ALAM SEMESTA
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
1.3 Tujuan penulisan.............................................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................2
2.1 Matahari...........................................................................................................................................2
2.2 Gerhana............................................................................................................................................4
2.3 Rotasi dan Revolusi.......................................................................................................................14
BAB III.....................................................................................................................................................17
PENUTUP................................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................17
3.2 Saran...............................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................18
SOAL DAN JAWABAN.........................................................................................................................19
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada makalah ini akan membahas lebih banyak tentang matahari, gerhana, rotasi dan
revolusi bumi beserta apa saja hal-hal yang ada dalam pembahasan tersebut. Diharapkan
pembaca dapat membaca makalah ini dengan baik dan dapat memahami materi di dalam
makalah ini. Di samping itu pula, kita akan menyadari bahwa dahsyatnya kuasa Tuhan dan kita
menjadi semakin beriman dan meningkatkan ibadah lagi kepada-Nya.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Matahari
A. Pengertian Matahari
Matahari merupakan pusat dari tata surya. Matahari memiliki gravitasi yang besar
hingga menyebabkan anggota tata surya beredar mengelilingi matahari. Matahari adalah
bulatan gas dengan diameter 1,4 x 106 km dengan temperatur permukaan sekitar 6.000 K.
Semakin mendekati inti matahari maka temperatur matahari akan semakin meningkat.
Matahari memiliki ukuran sebesar 332.830 massa bumi. Dengan memiliki ukuran massa
yang besar ini, menimbulkan kepadatan inti yang besar agar bisa mendukung
kesinambungan fusi nuklir dan menimbulkan sejumlah energi yang dahsyat. Lapisan-
lapisan Matahari terdiri dari bagian inti yang merupakan lapisan paling dalam matahari,
fotosfer, kromosfer, dan korona yang menjadi lapisan terluar Matahari.
B. Karakteristik Matahari sebagai Anggota Tata Surya
Anggota tata surya merupakan benda-benda angkasa yang pergerakannya selalu
dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Anggota tata surya terdiri dari matahari, delapan planet,
satelit, komet, dan asteroid. Planet-planet beredar mengelilingi matahari dengan orbit
tertentu yang berbentuk elips. Selain benda-benda tersebut, ternyata ada benda lain yang
merupakan anggota tata surya yaitu satelit. Satelit merupakan benda angkasa yang
mengelilingi planet. Contoh yang termasuk satelit adalah bulan. Bulan merupakan satu-
satunya planet bumi yang bergerak mengelilingi bumi.
Setiap hari matahari terbit dari arah timur dan terbenam di barat. Dahulu orang
mengira bahwa bumi yang kita tempati ini merupakan pusat dari jagat raya. Artinya
semua benda langit seperti matahari, bulan, bintang, dan planet-planet beredar
mengelilingi bumi. Munculnya anggapan ini karena kita melihat seolah-olah benda-benda
langit itulah yang bergerak. Kita dapat mengamati seolah-olah matahari yang bergerak
dari timur ke barat. Orang yang pertama kali menentang bahwa bumi sebagai pusat jagat
raya adalah Nicolas Copernicus. Sebenarnya yang bergerak bukan matahari melainkan
bumi. Bumi berputar mengelilingi matahari pada porosnya sekali dalam 24 jam.
Perputaran bumi mengelilingi matahari disebut revolusi. Ketika bumi berputar, ada
bagian bumi yang mengarah ke matahari dan ada pula bagian bumi yang tidak mengarah
v
pada matahari. Bagian bumi yang mengarah ke matahari akan mendapat sinar dari
matahari dan bagian yang tidak mengarah pada matahari tidak mendapat sinar matahari.
Keadaan di mana bagian bumi terkena sinar matahari disebut keadaan siang, dan keadaan
di mana bagian bumi tidak terkena sinar matahari disebut malam. Waktu yang diperlukan
bumi untuk berputar mengelilingi matahari disebut satu tahun. Selain mengelilingi
matahari, bumi juga berputar pada porosnya. Perputaran bumi pada porosnya disebut
rotasi bumi.
