Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Basicedu Volume 4 Nomor 4 Tahun 2020 Halm.

861 - 872
JURNAL BASICEDU
Research & Learning in Elementary Education
https://jbasic.org/index.php/basicedu/index

Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi COVID-19 pada
Guru Sekolah Dasar

Hilna Putria1, Luthfi Hamdani Maula2, Din Azwar Uswatun3


Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Jawa Barat, Indonesia1,2,3
E-mail : hilnaputria@gmail.com1 luthfihamdani@gmail.com2 uswatun.din@gmail.com3

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis proses pembelajaran dalam jaringan (daring), faktor-faktor pendukung
serta faktor-faktor penghambat guru dalam melaksanakan pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19.
Penelitian ini dilaksanakan di SD N Baros Kencana CBM Kota Sukabumi yang terhitung pada bulan April hingga
Juli. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian metode kualitatif deskriptif. Subjek yang digunakan dalam
penelitian ini adalah guru sekolah dasar di SDN Baros Kencana CBM. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini berupa angket terbuka, wawancara semi terstruktur, dokumentasi dan catatan lapangan. Hasil
dari penelitian ini adalah pandemi COVID-19 membawa dampak yang sangat besar terhadap proses pembelajaran,
pembelajaran yang biasanya dilaksanakan secara langsung kini dialihkan menjadi pembelajaran daring. Peserta didik
merasa jenuh dan bosan selama melaksanakan pembelajaran. Pembelajaran daring yang dilakukan untuk anak usia
sekolah dasar dirasa kurang efektif. Ada beberapa faktor pendukung guru dalam proses pembelajaran daring yaitu
ketersediannya handphone, kuota dan jaringan internet yang stabil. Selain adanya faktor yang mendukung dalam
pembelajaran daring terdapat juga beberapa faktor penghambat guru dalam pembelajaran daring. Faktor penghambat
tersebut diantaranya adalah belum semua peserta didik memiliki handphone dan masih banyak orang tua sibuk
bekerja.
Kata Kunci: pembelajaran daring, faktor pendukung, faktor penghambat
Abstract
This study aims to analyze the process of online learning, the supporting factors and inhibiting factors in
implementing of online learning during the COVID-19 pandemic. This study was conducted at SDN Baros Kencana
CBM Sukabumi, counted in April until July. This study use the descriptive qualitative research methods. The
subjects used in this study were elementary school teachers at SDN Baros Kencana CBM. The technique for data
collection used in this study include open quetionnaire, semi-structed interview, and documentation. The result of
this study are the COVID-19 pandemic has a huge impact on the learning process, the learning that is usually
carried out directly is now transitioned to online learning. The students feel so bored when they are implementing
online learning. The online learning that was carried out for elementary school students is less effective. There are
several factors that supporting teacher in online learning process, namely the availability of handphone, internet
package, and the stable internet network. Beside the suppoting factors in online learning, there are also several
inhibiting factors for teacher in online learning. The inhibiting factors include not at all of students having the
handphone and there are still many parents who are busy of working.
Keywords: online learning, supporting factors, inhibiting factors

Copyright (c) 2020 Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula, Din Azwar Uswatun
 Corresponding author :
Address : Sukabumi ISSN 2580-3735 (Media Cetak)
Email : hilnaputria@gmail.com ISSN 2580-1147 (Media Online)
Phone : 085723137517
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


