Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

ALAM SEMESTA

ILMU PENGETAHUAN ALAM SD 3


Dosen Pengampu:
Muhsinah Annisa, S.Si., M.Pd
Kelompok 14:
Fatimatuzzahroh (1910125320103)
Fina Mardhina Azzahra (2010125220135)
Norlena Adha (2010125320092)
Nur Hassanah (2010125220146)
Wahyuni Eka Astuti (2010125320093)

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
BANJARMASIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Karena dengan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Alam Semesta” ini dengan penuh
kemudahan, tanpa pertolongan-Nya mungkin makalah ini tidak dapat kami selesaikan.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Ilmu
Pengetahuan Alam SD 3 yang telah membimbing kami dalam belajar dan juga pembuataan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangannya. Hal
ini disebabkan keterbatasan pengetahuan, waktu, serta sumber yang kami miliki. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan penusunan
selanjutnya.
Akhir kata semoga Makalah “Alam Semesta” bermanfaat bagi para pembaca. Kami
ucapkan terima kasih.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Matahari...........................................................................................................................................2
2.2 Gerhana............................................................................................................................................4
2.3 Rotasi dan Revolusi.......................................................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18
SOAL DAN JAWABAN.........................................................................................................................19

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Alam semesta dan tata surya merupakan penciptaan Tuhan yang sangat besar dan tidak
ada manusia yang dapat membuat hal serupa. Alam semesta merupakan seluruh ruang waktu
kontinu tempat kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya. Sedangkan tata surya
merupakan kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan
semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Sebagai makhluk yang tinggal di bumi, tentu
kita semua tau dan pernah merasakan adanya kehadiran matahari, gerhana, rotasi dan revolusi
bumi. Namun, kita perlu mengetahui lebih dalam tentang keempat hal tersebut.

Pada makalah ini akan membahas lebih banyak tentang matahari, gerhana, rotasi dan
revolusi bumi beserta apa saja hal-hal yang ada dalam pembahasan tersebut. Diharapkan
pembaca dapat membaca makalah ini dengan baik dan dapat memahami materi di dalam
makalah ini. Di samping itu pula, kita akan menyadari bahwa dahsyatnya kuasa Tuhan dan kita
menjadi semakin beriman dan meningkatkan ibadah lagi kepada-Nya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian matahari?
2. Apa yang dimaksud dengan gerhana?
3. Apa yang dimaksud dengan rotasi dan revolusi bumi?
1.3 Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan matahari.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan gerhana.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan rotasi dan revolusi bumi.

iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Matahari
A. Pengertian Matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya. Matahari memiliki gravitasi yang besar
hingga menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Matahari adalah
bulatan gas dengan diameter 1,4 x 106 km dengan temperatur permukaan sekitar 6.000 K.
Semakin mendekati inti matahari maka temperatur matahari akan semakin meningkat.
Matahari memiliki ukuran sebesar 332.830 massa bumi. Dengan memiliki ukuran massa
yang besar ini, menimbulkan kepadatan inti yang besar agar bisa mendukung
kesinambungan fusi nuklir dan menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat. Lapisan-
lapisan Matahari terdiri dari bagian inti yang merupakan lapisan paling dalam matahari,
fotosfer, kromosfer, dan korona yang menjadi lapisan terluar Matahari.
B. Karakteristik Matahari sebagai Anggota Tata Surya
Anggota tata surya merupakan benda-benda angkasa yang pergerakannya selalu
dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Anggota tata surya terdiri dari matahari, delapan planet,
satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet beredar mengelilingi matahari dengan orbit
tertentu yang berbentuk elips. Selain benda-benda tersebut, ternyata ada benda lain yang
merupakan anggota tata surya yaitu satelit. Satelit merupakan benda angkasa yang
mengelilingi planet. Contoh yang termasuk satelit adalah bulan. Bulan merupakan satu-
satunya planet bumi yang bergerak mengelilingi bumi.
Setiap hari matahari terbit dari arah timur dan terbenam di barat. Dahulu orang
mengira bahwa bumi yang kita tempati ini merupakan pusat dari jagat raya. Artinya
semua benda langit seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet beredar
mengelilingi bumi. Munculnya anggapan ini karena kita melihat seolah-olah benda-benda
langit itulah yang bergerak. Kita dapat mengamati seolah-olah matahari yang bergerak
dari timur ke barat. Orang yang pertama kali menentang bahwa bumi sebagai pusat jagat
raya adalah Nicolas Copernicus. Sebenarnya yang bergerak bukan matahari melainkan
bumi. Bumi berputar mengelilingi matahari pada porosnya sekali dalam 24 jam.
Perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi. Ketika bumi berputar, ada
bagian bumi yang mengarah ke matahari dan ada pula bagian bumi yang tidak mengarah

