Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

“Perencanaan Keuangan Jangka Pendek”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Dosen Pengampu :

Ditya Permatasari, SE., MSA., Ak

Disusun Oleh :

Khoirun Niswatin

2000502110033

Manajemen Keuangan - D

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmatnya sehingga saya sebagai
penulis dapat menyusun makalah tentang "Perencanaan Keuangan Jangka
Pendek” dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dalam mata kuliah Manajemen Keuangan,
khususnya pada materi perencanaan keuangan jangka pendek.

Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga
selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran
yang berlimpah. Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal,
tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat dan dapat diterima oleh pembaca.

Bojonegoro, 25 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .................................................................................... i

Daftar Isi............................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................... 1
1.3 Tujuan................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Antara Pendanaan Jangka Pendek dan Jangka


Panjang .............................................................................. 3
2.1.1 Pengertian Pendanaan Jangka Pendek dan jangka
Panjang ........................................................................ 3
2.1.2 Hubungan Pendanaan Jangka Pendek dan jangka
Panjang ......................................................................... 3
2.1.3 Perbedaan Pendanaan Jangka Pendek dan Jangka
Panjang ........................................................................ 4
2.2 Modal Kerja ........................................................................ 4
2.2.1 Pengertian Modal Kerja ................................................ 4
2.2.2 Konsep Modal Kerja ..................................................... 5
2.2.3 Manajemen Modal Kerja .............................................. 6
2.2.4 Perputaran Modal Kerja .............................................. 7
2.2.5 Jenis Modal Kerja.......................................................... 7
2.2.6 Fungsi Modal Kerja ....................................................... 8
2.2.7 Cara Menghitug Modal Kerja ....................................... 9
2.3 Penganggaran Kas .................................................................. 10
2.3.1 Pengertian Penganggran Kas ...................................... 10
2.3.2 Tujuan Penyusunan Anggran Kas ............................... 11
2.3.3 Sumber dan Kegunaan Kas ........................................ 11

ii
2.3.4 Pendekatan dalam Menyusun Anggaran Kas ............. 13
2.3.5 Pengendalian Posisi Kas.............................................. 13
2.4 Rencana Pendanaan Jangka Pendek .................................. 15
2.4.1 Jenis-jenis Pendanaan Jangka Pendek........................ 15
2.4.2 Sumber Pendanaan Jangka Pendek............................ 18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ....................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUHAN

1.1 Latar Belakang


Dalam setiap perusahaan,organisasi ataupun yang lainnya pasti
sangat memerlukan perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya,
baik perencanaan produksi, perencanaan anggaran, dan lain sebagainya.
Dalam manajemen keuangan, proses perencanaan merupakan bagian
yang terpadu dari pekerjaan manajer keuangan. Berhasil atau gagalnya
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan.
Perencanaan merupakan proses dasar untuk mencapai suatu
tujuan tertentu dengan menetapkan bagaimana cara mencapai tujuan
tersebut. Perencanaan merupakan tahapan paling penting dalam fungsi
manajemen didalam mengambil suatu keputusan atau tindakan.
Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan
strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam
pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien.
Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan
pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk meramalkan
kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Dengan
mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk
operasi periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara
yang terbaik untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya
menjadi dasar pengendalian efektif keuangan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa hubungan antara pendanaan jangka pendek dan jangka panjang?
2. Apa yang dimaksud dengan modal kerja?
3. Apa yang dimaksud dengan penggaran kas?
4. Apa yang dimaksud dengan rencana pendanaan jangka pendek?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara pendanaan jangka pendek dan jangka
panjang.
2. Untuk mengetahui modal kerja.
3. Untuk mengetahui penggaran kas.
4. Untuk mengetahui encana pendanaan jangka pendek.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hubungan antara Pendanaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

2.1.1 Pengertian Pendanaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Pendanaan jangka pendek adalah jenis pendanaan yang bertujuan untuk


jangka waktu segera, yang kurang dari jangka waktu satu tahun. Tujuan jangka
pendek mengarah ke harapan jangka pendek seperti pengembangan produk baru,
meningkatkan arus kas, dan lain lain. Visi perencanaan jangka pendek penting
untuk memuaskan investor yang ingin melihat hasil atau meningkatkan laba
perusahaan Anda. Hasilnya, perusahaan dapat memperoleh pembiayaan
tambahan untuk tujuan jangka panjang. Namun, organisasi perlu memastikan
bahwa perencanaan jangka pendek juga memfasilitasi pencapaian jangka panjang.
Misalnya, produk terbaru yang diluncurkan harus dapat mengamankan nama
merek perusahaan dan harus konsisten dengan merek secara keseluruhan.
Demikian pula, strategi yang digunakan perusahaan untuk meningkatkan arus kas
harus menghasilkan pendapatan tambahan dengan cara yang tidak
membahayakan nilai-nilai organisasi dan mengganggu keseluruhan misi.

