Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
Khoirun Niswatin
2000502110033
Manajemen Keuangan - D
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala nikmatnya sehingga saya sebagai
penulis dapat menyusun makalah tentang "Perencanaan Keuangan Jangka
Pendek” dengan sebaik-baiknya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan dalam mata kuliah Manajemen Keuangan,
khususnya pada materi perencanaan keuangan jangka pendek.
Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu,
memfasilitasi, memberi masukan, dan mendukung penulisan makalah ini sehingga
selesai tepat pada waktunya. Semoga dibalas oleh Allah SWT dengan ganjaran
yang berlimpah. Meski penulis telah menyusun makalah ini dengan maksimal,
tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca sekalian.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima
kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan
manfaat dan dapat diterima oleh pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
2.3.4 Pendekatan dalam Menyusun Anggaran Kas ............. 13
2.3.5 Pengendalian Posisi Kas.............................................. 13
2.4 Rencana Pendanaan Jangka Pendek .................................. 15
2.4.1 Jenis-jenis Pendanaan Jangka Pendek........................ 15
2.4.2 Sumber Pendanaan Jangka Pendek............................ 18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUHAN
1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara pendanaan jangka pendek dan jangka
panjang.
2. Untuk mengetahui modal kerja.
3. Untuk mengetahui penggaran kas.
4. Untuk mengetahui encana pendanaan jangka pendek.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Pendanaan adalah bagian terpenting dari sebuah bisnis. Pada dasarnya,
pendanaan jangka pendek mendorong perusahaan untuk menemukan solusi yang
berkelanjutan, dan dalam kasus tertentu, pendanaan jangka pendek akan
memungkinkan perusahaan untuk menangani perubahan yang drastis atau tidak
diinginkan. Namun, solusi berkelanjutan yang diambil dari perhatian jangka
pendek akan membuat organisasi mencapai tujuan jangka panjang dengan
mudah. Dengan kata lain, tujuan jangka pendek sering kali menjadi batu loncatan
yang berkontribusi untuk mencapai tujuan jangka panjang.
4
tersebut sama dengan pengertian modal kerja yang dinyatakan oleh Susan Irawati
(2006 : 89) bahwa “modal kerja merupakan investasi perusahaan dalam bentuk
aktiva lancar atau current assets”. Sementara itu menurut J. Fred Weston dan
Thomas E. Copeland, modal kerja dalah selisih antara aktiva lancar dengan hutang
lancar. Dengan demikian modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat
berharga, piutang dan persediaan dikurangihutang lancar yang digunakan untuk
melindungi aktiva lancar
Modal kerja dapat dikategorikan menjadi dua yaitu modal kerja kotor
(gross working capital) dan modal kerja bersih (net working capital). Modal kerja
kotor adalah jumlah harta lancar, dan modal kerja bersih adalah jumlah harta
lancar dikurangi jumlah utang lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja
mengelola harta lancar dan utang lancer agar harta lancar selalu lebih besar
daripada utang lancar.
5
merupakan sebagian dari aktiva lancar yang benar benar dapat digunakan
untuk membiayai operasi perusahan tanpa menunggu likuiditasnya.
Definisi konsep ini menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar
dari pada hutang lancar. Konsep ini biasa disebut dengan modal kerja neto
(net working capital).
c. Konsep Fungsional (Functional Working Capital)
Modal kerja menurut konsep ini menitikberatkan pada fungsi dari
pada dana dalam menghasilkan pendapatan (income) dari usaha pokok
perusahaan. Setiap dana yang digunakan dalam perusahaan dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan. Ada sebagian dana yang digunakan
dalam satu periode akuntansi tertentu yang menghasilkan pendapatan
pada periode tersebut. Sementara itu, ada pula dana yang dimaksudkan
untuk menghasilkan pendapatan pada periode-periode selanjutnya atau
dimasa yang akan datang, misalnya bangunan, mesin-mesin, alatalat
kantor dan aktiva tetap lainnya yang disebut future income.
