C1A020082 - REZA DIMAS S - EK. PERTANIAN I A New
C1A020082 - REZA DIMAS S - EK. PERTANIAN I A New
1. Menurut Saudara, antara ketahanan pangan dan kedaulatan pangan, mana yang
lebih penting? Mengapa?
2. Tingkat ketergantungan impor Indonesia yang tertinggi adalah susu dan kedelai.
Mengapa demikian? Apa solusi untuk menurunkan ketergantungan impor tersebut?
3. Bahan pangan umumnya diproduksi di desa. Namun konsumsi di desa dominan
karbohidrat dan rendah protein, sebaliknya di perkotaan. Apa penjelasan Saudara atas
fenomena ini?
4. Apa solusi Saudara atas kesenjangan asupan nutrisi desa-kota sebagaimana
dijelaskan pada pertanyaan nomor 3?
5. Menurut Saudara, apakah subsidi negara maju kepada petaninya berdampak positif
atau negatif terhadap negara lain? Mengapa?
5.Terdapat beberapa dampak nyata dari subsidi pertanian di negara maju terhadap
negara berkembang. Subsidi pertanian menurunkan harga pangan, yang berfaedah
petani yang tidak disubsidi di negara berkembang tidak dapat bersaing, dan efeknya
adalah bertambahnya banyak kemiskinan di kalangan petani yang tidak mampu
berlomba dengan harga pangan yang murah. Dianggarkan dampak subsidi ini
terhadap negara berkembang setara dengan kehilangan pendapatan sebesar US$ 24
miliar yang bisa didapatkan negara berkembang dari sektor pertanian dan industri
pengolahan hasil pertanian. Dan semakin dari US$ 40 miliar gagal didapatkan karena
menjadi kurangnya ekspor hasil pertanian.Subsidi pertanian di negara maju memiliki
dampak buruk untuk pertumbuhan ekonomi sektor pertanian dan perdagangan di
negara miskin dan berkembang dan memiliki dampak yang tidak langsung terhadap
menjadi kurangnya investasi di pedesaan.
Haiti adalah contoh nyata negara berkembang yang terpengaruh secara negatif dari
keberadaan subsidi pertanian di negara maju. Haiti memiliki kemampuan
memproduksi beras dan pernah swasembada. Namun kini Haiti tidak memproduksi
cukup beras untuk masyarakatnya. 60 persen bahan pangan di negara tersebut adalah
hasil impor. Setelah liberalisasi ekonomi dan turunnya tarif impor, beras yang
dihasilkan di dalam negeri tidak mampu berlomba dengan beras murah bersubsidi dan
dihasilkan secara efisien karena mekanisasi pertanian, yang diimpor dari Amerika
Serikat. Sedangkan petani Haiti tidak menerima subsidi sama sekali. Tarif impor
turun sebanyak 50% sejak 1995 dan negara ini mengimpor 80 persen beras yang
dikonsumsinya.
USDA mencatat bahwa sejak tahun 1980, produksi beras Haiti tidak berganti,
sedangkan makanan meningkat 8 kali lipat sejak tahun tersebut. Haiti adalah aib satu
importir beras terbesar dari Amerika Serikat. Dengan ketidakmampuan berlomba,
para petani Haiti menyerah dan banyak yang bermigrasi ke perkotaan untuk mencari
pekerjaan lain.
Namun penelitian lain tidak menemukan beradanya kaitan antara kebijakan pertanian
Amerika Serikat terhadap obesitas.