Sedangkan pendanaan jangka panjang adalah jenis pendanaan yang


berfokus pada pencapaian tujuan yang ditetaapkan untuk masa depan yang
diproyeksi. Perencanaan jangka Panjang mengevaluasi ancaman yang mungkin
dihadapi perusahaan dalam hal situasi sosial, ekonomi dan politik, baik secara
lokal maupun global. Selain itu, perencanaan jangka panjang berfokus pada situasi
persaingan seperti perilaku pesaing, produk baru dan kemungkinan perubahan
pemasok, dll. Ini mempelajari pengeluaran modal utama seperti pembelian
peralatan dan fasilitas, menerapkan kebijakan dan prosedur yang memperkuat
profil perusahaan agar sesuai dengan ide manajemen puncak.

2.1.2 Hubungan antara Pendanaan Jangka Pendek dan Jangka Panjang

3
Pendanaan adalah bagian terpenting dari sebuah bisnis. Pada dasarnya,
pendanaan jangka pendek mendorong perusahaan untuk menemukan solusi yang
berkelanjutan, dan dalam kasus tertentu, pendanaan jangka pendek akan
memungkinkan perusahaan untuk menangani perubahan yang drastis atau tidak
diinginkan. Namun, solusi berkelanjutan yang diambil dari perhatian jangka
pendek akan membuat organisasi mencapai tujuan jangka panjang dengan
mudah. Dengan kata lain, tujuan jangka pendek sering kali menjadi batu loncatan
yang berkontribusi untuk mencapai tujuan jangka panjang.

2.1.3 Perbedaan Antara Pendanaan Jangka Pendek dan Pendanaan Jangka


Panjang

Pendaanaan jangka pendek dilakukan untuk perhatian langsung atau


jangka pendek, dan hasilnya diharapkan dalam waktu kurang dari satu tahun.
Sedangkan, Pendanaan jangka panjang mengarahkan perusahaan ke arah
strategis di mana stabilitas perusahaan dan tujuan jangka panjang dievaluasi di
masa depan yang diproyeksikan.

Umumnya, dalam pendanaan jangka pendek, perusahaan berfokus pada


situasi bisnis yang berlaku, terutama dalam hal internal. Beberapa di antaranya
mungkin termasuk kurangnya pelatihan, keluhan pelanggan, tingkat penolakan
yang tinggi, perubahan manajemen yang drastis, dan lain-lain. Jadi, buat rencana
mitigasi di mana mereka dapat melihat tindakan dalam rentang waktu yang
terbatas. Namun dalam perencanaan jangka panjang, perusahaan berfokus pada
masalah eksternal dan internal yang mungkin berdampak pada bisnis. Isu-isu
eksternal ini mungkin melibatkan situasi politik yang berlaku di negara tersebut,
perubahan ekonomi global, dan lain lain.

2.2 Modal Kerja

2.2.1 Pengertian Modal Kerja

Menurut Bambang Riyanto (2007 : 20) menyatakan bahwa “pengertian


modal kerjadimaksudkan sebagai jumlah keseluruhan aktiva lancar.” Pengertian

4
tersebut sama dengan pengertian modal kerja yang dinyatakan oleh Susan Irawati
(2006 : 89) bahwa “modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk
aktiva lancar atau current assets”. Sementara itu menurut J. Fred Weston dan
Thomas E. Copeland, modal kerja dalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang
lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat
berharga, piutang dan persediaan dikurangihutang lancar yang digunakan untuk
melindungi aktiva lancar

Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor
(gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja
kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta
lancar dikurangi jumlah utang lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja
mengelola harta lancar dan utang lancer agar harta lancar selalu lebih besar
daripada utang lancar.