862 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

PENDAHULUAN dalam sebuah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Proses pembelajaran merupakan kegiatan (RPP). Menurut Bararah (2017: 132) RPP adalah
interaksi antara guru dan peserta didik di kelas. “rancangan pembelajaran mata pelajaran per unit
Dalam proses pembelajaran melibatkan kegiatan yang akan diterapkan guru dalam pembelajaran
belajar dan mengajar yang dapat menentukan dikelas”. Dalam RPP memuat prosedur kegiatan
keberhasilan siswa serta untuk mencapai tujuan belajar dari awal hingga yang sesuai dengan
pendidikan. Belajar merupakan suatu perubahan indikator dan tujuan pembelajaran yang telah
perilaku yang terjadi pada individu, yang dirumuskan, hal tersebut bertujuan agar kegiatan
sebelumnya tidak bisa menjadi bisa atau mahir. belajar mengajar menjadi lebih mudah dan lancar
Marquis & Hilgard (dalam Suyono & Hariyanto, serta dapat meningkatkan hasil proses belajar
2016: 12) menyatakan bahwa “belajar merupakan mengajar. Umumnya kegiatan belajar mengajar
suatu proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri tersebut dilakukan di sekolah melaui bimbingan
seseorang melalui pelatihan, pembelajaran, dan guru. Guru merupakan seseorang yang bertugas
lain-lain sehingga terjadi perubahan dalam diri”. untuk mencetak sumber daya manusia yang
Pada dasarnya belajar merupakan sebuah proses berkualitas yang dapat bersaing hingga tingkat
pembelajaran seperti yang dijelaskan Pane & internasional. Kusnandar (dalam Alawiyah, 2013:
Darwis Dasopang (2017: 338) mengenai proses 67) menyatakan bahwa: Guru menjadi garda
pembelajaran, menurutnya proses pembelajaran terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan di
adalah “suatu sistem yang melibatkan satu Indonesia. Keberhasilan pendidikan ada di tangan
kesatuan komponen yang saling berkaitan dan guru. Guru adalah individu yang berhadapan
saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil langsung dengan peserta didik di kelas dalam
yang diharapkan secara optimal sesuai dengan pembelajaran. Guru memiliki peran penting untuk
tujuan yang telah ditetapkan”. Manfaat yang dapat membuat peserta didik berkualitas baik akademis,
diambil dalam pembelajaran menurut (Suyono & keahlian, kematangan emosional, moral serta
Hariyanto (2016: 15) yaitu memperoleh spiritual. Untuk menunjang semua itu, diperlukan
pengetahuan yang dikembangkan melalui sosok guru yang memiliki kualifikasi, kompetensi,
pengalaman yang dikembangkan melalui saling serta dedikasi yang tinggi dalam
berbagi, sehingga memberikan keuntungan bagi menyelenggarakan tugasnya.”
yang lain. Guru sebagai garda terdepan dalam
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya pendidikan memiliki tugas untuk mengajar,
bahwa proses pembelajaran merupakan sebuah mendidik, memberikan arahan serta bimbingan,
proses belajar dan mengajar, dimana dalam melatih, memberikan penilaian dan evaluasi
kegiatan tersebut diperlukan sebuah rencana dan hingga memberikan dukunngan moral dan mental
bahan materi yang dapat menunjang proses kepada peserta didik. Proses belajar mengajar yang
pembelajaran. Rencana proses tersebut tertulis dilaksanakan oleh guru dan peserta didik biasanya

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


863 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

dilakukan di sekolah atau melalui interaksi pembelajaran dalam jaringan (daring) di rumah.
langsung tanpa media perantara apapun. Namun Pembelajaran daring merupakan sebuah
dalam beberapa bulan terakhir tugas guru yang pembelajaran yang dilakukan dalam jarak jauh
disebutkan sebelumnya mengalami perubahan melalui media berupa internet dan alat penunjang
dalam proses pembelajarannya, hal tersebut terjadi lainnya seperti telepon seluler dan komputer.
karena sebuah wabah yang menyerang seluruh Pembelajaran daring sangat berbeda dengan
dunia termasuk Indonesia. pembelajaran seperti biasa, menurut Riyana (2019:
Pandemi COVID-19 (corona virus disease 1.14) pembelajaran daring lebih menekankan pada
2019) pertama muncul di akhir tahun 2019 ketelitian dan kejelian peserta didik dalam
tepatnya di Wuhan, China. COVID-19 merupakan menerima dan mengolah informasi yang disajikan
sebuah virus yang penularannya sangat cepat dan secara online. Konsep pembelajaran daring
sulit untuk mengetahui ciri-ciri orang yang sudah memiliki konsep yang sama dengan e-learning.
terjangkit virus ini karena masa inkubasinya Selama pembelajaran daring berlangsung banyak
kurang lebih selama 14 hari. Hampir seluruh orang tua yang mengeluhkan beberapa masalah
negara mengalami dampak pandemi ini, hingga yang dihadapi selama peserta didik belajar
banyak negara-negara yang menetapkan status dirumah, diantaranya terlalu banyak tugas yang
lockdown dan antisipasi lainnya guna memutuskan diberikan dan guru yang belum mengoptimalkan
mata rantai penyebaran COVID-19. Akibat dari teknologi. Disamping banyaknya keluhan orang
kebijakan tersebut banyak sektor yang lumpuh, tua mengenai pembelajaran daring, namun ternyata
misalnya sektor ekonomi yang paling utama pembelajaran juga memiliki beberapa kelebihan.
lumpuh akibat pandemi ini. Selain sektor ekonomi Adapun beberapa kelebihan dari pembelajaran
yang mengalami dampak, pendidikan juga daring yaitu adanya keluwesan waktu dan tempat
merupakan salah satu sektor yang juga mengalami belajar, misalnya belajar dapat dilakukan si kamar,
langsung dampak pandemi ini. Menurut UNESCO ruang tamu dan sebagainya serta waktu yang
tercatat setidaknya 1,5 milyar anak usia sekolah diseseuaikan misalnya pagi, siang, sore atau
yang terkena dampak COVID-19 dari 188 negara malam. Dapat mengatasi permasalahan mengenai
termasuk 60 juta diantaranya ada di negara jarak, misalnya peserta didik tidak harus pergi ke
Indonesia. Akibat pandemi ini sekolah-sekolah sekolah dahulu untuk belajar. Tidak ada batasan
ditutup, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk dan dapat mencakup area yang luas. Disamping
mencegah penyebaran COVID-19. dari adanya kelebihan pembelajaran daring, namun
Meskipun sekolah ditutup namun kegiatan pembelajaran daring juga memiliki kekurangan.
belajar mengajar atau proses pembelajaran tidak Menurut Sari (2015: 27-28) kelebihan dari
berhenti, berdasarkan surat edaran menteri pembelajaran daring adalah membangun suasana
pendidikan dan kebudayaan bahwa seluruh belajar baru, pembelajaran daring akan membawa
kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem suasana yang baru bagi peserta didik, yang

