumbuhan mengikuti
fungsi eksponensial berikut : At = Ao x (2)t , dengan Ao adalah banyak amoeba pada awal
pengamatan dan t adalah waktu saat pengamatan terjadi (dalam satuan menit). Jika diketahui pada
awal pengamatan pukul 09.00 ada 100 amoeba, maka berapa banyak amoeba setelah dilakukan
pengamatan pada pukul 09.10?

Penyelesaian :

Ao = 100 amoeba

t = 10 menit

At = Ao x (2)t

= 100 x (2)10

= 100 x 1.024

= 102.400

Jadi, akan ada 102.400 amoeba pada pengamatan pukul 09.10 .

1.5 Kesimpulan
Eksponen adalah sebuah konsep bilangan yang berbentuk perkalian bilangan yang sama berulang
kali, untuk bisa memahami hal ini, kita harus memperhatikan berbagai sifat-sifatnya. Sifat-sifat ini
akan membimbing Anda untuk bisa menjawab dan memahami berbagai hal mengenai bilangan
eksponen.
2.Persamaan & pertidaksamaan nilai mutlak

2.1 Pengertian dan Definisi Nilai Mutlak


Secara geometris, nilai mutlak dari suatu bilangan adalah jarak antara bilangan itu dengan nol pada
garis bilangan real. Misalkan, nilai mutlak dari x ditulis \left | x \right |, yaitu jarak dari x ke 0 pada
garis bilangan real. Karena jarak selalu bernilai positif atau nol (tidak pernah bernilai negatif), maka
nilai mutlak x juga selalu bernilai positif atau nol untuk setiap bilangan real.

Definisi dari nilai mutlak x:

Definisi nilai mutlak


yang berarti:

| x | = x jika x > 0
| x | = -x jika x < 0

Contoh:

|5|=5
|0|=0
| -5 | = -(-5) = 5
Dari contoh di atas terlihat bahwa nilai mutlak dari bilangan real akan selalu bernilai positif atau nol.

Selanjutnya, perhatikan {x^2}. {x^2} akan bernilai x jika x 0 dan bernilai -x jika x < 0. Persamaan
tersebut dapat ditulis sebagai berikut:

Jika kedua ruas persamaan di atas dikuadratkan, akan diperoleh:

| x |^2 = x^2

Persamaan terakhir ini merupakan konsep dasar penyelesaian persamaan atau pertidaksamaan nilai
mutlak dengan cara menguadratkan kedua ruas. Seperti yang kita lihat, tanda mutlak akan hilang jika
dikuadratkan. Namun pada pembahasan kali ini, penyelesaian nilai mutlak akan berfokus pada
bentuk linear tanpa melibatkan kuadrat.

2.2 Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel

Berikut ini adalah beberapa bentuk umum dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear
satu variabel:

Bentuk | x | = a untuk a > 0


Sesuai dengan pengertian nilai mutlak, persamaan | x | = a berarti jarak dari x ke 0 sama dengan a.
Perhatikan gambar berikut:
Garis bilangan untuk persamaan nilai mutlak

Dari gambar di atas terlihat bahwa jarak -a ke 0 sama dengan jarak a ke 0, yaitu a. Jadi, harus berada
dimanakah x agar jaraknya ke 0 juga sama dengan a?

Letak x ditunjukkan oleh titik merah pada gambar garis bilangan di atas, yaitu x = -a atau x = a.
terlihat dengan jelas bahwa jarak dari titik – titik tersebut ke 0 sama dengan a. Jadi, agar jarak x ke 0
sama dengan a, haruslah x = -a atau x = a.

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari | 2x - 10 | = 6.

Jawab:

Jadi, himpunan penyelesaian dari | 2x - 10 | = 6 adalah { -2, 2 }.

Bentuk | x | < a untuk a > 0

Pertidaksamaan | x | < a berarti jarak dari x ke 0 kurang dari a. Perhatikan gambar berikut:

Garis bilangan untuk pertidaksamaan nilai mutlak

Letak x ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah, yaitu himpunan titik – titik diantara -a dan a.
Letak x bisa ditulis -a < x < a. Jika kita ambil sebarang titik pada interval tersebut, bisa dipastikan
bahwa jaraknya ke 0 akan kurang dari a. Jadi, agar jarak x ke 0 kurang dari a, haruslah -a < x < a.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari | 2x - 3 | < 9.
Jawab:

Jadi, himpunan penyelesaian dari | 2x - 1 | < 7 adalah { -3 < x < 6 }.