2.2.2 Konsep Modal Kerja

Bambang Riyanto (1995) mengemukakan modal kerja dapat dibagi


menjadi 3 konsep yaitu konsep kuantitatif, kualitatif, dan fungsional.

a. Konsep Kuantitatif (Gross Working Capital)


Modal kerja menurut konsep kuantitatif menggambarkan
keseluruhan atau jumlah dari aktiva lancar seperti kas, surat-surat
berharga, piutang persediaan atau keseluruhan daripada jumlah aktiva
lancar dimana aktiva lancar ini sekali berputar dan dapat kembali ke bentuk
semula atau dana tersebut dapat bebas lagi dalam waktu yang relatif
pendek atau singkat. Oleh karena itu semua elemen aktiva lancar
diperhitungkan sebagai modal kerja tanpa memperhatikan kewajiban-
kewajiban jangka pendeknya, maka modal kerja ini sering disebut modal
kerja bruto atau gross working capital.
b. Konsep Kualitatif (Net Working Capital)
Menurut konsep kualitatif modal kerja merupakan selisih antara
aktiva lancar dengan utang lancar. Berdasarkan konsep ini modal kerja

5
merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar benar dapat digunakan
untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya.
Definisi konsep ini menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar
dari pada hutang lancar. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto
(net working capital).
c. Konsep Fungsional (Functional Working Capital)
Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari
pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok
perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan
dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan
pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dana yang dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan pada periode-periode selanjutnya atau
dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alatalat
kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut future income.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan
untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud
utama didirikannya perusahaan, diantaranya adalah kas, piutang dagang
sebesar harga pokoknya, persediaan, dan aktiva tetap sebesar penyusutan
pada periode tersebut.

2.2.3 Manajemen Modal Kerja

Manajemen modal kerja memiliki dua unsur dasar yaitu aktiva atau aset
lancar dan kewajiban lancar. Dalam akuntansi, manajemen modal kerja adalah
strategi untuk memelihara keseimbangan aset lancar (current asset) dan
kewajiban lancar (current liabilities), seperti pengelolaan arus kas, persediaan
serta utang dan piutang. Manajemen modal kerja berperan penting dalam sebuah
bisnis, setiap keputusan dari manajemen ini bisa berpengaruh langsung pada
tingkat laba, risiko, penjualan, bahkan harga saham perusahaan. Ini juga berkaitan
langsung dengan penjualan yang meningkat dan dana yang dibutuhkan untuk
biaya aktiva lancar.

6
Tujuan manajemen modal kerja adalah agar sebuah bisnis bisa mengelola
aset lancar dan utang lancar, jadi bisa mendapatkan modal kerja neto yang bagus
dan bisa menjamin tingkat likuiditas bisnis. Aktiva lancar ini dapat berupa kas,
sekuritas, piutang, persediaan, dan pendanaan yang dibutuhkan untuk
mendukung aset lancar.

2.2.4 Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja atau working capital turnover merupakan salah


satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan
selama periode tertentu. Artinya seberapa banyak modal kerja berputar
selamasuatu periode atau dalam suatu periode. Untuk mengukur rasio ini, kita
membandingkan antara penjualan dengan modal kerja atau dengan modal kerja
rata-rata.

Dari hasil penelitian, apabila perputaran modal kerja yang rendah,


dapatdiartikan perusahaan sedang kelebihan modal kerja. Hal ini mungkin
disebabkan karena rendahnya perputaran persediaan atau piutang atau saldokas
yang terlalu besar. Demikian pula sebaliknya jika perputaran modal kerjatinggi,
mungkin disebabkan tingginya perputaran persediaan atau perputaran piutang
atau saldo kas yang terlalu kecil.