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


864 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

biasanya belajar di kelas. Suasana yang baru Creswell (dalam Semiawan, 2010: 7)
tersebut dapat menumbuhkan antusias peserta mendefinisikannya sebagai suatu pendekatan atau
didik dalam belajar. Adapun beberapa kekurangan penelusuran untuk mengeksplorasi dan memahami
yang terjadi pada pembelajaran daring yaitu anak suatu gejala sentral. Hasil penelitian kualitatif di
sulit untuk fokus pada pembelajaran karena ranah pendidikan bersifat deskriptif. Tujuan
suasana rumah yang kurang kondusif. penelitian kualitatif adalah memahami pandangan
Keterbatasan kuota internet atau paket internet individu, mencaritemukan dan menjelaskan proses,
atau wifi yang menjadi penghubung dalam dan menggali informasi mendalam tentang subjek
pembelajaran daring serta adanya ganguan dari atau latar penelitian yang terbatas (Putra, 2013:
beberapa hal lain. Selaras dengan pendapat 44). Subjek penelitian yang digunakan dalam
Menurut Hadisi & Muna (2015: 131) pembelajaran penelitian ini adalah seluruh guru sekolah dasar di
daring mengakibatkan kurangnya interaksi antara SDN Baros Kencana CBM. Dalam memilih subjek
guru dan siswa bahkan antar-siswa itu sendiri. penelitian, peneliti menggunakan teknik sampling
Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat purposive. Sampling purposive merupakan “teknik
terbentuknya values dalam proses belajar- penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”
mengajar.Pembelajaran daring yang dilaksanakan (Sugiyono, 2015: 124). Pemilihan subjek tersebut
saat ini menjadi hal baru yang dirasakan oleh guru dilatarbelakangi karena tujuan dari penelitian ini
maupun peserta didik. yaitu bagaimana proses pembelajaran dalam
Berdasarkan permasalahan yang telah jaringan (daring) serta faktor-faktor apa saja yang
diuraikan sebelumnya, maka peneliti terdorong menjadi pendukung dan penghambat guru dalam
untuk memberikan gambaran mengenai proses proses pembelajaran daring untuk guru sekolah
pembelajaran daring untuk guru pada masa dasar.
pandemi COVID-19 serta memberikan gambaran Instrumen yang baik akan menghasilkan
mengenai faktor-faktor pendukung juga faktor- data yang baik pula. Instrumen yang digunakan
sfaktor yang menjadi hambatan guru dalam proses dalam penelitian ini berupa pedoman wawancara,
pembelajaran daring pada masa pandemi COVID- angket, dan dokumentasi yang diberikan kepada
19. Oleh karena itu, peneliti akan meneliti guru sekolah dasar. Teknik pengumpulan data
bagaimana dan apa saja berdasarkan analisis merupakan suatu kegiatan yang dilakukan peneliti
proses pembelajaran dalam jaringan (daring) untuk guna mendapatkan data-data yang digunakan
guru sekolah dasar pada masa pandemi COVID-19 dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang
di SDN Baros Kencana CBM. digunakan dalam penelitian ini adalah berupa
wawancara, angket atau kuesioner, dan
METODE
dokumentasi. Jenis wawancara yang digunakan
Jenis penelitian yang digunakan dalam
dalam penelitian ini berupa wawancara
penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif.
semiterstruktur. Jenis angket yang digunakan

