PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
memilih metode yang tepat. Untuk itulah guru atau pendidik TK/RA harus
pandai dalam memilih dan menentukan metode yang akan digunakan untuk
menanamkan nilai-nilai agama anak agar pesan moral yang ingin disampaikan
guru dapat benar-benar sampai dan dipahami oleh anak untuk bekal
optimal.2
1
Ema Ambarsari, Jurnal Peningkatan Kemandirian Anak Melalui Metode Pembiasaan
Usia 4-5 Tahun di Taman Kanak-kanak Mujahidin 1, FKIP Universitas Tanjungpura , 2012, h. 2.
2
Amiruddin, Jurnal Internalisasi Nilai-Nilai Agama pada Anak Usia Dini di Raudhathul
Athfal Perwanida 1 Lipu Kabupaten Majene, Makassar : Pengembangan Agama Makassar, 2014,
h. 110.
1
2
’’(Q.S AL-Kahfi: 46).5 Anak adalah karunia dari allah yang dititipkan kepada
orang tua. Dengan dasar ini, orang tua wajib mendidik anak-anaknya
ََ َ َ ۡ َ ُ ُ ۡ َ ٗ َُ ُ َ ذ َۡ ُ ُ َ ْ ُ ْ َ َ
ارةُ عل ۡي َها َ يأ ُّي َها ٱ ذَّل
ِين َء َان ُنوا ق ٓوا أنف َسك ۡم َوأهل ِيكم نارا وقودها ٱنلاس وٱۡل ِج َٰٓ
َ ُ َ ۡ ُ َ َ ُ َ ۡ َ َ ۡ ُ َ َ َ ٓ َ َ ذ َ ۡ ُ َ ذٞ َ ٞ َ ٌ َ َٰٓ َ َ
٦ نلئِكة غَِلظ شِداد َّل يعصون ٱّلل نا أمرهم ويفعلون نا يؤمرون
Dari penjelasan ayat diatas ialah mendidik dan mengajarkan anak bukan
pekerjaan mudah dan bukan kewajiban yang dapat dilakukan secara spontan.
3
Abdul Majid, Belajar Dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2012, h. 11.
4
Dindin Jamaludin, Paradigma Pendidikan Anak Dalam Islam, Bandung : CV Pustaka
Setia, 2013, h. 51.
5
Syamil Qur’an, Al-Qur’an Terjemah dan Tajwid, Bandung : Sygma Creative Media
Crop, 2014, h. 308.
3
Dalam islam, anak juga merupakan bagian penting dari keluarga yang harus
dijaga orang tua, oleh karena itu, mendidik, mengajar, dan menjaga anak agar
tidak terjerumus masuk ke dalam neraka adalah cara yang fundamental untuk
meraih surga. Sebaliknya, jika tidak melakukannya dengan baik, neraka adalah
balasannya. Dan diantara materi mendasar yang harus disampaikan orang tua
dengan memakai metode dan alat yang tepat serta manajemen yang baik. bila
harapan setiap orang tua, yaitu memiliki anak yang beriman, bertaqwa kepada
Allah SWT, berbudi luhur, cerdas, dan terampil, berguna untuk nusa, bangsa
dan agama (anak yang saleh). Bagi umat Islam tentunya pendidikan moral dan
nilai-nilai agama yang wajib diikutinnya itu adalah Pendidikan moral untuk
anak.7
dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
6
Ibid., h. 560.
4
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang yang demokratis serta
bertanggung jawab.8
Perkembangan moral dan nilai-nilai agama pada anak usia dini dapat
diartikan sebagai perubahan psikis yang dialami oleh anak usia dini terkait
agama yang yang diyakininnya. Dalam sudut pandang Islam, upaya melakukan
perilaku yang baik dan menghindari perilaku yang buruk tersebut sering
menjaga diri, memelihara dan keselamatan diri yang dapat diusahakan dengan
melakukan hal yang baik dan yang benar, menjauhi yang jahat dan yang salah.9
Masa anak terutama pada usia dini atau usia 0 hingga 6 tahun sering
disebut sebagai The golden year, karena pada masa ini berbagai kemampuan
anak tumbuh dan berkembang sangat pesat. Pemberian stimulus dan fasilitas
yang tepat pada masa ini, akan sangat berpengaruh pada proses perkembangan
orang tua, pendidik, dan masyarakat tidak memberikan simulasi yang tepat
bagi kemampuan anak, maka anak dapat berkembang tidak seperti apa yang
diharapkan.
dicapai oleh anak usia dini adalah kemampuannya dalam menirukan gerakan
7
Abdul Majid, Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, Bandung : PT
Remaja Rosdakarya, 2012, h. 23.