Rumus yang digunakan untuk mencari perputaran modal kerja adalah


sebagai
berikut : 𝐏𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐁𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡
Perputaran Modal Kerja =
𝐌𝐨𝐝𝐚𝐥 𝐊𝐞𝐫𝐣𝐚 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚

2.2.5 Jenis Modal Kerja

Menurut Riyanto (2001:61) modal kerja dapat diklasifikasikan menjadi dua


golongan yaitu:

a) Modal Kerja Permanen (Permanent Working Capital)

7
Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang harus tetap
ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan
kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk
kelancaran usaha. Permanent Working Capital ini dapat dibedakan dalam:
a) Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum
yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas
usahanya.
b) Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Modal kerja normal adalah jumlah modal kerja yang
diperlukan untuk menyelenggarakan luasnya persediaan produk
yang normal atau dinamis, luasnya produk mengikuti jumlah
penjualan produk pada perusahaan.
b) Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Modal kerja variabel merupakan modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perolehan keadaan dan modal kerja ini
dibedakan antara lain:
a) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital )
Modal kerja musiman adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah yang disebabkan oleh fluktuasi musim.
b) Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital )
Modal kerja siklis adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah yang disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital )
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan- keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan.
Sebuah usaha akan sehat apabila posisi modal kerjanya stabil,
artinya dari dua jenis modal kerja di atas tersedia.

2.2.6 Fungsi Modal Kerja

8
Suatu perusahaan dapat beroperasi lebih efisien dengan didukung oleh
keuangan yang stabil dan memiliki modal yang mampu mencukupi kebutuhan
perusahaan. Perusahaan akan mampu memenuhi segala kebutuhan dan
kewajibannya dengan tepat waktu apabila didukung oleh modal yang cukup.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari modal kerja.

1. Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai


dari aktiva lancar.
2. Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban-kewajiban tepat
pada waktunya.
3. Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk menghadapi bahaya-bahaya atau
kesulitan keuangan yang mungkin terjadi.
4. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup
untuk melayani para konsumennya.
5. Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang
lebih menguntungkan kepada para pelanggannya.
6. Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang atau jasa
yang diperlukan.

2.2.7 Cara Menghitung Modal Kerja

Langkah awal yang dilakukan untuk menghitung modal kerja pada


perusahaan yaitu menyediakan terlebih dahulu data berupa daftar aset yang
dimiliki perusahaan seperti jumlah uang yang dimiliki (baik tunai atau di rekening
bank), tagihan tertunda, inventaris perusahaan, dan aset lain yang bisa dilikuidasi
dalam waktu kurang dari 1 tahun. Setelah itu, melakukan pendataan terhadap
liabilitas perusahaan seperti tagihan hutang, gaji karyawan, tagihan pajak, dan
cicilan hutang jangka panjang yang harus dilunasi dalam kurun waktu 1 tahun.

9
Setelah menghitung jumlah aset lancar (current assets) dan kewajiban
lancar (current liabilities) yang dimiliki, maka baru dapat menghitung besar modal
kerja, dengan modal kerja rumus, yaitu:

Modal Kerja = Current Assets – Current Liabilities

Setelah besar modal kerja diketahui, maka rasio perputaran modal kerja
juga bisa dihitung dengan rumus:

𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭𝐬
Rasio Modal Kerja =
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐋𝐢𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐢𝐞𝐬

Contoh Perhitungan Modal Kerja

Misalnya, Aset Dari PT Sejahtera adalah sebesar Rp 200.000.000.


Perusahaan memiliki hutang sebesar Rp 125.000.000. Dari contoh tersebut,
maka dapat dihitung modal kerja perusahaan, yaitu :

Modal kerja = Current Assets – Current Liabilities

= Rp 200.000.000 – Rp 125.000.000

= Rp 75.000.000

Jadi, modal kerja PT Sejahtera adalah sebesar Rp 75.000.000

𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭𝐬
Rasio Modal Kerja =
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐋𝐢𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐢𝐞𝐬

Rp 200.000.000
=
Rp 125.000.000

= 1,6

Jadi, rasio modal kerja yang diperoleh PT Sejahtera adalah 1,6.

2.3 Penganggaran Kas

2.3.1 Pengertian Penganggaran Kas

10
Penganggaran kas (Cash Budget) adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa
permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Penganggaran
kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian
keuangan perusahaan, karena di dalamnya terdapat estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa
diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.