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


865 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

dalam penelitian ini adalah angket terbuka. Angket penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan
terbuka merupakan angket yang berisi pertanyaan akan berkembang setelah penelitian berada di
atau pernyataan yang dapat diisi bebas oleh lapangan.
responden. Dokumen merupakan catatan peristiwa Prosedur penelitian yang digunakan dalam
yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk penelitian ini terbagi kedalam tiga tahapan yaitu
tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari tahap pra-lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan
seseorang (Sugiyono, 2014: 82). tahap analisis data. Tahap pra-lapangan, pada
Teknik analisis data yang digunakan peneliti tahap ini peneliti menyusun rancangan penelitian
merupakan teknik analisis Miles and Huberman. berupa pemahaman mengenai metode dan teknik
Miles and Huberman (dalam Sugiyono, 2015: 337) dalam penelitian. Memilih lapangan penelitian,
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis menjajaki dan menilai lapangan berupa orientasi
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan lapangan dengan maksud dan tujuan supaya
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, peneliti berusaha mengenal segala unsur
sehingga datanya sudah jenuh. Terdapat tiga lingkungan sosial, fisik, dan keadaan alam serta
aktivitas dalam analisis data yaitu, data reduction, pengenalan lapangan juga dimaksudkan untuk
data display, dan conclusion drawing/verivication. menilai keadaan, situasi, latar, dan konteksnya
Pada tahap data reduction data yang diperoleh di apakah terdapat kesesuaian dengan masalah,
lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu menyiapkan perlengkapan penelitian berupa
dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data perlengkapan yang dibutuhkan atau digunakan
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, dalam penelitian seperti izin penelitian, alat tulis
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari dan perlengkapan lainnya dalam menunjang
tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. penelitian. Tahap pekerjaan lapangan, pada tahap
Data yang telah direduksi akan memberikan ini peneliti memahami latar penelitian terlebih
gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah dahulu. Peneliti perlu menyiapkan diri untuk mulai
peneliti untuk melakukan pengumpulan data melakukan penelitian guna mendapatkan data atau
selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan informasi yang diperlukan dalam penelitian. Data
(Sugiyono, 2015: 338). Pada tahap data display yang diperoleh berasal dari angket dan wawancara
bertujuan agar memudahkan peneliti untuk yang dilakukan kepada guru sekolah dasar di
memahami apa yang terjadi, serta dapat tempat penelitian yang ditetapkan. Peneliti
merencanakan langkah selanjutnya berdasarkan membuat sebuah analisis untuk mendapatkan hasil
apa yang telah dipahami tersebut. Tahap yang yang lebih mendalam mengenai proses
terakhir conclusion drawing/verivication dalam pembelajaran dalam jaringan (daring) yang
penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab dilakukan oleh guru sekolah dasar pada masa
rumusan masalah yang dirumuskan di awal atau pandemi COVID-19 serta apa saja faktor-faktor
juga mungkin tidak. Hal tersebut terjadi karena yang mendukung dan faktor-faktor yang menjadi

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


866 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

penghambat guru dalam pelaksanaan pembelajaran COVID-19 serta faktor-faktor pendukung dan
daring pada masa pandemi COVID-19. Setelah juga penghambat guru dalam melaksanakan
data tersebut didapatkan, peneliti menyusun data proses pembelajaran daring selama masa
tersebut secara deskriptif dan mendalam agar data pandemi COVID-19 di SDN Baros Kencana
yang sudah didapatkan dapat dipelajari dengan CBM. Berikut ini merupakan jawaban yang
baik. Tahap analisis data, dalam penelitian diberikan oleh responden.
kualitatif data yang didapatkan berasal dari 1) Apakah selama pandemi COVID-19
berbagai sumber data yang dikumpulkan melalui Bapak/Ibu menerapkan proses
berbagai macam teknik pengumpulan data, serta pembelajaran daring atau online? Jika iya
dilakukan secara terus menerus sampai datanya bagaimana prosesdur pelaksanaan proses
jenuh. Analisis data yang dilakukan peneliti yaitu pembelajaran daring yang telah
mengolah data yang telah dikumpulkan dan dilaksanakan oleh Bapak/Ibu selama
didapatkan selama di lapangan baik berupa pandemi COVID-19?
informan maupun dokumen-dokumen pada tahap “Iya saya melakukan pembelajaran
sebelumnya, kemudian disusun menjadi sebuah daring. Pelaksanaannya siswa diarahkan
penelitian. untuk menonton tvri sesuai arahan
mendikbud, kemudian siswa mengisi soal
HASIL DAN PEMBAHASAN yang diberikan oleh siaran tvri kemudian
Berdasarkan hasil penelitian didapat dari dilaporkan ke walikelas.” (AS Guru Kelas
angket terbuka dan wawancara semi struktur yang V)
dilakukan secara daring. Angket disebarkan secara “Dilaksanakan setiap hari sesuai jadwal”
daring melalui google form, sedangkan untuk (PP Guru Kelas IV)
wawancara dilakukan menggunakan whatsapp. 2) Adakah faktor yang mendukung guru
Adapun hasil penelitian yang diperoleh dalam dalam kegiatan belajar mengajar selama
penelitian ini adalah sebagai berikut. pandemi COVID-19? Sebutkan faktor
1. Angket pendukung tersebut!
Angket disebarkan kepada seluruh guru di “Ada, komputer, hp, kuota, televisi.” (AS
SDN Baros Kencana CBM. Angket yang Guru Kelas V)
digunakan dalam penelitian ini merupakan “Handphone android dan kuota” (PP
jenis angket terbuka, dimana angket terbuka Guru Kelas IV)
merupakan angket yang jawabannya diisi oleh 3) Adakah faktor yang menghambat guru
responden. Penggunaan angket ini bertujuan dalam kegiatan belajar mengajar selama
untuk mendapatkan informasi berupa pandemi COVID-19? Sebutkan faktor
pelaksanaan proses pembelajaran secara dalam penghambat tersebut!
jaringan (daring) selama masa pandemi