Bentuk | x | > a untuk a > 0


Pertidaksamaan | x | > a berarti jarak dari x ke 0 lebih dari a. Perhatikan gambar berikut:
Garis bilangan untuk pertidaksamaan nilai mutlak

Letak x ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah, yaitu himpunan titik – titik diantara -a dan a.
Letak x bisa ditulis -a < x < a. Jika kita ambil sebarang titik pada interval tersebut, bisa dipastikan
bahwa jaraknya ke 0 akan kurang dari a. Jadi, agar jarak x ke 0 kurang dari a, haruslah -a < x < a.

Contoh:

Tentukan himpunan penyelesaian dari | 2x - 3 | < 9.

Jawab:

Jadi, himpunan penyelesaian dari | 2x - 1 | < 7 adalah { -3 < x < 6 }.

Bentuk | x | > a untuk a > 0


Pertidaksamaan  berarti jarak dari ke 0 lebih dari . Perhatikan gambar berikut:

Garis bilangan untuk pertidaksamaan nilai mutlak

Letak  ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah, yaitu himpunan titik – titik yang lebih kecil dari
dan lebih besar dari . Letak  bisa ditulis  atau . Jika kita ambil sebarang titik pada interval tersebut,
bisa dipastikan jaraknya ke  akan lebih dari, Jadi, agar jarak  ke lebih dari haruslah atau  .
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari  .

Jawab:

Jadi, himpunan penyelesaian dari  adalah |2 x – 7| = 3 adalah { x ≤ -7 atau ≥ 3 }


2.3 Sifat – Sifat Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel

Berdasarkan nilai yang diperoleh dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak di atas, sifat –
sifat nilai mutlak dapat dirangkum sebagai berikut:

Untuk a > 0, berlaku:

| x | = a jika dan hanya jika x = a atau x = -a.


| x | < a jika dan hanya jika -a < x < a.
| x | > a jika dan hanya jika x < -a atau x > a

2.4 Contoh penerapan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari materi Persamaan & Pertidaksamaan
nilai mutlak

 Persamaan nilai mutlak

Waktu rata-rata yang diperlukan sekelompok siswa untuk menyelesaikan sebuah soal matematika
adalah 3 menit.
Catatan waktu pengerjaan siswa lebih cepat atau lebih lambat 1 menit dari waktu rata-rata.
Tulislah sebuah persamaan untuk menampilkan situasi ini, kemudian selesaikan persamaan itu untuk
menentukan waktu tercepat dan waktu terlamanya.

Pembahasan :

Misalkan catatan waktu pengerjaan siswa adalah x menit


Karena catatan waktu siswa bisa lebih cepat atau lebih lambat 1 menit dari waktu rata-rata, yaitu 3
menit, dan lamanya waktu itu tidak mungkin bernilai negatif, maka model dalam bentuk persamaan
nilai mutlak |x- 3| = 1.
Untuk menentukan waktu tercepat dan waktu terlama, kita tinggal menyelesaikan persamaan nilai
mutlak tersebut.
Kuadratkan kedua ruas dari persamaan |x - 3| = 1 untuk menghilangkan tanda nilai mutlak, sehingga
diperoleh

|x - 3| = 1
(x - 3)² = 1²
x² - 6x + 9 = 1
x² - 6x + 9 - 1 = 0
x² - 6x + 8 = 0
(x - 2) (x - 4) = 0
x-2=0
x=2
atau
x-4=0
x=4

Dengan menguji setiap nilai x ke dalam persamaan |x - 3| = 1, maka

untuk x = 2
|x - 3| = 1
|2 - 3| = 1
|-1| = 1
1 = 1 (benar)

untuk x = 4
|x - 3| = 1
|4 - 3| = 1
|1| = 1
1 = 1 (benar)

 Pertidaksamaan nilai mutlak

Jarak terpendek yang diperlukan untuk menghentikan suatu mobil sejak pengereman dilakukan
disebut jarak henti. Jarak henti ini merupakan faktor penting yang perlu diuji sebelum peluncuran
produk mobil baru. Data mengenai jarak henti dapat digunakan untuk menghitung waktu reaksi
pengemudi (selang waktu mulai pengemudi melihat kejadian sampai dia bereaksi menginjak pada
rem) berdasarkan tingkat kelajuan mobil (dalam meter/jam).
Suatu penelitian menyatakan bahwa jarak henti dapat dinyatakan dengan formula :
d = |0,44v2 + 1,1v|, dimana v adalah kelajuan dan d dalam meter.
Pada batas kelajuan berapakah jarak henti mobil lebih dari 100 meter?

Penyelesaian :
Oleh karena kelajuan selalu bernilai positif, maka |0,44v 2 + 1,1v| = 0,44v2 + 1,1v.
Selanjutnya, agar jarak henti mobil lebih dari 100 meter, maka d haruslah lebih besar dari seratus


Jadi, batas kelajuannya jarak henti mobil lebih dari 100 meter adalah 
-16,4 < v < 13,9 meter/jam

Anda mungkin juga menyukai