2.3.2 Tujuan Penyusunan Pengganggaran Kas

Penyusunan anggaran kas bagi suatu perusahaan sangatlah penting artinya


bagi penjagaan likuiditas.Dengan menyusun anggaran kas akan dapat diketahui
kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas karena operasi
perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh sebelumnya, maka
dapatlah direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang akan digunakan
untuk menutupi defisit tersebut. Tujuan penyusunan pengganggaran kas diantara
lain:

1. Memberikan taksiran posisi kas akhir setiap periode sebagai akibatdari


operasional perusahaan
2. Mengetahui kelebihan atau kekurangan kas pada waktunya,sekaligus
untuk menentukan kebutuhan pembiayaan atas kelebihankas mengangsur
untuk investasi.
3. Menyelaraskan kas dengan total modal kerja, pendapatan penjualan,
biaya, dan utang.
4. Dipakai sebagai alat pemantau posisi kas secara terus-menerus.
2.3.3 Sumber dan Kegunaan Kas
• Sumber Kas
Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu
unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya. Maka dari itu kas harus
direncanakan dan diawasi dengan baik. Baik penerimaan maupun

11
penggunaannya. Sumber penerimaan kas suatu perusahaan berasal dari
hasil penjualan investasi jangka panjang penjualan, emisis saham atau
adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas.
Selain itu sumber kas juga berasal dari pengeluaran surat tanda
bukti hutang (wesel, obligasi) dan bertambahanya hutang (kewajiban ) baik
jangka pendek maupun panjang, serta adanya penurunan atau
berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya
penerimaan kas juga penerimaan kas karena sewa , bunga atau deviden
dari investasinya, sumbangan, hadiah dan restitusi pajak.
• Kegunaan Kas
Selain sumber kas yang menunjukan pergerakan kas atau
pendapatan suatu perusahaan bertambah, ada juga kegiatan yang
menyebabkan kas perusahaan berkurang. Salah satu kegiatan yang dapat
mengurangi jumlah kas perusahaan adalah yang disebabkan oleh
pembiayaan beban perusahaan.
Munawir (2010:159) berpendapat penggunaan kas dapat
disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut:
1) Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek
maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap.
2) Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya
pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
3) Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun
utang jangka panjang.
4) Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi
yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor,
pembayaran sewa, bunga premi asuransi, dan adanya persekot-
persekot biaya maupun persekot pembelian.
5) Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden (bentuk pembagian
laba lainya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan
sebagainya.

12
6) Adanya kerugian operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam
operasi perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau
menimbulkan utang yaitu bila diperlukan dana untuk menutup
kerugian tersebut.

2.3.4 Pendekatan dalam Menyusun Anggaran Kas

a) Anggaran Kas Jangka Pendek


Anggaran kas jangka pendek yang merupakan alat operasional
pengendalian kas sehari-hari. Jangka waktunya disesuaikan dengan
anggaran tahunan. Anggaran kas seperti ini berfungsi sebagai alat
pemberian otorisasi kas keluar secara terus menerus disesuaikandengan
arus kas masuk dan situasi keuangan pada umumnya.Perusahaan dapat
menyusun anggaran kas jangka pendek, bisamingguan, bulanan atau
kuartalan untuk tujuan pemenuhan kebutuhan kas.
b) Anggaran Kas Jangka panjang
Anggaran kas jangka panjang meliputi jangka waktu lima tahun
sampai dengan jangka waktu sepuluh tahun. Bilamana corrporate plan,
maka jangka waktu anggaran jenis ini harus disesuaikan dengan waktu
yang tercakup dalam corporate plan tersebut. Kegunaan dari anggaran kas
ini adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan di dalam menambah
dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo akhir
tahun dari tiap-tiap anggaran. Anggaran kas jangka panjang dapat dipakai
untuk pengambilan keputusan kebijaksanaan keuangan.

2.3.5 Pengendalian Posisi Kas

Salah satu tanggung jawab utama manajemen adalah membuat


perencanaan, melakukan pengendalian dan menjaga sumber daya yang terdapat
dalam perusahaan. Ada 2 jenis arus sumber daya yang terdapat dalam setiap
usaha yaitu arus kas masuk dan arus kas keluar. Perencanaan dan pengendalian
arus kas masuk dan keluar kas dan pembiayaan yang terkait penting bagi semua
perusahaan. Tujuan utamanya adalah merencanakan posisi likuiditas perusahaan

13
sebagai dasar untuk menentukan pinjaman di masa yang akan datang dan
investasi yang akan dilakukan.

Sistem pengendalian kas yang efektif penting karena konsekuensi yang


mungkin terjadi. Seringkali manajemen membuat keputusan atau mengubah
kebijaksanaan yang ada sehingga posisi kas ditingkatkan. Misalnya suatu
perubahan yang tidak diperkirakan dalam melakukan operasi dapat menyebabkan
kekurangan kas yang serius, tapi manajemen mungkin dapat menghindari atau
paling sedikit menekannya sekecil mungkin. Situasi yang tidak dikehendaki ini
dapat diatasi dengan:

a. Meningkatkan usaha untuk menagih piutang.


b. Mengurangi biaya kas.
c. Mengurangi persediaan.
d. Mengubah jadwal operasi yang mempengaruhi kas.

Pengaruh keputusan seperti ini terhadap posisi kas tergantung pada


penentuan saatnya. Sering keputusan yang lebih awal, lebih besar peluangnya
untuk melindungi posisi kas. Oleh karena itu penting agar manajemen sepenuhnya
diberitahu sejauh mungkin tentang posisi kas yang mungkin terjadi.

Perencanaan dan pengendalian posisi kas sebuah perusahaan harus mencakup


pertimbangan bagaimana meningkatkan arus kas. Meningkatkan arus kas pada
dasarnya mencakup peningkatan jumlah kas yang tersedia sehari-hari. Untuk
mencapai tujuan ini, manajemen harus memperhatikan hal-hal berikut ini :

a. Proses penagihan kas untuk mempercepat penagihan kas.


b. Proses pembayaran kas untuk memperlambat pembayaran kas.
c. Kebijaksanaan investasi untuk segera menanamkan saldo kas yang
menganggur untuk memperoleh pendapatan bunga yang maksimal.

Kegiatan-kegiatan biasanya dinamakan manajemen kas yang hemat biaya.


Manajemen kas dalam perusahaan besar penting sehingga kebijaksanaan dan
proses yang terkait harus diperiksa oleh audit intern.

14
2.4 Rencana Pendanaan Jangka Pendek

Pendanaan jangka pendek merupakan utang yang mempunyai jangka waktu


satu tahun yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan aktiva lancer sebagai
modal kerja perusahaan.

2.4.1 Jenis- jenis Pendanaan Jangka Pendek

• Pendanaan Spontan (Spontaneous financing)

Pendanaan Spontan (Spontaneous financing) adalah jenis pendanaan yang


berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan
(misal dilihat dari penjualan perusahaan). Pendanaan spontan juga dapat
diartikan jenis pendanaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan
dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable)
dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang
diterima yang pembayarannya belum dilakukan).

Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas perusahan berubah


maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk
sumber dana spontan antara lain utang dagang rekening-rekening akrual
(misalnya pembayaran upah/gajiatau pembayaran pajak). Utang dagang
timbul karena perusahaan membeli pasokan darisupplier dengan kredit,
sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggaltertentu dalam
satu tahunn

𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠
Rerata Utang Dagang =
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠

𝐏𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮
Perputaran Hutang dalam Setahun =
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭

Contoh :

15
Perusahaan “Abimanyu” membeli kendaraan senilai Rp. 400.000.000,-
secara kredit dengan jangka waktu 3 bulan. Maka berapa rerata utang dagang
perusahaan?

𝟏𝟐
• Perputaran Hutang dalam Setahun = 𝟑

= 4
Maka perputaran hutang dalam setahun sebanyak 4x
Rp.400.000.000
• Rerata Utang Dagang =
4

= Rp. 100.000.000
Maka rerata utang dagang perusahaan Abimanyu sebesar Rp.
100.000.000
Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp
400.000.000), maka rerata utang dagang pun akan naik sebesar 10% ( Rp
110.000.000 ). Begitu jika perusahaan akan menurunkan pembelian
kreditnya sebesar 5% maka rerata utang dagang pun akan turun 5%.
• Pendanaan Tidak Spontan (Non Spontaneous financing)
Pendanaan tidak spontan adalah jenis pendanaan yang tidak
berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini
memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun
mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau
perundingan secara formal.
Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:
1. Commersial Paper

Merupakan surat utang jangka pendek (jangka waktu 30-90) hari


tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar dan dijual langsung
ke investor. Biasannya hanya perusahaan besar yang bisa
mengeluarkan commersial paper.