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


867 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

“1. Siswa tidak memiliki hp semua 2. tugas juga terkadang tidak sesuai
Orangtua yang sibuk bekerja 3. Kuota dengan materi pembelajaran yang
terbatas” (AS Guru Kelas V) penting ada tugas yang diberikan ke
2. Wawancara peserta didik. Pemberiannya juga
Wawancara yang digunakan dalam penelitian tidak tersusun kadang mengulang
ini adalah jenis wawancara semi terstruktur materi yang sudah pernah diberikan.
terhadap dua responden utama yaitu guru Ketika pembelajaran daring peserta
kelas IV dan guru kelas III di SDN Baros didik hanya mengulang jadi tidak
Kencana CBM. Wawancara dilakukan dengan begitu banyak memberikan materi
tujuan untuk memperdalam data yang yang sifatnya menerangkan.
diperoleh dari angket. Adapun hasil Kebetulan ketika besok harinya ada
wawancara yang telah dilakukan kepada dua perintah untuk belajar daring materi
responden adalah sebagai berikut. pembelajaran yang disampaikan
1) Apakah selama pandemi COVID-19 sudah diselesaikan hal tersebut sudah
Bapak/Ibu menerapkan proses menjadi kebiasaan ketika dua bulan
pembelajaran daring atau online? Jika iya sebelum ada ujian materi sudah harus
bagaimana prosedur pelaksanaan proses dituntaskan sehingga dua bulan
pembelajaran daring yang telah selanjutnya guru dan peserta didik
dilaksanakan oleh Bapak/Ibu selama tinggal mengulang dan memperkuat
pandemi COVID-19? materi untuk bahan ujian akhir
“Ya selama pandemi menerapkan sehingga tidak ada mengejar materi
pembelajaran daring. Prosedur yang pembelajaran. Selama proses
dilakukan melalui tata muka melalui pembelajaran daring ini juga semua
video call atau voice note dalam tugas yang dikerjakan wajib
beberapa materi pembelajaran yang dituliskan dalam satu buku yang
memerlukan hal tersebut, misalnya sama. Pembelajaran juga
dalam pembelajaran matematika. Hal dilaksanakan sesuai jadwal
tersebut dilakukan karena guru tidak pelajaran. Tidak ada perbedaan
bisa hanya menuliskan materi penggunaan RPP dalam proses
pembelajaran tersebut di catatan atau pembelajaran daring dan yang
lewat tulisan. Penggunaan whatsapp seperti biasa, semuanya sama saja.”
sebagai media penghubung antara (PP Guru Kelas IV)
guru dan peserta didik. Lewat grup 2) Adakah faktor yang mendukung guru
whtasapp untuk memberikan tugas dalam kegiatan belajar mengajar
dan mengumpulkan tugas. Pemberian