v
pada matahari. Bagian bumi yang mengarah ke matahari akan mendapat sinar dari
matahari dan bagian yang tidak mengarah pada matahari tidak mendapat sinar matahari.
Keadaan di mana bagian bumi terkena sinar matahari disebut keadaan siang, dan keadaan
di mana bagian bumi tidak terkena sinar matahari disebut malam. Waktu yang diperlukan
bumi untuk berputar mengelilingi matahari disebut satu tahun. Selain mengelilingi
matahari, bumi juga berputar pada porosnya. Perputaran bumi pada porosnya disebut
rotasi bumi.
Cahaya matahari yang sampai ke bumi pada waktu pagi dan sore terasa kurang
panas di bandingkan dengan siang hari. Mengapa demikian? Pada waktu pagi dan sore
hari cahaya yang sampai ke bumi arahnya tidak tegak lurus, melainkan condong atau
miring. Sedangkan pada waktu siang hari cahaya matahari yang menuju bumi arahnya
tegak lurus. Karena letaknya miring atau condong, maka pada waktu pagi dan sore hari
bumi yang terkena cahaya matahari wilayahnya lebih luas. Sebaliknya pada waktu siang
hari kedudukan matahari tegak lurus, sehingga bumi yang terkena cahaya matahari lebih
sempit, seolah-olah cahaya matahari itu lebih memusat. Matahari (Sun) dapat
memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena itu matahari dikelompokkan ke dalam bintang.
Dari sekian banyak bintang yang terdapat dalam galaksi bima sakti, matahari merupakan
salah satu bintang yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan.
Energi yang dipancarkan oleh matahari dapat membuat bumi tetap menjadi hangat,
menjadikan udara dan air yang ada di bumi selalu bersirkulasi, tumbuhan dapat
melakukan proses fotosintesis, serta banyak lagi yang lainnya. Panas matahari juga
menjadi sumber energi bagi kehidupan manusia yang ada di bumi, seperti sebagai sumber
pembangkit listrik tenaga surya. Tanpa adanya matahari, kehidupan di bumi tidak akan
ada. Dari hasil fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau akan dihasilkan gula
(glukosa; C6H12O6) dan gas oksigen yang merupakan salah satu gas untuk pernapasan.
Dibandingkan dengan bintang-bintang yang lain, matahari merupakan bintang yang
paling dekat dengan bumi, yaitu sekitar 150 juta Km atau disebut satu satuan astronomi
(1 SA). Menurut para ahli, suhu atau panas di permukaan matahari mencapai sekitar
5.5000C, sedangkan suhu di bagian dalamnya tentu akan lebih besar dari 55000C. Karena
suhunya yang sangat tinggi, maka seluruh matahari terdiri dari gas, tidak ada benda padat
atau benda cair.

vi
Meskipun matahari dikategorikan sebagai bintang, tetapi matahari tidak dapat
dilihat seperti bintang yang lain dari bumi. Cahaya matahari dapat sampai ke bumi dalam
waktu 8 menit. Cahaya matahari yang terang ini dapat menyebabkan seseorang yang
terus-menerus memandang matahari menjadi buta. Jumlah cahaya matahari yang sampai
ke bumi dikenal sebagai konstan solar yang besarnya hampir sama dengan 1,37 kilowatt
permeter persegi setiap saat. Matahari merupakan bintang yang sangat besar, degan garis
tengah sekitar 109 kali garis tengah bumi. Walaupun matahari merupakan bintang yang
sangat besar, akan tetapi masih terdapat bintang lain yang lebih besar dari pada matahari
yaitu bintang Antares atau bintang merah yang bersinar terang. Garis tengah bintang
Antares sekitar 400 kali garis tengah matahari. Bintang Antares letaknya sangat jauh dari
bumi, dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu sinarnya tidak
seterang sinar matahari.
Matahari terdiri dari beberapa lapisan, yaitu korona, kromosfir, fotosfir, dan
protuberens. Korona merupakan lapisan matahari paling luar yang mengelilingi
kromosfir. Lapisan korona hanya nampak pada saat terjadi gerhana matahari total yang
berwarna putih berkilau. Kadang-kadang korona terlihat seperti bunga matahari.
Kromosfir merupakan lapisan gas tebal yang mengelilingi fotosfir. Sama halnya seperti
korona, kromosfir juga hanya nampak pada saat terjadi gerhana matahari total dengan
warna merah. Fotosfir merupakan lapisan permukaan matahari yang nampak bulat putih
dan menyilaukan. Protuberens merupakan lapisan yang berada di sekeliling kromosfir.
Protuberens ini berupa kepulan-kepulan gas seperti lidah api.
2.2 Gerhana
A. Pengertian Gerhana
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sinar Matahari oleh Bumi/Bulan sehingga
mengakibatkan kegelapan selama beberapa saat di Bumi. Diantara dua jenis gerhana yang
dapat terjadi, gerhana Matahari berdampak lebih besar kepada Bumi. Hal ini karena sinar
Matahari yang merupakan sumber energi utama Bumi berkurang drastis sehingga
menimbulkan berbagai anomali terutama pada cuaca Bumi (Founda, dkk., 2007).
Gerhana adalah peristiwa terhalangnya sinar matahari oleh bumi atau bulan
sehingga bumi atau bulan tidak mendapatkan sinar matahari. Gerhana adalah fenomena
astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan

vii
sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana Matahari
ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat
sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Kata “eclipse” (gerhana) berhasal dari bahasa Yunani yaitu ekleipsis yang berarti
peninggalan atau pelalaian. Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah
benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini
umumnya digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi
dan matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang
tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang
dimiliki planet lain.
Terjadinya gerhana adalah karena sifat dari pergerakan benda langit berupa bumi
dan bulan dalam posisinya terhadap matahari. Kita mengetahui bahwa bumi ini bulat dan
berada di angkasa. Ia beredar mengelilingi mataharisambil berputar pada sumbunya.
Lama bumi mengelilingi matahari adalah satutahun atau tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit
46 detik (356,24220 hari). Lama bumi berputar pada sumbunya rata-rata 24 jam (sehari
semalam). Perjalanankeliling bumi mengitari matahari itu bentuknya elips. Lingkaran
lintasankeliling bumi mengitari matahari itu disebut ekliptika.
Kejadian gerhana disebabkan oleh bayangan bumi dan bulan yang besar sekali.
Kedua benda langit itu gelap. Oleh karena itu, ketika kedua benda ini diterangi oleh
matahari, masing-masing mempunyai bayangan yang menjulur kedalam ruang angkasa
jauh dari matahari. Bayangan yang terbentuk oleh bumi atau bulan mempunyai beberapa
bagian.

viii
Terdapat suatu daerah bayangan sempurna yang dikenal sebagai umbra (dari
bahasa latin ayang artinya bayangan). Karena bumi maupun bulan lebih kecil dari
matahari, umbra masing-masing berbentuk kerucut. Umbra ini berkurang diameternya
semakin bayangan ini menjulur lebih jauh kedalam ruang angkasa sampai akhirnya
bayangan ini tiba pada suatu titik.
Sekeliling kerucut bayangan sempurna terdapat suatu daerah bayangan sebagian
yang disebut penumbra (bahasa latin untuk ‘hampir suatu bayangan’). Setiap objek dalam
penumbra ini menerima cahaya dari suatu bagian sisi matahari. Jika garis-garis yang
membatasi daerah kerucut bayangan sempurna diperpanjang kea rah luar, akan terbentuk
suatu kerucut terbalik. Kerucut terbalik ini disebut umbra negative.
Tidak sulit untuk menghitung panjang umbra bumi dan umbra bulan. Dari gambar
1 dapat dilihat bahwa panjang kerucut bayangan sempurna tergantung pada tiga factor
yaitu diameter matahari (sumber cahaya), diameter bumi ataupun diameter bulan dan
jarak antara matahari dan bumi ataupun bulan. Perlu diingat bahwa diameter matahari,
bumi, bulan adalah factor-faktor yang tetap. Sedangkan jarak antara bumi dan matahari
serta jarak bulan dengan matahari selalu berubah, oleh karena itu panjang umbra bumi
atau umbra bulan berubah-ubah. Panjang rata-rata umbra bumi kira-kira 1.400.000 km,
sedangkan panjang rata-rata umbra bulan kira-kira 375.000 km.

ix
Bidang orbit bulan mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi
mengitari matahari (bidang ecliptika) melainkan membentuk sudut (inklinasi) sekitar 5
derajat. Penamaan bidang orbit bumi sebagaim ekliptika juga tidak terlepas dari fakta
bahwa gerhana hanya terjadi ketika bulan melintasi bidang ini. Karena kedua bidang orbit
membentuk sudut, terdapat dua titik potong yang disebut sebagai simpul (node). Disebut
simpul naik (ascending node) bila dilalui bulan dari selatan ekliptika menuju ke utara dan
disebut simpul turun (descending node) bila sebaliknya.
Garis khayal yang menghubungkan kedua simpul tersebut, garis ini bergerak ke
arah barat ekliptika sekitar 19 derajat per tahun. Fenomena bergeraknya garis simpul ini
disebut regresi. Karena kemiringan orbit tersebutlah bulan menghabiskan sebagian besar
waktunya sederajat diatas ekliptika atau dibawah ekliptika. Itulah mengapa meskipun
berada pada fase bulan baru tapi bulan berada diatas atau ekliptika, bayangannya tidak
akan jatuh ke permukaan bumi sehingga tidak terjadi gerhana matahari. Demikian pula
fase bulan penuh, bila bulan berada diatas atau dibawah ekliptika, tidak terjadi gerhana
bulan.
B. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan adalah peristiwa di mana bumi berada di antara matahari dan
bulan ketika berada dalam satu garis lurus. Bulan tertutup oleh bayangan dari bumi.
Gerhana bulan ada bermacam-macam antara lain gerhana total, sebagian, dan penumbra.
Umbra adalah bayangan gelap yang terbentuk selama terjadinya gerhana. Penumbra
adalah bayangan kabur atau samar yang terbentuk selama terjadinya gerhana. Pada waktu
seluruh bagian bulan masuk ke daerah bayangan inti (umbra) bumi, terjadilah gerhana
bulan total. Proses bulan berada pada daerah bayangan kabur (penumbra) bias mencapai
6 jam, sedangkan proses bulan berada dalam bayangan inti (umbra) hanya sekitar 40
menit.