2. Pinjaman Kredit

16
Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (angel) Kredit Transaksi, yaitu kredit
yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (beer) Kredit Lini,
dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah
maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman).
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang
Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring
memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai
piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh
manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang
Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini,
kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman
tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk
melunasi pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan)
Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk
memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai
persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase
tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep
untukmelakukan pembayaran atas suatu wesel berjangka yang
diterbitkan eksportir, pada saat jatuh tempo wesel dimaksud atau
merupakan janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara
membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus
dinyatakan dengan kata akseptasi atau dengan cara lain yang sama
maksudnya, tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan pada

17
halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi, apabila
telah diakseptasi, wesel ni menjadi samadengan promes, yang berarti
dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum
tanggal jatuh tempo (acceptance) akseptorg.
7. Repo (Repurchase Agreement)
Yaitu suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-efek
dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang
dimaksud padaharga yang disepakati bersama dan pada jangka waktu
yang telah ditentukan.
2.4.1 Sumber Pendanaan Jangka Pendek
• Sumber Pendanaan Internal
Sumber Pendanaan Internal adalah dana atau modal yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan. Pendanaan
yang berasal dari internal Perusahaan yang terdiri dari laba bersih
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang tidak dibagikan dalam
bentuk dividen kepada shareholders, tetapi akan diinvestasikan
untuk kebutuhan operasi perusahaan atau untuk investasi lainnya.
Saldo laba merupakan akumulasi dari laba yang diperoleh
perusahaan sejak perusahaan didirikan, oleh karena itu saldo laba
disebut juga sebagai accumulated earnings. Sumber pendanaan
internal lainya seperti penjualan persediaan surplus, membajak
laba, mempercepat penagihan piutang, dan sebagainya.
• Sumber Pendanaan Eksternal
Sumber pendanaan eksternal adalah sumber dana yang berasal
dari luar perusahaan. Pendanaan ini bisa berasal kredit dagang
dan dana Pinjam Bank
a. Kredit Dagang
Kredit dagang disebut juga utang dagang. Utang
dagang merupakan pinjaman tanpa perjanjian, yaitu
pembeli melakukan pembelian barang dagangan dengan

18
persyaratan jangka waktu pelunasannya berjangka pendek
biasanya kurang dari satu tahun. Kredit dagang bisa juga
diartikan pendanaan dengan cara menunda pembayaran
kepada pemasok (suplier). Meskipun diperoleh dengan
mudah melalui penundaan pembayaran, kredit dagang
tidak selalu bebas biaya. Biaya kredit dagang bisa berupa
pengenaan tambahan bunga pemasok, penetapan harga
jual yang lebih tinggi dan bisa juga berupa bentuk
kehilangan diskon yang diberikan pada perusahaan yang
membayar lebih awal, hal ini tercermin dari syarat
penjualan.
b. Dana Pinjaman Bank
Pinjaman dari pihak lain (Bank) merupakan sumber
dana dari pihak eksternal yang juga sering dimanfaatkan
perusahaan sebagai sumber dana jangka pendek. Jenis
sumber dana dari Bank dan Nonbank adalah sebagai
berikut:
1. Kredit Usaha Kecil Menengah, Kredit ini diberikan sesuai
dengan jenis usaha.
2. Kredit Tanpa Agunan, adalah kredit perorangan yang tidak
menggunakan agunan sebagai sumber jaminan untuk
keperluan modal.
3. Leasing, merupakan program pendanaan yang diberikan
oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan
pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan berupa
pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan
bermotor dan peralatan.
4. Kredit Pasar Uang, contoh kredit pasar uang adalah surat
berharga atau comercial paper (CP).

19
5. Letter of Credit, merupakan janji tertulis dari bank bagi
pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada
perusahaan yang dituju penjual bila sejumlah kondisi telah
terpenuhi.
6. Factoring, merupakan menjual piutang perusahaan kepada
perusahaan faktor (perusahaan pembeli piutang) yang
biasanya adalah lembaga keuangan.

20
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pendanaan jangka pendek adalah pendanaan yang bertujuan untuk jangka


waktu segera, yang kurang dari jangka waktu satu tahun. Tujuan jangka pendek
mengarah ke harapan jangka pendek seperti pengembangan produk baru,
meningkatkan arus kas, dan lain. Tujuan jangka pendek sering kali menjadi batu
loncatan yang berkontribusi untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat berharga, piutang
dan persediaan dikurangihutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva
lancar. Konsep modal kerja dapat dibagi menjadi 3 yaitu konsep kuantitatif,
kualitatif, dan fungsional. Manajemen modal kerja memiliki dua unsur dasar yaitu
aktiva atau aset lancar dan kewajiban lancar. Perputaran modal kerja atau
merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja
perusahaan selama periode tertentu, cara menghitung perputaran modal yaitu
penjualan bersih dibagi modal kerja rata-rata. Jenis modal kerja dibagi menjadi
dua yaitu model kerja permanaen dan model kerja variabel. Fungsi modal kerja
pada intinya yaitu melindungi suatu perusahaan agar dapat beroperasi lebih
efisien dengan didukung oleh keuangan yang stabil dan memiliki modal yang
mampu mencukupi kebutuhan perusahaan. Cara menghitung modal kerja yaitu
jumlah aset lancar dikurangi jumlah kewajiban lancar. Seddangkan untuk
menghitung rasio modal kerja yaitu jumlah aset lancar dibagi dengan jumlah
kewajiban lancar.

Penganggaran kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan


pengendalian keuangan perusahaan, karena di dalamnya terdapat estimasi
penerimaan dan pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga
akan bisa diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
Seacara umum tujuan penyusunana pengaanggran kas adalah agar dapat
mengetahui kapan perusahaan menglami defisit kas atau surplus kas karena

21
adanya operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh
sebelumnya, maka dapat direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang
akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Sumber penerimaan kas suatu
perusahaan berasal dari hasil penjualan investasi jangka panjang penjualan, emisis
saham atau adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas. Sedangkan
kegiatan yang dapat mengurangi jumlah kas perusahaan adalah pengeluaran yang
disebabkan oleh pembiayaan beban perusahaan. Pendekatan dalam menyusun
anggaran kas terbagi menjadi dua yaitu anggran kas jangka pendek dan anggran
kas jangka panjang.

Pendanaan jangka pendek terbagi menjadi dua yaitu Pendanaan spontan


dan pendanaan tidak spontan. Pendanaan spontan yaitu jenis pendanaan yang
diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan
meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus
dibayar (accruals utang). Sedangkan pendanaan tidak spontan yaitu jenis untuk
memperoleh, menambah maupun mengurangi dana, perusahaan membutuhkan
waktu untuk negosiasi atau perundingan secara formal. Sumber pendanaan jangka
pendek diperloeh dari pendaan internal dan pendanaan eksternal. Sumber
pendanaan internal yaitu sumber pendanaan yang berasal dari perusahaan sendiri
seperti penjualan persediaan surplus, membajak laba, mempercepat penagihan
piutang, dan sebagainya. Sedangkan sumber pendanaan eksternal yaitu sumber
pendanaan yang diperoleh dari luar perusahaan seperti kredit dagang dan
pinjaman bank.

22
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/57225369/PERENCANAAN_JANGKA_PENDEK_BEP_

https://abdulgofar855.blogspot.com/2014/02/perencanaan-
keuangan_7119.html

https://id.strephonsays.com/short-term-planning-and-vs-long-term-planning-
7142

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/PRODI._MANAJ._PEMASARAN_WISATA/RINI_
ANDARI/Manajemen_Keuangan/modul_manajmen_keuangan/Bab_4__Modal_K
erja.pdf

https://www.harmony.co.id/blog/cara-hitung-rasio-modal-kerja-dan-contoh-
lengkapnya

https://cerdasco.com/perputaran-modal-kerja/

https://abdulgofar855.blogspot.com/2014/02/perencanaan-
keuangan_7119.html

https://id.strephonsays.com/short-term-planning-and-vs-long-term-planning-
7142

https://www.sahamgain.com/2017/11/rasio-keuangan-perputaran-modal-kerja-
net-working-capital.html

https://anitadije.blogspot.com/2014/04/materi-modal-kerja.html

https://www.academia.edu/34995313/MANAJEMEN_KEUANGAN_II_Manajeme
n_modal_Kerja_

https://www.academia.edu/36136969/Makalah_Pendanaan_Jangka_Pendek_M
anajemen_Keuangan_Dosen

https://www.anugerahdino.com/2014/12/sumber-dana-jangka-pendek.html

Anda mungkin juga menyukai