independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran , dalam semua hal yang
material, posisi keuangan, hasil operasi, serta arus kas sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAPP).
4. Mengetahui tujuan audit umum untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan
5. Mengetahui tujuan audit khusus untuk kelas transaksi, akun, dan pengungkapan
akuntansi yang baik, menyelenggarakan pengendalian internal yang memadai, menyajikan laporan
keuangan yang wajar berada di pundak manajemen, bukan di pundak auditor.
penyajian (asersi) laporan keuangan berkaitan dengan privilege untuk menentukan penyajian dan
pengungkapan apa yang dianggap perlu
• Auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit guna memperolehn
kepastian yang layak tentang apakah laporan keuangan telah bebas dari salah saji yang material,
apakah itu disebabkan oleh kecurangan ataupun kekeliruan. Karena sifat bukti audit dan
karakteristik kecurangan, auditor dapat memperoleh kepastian yang layak, tetapi tidak absolut,
bahwa salah saji yang meterial dapat dideteksi. Auditor tidak bertanggung jawab untuk
merencanakan dan melaksanakan audit guna memperoleh kepastian yang layak bahwa salah saji,
apakah yang disebabkan kekeliruan ataupun kecurangan, yang tidak material bagi laporan keuangan
dapat dideteksi.
Auditor bertanggung jawab atas kepastian yang layak, tetapi tidak absolut, karena beberapa
alasan :
1. Sebagian bukti audit diperoleh dari pengujiperusahaa populasi seperti piutang usaha atau
persediaan.
3. Laporan keuangan yang disusun penuh oleh kecurangan sering kali sangat sulit, bahkan tidak
mungkin untuk dideteksi oleh auditor, terutama bila ada kolusi di kalangan manajemen perusahaan
– Pengumpulan bukti jika tidak terdapat alasan untuk mempercayai munculnya berbagai tindakan
ilegal yang tidak berpengaruh langsung
– Pengumpulan bukti serta berbagai tindakan lainnya jika terdapat alasan untuk mempercayai
kemungkinan munculnya berbagai tindakan ilegal baik yang bersifat langsung maupun tidak
langsung
– Berbagai tindakan yang dilakukan ketika auditor mengetahui keberadaan tindakan ilegal
• Audit dilaksanakan dengan membagi laporan keuangan menjadi segmen-segmen atau komponen
yang lebih kecil.
• Pendekatan siklus digunakan untuk mensegmentasi audit. Caranya dengan tetap mempertahankan
hubungan yang erat antara jenis transaksi dan saldo akun dalam segmen yang sama. Logikanya
adalah hal itu terkait dengan cara transaksi dicatat dalam jurnal dan diikhtisarkan dalam buku besar
serta laporan keuangan.
• Secara umum, auditor telah menemukan bahwa cara yang paling efektif dan efisien untuk
melakukan audit adalah dengan memperoleh beberapa kombinasi kepastian bagi setiap kelas
transaksi dan saldo akhir pada akun yang terkait. Beberapa tujuan audit yang harus dipenuhi :
1. Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi (transaction-related audit objectives), untuk
memastikan bahwa transaksi-transaksi yang dilakukan telah dicatat dengan tepat.
2. Tujuan audit yang berkaitan dengan saldo (balancerelated audit objectives), untuk memastikan
saldo suatu akun.
3. Tujuan audit yang berkaitan dengan penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure
related audit objectives), untuk penyajian dan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan
Asersi Manajemen
• Asersi manajemen adalah representasi pernyataan yang tersirat atau diekspresikan oleh
manajemen tentang kelas transaksi dan akun serta pengungkapan yang terkait dengan laporan
keuangan. Asersi manajemen berkaitan langsung dengan prinsip-prinsip GAAP karena asersi ini
merupakan bagian dari kriteria yang digunakan manajemen untuk mencatat dan mengungkapkan
informasi akuntansi dalam laporan keuangan.
• Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi ini dimaksudkan untuk memberikan kerangka kerja
guna membantu auditor mengumpulkan bukti audit yang cukup kompeten yang diisyaratkan oleh
standar pekerjaan lapangan ketiga, dan memutuskan bukti audit yang tepat yang harus dikumpulkan
bagi kelas transaksi sesuai dengan penugasan audit. Enam tujuan audit umum yang dapat diterapkan
pada setiap kelas transaksi :
4. Posting dan Keikhtisaran – Transaksi yang dicatat dimasukkan ke dalam file induk dan
diikhtisarkan dengan benar.
5. Klasifikasi – Transaksi yang dicatat dalam jurnal klien telah diklasifikasikan secara tepat.
• Ada dua perbedaan antara tujuan audit yang berkaitan dengan saldo dengan tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi. Pertama, tujuan audit yang berkaitan dengan saldo diterapkan pada
saldo akun seperti piutang usaha dan persediaan, bukan kelas transaksi seperti transaksi penjualan
dan pembelian persediaan. Kedua, ada delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
dibandingkan dengan enam tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi.
• Delapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo adalah sebagai berikut :
4) Klasifikasi – jumlah yang tercantum dalam daftar klien telah diklasifikasikan dengan tepat.
5) Cutoff – transaksi yang mendekati tanggal neraca telah dicatat pada periode yang tepat.
6) Hubungan yang rinci (Detail Tie-In) – Rincian saldo akun sesuai dengan jumlah pada file induk yang
berkaitan, sesuai dengan total buku besar.
7) Nilai yang dapat direalisasi – Aktiva yang telah dicantumkan dalam jumlah yang diestimasi akan
direalisasi.
Minimal akan terdapat satu tujuan audit spesifik yang terkait dengan saldo untuk masing-masing
tujuan audit umum yang terkait dengan saldo, kecuali jika auditor meyakini bahwa suatu tujuan
audit umum yang terkait dengan saldo tidak relevan atau tidak penting dalam situasi tertentu
• Tujuan audit ini biasanya identik dengan asersi manajeman untuk penyajian dan pengungkapan.
Konsep yang diterapkan pada tujuan audit yang berkaitan dengan saldo juga berlaku untuk tujuan
audit ini.
• Auditor harus memutuskan tujuan audit yang tepat dan bukti yang harus dikumpulkan untuk
memenuhi tujuan tersebut pada setiap audit. Hal ini dilakukan dengan cara mengikuti suatu proses
audit, yaitu metodologi yang telah didefinisikan dengan baik untuk menata audit guna memastikan
bahwa bukti yang diperoleh sudah mencukupi serta tepat, dan bahwa semua tujuan audit yang
disyaratkan sudah ditetapkan dan dipenuhi. Jika klien merupakan sebuah perusahaan publik, auditor
juga harus membuat rencana untuk memenuhi tujuantujuan yang berkaitan dengan pelaporan
tentang keefektifan pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Ada dua pertimbangan utama yang mempengaruhi
1. Bukti audit yang mencukupi harus dikumpulkan agar dapat memenuhi tanggung jawab profesional
auditor.
Fase II. Melaksanakan pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi.