ِ َو نَعُوْ ُذ بِاهللِ ِم ْن ُشر،ُ نَحْ َم ُدهُ َو نَ ْستَ ِع ْينُهُ َو نَ ْستَ ْغفِ ُره,ِ إِ َّن ْال َح ْم َد هّلِل
ُي لَه َ َم ْن يَ ْه ِد هللاُ فَالَ ُم.َت أَ ْع َمالِنا
َ َو َم ْن يُضْ لِلْ فَالَ هَا ِد،ُض َّل لَه ِ َ َو ِم ْن َسيِّئا
ُ َو أَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُولُه،ُأَ ْشهَ ُد أَ ْن الَ إِلهَ إِالَ هللا َوحْ َدهُ الَ َش ِر ْيكَ لَه.
Alhamdulillah, puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah swt, atas berbagai macam nikmat
yang telah Allah anugerahkan kepada kita sekalian. Allah masih memberikan kita nikmat sehat, umur
panjang. Juga lebih dari itu, kita masih diberikan nikmat iman dan Islam. Atas nikmat tersebutlah
marilah kita bersyukur, wujud syukur kita adalah dengan meningkatkan ketakwaan kita pada Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan dan suri tauladan kita, Nabi besar kita nabi
Muhammad SAW, juga kepada para sahabat dan istri-istri beliau yang tercinta serta pada setiap
pengikut beliau yang mengikuti beliau dengan baik hingga akhir zaman.
َوهَ َد ۡي ٰنَهُ ٱلنَّ ۡج َد ۡي ِن, َولِ َس ٗانا َو َشفَتَ ۡي ِن, أَلَمۡ نَ ۡج َعل لَّهۥُ َع ۡينَ ۡي ِن
Artinya: “Bukankah Kami telah memberikan kepadanya dua buah mata, lidah dan dua buah bibir. Dan
Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan” (Al-Balad [90]: 8-10).
Melalui ayat ini kita dapat melihat dan belajar, bahwa dahulu kala ada seorang pemuda Bernama
Fudhail bin Iyadh yg profesinya adalah sebagai perampok atau tukang begal. Pada suatu hari saat mau
melakukan aksinya beliau melewati sebuah rumah dan mendengar ada seorang Wanita yg sedang
melantunkan ayat alquran, tiba tiba seketika beliau menangis dan bertaubat karena membayangkan
nikmat Allah swt yang selama ini sungguh besar, yaitu nikmat penglihatan yang dapat digunakan
untuk memandang keindahan ciptaan Allah swt. Nikmat lisan dan bibir yang dapat digunakan untuk
berbicara dan berinterkasi dalam kehidupan sosial.
Melalui penglihatan yang baik akan dicerna oleh akal yang baik juga, sehingga muncullah hati yang
baik. Ketika hati seorang hamba sudah baik, maka akan baiklah segala amal perbutannya. Maka, jika
kita menginginkan hati kita baik, maka mulaillah mensyukuri nikmat Allah swt berupa penglihatan
untuk melihat kebaikan dan kekuasaan Allah swt. Bukan malah menggunakan nikmat penglihatan
untuk melihat hal-hal yang diharamkan Allah swt atau melihat segala keburukan orang lain.
Manusia yang mendapatkan julukan sebagai makluk sempurna adalah mereka yang menyakini dan
beriman kepada Allah swt, menjalankan fungsi akal, hati, mata, bibir dan lisan sebagaimana mestinya.
Tentu menjalankan semua perintah Allah swt dan Rasulullah Muhammad saw. Dengan demikian Allah
swt memberikan petunjuk dua jalan kebaikan dan keburukan. Dengan mensyukuri nikmat Allah swt,
tentu kita sebagai manusia yang beriman dan bertakwa akan memililih jalan yang baik sebagaimana
Allah swt berikan kenikmatan hati dan akal utuk menentukannya.
Melaui kedua mata, lisan dan kedua bibir juga akan terilhat akhlak kita. Akhak yang baik, tentunya
tidak berbicara yang buruk dan menyakiti hati sesama muslim, serta tidak melihat hal-hal yang buruk.
Ketika kita menjaga semuanya, maka kita termasuk telah berbuat baik kepada diri sendiri dan orang
lain. Inilah yang diajarkan oleh Islam. sebagai hamba yang beriman, inilah kewajiban kita untuk
senantiasa mejaga mata, lisan dan kedua bibir dengan senantiasa bersyukur kepada Allah swt.