Jadi modal kerja menurut konsep ini adalah dana yang digunakan
untuk menghasilkan pendapatan pada saat ini sesuai dengan maksud
utama didirikannya perusahaan, diantaranya adalah kas, piutang dagang
sebesar harga pokoknya, persediaan, dan aktiva tetap sebesar penyusutan
pada periode tersebut.
Manajemen modal kerja memiliki dua unsur dasar yaitu aktiva atau aset
lancar dan kewajiban lancar. Dalam akuntansi, manajemen modal kerja adalah
strategi untuk memelihara keseimbangan aset lancar (current asset) dan
kewajiban lancar (current liabilities), seperti pengelolaan arus kas, persediaan
serta utang dan piutang. Manajemen modal kerja berperan penting dalam sebuah
bisnis, setiap keputusan dari manajemen ini bisa berpengaruh langsung pada
tingkat laba, risiko, penjualan, bahkan harga saham perusahaan. Ini juga berkaitan
langsung dengan penjualan yang meningkat dan dana yang dibutuhkan untuk
biaya aktiva lancar.
6
Tujuan manajemen modal kerja adalah agar sebuah bisnis bisa mengelola
aset lancar dan utang lancar, jadi bisa mendapatkan modal kerja neto yang bagus
dan bisa menjamin tingkat likuiditas bisnis. Aktiva lancar ini dapat berupa kas,
sekuritas, piutang, persediaan, dan pendanaan yang dibutuhkan untuk
mendukung aset lancar.
7
Modal kerja permanen merupakan modal kerja yang harus tetap
ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan
kata lain modal kerja yang secara terus menerus diperlukan untuk
kelancaran usaha. Permanent Working Capital ini dapat dibedakan dalam:
a) Modal Kerja Primer (Primary Working Capital)
Modal kerja primer adalah jumlah modal kerja minimum
yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas
usahanya.
b) Modal Kerja Normal (Normal Working Capital)
Modal kerja normal adalah jumlah modal kerja yang
diperlukan untuk menyelenggarakan luasnya persediaan produk
yang normal atau dinamis, luasnya produk mengikuti jumlah
penjualan produk pada perusahaan.
b) Modal Kerja Variabel (Variable Working Capital)
Modal kerja variabel merupakan modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah sesuai dengan perolehan keadaan dan modal kerja ini
dibedakan antara lain:
a) Modal Kerja Musiman (Seasonal Working Capital )
Modal kerja musiman adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah yang disebabkan oleh fluktuasi musim.
b) Modal Kerja Siklis (Cyclical Working Capital )
Modal kerja siklis adalah modal kerja yang jumlahnya
berubah-ubah yang disebabkan oleh fluktuasi konjungtur.
c) Modal Kerja Darurat (Emergency Working Capital )
Modal kerja ini jumlah kebutuhannya dipengaruhi oleh
keadaan- keadaan yang terjadi diluar kemampuan perusahaan.
Sebuah usaha akan sehat apabila posisi modal kerjanya stabil,
artinya dari dua jenis modal kerja di atas tersedia.
8
Suatu perusahaan dapat beroperasi lebih efisien dengan didukung oleh
keuangan yang stabil dan memiliki modal yang mampu mencukupi kebutuhan
perusahaan. Perusahaan akan mampu memenuhi segala kebutuhan dan
kewajibannya dengan tepat waktu apabila didukung oleh modal yang cukup.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari modal kerja.