x
Ada dua macam bayangan: umbra (bayangan inti) dan penumbra (bayangan
tambahan). Jika kita berada dalam umbra sebuah benda (misalnya umbra Bulan), maka
sumber cahaya (dalam hal ini Matahari) akan tertutup keseluruhannya oleh benda
tersebut. Sedangkan jika kita berada dalam penumbra, sebagian sumber cahaya masih
akan terlihat.

Bayangan umbra dan penumbra saat sebelum gerhana


Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi
karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika, maka tidak setiap
oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan.
Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik
potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana
bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node tersebut. Bulan membutuhkan
waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya. Maka
seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena
kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan
bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat.
Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh
atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya
merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa
berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat. Gerhana bulan dapat diamati dengan
mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali.
1. Waktu Kontak dan Fase Gerhana Bulan
Momen terjadinya gerhana Bulan diurut berdasarkan urutan terjadinya:

xi
1) P1, adalah kontak I penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
luar dengan penumbra Bumi. P1 menandai dimulainya gerhana bulan
secara keseluruhan.
2) P2, adalah kontak II penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
dalam dengan penumbra Bumi. Saat P2 terjadi, seluruh piringan Bulan
berada di dalam piringan penumbra Bumi.
3) U1, adalah kontak I umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar
dengan umbra Bumi.
4) U2, adalah kontak II umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
dalam dengan umbra Bumi. U2 ini menandai dimulainya fase total dari
gerhana bulan.
5) Puncak Gerhana, adalah saat jarak pusat piringan Bulan dengan pusat
umbra/penumbra mencapai minimum.
6) U3, adalah kontak III umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan dalam dengan umbra Bumi, ketika piringan Bulan tepat
mulai akan meninggalkan umbra Bumi. U3 ini menandai berakhirnya fase
total dari gerhana bulan.
7) U4, adalah kontak IV umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
8) P3, adalah kontak III penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. P3 adalah kebalikan dari
P2.
9) P4, adalah kontak IV penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P4 adalah kebalikan dari P1,
dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana bulan secara keseluruhan.

Berdasarkan waktu-waktu kontak ini, peristiwa gerhana bulan melalui


fase-fase:
 fase gerhana penumbral: selang antara P1-U1, dan antara U4-P4
 fase gerhana umbral: selang antara U1-U4
 fase total: selang antara U2-U3

xii
2. Jenis-Jenis Gerhana Bulan
Pada peristiwa gerhana bulan, kita mengenal empat macam gerhana, yaitu:
gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbral total, dan
gerhana bulan sebagian penumbral. Perbedaan jenis-jenis gerhana bulan tersebut
terletak pada bayangan Bumi mana yang jatuh ke permukaan Bulan saat fase
maksimum gerhana terjadi.

Berdasarkan keadaan saat fase puncak gerhana, gerhana bulan dapat


dibedakan menjadi:
a. Gerhana bulan total
Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada dalam umbra bumi.
Warna bulan suram kemerahan. Jika saat fase gerhana maksimum,
keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan inti/umbra Bumi, maka
gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana bulan total
ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.
b. Gerhana bulan sebagian
Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari
Matahari oleh bumi. Gerhana matahari sebagian terjadi pada saat bumi
berada di daerah bayangan penumbra bulan. Sehingga masih ada
sebagian sinar Matahari yang terlihat.
c. Gerhana Bulan Penumbral Total
Pada gerhana bulan jenis ke- 3 ini, seluruh Bulan masuk ke dalam
penumbra pada saat fase maksimumnya. Tetapi tidak ada bagian Bulan
yang masuk ke umbra atau tidak tertutupi oleh penumbra. Pada kasus

xiii
seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral
total.
d. Gerhana Bulan Penumbral Sebagian
Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari
Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut
dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian.
Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik bagi
pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana
hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.
C. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila bulan diantara bumi dan matahari. Bila hal ini
terjadi maka sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutupi oleh bulan. Walaupun
bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya
karena bulan dengan jarak 384.400 km adalah lebih dekat kepada bumi daripada matahari
yang mempunyai jarak 149.680.000 km. Suasana siang hari yang cerah saat gerhana
terjadi akan berubah menjadi gelap selama 4 – 7 menit, kemudian terang kembali.
Gerhana matahari dapat terjadi karena Bulan disinari oleh Matahari maka akan
terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut. Bayangan utama ini dinamakan
umbra. Di samping umbra terbentuk juga bayangan tambahan yang dinamakan
penumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai Bumi maka terjadilah
gerhana Matahari. Berikut gambar proses terjadinya gerhana.

Penyebab terjadinya gerhana Matahari. Ketika bulan berada di antara matahari


dan bumi, ketiganya belum tentu segaris. Bulan mungkin berada lebih ke Selatan,
mungkin pula lebih ke Utara dari garis hubung antara matahari dan bumi. Bila suatu saat
bulan berada tepat segaris di antara matahari dan bulan, bulan akan menghalangi cahaya

xiv
matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi. Ini menyebabkan terjadinya
gerhana matahari. Tidak semua wilayah di permukaan bumi yang bisa mengamati
gerhana tersebut. Hanya daerah yang tergelapi oleh bayangan bulan itu yang akan melihat
gerhana matahari.
Pada saat terjadinya gerhana matahari, jari-jari penampang kerucut matahari-bumi
pada posisi bulan ~ 1.2o. Syarat maksimal jarak bulan dari ekliptika untuk terjadi gerhana
(umum) ~ 1.5o. Syarat maksimal jarak bulan dari ekliptika untuk terjadi gerhana sentral
(gerhana matahari total/cincin, GMT/GMC) ~ 1o. Misalnya, pada 16 Februari 1999 jarak
bulan dari ekliptika ~ 0.5o (lintang ekliptika, β ~ -0.5o) sehingga memungkinkan terjadi
gerhana sentral.
1. Waktu Kontak dan Fase Gerhana Matahari
Momen terjadinya gerhana matahari berdasarkan urutan terjadinya:
a. Kontak I, adalah saat piringan bulan dan piringan matahari mulai bersinggungan.
Kontak I ini menandai dimulainya peristiwa gerhana.
b. Kontak II, adalah saat pertama seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan
bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat seluruh piringan bulan
seluruhnya berada ‘di dalam’ piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari
cincin).Kontak II ini menandai dimulainya fase total (untuk gerhana matahari
total), atau fase cincin (untuk gerhana matahari cincin)
c. Puncak gerhana, adalah saat jarak antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan
Matahari mencapai minimum.
d. Kontak III, adalah kebalikan Kontak II. Kontak III ini adalah saat piringan
matahari mulai keluar dari belakang piringan bulan (untuk peristiwa gerhana
matahari total), atau saat piringan bulan mulaimeninggalkan piringan matahari
(untuk peristiwa gerhana matahari cincin).Interval antara Kontak II dan kontak III
adalah panjangnya fase gerhana total. Pada gerhana matahari sebagian, fase
Kontak II dan Kontak III ini tidak kita amati.
e. Kontak IV, adalah saat piringan matahari dan piringan bulan bersinggungan
ketika piringan bulan meninggalkan piringan matahari. Kontak IV ini adalah
kebalikan dari Kontak I, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana secara

xv
keseluruhan.Interval antara Kontak I dan Kontak IV adalah panjangnya peristiwa
gerhana matahari.

Fase gerhana matahari mana saja yang diamati saat terjadinya sebuah gerhana
matahari, bergantung pada jenis gerhana matahari dan darimana kita mengamati.
Secara prinsip:

 Pada gerhana matahari total: terjadi fase gerhana sebagian dan fase gerhana total
 Pada gerhana matahari cincin: terjadi fase gerhana sebagian dan fase gerhana
cincin
 Pada gerhana matahari sebagian: hanya terjadi fase gerhana sebagian.

2. Jenis-Jenis Gerhana Matahari


Gerhana matahari hanya dapat terjadi ketika bulan berada pada bulan baru
dan ketika bulan berada di dekat salah satu simpul orbitnya. Adapun jenis-jenis
gerhana matahari adalah:
a. Gerhana Matahari Total
Pada gerhana matahari ini, matahari ditutup sepenuhnya oleh bulan
disebabkan bulan berada dekat ke bumi dalam orbit bujurnya. Gerhana total
hanya dapat dilihat dari daerah permukaan bumi yang terkena bayangan
umbra. Gerhana total sangat jarang terjadi. Mungkin seseorang hanya dapat
menyaksikan sekali dalam seumur hidupnya. Gerhana matahari total
merupakan sebuah pemandangan indah tetapi juga membahayakan mata.
Ketika sinar matahari sudah tertutupi seluruhnya oleh bulan dan hanya
‘corona’ (lingkaran sinar yang mengelilingi matahari) maka aman bagi kita
untuk melihat tanpa adanaya pelindung pada mata kita. Ada beberapa cara
untuk melihat gerhana matahari total dengan aman, diantaranya dengan
menggunakan kacamata khusus atau lebih aman lagi dengan melihat gerhana
melalui siaran TV.
b. Gerhana Matahari Sebagian

xvi
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada
bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.

