Segala puji dan syukur sudah sepantasnya kita panjatkan ke hadirat Ilahi
Rabbi yang hingga saat ini masih berkenan memberikan kepercayaan-Nya
kepada kita semua untuk menikmati segala karunia-Nya, dan hanya dengan
qudrat dan iradat-Nyalah saya dapat menyelesaikan makalah yang membahas
tentang Eksponen, Persamaan & Pertidaksamaan nilai mutlak
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih kepada guru mata pelajaran ini
hingga terselesaikannya makalah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat khususnya bagi saya sendiri dan bagi siapa saja yang
membacanya.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
1. Eksponen
1.1 Pengertian Bilangan Eksponen
1.2 Bentuk umum
1.3 Sifat – sifat Eksponen
1.4 Contoh aplikasi materi eksponen dalam kehidupan sehari-hari
1.5 Kesimpulan
2. Persamaan & pertidaksamaan nilai mutlak
2.1 Pengertian dan Definisi Nilai Mutlak
2.2 Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
2.3 Sifat – Sifat Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Linear Satu Variabel
2.4 Contoh penerapan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari materi Persamaan &
Pertidaksamaan nilai mutlak
1. EKSPONEN
1.1 Pengertian Bilangan Eksponen
Bilangan Eksponen adalah bentuk dari sebuah bilangan yang dikalikan dengan bilangan yang
sama dan di ulang-ulang, atau lebih mudahnya kita bisa menyebutnya sebagai perkalian yang
diulang-ulang. Eksponen juga bisa dikenal sebagai pangkat yang akan menunjukkan nilai derajat
kepangkatan.
Eksponen memiliki sifat dan juga bentuk bentuk lainnya yang harus kita kuasai untuk bisa
memahami dan menguasainya.
an = aaaaaaa …a
n= besar pangkat
Itulah bentuk dasar dari bilangan ini, dimana bilangan pokok akan dikalikan bilangan itu sendiri
secara berulang-ulang. Maka didapatkan lah bentuk an.
Dengan memperhatikan faktor-faktor di atas, maka kamu dapat dengan mudah menggunakan
eksponen untuk menyelesaikan pekerjaan atau pun menjawab berbagai pertanyaan mengenai
persoalan ini.
1.4 Contoh aplikasi materi eksponen dalam kehidupan sehari-hari :
Bidang Biologi
Penerapan fungsi eksponensial dalam bidang biologi biasanya digunakan untuk menghitung
pertumbuhan suatu bakteri. Contohnya adalah :
Dalam ilmu biologi ada pertumbuhan jenis amoeba tertentu. Misalnya, pertumbuhan mengikuti
fungsi eksponensial berikut : At = Ao x (2)t , dengan Ao adalah banyak amoeba pada awal
pengamatan dan t adalah waktu saat pengamatan terjadi (dalam satuan menit). Jika diketahui pada
awal pengamatan pukul 09.00 ada 100 amoeba, maka berapa banyak amoeba setelah dilakukan
pengamatan pada pukul 09.10?
Penyelesaian :
Ao = 100 amoeba
t = 10 menit
At = Ao x (2)t
= 100 x (2)10
= 100 x 1.024
= 102.400
1.5 Kesimpulan
Eksponen adalah sebuah konsep bilangan yang berbentuk perkalian bilangan yang sama berulang
kali, untuk bisa memahami hal ini, kita harus memperhatikan berbagai sifat-sifatnya. Sifat-sifat ini
akan membimbing Anda untuk bisa menjawab dan memahami berbagai hal mengenai bilangan
eksponen.
2.Persamaan & pertidaksamaan nilai mutlak
| x | = x jika x > 0
| x | = -x jika x < 0
Contoh:
|5|=5
|0|=0
| -5 | = -(-5) = 5
Dari contoh di atas terlihat bahwa nilai mutlak dari bilangan real akan selalu bernilai positif atau nol.
Selanjutnya, perhatikan {x^2}. {x^2} akan bernilai x jika x 0 dan bernilai -x jika x < 0. Persamaan
tersebut dapat ditulis sebagai berikut:
| x |^2 = x^2
Persamaan terakhir ini merupakan konsep dasar penyelesaian persamaan atau pertidaksamaan nilai
mutlak dengan cara menguadratkan kedua ruas. Seperti yang kita lihat, tanda mutlak akan hilang jika
dikuadratkan. Namun pada pembahasan kali ini, penyelesaian nilai mutlak akan berfokus pada
bentuk linear tanpa melibatkan kuadrat.