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


868 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

selama pandemi COVID-19? Berbeda halnya dengan pembelajaran


Sebutkan faktor pendukung tersebut! yang dilakukan secara langsung,
“Faktor pendukungnya pulsa harus misalnya pemberian tugas pada saat
ada, kuota harus penuh. Punya pembelajaran daring peserta didik
handphone android dan kuota internet hanya berkutat disatu tugas saja tidak
yang cukup. Karena jika terkendala bergerak ke tugas selanjutnya hal
oleh kuota membuat pusing. Karena tersebut menjadikan guru sulit
pembelajarannya menggunakan berpindah ke materi pembelajaran
sambungan internet.” (PP Guru Kelas yang berikutnya karena belum selesai
IV) semuanya.” (PP Guru Kelas IV)
3) Adakah faktor yang menghambat guru
Berdasarkan hasil penelitian dengan metode
dalam kegiatan belajar mengajar
kualitatif deskriptif melalui teknik pengumpulan
selama pandemi COVID-19?
data berupa angket dan wawancara yang telah
Sebutkan faktor penghambat tersebut!
dilakukan pada guru di SDN Baros Kencana CBM,
“Faktor yang menghambat dalam
tentang proses pembelajaran dalam jaringan
proses pembelajaran daring adalah
(daring) serta faktor-faktor pendukung dan faktor-
pertama belum semua peserta didik
faktor penghambat guru selama melaksanakan
memiliiki handphone pribadi, dari 39
pembelajaran daring di masa pandemi COVID-19
peserta didik di kelas sekitar 35
dapat ditarik kesimpulan bahwa, pandemi COVID-
peserta didik yang hanya memiliki
19 sangat berdampak pada dunia pendidikan.
handphone pribadi sisanya belum
Pandemi ini mengakibatkan proses pembelajaran
memiliki handphone sendiri. Faktor
menjadi sangat terganggu, proses pembelajaran
yang kedua adalah peserta didik yang
yang biasanya dilaksanakan dengan tatap muka
malas meskipun peserta didik tersebut
langsung antara guru dan peserta didik di kelas
memiliki handphone sendiri atau tidak
selama pandemi pembelajaran berubah menjadi
sesuai dengan aturan yang ditetapkan,
pembelajaran daring. Guru mengungkapkan
misalnya guru memberikan tugas dari
bahawa untuk anak sekolah dasar pembelajaran
jam 08.30 tiba-tiba peserta didik
daring masih banyak kendalanya. Keikutsertaan
mengirimkan atau mengumpulkan
peserta didik dalam pembelajaran juga tidak
tugas tersebut tidak tahu jam berapa
mencapai 100% dalam pembelajaran daring. Ada
kadang sampai malam atau melewati
beberapa peserta didik yang bahkan tidak
batas waktu pengumpulan tugas yang
mengikuti pembelajaran sama sekali dari awal
diberikan. Faktor yang ketiga adalah
hingga akhir, sehingga guru merasa bingung dalam
materi yang tidak tuntas saat
proses penilaian peserta didik tersebut. Proses
pembelajaran daring dilakukan.

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


869 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

pembelajaran daring dilaksanakan sesuai dengan pandemi COVID-19 terhadap peserta didik yaitu
jam pembelajaran yang sebelumnya sudah sekolah diliburkan terlalu lama membuat anak-
ditentukan. Pembelajaran daring yang anak jenuh, anak-anak mulai jenuh di rumah dan
dilaksanakan oleh guru menggunakan whatsapp ingin segera ke sekolah bermain dengan teman-
yang digunakan sebagai media guru dalam temannya, peserta didik terbiasa berada di sekolah
menyampaikan materi atau mengirimkan tugas untuk berinteraksi dengan teman-temannya,
kepada peserta didik. Dewi (2020: 4) juga bermain dan bercanda gurau dengan teman-
mengungkapkan bahwa belajar daring dapat temannya serta bertatap muka dengan para
menggunakan teknologi digital, namun yang pasti gurunya. Guru juga menilai rasa tanggung jawab
harus dilakukan adalah pemberian tugas melalui peserta didik terlihat apabila ia sudah mampu
pemantauan pendampingan oleh guru melalui mengikuti pembelajaran dan mengisi daftar hadir
whatsapp grup sehingga anak betul-betul belajar. pembelajaran daring. Peserta didik sering
Guru juga harus berkoordinasi dengan orang tua, mengeluh karena hanya diberikan terus menerus,
bisa melalui video call maupun foto kegiatan padahal kenyataannya juga guru merasa kurang
belajar anak dirumah untuk memastikan adanya nyaman karena tidak dapat memberikan materi
interaksi antara guru dengan orang tua. Guru juga pembelajaran secara langsung kepada peserta didik
melakukan panggilan video untuk beberapa materi dan hanya memberikan tugas. Cara untuk
pembelajaran yang sifatnya memerlukan mengatasi rasa jenuh tersebut guru berinisiatif
penjelasan langsung. Selain itu juga dalam hal untuk memberikan media pembelajaran yang
pemberian tugas yang diberikan terkadang tidak menarik seperti video, namun kebanyakan dalam
sesuai dengan materi yang seharusnya, hal tersebut pembelajaran daring guru juga mengalami kendala
karena pembelajaran daring yang menyebabkan atau keterbatasan dalam menggunakan media
guru sulit untuk berpindah dari materi yang satu ke pembelajaran. Proses penilaian yang dilakukan
materi yang berikutnya,namun guru mengusahakan oleh guru juga memiliki sistem yang sama dengan
pemberian tugas disesuaikan dengan buku sistem penilaian pembelajaran yang biasanya.
pegangan peserta didik dan guru. Penilaian yang diberikan guru dalam pembelajaran
Pembelajaran daring membawa dampak daring nilai juga diberikan langsung ketika peserta
kepada peserta didik, dampak yang dialami oleh didik mengumpulkan tugasnya dan semua mata
peserta didik yaitu mereka merasa sangat jenuh pelajaran juga memiliki penilaian yang sama.
dan bosan akan pembelajaran. Semangat dan Pembelajaran daring yang dilakukan untuk anak
antusias yang ditunjukkan oleh peserta didik sekolah dasar dirasa kurang efektif, jika
semakin harinya semakin menurun. Kondisi dipersentasekan keefektifannya hanya sekitar 70%.
tersebut berbeda dengan kondisi saat peserta didik Pembelajaran daring dapat terlaksana karena
belajar di kelas bersama teman-temannya. Menurut ada beberapa faktor pendukung, faktor pendukung
Purwanto et al. (2020: 6) dampak lain dari tersebut diantaranya adalah handphone, pulsa,