Cahaya matahari yang sampai ke bumi pada waktu pagi dan sore terasa kurang
panas di bandingkan dengan siang hari. Mengapa demikian? Pada waktu pagi dan sore
hari cahaya yang sampai ke bumi arahnya tidak tegak lurus, melainkan condong atau
miring. Sedangkan pada waktu siang hari cahaya matahari yang menuju bumi arahnya
tegak lurus. Karena letaknya miring atau condong, maka pada waktu pagi dan sore hari
bumi yang terkena cahaya matahari wilayahnya lebih luas. Sebaliknya pada waktu siang
hari kedudukan matahari tegak lurus, sehingga bumi yang terkena cahaya matahari lebih
sempit, seolah-olah cahaya matahari itu lebih memusat. Matahari (Sun) dapat
memancarkan cahaya sendiri. Oleh karena itu matahari dikelompokkan ke dalam bintang.
Dari sekian banyak bintang yang terdapat dalam galaksi bima sakti, matahari merupakan
salah satu bintang yang sangat penting bagi kehidupan manusia, tumbuhan, dan hewan.
Energi yang dipancarkan oleh matahari dapat membuat bumi tetap menjadi hangat,
menjadikan udara dan air yang ada di bumi selalu bersirkulasi, tumbuhan dapat
melakukan proses fotosintesis, serta banyak lagi yang lainnya. Panas matahari juga
menjadi sumber energi bagi kehidupan manusia yang ada di bumi, seperti sebagai sumber
pembangkit listrik tenaga surya. Tanpa adanya matahari, kehidupan di bumi tidak akan
ada. Dari hasil fotosintesis yang terjadi pada tumbuhan hijau akan dihasilkan gula
(glukosa; C6H12O6) dan gas oksigen yang merupakan salah satu gas untuk pernapasan.
Dibandingkan dengan bintang-bintang yang lain, matahari merupakan bintang yang
paling dekat dengan bumi, yaitu sekitar 150 juta Km atau disebut satu satuan astronomi
(1 SA). Menurut para ahli, suhu atau panas di permukaan matahari mencapai sekitar
5.5000C, sedangkan suhu di bagian dalamnya tentu akan lebih besar dari 55000C. Karena
suhunya yang sangat tinggi, maka seluruh matahari terdiri dari gas, tidak ada benda padat
atau benda cair.
vi
Meskipun matahari dikategorikan sebagai bintang, tetapi matahari tidak dapat
dilihat seperti bintang yang lain dari bumi. Cahaya matahari dapat sampai ke bumi dalam
waktu 8 menit. Cahaya matahari yang terang ini dapat menyebabkan seseorang yang
terus-menerus memandang matahari menjadi buta. Jumlah cahaya matahari yang sampai
ke bumi dikenal sebagai konstan solar yang besarnya hampir sama dengan 1,37 kilowatt
permeter persegi setiap saat. Matahari merupakan bintang yang sangat besar, degan garis
tengah sekitar 109 kali garis tengah bumi. Walaupun matahari merupakan bintang yang
sangat besar, akan tetapi masih terdapat bintang lain yang lebih besar dari pada matahari
yaitu bintang Antares atau bintang merah yang bersinar terang. Garis tengah bintang
Antares sekitar 400 kali garis tengah matahari. Bintang Antares letaknya sangat jauh dari
bumi, dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Oleh karena itu sinarnya tidak
seterang sinar matahari.
Matahari terdiri dari beberapa lapisan, yaitu korona, kromosfir, fotosfir, dan
protuberens. Korona merupakan lapisan matahari paling luar yang mengelilingi
kromosfir. Lapisan korona hanya nampak pada saat terjadi gerhana matahari total yang
berwarna putih berkilau. Kadang-kadang korona terlihat seperti bunga matahari.
Kromosfir merupakan lapisan gas tebal yang mengelilingi fotosfir. Sama halnya seperti
korona, kromosfir juga hanya nampak pada saat terjadi gerhana matahari total dengan
warna merah. Fotosfir merupakan lapisan permukaan matahari yang nampak bulat putih
dan menyilaukan. Protuberens merupakan lapisan yang berada di sekeliling kromosfir.
Protuberens ini berupa kepulan-kepulan gas seperti lidah api.