ِ َولِ َسائِ ِر ال ُم ْسلِ ِم ْينَ َوال ُم ْسلِ َما, َو ْستَ ْغفِ ُر هللاَ لِي َولَ ُك ْم, أقُوْ ُل قَوْ لِي هَ َذا,
ُ فَا ْستَ ْغفِرُوْ ه, ت
إِنَّهُ هُ َو ال َغفُوْ ُر َ
الر ِح ْي ُم
Khutbah Kedua
ق ,لِي ْ
ُظ ِه َرهُ َعلَى ال ِّد ْي ِن ُكلِّ ِه َولَوْ َك ِرهَ ْال ُم ْش ِر ُكوْ نَ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَ ْل َح ْم ُد هلل الَّ ِذيْ أَرْ َس َل َرسُوْ لَهُ بِ ْالهُدَى َو ِد ْي ِن ْال َحـ ِّ
صلِّ َعلَى ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آلِ ِه َوأَصْ َحابِ ِه أَجْ َم ِع ْينَ .أَ َّمابَعْد الَ إله إِالَّ هللا َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرسُوْ لُهُ ,اللهم َ
Marilah kita tetap meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah swt, semoga dengan
Allah swt memberikan dua kenikmatan terbesar, nikmat penglihatan dan berbicara, kita dapat semakin
bersyukur dan bertambah keimanan serta dengan kedua nikmat tersebut kita menjadi orang-orang yang
berakhlak mulia. Karena kedua nikmat tersebut harus benar-benar kita jaga dan kita syukuri. Marilah
kita tundukkan sejenak kepala kita dan kita hadapkan wajah kita kepada Allah swt untuk meohon
ampun dan pertolongan-Nya.
صلُّوا َع َل ْي ِه َو َسلِّمُوا َتسْ لِيمًا ون َع َلى ال َّن ِبيِّ َ ,يآأَ ُّي َها الَّذ َ
ِين َءا َم ُنوا َ ُصلُّ َ
هللا َو َمالَ ِئ َك َت ُه ي َ
إِنَّ َ
تْ 1,1ا1ألَ1ْ 1حَ 1ي1اِ 1ءِ 1مْ 1نُ 1هْ 1م1َ 1وْ 1ا1ألَ1ْ 1م1َ 1و1اِ 1
ت 1,1إِ َّن َك ت1َ 1،1و1اْ 1لُ 1م1ْ 1ؤِ 1مِ 1نْ 1ي1َ 1ن1َ 1و1اْ 1لُ 1م1ْ 1ؤِ 1مَ 1ن1اِ 1
اَ1ل1لُ َّ1ه1مَّ 1ا1ْ 1غِ 1ف1ْ 1ر 1لِْ 1لُ 1م1ْ 1س1لِِ 1مْ 1ي1َ 1ن1َ 1و1اْ 1لُ 1م1ْ 1س1لَِ 1م1اِ 1
َس ِم ْي ٌع َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ ال ّد َع َوا ِ
ت
.اَ1ل1لُ َّ1ه1مَّ 1أَ1ِ 1رَ 1ن1ا 1اْ 1ل1َ 1حَّ1 1ق َ1حًّ 1ق 1ا1َ 1,1و1ا1ْ 1رُ 1زْ 1قَ 1ن1ا 1ا1تَِّ 1ب1ا1َ 1عُ 1ه1َ 1،1و1أَ1ِ 1رَ 1ن1ا 1اْ 1لَ 1ب1ا1ِ 1طَ 1ل 1ب1اَ1ِ 1ط1الً1َ 1,1و1ا1ْ 1رُ 1زْ 1قَ 1ن1ا 1ا1ْ 1جِ 1تَ 1ن1اَ 1بُ 1ه1
بَ 1لَ 1ن1اِ 1م1ْ 1ن 1أَ1ْ 1ز1َ 1و1اِ 1جَ 1ن1ا1َ 1وُ 1ذِّ1 1ر يَّ 1اِ 1تَ 1ن1ا 1قَُّ1 1ر َة 1أَ1ْ 1عُ 1يٍ 1ن1َ 1و1ا1ْ 1ج1َ 1عْ 1لَ 1ن1ا 1لِْ 1لُ 1م1تَِّ 1ق1ي1َ 1ن 1إَِ 1م1اً 1م1ا1
1َ .ر1بََّ 1ن1اَ 1ه1ْ 1
ب 1ا1ل1نَّ 1ا1ِ 1ر1 1َ .ر1بََّ 1ن1ا 1آِ 1تَ 1ن1اِ 1ف1ي 1ا1لُّ 1دْ 1نَ 1ي1ا1َ 1ح1َ 1سَ 1نً 1ة1َ 1وِ 1ف1ي 1ا1آلِ 1خ1َ 1رِ 1ة1َ 1ح1َ 1سَ 1نً 1ة1َ 1وِ 1قَ 1ن1ا1َ 1ع1َ 1ذ1ا1َ 1
صُ 1ف1ْ 1و1َ 1ن1َ 1،1وَ 1س1الٌَ 1م1َ 1عَ 1ل1ى 1اْ 1لُ 1م1ْ 1رَ 1س1لِْ 1ي1َ 1ن1
ب اْ 1لِ 1عَّ1 1ز ِةَ 1عَّ 1م 1اَ 1ي1ِ 1 ك1َ 1رِّ1 1 ُسْ 1ب1َ 1ح1ا1َ 1ن1َ 1ر1بَِّ 1
ب اْ 1ل1َ 1ع1اَ 1لِ 1مْ 1ي1َ 1ن1 َ1و1اْ 1ل1َ 1حْ 1مُ 1د 1هَّلِل ِ1َ 1رِّ1 1