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


870 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

kuota dan jaringan internet yang stabil dan baik. selanjutnya adalah masih banyak orang tua yang
Handphone menjadi faktor pendukung utama bekerja sehingga tidak dapat sepenuhnya
dalam pembelajaran daring karena tanpa adanya membimbing peserta didik dalam pembelajaran.
handphone pembelajaran daring tidak akan Ada beberapa cara untuk mengatasi hambatan
terlaksana. Purwanto et al. (2020: 7) juga tersebut, diantaranya adalah memberikan informasi
mengungkapkan bahwa fasilitas ini sangat penting di awal sebelum pembelajaran dilaksanakan agar
untuk kelancaran proses belajar mengajar, seperti pada saat pembelajaran semuanya sudah siap
laptop, komputer ataupun handphone yang akan mengikuti pembelajaran. Selanjutnya adalah
memudahkan guru untuk memberikan materi melakukan kerjasama dengan komite kelas terkait
belajar mengajar secara daring. Cara guru dalam peserta didik yang belum memiliki handphone
memanfaatkan faktor pendukung dalam untuk dapat menanyakan kepada teman yang jarak
pembelajaran daring adalah memaksimalkan rumahnya dekat agar dapat sama-sama mengikuti
penggunaannya dengan cara mencari media pembelajaran. Selain itu untuk orang tua yang
pembelajaran berupa video serta terus mengikuti sibuk bekerja guru memberikan pelonggaran
perkembangan atau kemajuan peserta didik dalam dalam pengumpulan tugas.
mengikuti pembelajaran daring yang dilaporkan Pembelajaran daring juga tidak lepas dari
oleh orang tua melalui grup whatsapp. Selain itu peran orang tua peserta didik, karena mengingat
juga guru memberikan informasi atau hal-hal yang usia anak sekolah dasar yang masih perlu
ditanyakan oleh peserta didik dalam pembelajaran. bimbingan dan juga pengwasan dalam
Selain adanya faktor pendukung dalam pembelajaran. Orang tua selalu memberikan
pelaksanaan pembelajaran daring, terdapat juga informasi baru mengenai perkembangan anaknya
beberapa faktor penghambat yang ada dalam dalam pembelajaran daring. Dalam pembelajaran
pembelajaran daring. Hal ini terjadi karena daring motivasi dari guru sangat diperlukan oleh
pembelajaran daring merupakan sesuatu yang baru peserta didik agar tetap semangat mengikuti
bagi guru. Dengan adanya metode pembelajaran pembelajaran. Cara guru dalam memberikan
jarah jauh membuat para guru perlu waktu untuk motivasi adalah dengan memberikan tugas yang
beradaptasi dan mereka menghadapi perubahan menarik dan menyenangkan serta seluruh guru
baru yang secara tidak langsung akan membuat sebuah video untuk memberikan
mempengaruhi kualitas hasil belajar (Purwanto et semangat kepada peserta didik meskipun harus
al., 2020: 7). Faktor penghambat tersebut melaksanakan pembelajaran dari rumah.
diantaranya belum semua peserta didik memiliki
handphone. Faktor yang selanjutnya adalah rasa
malas pada peserta didik pada saat mengerjakan SIMPULAN
tugas, mekipun sudah didukung dengan fasilitas Berdasarkan hasil penelitian yang telah
yang menunjang pembelajaran. Faktor yang dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