Berikut ini adalah beberapa bentuk umum dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak linear
satu variabel:
Dari gambar di atas terlihat bahwa jarak -a ke 0 sama dengan jarak a ke 0, yaitu a. Jadi, harus berada
dimanakah x agar jaraknya ke 0 juga sama dengan a?
Letak x ditunjukkan oleh titik merah pada gambar garis bilangan di atas, yaitu x = -a atau x = a.
terlihat dengan jelas bahwa jarak dari titik – titik tersebut ke 0 sama dengan a. Jadi, agar jarak x ke 0
sama dengan a, haruslah x = -a atau x = a.
Contoh:
Jawab:
Pertidaksamaan | x | < a berarti jarak dari x ke 0 kurang dari a. Perhatikan gambar berikut:
Letak x ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah, yaitu himpunan titik – titik diantara -a dan a.
Letak x bisa ditulis -a < x < a. Jika kita ambil sebarang titik pada interval tersebut, bisa dipastikan
bahwa jaraknya ke 0 akan kurang dari a. Jadi, agar jarak x ke 0 kurang dari a, haruslah -a < x < a.
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari | 2x - 3 | < 9.
Jawab:
Letak x ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah, yaitu himpunan titik – titik diantara -a dan a.
Letak x bisa ditulis -a < x < a. Jika kita ambil sebarang titik pada interval tersebut, bisa dipastikan
bahwa jaraknya ke 0 akan kurang dari a. Jadi, agar jarak x ke 0 kurang dari a, haruslah -a < x < a.
Contoh:
Jawab:
Letak ditunjukkan oleh ruas garis berwarna merah, yaitu himpunan titik – titik yang lebih kecil dari
dan lebih besar dari . Letak bisa ditulis atau . Jika kita ambil sebarang titik pada interval tersebut,
bisa dipastikan jaraknya ke akan lebih dari, Jadi, agar jarak ke lebih dari haruslah atau .
Contoh:
Tentukan himpunan penyelesaian dari .
Jawab:
Berdasarkan nilai yang diperoleh dari persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak di atas, sifat –
sifat nilai mutlak dapat dirangkum sebagai berikut:
2.4 Contoh penerapan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari materi Persamaan & Pertidaksamaan
nilai mutlak
Waktu rata-rata yang diperlukan sekelompok siswa untuk menyelesaikan sebuah soal matematika
adalah 3 menit.
Catatan waktu pengerjaan siswa lebih cepat atau lebih lambat 1 menit dari waktu rata-rata.
Tulislah sebuah persamaan untuk menampilkan situasi ini, kemudian selesaikan persamaan itu untuk
menentukan waktu tercepat dan waktu terlamanya.
Pembahasan :
|x - 3| = 1
(x - 3)² = 1²
x² - 6x + 9 = 1
x² - 6x + 9 - 1 = 0
x² - 6x + 8 = 0
(x - 2) (x - 4) = 0
x-2=0
x=2
atau
x-4=0
x=4
untuk x = 2
|x - 3| = 1
|2 - 3| = 1
|-1| = 1
1 = 1 (benar)
untuk x = 4
|x - 3| = 1
|4 - 3| = 1
|1| = 1
1 = 1 (benar)
Jarak terpendek yang diperlukan untuk menghentikan suatu mobil sejak pengereman dilakukan
disebut jarak henti. Jarak henti ini merupakan faktor penting yang perlu diuji sebelum peluncuran
produk mobil baru. Data mengenai jarak henti dapat digunakan untuk menghitung waktu reaksi
pengemudi (selang waktu mulai pengemudi melihat kejadian sampai dia bereaksi menginjak pada
rem) berdasarkan tingkat kelajuan mobil (dalam meter/jam).
Suatu penelitian menyatakan bahwa jarak henti dapat dinyatakan dengan formula :
d = |0,44v2 + 1,1v|, dimana v adalah kelajuan dan d dalam meter.
Pada batas kelajuan berapakah jarak henti mobil lebih dari 100 meter?
Penyelesaian :
Oleh karena kelajuan selalu bernilai positif, maka |0,44v 2 + 1,1v| = 0,44v2 + 1,1v.
Selanjutnya, agar jarak henti mobil lebih dari 100 meter, maka d haruslah lebih besar dari seratus
Jadi, batas kelajuannya jarak henti mobil lebih dari 100 meter adalah
-16,4 < v < 13,9 meter/jam