9
Setelah menghitung jumlah aset lancar (current assets) dan kewajiban
lancar (current liabilities) yang dimiliki, maka baru dapat menghitung besar modal
kerja, dengan modal kerja rumus, yaitu:
Setelah besar modal kerja diketahui, maka rasio perputaran modal kerja
juga bisa dihitung dengan rumus:
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭𝐬
Rasio Modal Kerja =
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐋𝐢𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐢𝐞𝐬
= Rp 200.000.000 – Rp 125.000.000
= Rp 75.000.000
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐀𝐬𝐬𝐞𝐭𝐬
Rasio Modal Kerja =
𝐂𝐮𝐫𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐋𝐢𝐚𝐛𝐢𝐥𝐢𝐭𝐢𝐞𝐬
Rp 200.000.000
=
Rp 125.000.000
= 1,6
10
Penganggaran kas (Cash Budget) adalah anggaran yang merencanakan
secara lebih terperinci tentang jumlah kas beserta perubahan-perubahan dari
waktu ke waktu selama periode yang akan datang, baik perubahan yang berupa
permintaan kas, maupun perubahan yang berupa pengeluaran kas. Penganggaran
kas merupakan alat penting dalam proses perencanaan dan pengendalian
keuangan perusahaan, karena di dalamnya terdapat estimasi penerimaan dan
pengeluaran kas untuk periode tertentu dimasa datang sehingga akan bisa
diketahui kapan perusahaan dalam keadaan defisit kas atau surplus kas.
11
penggunaannya. Sumber penerimaan kas suatu perusahaan berasal dari
hasil penjualan investasi jangka panjang penjualan, emisis saham atau
adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas.
Selain itu sumber kas juga berasal dari pengeluaran surat tanda
bukti hutang (wesel, obligasi) dan bertambahanya hutang (kewajiban ) baik
jangka pendek maupun panjang, serta adanya penurunan atau
berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya
penerimaan kas juga penerimaan kas karena sewa , bunga atau deviden
dari investasinya, sumbangan, hadiah dan restitusi pajak.
• Kegunaan Kas
Selain sumber kas yang menunjukan pergerakan kas atau
pendapatan suatu perusahaan bertambah, ada juga kegiatan yang
menyebabkan kas perusahaan berkurang. Salah satu kegiatan yang dapat
mengurangi jumlah kas perusahaan adalah yang disebabkan oleh
pembiayaan beban perusahaan.
Munawir (2010:159) berpendapat penggunaan kas dapat
disebabkan oleh adanya transaksi-transaksi sebagai berikut:
1) Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek
maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap.
2) Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya
pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.
3) Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun
utang jangka panjang.
4) Pembelian barang secara tunai, adanya pembayaran biaya operasi
yang meliputi upah dan gaji, pembelian supplies kantor,
pembayaran sewa, bunga premi asuransi, dan adanya persekot-
persekot biaya maupun persekot pembelian.
5) Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden (bentuk pembagian
laba lainya secara tunai), pembayaran pajak, denda-denda dan
sebagainya.
12
6) Adanya kerugian operasi perusahaan. Terjadinya kerugian dalam
operasi perusahaan dalam mengakibatkan berkurangnya kas atau
menimbulkan utang yaitu bila diperlukan dana untuk menutup
kerugian tersebut.
13
sebagai dasar untuk menentukan pinjaman di masa yang akan datang dan
investasi yang akan dilakukan.
14
2.4 Rencana Pendanaan Jangka Pendek
𝐍𝐢𝐥𝐚𝐢 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠
Rerata Utang Dagang =
𝐏𝐞𝐫𝐩𝐮𝐭𝐚𝐫𝐚𝐧 𝐔𝐭𝐚𝐧𝐠
𝐏𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮
Perputaran Hutang dalam Setahun =
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚 𝐖𝐚𝐤𝐭𝐮 𝐊𝐫𝐞𝐝𝐢𝐭
Contoh :
15
Perusahaan “Abimanyu” membeli kendaraan senilai Rp. 400.000.000,-
secara kredit dengan jangka waktu 3 bulan. Maka berapa rerata utang dagang
perusahaan?
𝟏𝟐
• Perputaran Hutang dalam Setahun = 𝟑
= 4
Maka perputaran hutang dalam setahun sebanyak 4x
Rp.400.000.000
• Rerata Utang Dagang =
4
= Rp. 100.000.000
Maka rerata utang dagang perusahaan Abimanyu sebesar Rp.
100.000.000
Jika perusahaan menaikkan pembelian kredit sebesar 10% ( Rp
400.000.000), maka rerata utang dagang pun akan naik sebesar 10% ( Rp
110.000.000 ). Begitu jika perusahaan akan menurunkan pembelian
kreditnya sebesar 5% maka rerata utang dagang pun akan turun 5%.
• Pendanaan Tidak Spontan (Non Spontaneous financing)
Pendanaan tidak spontan adalah jenis pendanaan yang tidak
berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan
perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank. Jenis pendanaan ini
memiliki karakter bahwa untuk memperoleh, menambah maupun
mengurangi dana, perusahaan membutuhkan waktu untuk negosiasi atau
perundingan secara formal.
Beberapa bentuk sumber dana tidak spontan antara lain:
1. Commersial Paper
2. Pinjaman Kredit
16
Berasal dari lembaga keuangan dan lembaga keuangan non bank.
Pinjaman dari bank ada 2 jenis : (angel) Kredit Transaksi, yaitu kredit
yang ditujukan untuk tujuan spesifik tertentu. (beer) Kredit Lini,
dengan pinjaman ini, peminjam bisa meminjam sampai jumlah
maksimum tertentu, yang menjadi plafon (batas atas pinjaman).
3. Factoring atau anjak piutang berarti menjual piutang dagang
Dari segi perusahaan yang mempunyai piutang, factoring
memunyai manfaat karena perusahaan tidak perlu menunggu sampai
piutang jatuh tempo untuk memperoleh kas. Piutang juga memperoleh
manfaat karena factoring merupakan alternative investasi.
4. Menjaminkan Piutang
Alternatif lain dari menjual piutang adalah menggunakan piutang
sebagai jaminan untuk memperoleh pinjaman. Dengan alternatif ini,
kepemilikan piutang masih ada di tangan perusahaan. Jika pinjaman
tidak terbayar, piutang yang dijadikan jaminan bisa digunakan untuk
melunasi pinjaman.
5. Menjaminkan Barang Dagangan (Persediaan)
Perusahaan bisa menjaminkan barang dagangan untuk
memperoleh pinjaman. Prosedur yang dipakau akan sama dengan
penjaminan piutang. Pemberi jaminan akan mengevaluasi nilai
persediaan, kemudian akan memberikan pinjaman dalam presetase
tertentu dari nilai persediaan yang dijaminkan.
6. Akseptasi Bank
Merupakan pernyataan kesanggupan bank pengaksep
untukmelakukan pembayaran atas suatu wesel berjangka yang
diterbitkan eksportir, pada saat jatuh tempo wesel dimaksud atau
merupakan janji untuk membayar oleh pihak tertarik dengan cara
membubuhkan tanda tangan dalam surat wesel; akseptasi harus
dinyatakan dengan kata akseptasi atau dengan cara lain yang sama
maksudnya, tanda tangan saja dan pihak tertarik dibubuhkan pada
17
halaman muka, surat wesel sudah berlaku sebagai akseptasi, apabila
telah diakseptasi, wesel ni menjadi samadengan promes, yang berarti
dapat diperdagangkan atau dapat dijual kepada pihak lain sebelum
tanggal jatuh tempo (acceptance) akseptorg.
7. Repo (Repurchase Agreement)
Yaitu suatu perjanjian antara penjual & pembeli atas efek-efek
dimana penjual berjanji untuk membeli kembali efek-efek yang
dimaksud padaharga yang disepakati bersama dan pada jangka waktu
yang telah ditentukan.