2.2 Gerhana
A. Pengertian Gerhana
Gerhana adalah peristiwa tertutupnya sinar Matahari oleh Bumi/Bulan sehingga
mengakibatkan kegelapan selama beberapa saat di Bumi. Diantara dua jenis gerhana yang
dapat terjadi, gerhana Matahari berdampak lebih besar kepada Bumi. Hal ini karena sinar
Matahari yang merupakan sumber energi utama Bumi berkurang drastis sehingga
menimbulkan berbagai anomali terutama pada cuaca Bumi (Founda, dkk., 2007).
Gerhana adalah peristiwa terhalangnya sinar matahari oleh bumi atau bulan
sehingga bumi atau bulan tidak mendapatkan sinar matahari. Gerhana adalah fenomena
astronomi yang terjadi apabila sebuah benda angkasa bergerak ke dalam bayangan
vii
sebuah benda angkasa lain. Istilah ini umumnya digunakan untuk gerhana Matahari
ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, atau gerhana bulan saat
sebagian atau keseluruhan penampang Bulan tertutup oleh bayangan Bumi.
Kata “eclipse” (gerhana) berhasal dari bahasa Yunani yaitu ekleipsis yang berarti
peninggalan atau pelalaian. Gerhana adalah fenomena astronomi yang terjadi sebuah
benda angkasa bergerak ke dalam bayangan sebuah benda angkasa lain. Istilah ini
umumnya digunakan untuk gerhana Matahari ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi
dan matahari, atau gerhana bulan saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan
tertutup oleh bayangan Bumi. Namun, gerhana juga terjadi pada fenomena lain yang
tidak berhubungan dengan Bumi atau Bulan, misalnya pada planet lain dan satelit yang
dimiliki planet lain.
Terjadinya gerhana adalah karena sifat dari pergerakan benda langit berupa bumi
dan bulan dalam posisinya terhadap matahari. Kita mengetahui bahwa bumi ini bulat dan
berada di angkasa. Ia beredar mengelilingi mataharisambil berputar pada sumbunya.
Lama bumi mengelilingi matahari adalah satutahun atau tepatnya 365 hari 5 jam 48 menit
46 detik (356,24220 hari). Lama bumi berputar pada sumbunya rata-rata 24 jam (sehari
semalam). Perjalanankeliling bumi mengitari matahari itu bentuknya elips. Lingkaran
lintasankeliling bumi mengitari matahari itu disebut ekliptika.
Kejadian gerhana disebabkan oleh bayangan bumi dan bulan yang besar sekali.
Kedua benda langit itu gelap. Oleh karena itu, ketika kedua benda ini diterangi oleh
matahari, masing-masing mempunyai bayangan yang menjulur kedalam ruang angkasa
jauh dari matahari. Bayangan yang terbentuk oleh bumi atau bulan mempunyai beberapa
bagian.
viii
Terdapat suatu daerah bayangan sempurna yang dikenal sebagai umbra (dari
bahasa latin ayang artinya bayangan). Karena bumi maupun bulan lebih kecil dari
matahari, umbra masing-masing berbentuk kerucut. Umbra ini berkurang diameternya
semakin bayangan ini menjulur lebih jauh kedalam ruang angkasa sampai akhirnya
bayangan ini tiba pada suatu titik.
Sekeliling kerucut bayangan sempurna terdapat suatu daerah bayangan sebagian
yang disebut penumbra (bahasa latin untuk ‘hampir suatu bayangan’). Setiap objek dalam
penumbra ini menerima cahaya dari suatu bagian sisi matahari. Jika garis-garis yang
membatasi daerah kerucut bayangan sempurna diperpanjang kea rah luar, akan terbentuk
suatu kerucut terbalik. Kerucut terbalik ini disebut umbra negative.