Geometri gerhana Matahari sebagian (dilihat dari samping bidang


ekliptika).
Pada gambar tersebut bayangan yang mengenai Bumi hanyalah penumbra.
Jika begini kejadiannya maka yang terjadi di Bumi hanyalah GMS.
c. Gerhana Matahri Cincin
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya
menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran
piringan Bulan lebih kecil dari piringan Matahari. Sehingga ketika piringan
Bulan berada di depan piringan Matahari, tidak seluruh piringan Matahari
akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan Matahari yang tidak
tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat
seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik.
Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan
mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan
mengakibatkan kebutaan. Melihat secara langsung ke fotosfer matahari
(bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik
dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi
yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan
dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan
pelindung mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara
tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena
tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena

xvii
cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin
berlangsung. lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya
lakukan sesegera mungkin.

2.3 Rotasi dan Revolusi


A. Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Bumi berputar dari arah
barat ke arah timur. Dalam satu kali rotasi, waktu yang dibutuhkan adalah 23 jam 56
menit 4 detik. Namun kita lebih sering membulatkan waktu tersebut menjadi 24 jam.
Waktu satu kali rotasi disebut kala rotasi atau kita lebih sering menyebutnya satu hari.
B. Akibat Rotasi Bumi
1. Perbedaan Waktu
Perbedaan waktu di bumi berdasarkan garis bujur suatu wilayah membuat kota
Jayapura lebih dulu mengalami terbit matahari, dibandingkan dengan kota
Jakarta. Perbedaan waktunya mencapai 2 jam. Sekali rotasi lamanya 24 jam dan
setiap tempat di permukaan bumi telah berputar sebesar 360° bujur. Maka
permukaan bumi terdapat 24 waktu lokal. Penetapan waktu dimulai dari garis
bujur 0 derajat, yaitu di kota Greenwich di London. Garis bujur timur waktunya
lebih awal atau ditambahkan 1 jam setiap kelipatan 15°. Sedangkan garis bujur
barat waktunya lebih lambat atau dikurangi 1 jam setiap kelipatan 15 derajat.
2. Batas Penanggalan Internasional
Jika penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur barat dan bujur
timur, maka batas penanggalan internasional, ada pada bujur 180° yang terletak di
Samudra Pasifik. Bila belahan timur 180° (bujur timur) tanggal 15, maka di
belahan barat 180° (bujur barat) masih tanggal 14.
3. Adanya Pergatian Siang dan Malam
xviii
Rotasi bumi membuat matahari seolah-olah bergerak dari timur ke barat. Saat
pagi hari seakan-akan matahari muncul dari timur dan saat sore hari matahari
akan terlihat seperti menghilang ke barat. Padahal sebenarnya yang bergerak
adalah bumi kita berputar di sumbunya, mengelilingi matahari. Sedangkan
matahari diam. Hal itu disebut juga gerak semu matahari. Rotasi bumi
menyebabkan adanya pergantian siang, sore dan malam hari. Rotasi bumi juga
membuat suhu udara di pagi hari lebih rendah dibanding siang hari. Juga suhu
udara malam hari lebih sejuk daripada siang. Ini karena arah sinar matahari yang
terkena bidang bumi berubah-ubah. Sinar matahari pagi datangnya miring,
sehingga daerah yang terkena sinar luas. Akibatnya suhu jadi lebih dingin. Saat
siang hari sinar matahari datangnya tegak lurus, sehingga daerah yang terkena
sinar luasnya lebih kecil, akibatnya suhu menjadi panas.
4. Adanya Gerak Semu
Matahari seakan bergerak dari timur ke barat, demikian juga dengan benda-benda
langit lainnya, mereka bergerak melawan rotasi bumi dari barat ke timur.
5. Terjadinya Pemampatan pada Kedua Kutub Bumi
Karena bumi berputar pada porosnya, maka bagian ekuator berputar lebih cepat
bila dibandingkan bagian kutub. Hal ini menyebabkan pada bagian kutub
memampat, sedangkan bagian ekuator menonjol.
6. Adanya Pembelokan Arah Angin
Arah angin dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok karena
pengaruh perputaran bumi.

C. Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari. Waktu yang
diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi adalah
365¼ hari atau disebut 1 tahun. Lintasan revolusi bumi berbentuk elips. Jadi selama satu
tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berotasi.
D. Akibat Revolusi Bumi
1. Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam

xix
Revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang besar
nya 23½°, menimbulkan perbedaan lama siang dan malam. Misalnya pada 23
September - 22 Desember, panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila
dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Seolah-olah pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan
waktu yang lain matahari berada di belahan bumi selatan. Bisa diamati pada bulan
Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat
Desember sinar menerpa di bagian selatan.
3. Perubahan Musim
Beberapa negara mengalami empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan
musim dingin, sedangkan negara yang ada di dekat garis katulistiwa hanya dua
musim.
4. Perubahan Penampakan Rasi Bintang
Akibat adanya revolusi, maka akan terlihat perubahan rasi bintang di langit.
Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang kemudian digunakan sebagai
tanda zodiak.
5. Tahun Kabisat
Kala revolusi bumi adalah 365¼ hari. Karena adanya perbedaan seperempat hari,
maka untuk memudahkan penanggalan dibulatkan menjadi 365 hari. Tahun ke-4
ditambahkan 1 hari pada tanggal 29 Februari yang disebut tahun kabisat.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tata surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Matahari adalah sumber
utama tata surya.

xx
Jadi uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alam semesta mencakup keseluruhan
benda-benda alam yang terdiri dari galaxy, bintang-bintang, matahari, planet-planet, nebula, dan
satelit-satelit. Yang dimana asal muasal benda alam itu sudah dinyatakan kebenarannya melalui
penelitian para ahli.

Alam semesta dan Tata surya dipahami sebagai sesuatu yang besar dan menakjubkan.
Akal manusia tidak akan mampu mengerti secara tepat apa yang sebenarnya terjadi didalamnya.
Disini alam semesta tidak hanya dipahami semata mata sebagai objek fisik, ruang dan benda-
benda, namun sebagai suatu lingkungan dimana manusia berada di dalamnya. Alam berubah
karena proses yang terjadi di alam sendiri tanpa ada intervensi dari apapun yang ada di luar alam.

3.2 Saran
Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini, masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi pembahasan ataupun dari segi penulisan makalah. Dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman kami dalam membuat makalah. Oleh karena itu,
kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
agar kami bisa melakukan perbaikan pada makalah kami ini sehingga menjadi makalah yang
baik dan benar. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun yang
membacanya.

DAFTAR PUSTAKA

Cicik, N. (2021). “Apa itu Rotasi dan Revolusi Bumi, Manfaat, serta Akibat yang Timbul”.
Diakses pada 10 September 2021, dari https://tirto.id/apa-itu-rotasi-dan-revolusi-bumi-manfaat-
serta-akibat-yang-timbul-gaNY

xxi
Maryani, Ika., Zuhdan Kun Prasetyo, dan Insih Wilujeng. 2021. MODUL PERKULIAHAN IPA
LANJUTAN (Fisika Dasar Untuk PGSD). Yogyakarta: K-Media.

Sodiq, Mochammad. 2014. ILMU KEALAMAN DASAR. Jakarta: KENCANA.

SOAL DAN JAWABAN

1. Urutan lapisan Matahari dari inti hingga lapisan terluar adalah ….


A. inti Matahari, fotosfer, Kromosfer, Korona
B. inti Matahari, kromosfer, fotosfer, korona

xxii
C. inti Matahari, Korona, fotosfer, kromosfer
D. inti Matahari, Kromosfer, korona, fotosfer

Jawab: A

2. Lapisan matahari yang terlihat seperti mahkota berwarna keabu-abuan saat gerhana Matahari
total adalah …..
A. inti Matahari
B. fotosfer
C. kromosfer
D. korona

Jawab: D

3. Lapisan matahari yang kita lihat bercahaya disebut : .....


A. Korona
B. fotosfer
C. Kromosfer
D. Atmosfer

Jawab: B

4. Jelaskan, mengapa pada pagi dan sore hari bumi terasa lebih dingin dibandingkan dengan
siang hari!
Jawab: Pada waktu pagi dan sore hari cahaya yang sampai ke bumi arahnya tidak tegak lurus,
melainkan condong atau miring. Sedangkan pada waktu siang hari cahaya matahari yang menuju
bumi arahnya tegak lurus.

5. Sebutkan beberapa manfaat cahaya matahari bagi kehidupan manusia?


Jawab:
Energi yang dipancarkan oleh matahari dapat membuat bumi tetap menjadi hangat, menjadikan
udara dan air yang ada di bumi selalu bersirkulasi, tumbuhan dapat melakukan proses
fotosintesis, serta panas matahari juga menjadi sumber energi bagi kehidupan manusia yang ada
di bumi, seperti sebagai sumber pembangkit listrik tenaga surya.
xxiii
6. Jelaskan terjadinya setiap kejadian berikut!
a. Gerhana Matahari Total
b. Gerhana Bulan Total
c. Gerhana Bulan Sebagian
Jawab:
a. Gerhana Matahari Total
Gerhana matahari total akan terjadi apabila saat puncak gerhana piringan matahari ditutup
sepenuhnya oleh piringan bulan. Pada saat fase tersebut, piringan bulan terlihat sama besar atau
bahkan lebih besar dari piringan matahari.

b. Gerhana Bulan Total


Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada dalam umbra bumi. Warna bulan suram
kemerahan. Jika saat fase gerhana maksimum, keseluruhan Bulan masuk ke dalam bayangan
inti/umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana bulan total ini
maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.

c. Gerhana Bulan Sebagian


Pada gerhana ini, tidak seluruh bagian bulan terhalangi dari Matahari oleh bumi. Gerhana
matahari sebagian terjadi pada saat bumi berada di daerah bayangan penumbra bulan. Sehingga
masih ada sebagian sinar Matahari yang terlihat.

7. Mengapa menatap matahari secara langsung saat terjadi gerhana matahari sangat berbahaya?
Jawab:
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari,
orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan
mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Melihat secara langsung ke fotosfer
matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat
mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang
dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan.
Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan
metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena

xxiv
tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran
Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung.

8. Apabila kedudukan bulan, bumi dan matahari terlihat seperti pada gambar ini, maka peristiwa
terjadi adalah? Dan jelaskan yang terjadi!

Jawab:
Gerhana bulan total. Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada dalam umbra bumi. Warna
bulan suram kemerahan. Jika saat fase gerhana maksimum, keseluruhan Bulan masuk ke dalam
bayangan inti/umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana
bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.

9. Jelaskan yang terjadi jika Bulan berada di posisi nomor 3?

Jawab:
Yang terjadi adalah Gerhana bulan Total, Gerhana bulan tejadi jika posisi matahari, bumi, bulan
dalam satu garis lurus. Pada saat gerhana bulan, posisi bumi terletak di antara bulan dan
matahari. Gerhana bulan total terjadi terjadi jika bulan tepat berada pada daerah umbra
(bayangan inti bumi).

10. Jelaskan yang terjadi jika Bulan berada di posisi nomor 2?

xxv
Jawab:
Gerhana Bulan Penumbral, Posisi bulan saat gerhana bulan ada 2 jenis. Yaitu gerhana bulan total
dan gerhana bulan sebagian. Gerhana sebagian terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu gerhana
bulan parsial dan gerhana penumbra. Gerhana bulan parsial adalah gerhana yang berada tepat di
antara bayangan umbra dan penumbra, sedangkan gerhana penumbra, letak bulan berada pada
bayangan penumbra.

11. Perhatikan pernyataan berikut!

(1) Gerak semu harian matahari dari timur ke barat

(2) Adanya perbedaan waktu di daerah bujur bumi berada

(3) Terjadinya perbedaan musim

(4) Adanya gerak semu tahunan matahari

(5) Terjadinya pergantian siang dengan malam

Yang merupakan akibat rotasi bumi adalah.....


a. (1,2,dan 3)
b. (3,4,dan 5)
c. (1,2,dan 5)
d. (1,3,dan 4)
e. (2,3,dan 4)

Jawab: (C)

12. Berapakah kecepatan bumi berputar pada porosnya?


a. 1.670 km / jam
b. 1.689 km / jam

xxvi
c. 1.617 km / jam
d. 1.607 km / jam
e. 1.667 km / jam

Jawab: (A)

13. Mengapa bisa terjadi pergantian siang dan malam?


Jawab:
Siang dan malam terjadi karena rotasi bumi. Ini adalah salah satu fenomena yang bisa kita
rasakan dari adanya gerak rotasi. Pergantian siang dan malam terjadi karena bumi berputar. Pada
saat siang, berarti wilayah tersebut sedang berada di permukaan yang menghadap matahari.
Sebaliknya, bila malam, wilayah tersebut berarti berada di sisi lain yang tidak menghadap ke
matahari.

14. Perhatikan fenomena berikut!


1) Peredaran semu tahunan Matahari
2) Perubahan musim
3) Perbedaan waktu internasional
4) Peristiwa siang dan malam
5) Gerakan semua harian benda langit
6) Perubahan panjang siang dan panjang malam.
Dampak revolusi Bumi ditunjukkan penyataan nomor...
a. 1,2,dan 3
b. 1,5,dan 6
c. 2,5,dan 6
d. 2,4,dan 5
e. 1,2,dan 6

Jawab: (E)

15. Berapa kecepatan bumi mengelilingi matahari?


Jawab:

xxvii
Bumi mengelilingi matahari dengan kecepatan 30 kilometer per detik. Arah perputaran bumi
adalah dari barat ke timur.

16. Bagaimana revolusi bumi berpengaruh pada musim?


Jawab:
Perubahan musim adalah salah satu akibat dari revolusi bumi yang bisa kita rasakan. Perubahan
musim terjadi karena kemiringan sumbu Bumi. Tak heran, musim musim ini tidak datang
bersamaan. Misal, ketika pada bulan Desember, negara Amerika Serikat sedang memasuki
musim dingin, dan negara Australia berada dalam musim panas.

xxviii

Anda mungkin juga menyukai