8
Ibid., h. 23.
5
shalat. Shalat dapat diartikan dengan beribadah seorang hamba kepada Tuhan
sebagai sang pencipta alam semesta. Pada usia 5-6 tahun anak sudah bisa
berusia 5-6 tahun, doa menjadi pengikat antara anak dengan orang tua dan
Tuhannya.10
perilaku yang ditanamkan pada anak usia dini adalah berdoa sebelum dan
melakukan kegiatan tertentu di kelas, seperti doa sebelum belajar, doa sebelum
makan, setelah makan dan doa-doa lain yang masih bersifat hafalan saja dan
tidak ditekankan makna atau nilai-nilai yang terkandung dalam bacaan doa
tersebut.11
9
Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, Yogyakarta: Gava
Media, 2014, h. 175.
10
Ibid., h. 180.
6
Mutaqqin berdiri pada tahun 2009, dan memiliki visi misi dan tujuan yang
yang berkualitas dan menjadikan peserta didik berakhlak mulia, serta generasi
guru dan anak didik yang beriman, berakhlak mulia yang berilmu agama,
belajar, yang terdiri dari Kelompok RA B1, B2, B3. Dan disini penulis
orang lain yaitu selalu bersalaman. Oleh karena itu, bagaimana metode
baik, maka perlu diadakan penelitian lebih mendalam. Dalam penelitian ini
11
Sapendi, Jurnal Internalisasi Nilai-Nilai Moral Agama Pada Anak Usia Dini, LPM
IAIN Pontianak : At-Turats, 2015, h. 32.
7
perkembangan moral dan nilai-nilai agama terhadap perilaku belajar anak. hasil
1) Masih ada anak yang masih tidak mau berdoa pada saat mulai belajar
3) Masih ada anak yang belum dapat mengikuti bacaan bismillah bersama-
4) Masih ada anak yang makan dalam keadaan berdiri dan berlari
5) Masih ada anak yang belum mau mengucapkan salam bila bertemu dengan
temannya
6) Masih ada anak yang belum dapat mengucapkan doa kedua orang tuanya.
7) Masih ada anak yang tidak bersabar menunggu antrian ketika berbaris
penelitian tentang permasalahan ini, oleh karena itu penelitian ini berjudul
Mutaqqin Pekanbaru ”.
12
Observasi RA Al-Muttaqqin, tanggal 18 september tahun 2016.
8
B. Penegasan Istilah
diterapkan terhadap anak usia dini. Hal itu dikarenakan anak usia dini
memiliki rekaman ingatan yang kuat dan kondisi kepribadian yang belum
dan salah atau mengetahui tentang ketentuan baik dan buruk, tetapi harus
3. Perilaku belajar adalah segala sesuatu yang dikerjakan dan yang dikatakan
13
Novan Ardy Wiyani, Psikologi Perkembangan Anak Usia Dini, Yogyakarta : Gava
Media, 2014, h. 195.
14
Sjarkawi, Pembentukan Kepribadian Anak, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2006, h. 38.
9
C. Permasalahan
1. Idientifikasi Masalah
temanya
15
Seniati Sutarmin, Jurnal Penanaman Nilai-Nilai Dasar Humanis Religius Anak Usia
Dini Keluarga Perkotaan di TK Islam Terpadu, Universitas Negeri Yogyakarta : Fondasi dan
Aplikasi, 2014, h. 163.
10
2. Batasan Masalah
3. Rumusan Masalah
maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “apakah ada pengaruh
Pekanbaru ?”
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis
anak.
a. Bagi Sekolah
b. Bagi Guru
c. Bagi Siswa
d. Bagi Peneliti
belajar pada anak dan harapan peneliti agar memilih metode yang
lebih baik lagi dan sesuai dengan karakter anak usia dini dan waktu
efektif.