Tidak sulit untuk menghitung panjang umbra bumi dan umbra bulan. Dari gambar
1 dapat dilihat bahwa panjang kerucut bayangan sempurna tergantung pada tiga factor
yaitu diameter matahari (sumber cahaya), diameter bumi ataupun diameter bulan dan
jarak antara matahari dan bumi ataupun bulan. Perlu diingat bahwa diameter matahari,
bumi, bulan adalah factor-faktor yang tetap. Sedangkan jarak antara bumi dan matahari
serta jarak bulan dengan matahari selalu berubah, oleh karena itu panjang umbra bumi
atau umbra bulan berubah-ubah. Panjang rata-rata umbra bumi kira-kira 1.400.000 km,
sedangkan panjang rata-rata umbra bulan kira-kira 375.000 km.
ix
Bidang orbit bulan mengitari bumi tidak sejajar dengan bidang orbit bumi
mengitari matahari (bidang ecliptika) melainkan membentuk sudut (inklinasi) sekitar 5
derajat. Penamaan bidang orbit bumi sebagaim ekliptika juga tidak terlepas dari fakta
bahwa gerhana hanya terjadi ketika bulan melintasi bidang ini. Karena kedua bidang orbit
membentuk sudut, terdapat dua titik potong yang disebut sebagai simpul (node). Disebut
simpul naik (ascending node) bila dilalui bulan dari selatan ekliptika menuju ke utara dan
disebut simpul turun (descending node) bila sebaliknya.
Garis khayal yang menghubungkan kedua simpul tersebut, garis ini bergerak ke
arah barat ekliptika sekitar 19 derajat per tahun. Fenomena bergeraknya garis simpul ini
disebut regresi. Karena kemiringan orbit tersebutlah bulan menghabiskan sebagian besar
waktunya sederajat diatas ekliptika atau dibawah ekliptika. Itulah mengapa meskipun
berada pada fase bulan baru tapi bulan berada diatas atau ekliptika, bayangannya tidak
akan jatuh ke permukaan bumi sehingga tidak terjadi gerhana matahari. Demikian pula
fase bulan penuh, bila bulan berada diatas atau dibawah ekliptika, tidak terjadi gerhana
bulan.
B. Gerhana Bulan
Gerhana Bulan adalah peristiwa di mana bumi berada di antara matahari dan
bulan ketika berada dalam satu garis lurus. Bulan tertutup oleh bayangan dari bumi.
Gerhana bulan ada bermacam-macam antara lain gerhana total, sebagian, dan penumbra.
Umbra adalah bayangan gelap yang terbentuk selama terjadinya gerhana. Penumbra
adalah bayangan kabur atau samar yang terbentuk selama terjadinya gerhana. Pada waktu
seluruh bagian bulan masuk ke daerah bayangan inti (umbra) bumi, terjadilah gerhana
bulan total. Proses bulan berada pada daerah bayangan kabur (penumbra) bias mencapai
6 jam, sedangkan proses bulan berada dalam bayangan inti (umbra) hanya sekitar 40
menit.
x
Ada dua macam bayangan: umbra (bayangan inti) dan penumbra (bayangan
tambahan). Jika kita berada dalam umbra sebuah benda (misalnya umbra Bulan), maka
sumber cahaya (dalam hal ini Matahari) akan tertutup keseluruhannya oleh benda
tersebut. Sedangkan jika kita berada dalam penumbra, sebagian sumber cahaya masih
akan terlihat.
xi
1) P1, adalah kontak I penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
luar dengan penumbra Bumi. P1 menandai dimulainya gerhana bulan
secara keseluruhan.
2) P2, adalah kontak II penumbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
dalam dengan penumbra Bumi. Saat P2 terjadi, seluruh piringan Bulan
berada di dalam piringan penumbra Bumi.
3) U1, adalah kontak I umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan luar
dengan umbra Bumi.
4) U2, adalah kontak II umbra, yaitu saat piringan Bulan bersinggungan
dalam dengan umbra Bumi. U2 ini menandai dimulainya fase total dari
gerhana bulan.
5) Puncak Gerhana, adalah saat jarak pusat piringan Bulan dengan pusat
umbra/penumbra mencapai minimum.
6) U3, adalah kontak III umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan dalam dengan umbra Bumi, ketika piringan Bulan tepat
mulai akan meninggalkan umbra Bumi. U3 ini menandai berakhirnya fase
total dari gerhana bulan.
7) U4, adalah kontak IV umbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan luar dengan umbra Bumi.
8) P3, adalah kontak III penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan dalam dengan penumbra Bumi. P3 adalah kebalikan dari
P2.
9) P4, adalah kontak IV penumbra, yaitu saat piringan Bulan kembali
bersinggungan luar dengan penumbra Bumi. P4 adalah kebalikan dari P1,
dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana bulan secara keseluruhan.
xii
2. Jenis-Jenis Gerhana Bulan
Pada peristiwa gerhana bulan, kita mengenal empat macam gerhana, yaitu:
gerhana bulan total, gerhana bulan sebagian, gerhana bulan penumbral total, dan
gerhana bulan sebagian penumbral. Perbedaan jenis-jenis gerhana bulan tersebut
terletak pada bayangan Bumi mana yang jatuh ke permukaan Bulan saat fase
maksimum gerhana terjadi.
xiii
seperti ini, gerhana bulannya kita namakan gerhana bulan penumbral
total.
d. Gerhana Bulan Penumbral Sebagian
Dan gerhana bulan jenis terakhir ini, jika hanya sebagian saja dari
Bulan yang memasuki penumbra, maka gerhana bulan tersebut
dinamakan gerhana bulan penumbral sebagian.
Gerhana bulan penumbral biasanya tidak terlalu menarik bagi
pengamat. Karena pada gerhana bulan jenis ini, penampakan gerhana
hampir-hampir tidak bisa dibedakan dengan saat bulan purnama biasa.
C. Gerhana Matahari
Gerhana matahari terjadi apabila bulan diantara bumi dan matahari. Bila hal ini
terjadi maka sebagian sinar matahari ke permukaan bumi tertutupi oleh bulan. Walaupun
bulan lebih kecil, bayangan bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya
karena bulan dengan jarak 384.400 km adalah lebih dekat kepada bumi daripada matahari
yang mempunyai jarak 149.680.000 km. Suasana siang hari yang cerah saat gerhana
terjadi akan berubah menjadi gelap selama 4 – 7 menit, kemudian terang kembali.
Gerhana matahari dapat terjadi karena Bulan disinari oleh Matahari maka akan
terbentuk bayangan utama bulan yang berbentuk kerucut. Bayangan utama ini dinamakan
umbra. Di samping umbra terbentuk juga bayangan tambahan yang dinamakan
penumbra. Apabila umbra atau penumbra tersebut mengenai Bumi maka terjadilah
gerhana Matahari. Berikut gambar proses terjadinya gerhana.
xiv
matahari yang menuju beberapa daerah di permukaan bumi. Ini menyebabkan terjadinya
gerhana matahari. Tidak semua wilayah di permukaan bumi yang bisa mengamati
gerhana tersebut. Hanya daerah yang tergelapi oleh bayangan bulan itu yang akan melihat
gerhana matahari.
Pada saat terjadinya gerhana matahari, jari-jari penampang kerucut matahari-bumi
pada posisi bulan ~ 1.2o. Syarat maksimal jarak bulan dari ekliptika untuk terjadi gerhana
(umum) ~ 1.5o. Syarat maksimal jarak bulan dari ekliptika untuk terjadi gerhana sentral
(gerhana matahari total/cincin, GMT/GMC) ~ 1o. Misalnya, pada 16 Februari 1999 jarak
bulan dari ekliptika ~ 0.5o (lintang ekliptika, β ~ -0.5o) sehingga memungkinkan terjadi
gerhana sentral.
1. Waktu Kontak dan Fase Gerhana Matahari
Momen terjadinya gerhana matahari berdasarkan urutan terjadinya:
a. Kontak I, adalah saat piringan bulan dan piringan matahari mulai bersinggungan.
Kontak I ini menandai dimulainya peristiwa gerhana.
b. Kontak II, adalah saat pertama seluruh piringan matahari tertutup oleh piringan
bulan (untuk peristiwa gerhana matahari total), atau saat seluruh piringan bulan
seluruhnya berada ‘di dalam’ piringan matahari (untuk peristiwa gerhana matahari
cincin).Kontak II ini menandai dimulainya fase total (untuk gerhana matahari
total), atau fase cincin (untuk gerhana matahari cincin)
c. Puncak gerhana, adalah saat jarak antara pusat piringan Bulan dan pusat piringan
Matahari mencapai minimum.
d. Kontak III, adalah kebalikan Kontak II. Kontak III ini adalah saat piringan
matahari mulai keluar dari belakang piringan bulan (untuk peristiwa gerhana
matahari total), atau saat piringan bulan mulaimeninggalkan piringan matahari
(untuk peristiwa gerhana matahari cincin).Interval antara Kontak II dan kontak III
adalah panjangnya fase gerhana total. Pada gerhana matahari sebagian, fase
Kontak II dan Kontak III ini tidak kita amati.
e. Kontak IV, adalah saat piringan matahari dan piringan bulan bersinggungan
ketika piringan bulan meninggalkan piringan matahari. Kontak IV ini adalah
kebalikan dari Kontak I, dan menandai berakhirnya peristiwa gerhana secara
xv
keseluruhan.Interval antara Kontak I dan Kontak IV adalah panjangnya peristiwa
gerhana matahari.
Fase gerhana matahari mana saja yang diamati saat terjadinya sebuah gerhana
matahari, bergantung pada jenis gerhana matahari dan darimana kita mengamati.
Secara prinsip:
Pada gerhana matahari total: terjadi fase gerhana sebagian dan fase gerhana total
Pada gerhana matahari cincin: terjadi fase gerhana sebagian dan fase gerhana
cincin
Pada gerhana matahari sebagian: hanya terjadi fase gerhana sebagian.
xvi
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana)
hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada gerhana ini, selalu ada
bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan.
xvii
cepatnya peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin
berlangsung. lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya
lakukan sesegera mungkin.
C. Revolusi Bumi
Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari. Waktu yang
diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi adalah
365¼ hari atau disebut 1 tahun. Lintasan revolusi bumi berbentuk elips. Jadi selama satu
tahun bumi berputar mengelilingi matahari sambil berotasi.
D. Akibat Revolusi Bumi
1. Perbedaan Lama Waktu Siang dan Malam
xix
Revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang besar
nya 23½°, menimbulkan perbedaan lama siang dan malam. Misalnya pada 23
September - 22 Desember, panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila
dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.
2. Gerak Semu Tahunan Matahari
Seolah-olah pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan
waktu yang lain matahari berada di belahan bumi selatan. Bisa diamati pada bulan
Juni sinar matahari mengenai dinding rumah bagian utara, sedangkan saat
Desember sinar menerpa di bagian selatan.
3. Perubahan Musim
Beberapa negara mengalami empat musim yaitu musim semi, panas, gugur dan
musim dingin, sedangkan negara yang ada di dekat garis katulistiwa hanya dua
musim.
4. Perubahan Penampakan Rasi Bintang
Akibat adanya revolusi, maka akan terlihat perubahan rasi bintang di langit.
Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang kemudian digunakan sebagai
tanda zodiak.
5. Tahun Kabisat
Kala revolusi bumi adalah 365¼ hari. Karena adanya perbedaan seperempat hari,
maka untuk memudahkan penanggalan dibulatkan menjadi 365 hari. Tahun ke-4
ditambahkan 1 hari pada tanggal 29 Februari yang disebut tahun kabisat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tata surya adalah kumpulan benda-benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang
disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Matahari adalah sumber
utama tata surya.
xx
Jadi uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa alam semesta mencakup keseluruhan
benda-benda alam yang terdiri dari galaxy, bintang-bintang, matahari, planet-planet, nebula, dan
satelit-satelit. Yang dimana asal muasal benda alam itu sudah dinyatakan kebenarannya melalui
penelitian para ahli.
Alam semesta dan Tata surya dipahami sebagai sesuatu yang besar dan menakjubkan.
Akal manusia tidak akan mampu mengerti secara tepat apa yang sebenarnya terjadi didalamnya.
Disini alam semesta tidak hanya dipahami semata mata sebagai objek fisik, ruang dan benda-
benda, namun sebagai suatu lingkungan dimana manusia berada di dalamnya. Alam berubah
karena proses yang terjadi di alam sendiri tanpa ada intervensi dari apapun yang ada di luar alam.