871 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

melalui teknik pengumpulan data berupa angket didik memiliki handphone dan masih banyak
dan wawancara yang telah dilakukan pada guru di orang tua yang sibuk bekerja. Orang tua menjadi
SDN Baros Kencana CBM. Pandemi COVID-19 seseorang yang sangat penting dalam pelaksanaan
sangat membawa dampak yang signifikan dalam pembelajaran daring, karena orang tua secara yang
dunia pendidikan, terutama dalam proses secara langsung terlibat dalam membimbing dan
pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Proses mengawasi peserta didik dalam pembelajaran.
pembelajaran yang dilaksanakan guru berubah Pemberian motivasi menjadi sangat berarti bagi
yang biasanya pembelajaran dilaksanakan secara peserta didik, hal tersebut dilakukan agar peserta
langsung menjadi pembelajaran dalam jaringan didik kembali semangat meskipun belajar dari
(daring). Pembelajaran daring dirasa kurang efektif rumah.
bagi guru terutama untuk anak usia sekolah dasar,
karena pembelajaran dilaksanakan secara daring DAFTAR PUSTAKA
maka guru juga kurang merasa maksimal dalam Alawiyah, F. (2013). Peran Guru dalam Kurikulum
2013. Jurnal Aspirasi, 4(1), 65–74.
memberikan materi pembelajaran sehingga
http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/artic
menjadikan materi tidak tuntas dan penggunaan le/view/480
media pembelajaran dalam pembelajaran daring Bararah, I. (2017). Efektifitas Perencanaan
juga dirasa tidak maksimal. Peserta didik juga Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
Sekolah. Jurnal Mudarrisuna, 7(1), 131–147.
merasa jenuh akan pembelajaran daring, mereka
mereka bosan dengan pemberian tugas setiap Dewi, W. A. F. (2020). Dampak Covid-19
Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring
harinya. Peserta didik juga menjadi malas dalam Di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu
mengerjakan tugas, hal tersebut menjadikan Pendidikan, 2(1), 55–61.
https://doi.org/https://doi.org/10.31004/eduka
pengumpulan tugas menjadi sangat terlambat tif.v2i1.89
sehingga menjadikan guru sulit melakukan Hadisi, L., & Muna, W. (2015). Pengelolaan
penilaian. Proses penilaian yang diberikan oleh Teknologi Informasi dalam Menciptakan
Model Inovasi Pembelajaran (E-Learning).
guru memiliki sistem yang sama dengan Jurnal Al-Ta’dib, 8(1), 117–140.
pembelajaran biasanya. Terdapat beberapa faktor https://doi.org/10.31332/ATDB.V8I1.396
pendukung dalam pembelajaran daring diantaranya Pane, A., & Darwis Dasopang, M. (2017). Belajar
adalah handphone, kuota dan jaringan internet Dan Pembelajaran. Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu
Keislaman, 3(2), 333–352.
yang stabil. Faktor pendukung tersebut https://doi.org/10.24952/fitrah.v3i2.945
dimanfaatkan guru semaksimal mungkin dalam
Purwanto, A., Pramono, R., Asbari, M., Santoso,
memantau perkembangan peserta didik P. B., Wijayanti, L. M., Hyun, C. C., & Putri,
R. S. (2020). Studi Eksploratif Dampak
melaksanakan pembelajaran daring. Selain adanya
Pandemi COVID-19 Terhadap Proses
faktor pendukung terdapat juga hambatan yang Pembelajaran Online di Sekolah Dasar.
Journal of Education, Psychology and
dirasakan guru dalam pembelajaran, hambatan
Counseling, 2(1), 1–12.
tersebut diantaranya adalah belum semua peserta

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147


872 Analisis Proses Pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) Untuk Guru Sekolah Dasar Pada Masa
Pandemi COVID-19 Di SD N Baros Kencana CBM Sukabumi – Hilna Putria, Luthfi Hamdani Maula,
Din Azwar Uswatun
DOI: 10.31004/basicedu.v4i4.460

Putra, N. (2013). Metode Penelitian Kualitatif


Pendidikan. Rajawali Pers.

Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Kualitatif


Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. PT
Gramedia Widiasarana Indonesia.

Riyana, C. (2019). Produksi Bahan Pembelajaran


Berbasis Online. Universitas Terbuka.

Sari, P. (2015). Memotivasi Belajar dengan


Menggunakan E-Learning. Jurnal Ummul
Quro, 6(2), 20–35.
http://ejournal.kopertais4.or.id/index.php/qur
a/issue/view/531

Sugiyono. (2014). Memahami Penelitian


Kualitatif. CV Alfabeta.

_______. (2015). Metode Penelitian Pendidikan


(Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D). CV Alfabeta.

Suyono Hariyanto. (2016). Belajar dan


Pembelajaran Teori dan Konsep Dasar. PT
Remaja Rosdakarya.

Jurnal Basicedu Vol 4 No 4 Tahun 2020 p-ISSN 2580-3735 e-ISSN 2580-1147

Anda mungkin juga menyukai