3.2 Saran
Kami sangat menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami buat ini, masih jauh dari
kata sempurna baik dari segi pembahasan ataupun dari segi penulisan makalah. Dikarenakan
keterbatasan ilmu pengetahuan dan pengalaman kami dalam membuat makalah. Oleh karena itu,
kami terbuka untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca
agar kami bisa melakukan perbaikan pada makalah kami ini sehingga menjadi makalah yang
baik dan benar. Besar harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat oleh siapapun yang
membacanya.
DAFTAR PUSTAKA
Cicik, N. (2021). “Apa itu Rotasi dan Revolusi Bumi, Manfaat, serta Akibat yang Timbul”.
Diakses pada 10 September 2021, dari https://tirto.id/apa-itu-rotasi-dan-revolusi-bumi-manfaat-
serta-akibat-yang-timbul-gaNY
xxi
Maryani, Ika., Zuhdan Kun Prasetyo, dan Insih Wilujeng. 2021. MODUL PERKULIAHAN IPA
LANJUTAN (Fisika Dasar Untuk PGSD). Yogyakarta: K-Media.
xxii
C. inti Matahari, Korona, fotosfer, kromosfer
D. inti Matahari, Kromosfer, korona, fotosfer
Jawab: A
2. Lapisan matahari yang terlihat seperti mahkota berwarna keabu-abuan saat gerhana Matahari
total adalah …..
A. inti Matahari
B. fotosfer
C. kromosfer
D. korona
Jawab: D
Jawab: B
4. Jelaskan, mengapa pada pagi dan sore hari bumi terasa lebih dingin dibandingkan dengan
siang hari!
Jawab: Pada waktu pagi dan sore hari cahaya yang sampai ke bumi arahnya tidak tegak lurus,
melainkan condong atau miring. Sedangkan pada waktu siang hari cahaya matahari yang menuju
bumi arahnya tegak lurus.
7. Mengapa menatap matahari secara langsung saat terjadi gerhana matahari sangat berbahaya?
Jawab:
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari,
orang dilarang melihat ke arah Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan
mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan. Melihat secara langsung ke fotosfer
matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun hanya dalam beberapa detik dapat
mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi tinggi yang tak terlihat yang
dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan dapat mengakibatkan kebutaan.
Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung mata khusus atau dengan menggunakan
metode melihat secara tidak langsung. Kaca mata sunglasses tidak aman untuk digunakan karena
xxiv
tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya peredaran
Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung.
8. Apabila kedudukan bulan, bumi dan matahari terlihat seperti pada gambar ini, maka peristiwa
terjadi adalah? Dan jelaskan yang terjadi!
Jawab:
Gerhana bulan total. Pada gerhana ini, seluruh bagian bulan berada dalam umbra bumi. Warna
bulan suram kemerahan. Jika saat fase gerhana maksimum, keseluruhan Bulan masuk ke dalam
bayangan inti/umbra Bumi, maka gerhana tersebut dinamakan gerhana bulan total. Gerhana
bulan total ini maksimum durasinya bisa mencapai lebih dari 1 jam 47 menit.
Jawab:
Yang terjadi adalah Gerhana bulan Total, Gerhana bulan tejadi jika posisi matahari, bumi, bulan
dalam satu garis lurus. Pada saat gerhana bulan, posisi bumi terletak di antara bulan dan
matahari. Gerhana bulan total terjadi terjadi jika bulan tepat berada pada daerah umbra
(bayangan inti bumi).
xxv
Jawab:
Gerhana Bulan Penumbral, Posisi bulan saat gerhana bulan ada 2 jenis. Yaitu gerhana bulan total
dan gerhana bulan sebagian. Gerhana sebagian terbagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu gerhana
bulan parsial dan gerhana penumbra. Gerhana bulan parsial adalah gerhana yang berada tepat di
antara bayangan umbra dan penumbra, sedangkan gerhana penumbra, letak bulan berada pada
bayangan penumbra.
Jawab: (C)
xxvi
c. 1.617 km / jam
d. 1.607 km / jam
e. 1.667 km / jam
Jawab: (A)
Jawab: (E)
xxvii
Bumi mengelilingi matahari dengan kecepatan 30 kilometer per detik. Arah perputaran bumi
adalah dari barat ke timur.
xxviii