2.4.1 Sumber Pendanaan Jangka Pendek
• Sumber Pendanaan Internal
Sumber Pendanaan Internal adalah dana atau modal yang
dibentuk atau dihasilkan sendiri dalam perusahaan. Pendanaan
yang berasal dari internal Perusahaan yang terdiri dari laba bersih
yang dihasilkan oleh suatu perusahaan yang tidak dibagikan dalam
bentuk dividen kepada shareholders, tetapi akan diinvestasikan
untuk kebutuhan operasi perusahaan atau untuk investasi lainnya.
Saldo laba merupakan akumulasi dari laba yang diperoleh
perusahaan sejak perusahaan didirikan, oleh karena itu saldo laba
disebut juga sebagai accumulated earnings. Sumber pendanaan
internal lainya seperti penjualan persediaan surplus, membajak
laba, mempercepat penagihan piutang, dan sebagainya.
• Sumber Pendanaan Eksternal
Sumber pendanaan eksternal adalah sumber dana yang berasal
dari luar perusahaan. Pendanaan ini bisa berasal kredit dagang
dan dana Pinjam Bank
a. Kredit Dagang
Kredit dagang disebut juga utang dagang. Utang
dagang merupakan pinjaman tanpa perjanjian, yaitu
pembeli melakukan pembelian barang dagangan dengan
18
persyaratan jangka waktu pelunasannya berjangka pendek
biasanya kurang dari satu tahun. Kredit dagang bisa juga
diartikan pendanaan dengan cara menunda pembayaran
kepada pemasok (suplier). Meskipun diperoleh dengan
mudah melalui penundaan pembayaran, kredit dagang
tidak selalu bebas biaya. Biaya kredit dagang bisa berupa
pengenaan tambahan bunga pemasok, penetapan harga
jual yang lebih tinggi dan bisa juga berupa bentuk
kehilangan diskon yang diberikan pada perusahaan yang
membayar lebih awal, hal ini tercermin dari syarat
penjualan.
b. Dana Pinjaman Bank
Pinjaman dari pihak lain (Bank) merupakan sumber
dana dari pihak eksternal yang juga sering dimanfaatkan
perusahaan sebagai sumber dana jangka pendek. Jenis
sumber dana dari Bank dan Nonbank adalah sebagai
berikut:
1. Kredit Usaha Kecil Menengah, Kredit ini diberikan sesuai
dengan jenis usaha.
2. Kredit Tanpa Agunan, adalah kredit perorangan yang tidak
menggunakan agunan sebagai sumber jaminan untuk
keperluan modal.
3. Leasing, merupakan program pendanaan yang diberikan
oleh suatu lembaga keuangan yang berbentuk perusahaan
pendanaan, dimana pinjaman tersebut diberikan berupa
pembelian aset bergerak perusahaan seperti kendaraan
bermotor dan peralatan.
4. Kredit Pasar Uang, contoh kredit pasar uang adalah surat
berharga atau comercial paper (CP).
19
5. Letter of Credit, merupakan janji tertulis dari bank bagi
pembeli untuk membayar sejumlah uang kepada
perusahaan yang dituju penjual bila sejumlah kondisi telah
terpenuhi.
6. Factoring, merupakan menjual piutang perusahaan kepada
perusahaan faktor (perusahaan pembeli piutang) yang
biasanya adalah lembaga keuangan.
20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Modal kerja merupakan investasi dalam kas, surat- surat berharga, piutang
dan persediaan dikurangihutang lancar yang digunakan untuk melindungi aktiva
lancar. Konsep modal kerja dapat dibagi menjadi 3 yaitu konsep kuantitatif,
kualitatif, dan fungsional. Manajemen modal kerja memiliki dua unsur dasar yaitu
aktiva atau aset lancar dan kewajiban lancar. Perputaran modal kerja atau
merupakan salah satu rasio untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja
perusahaan selama periode tertentu, cara menghitung perputaran modal yaitu
penjualan bersih dibagi modal kerja rata-rata. Jenis modal kerja dibagi menjadi
dua yaitu model kerja permanaen dan model kerja variabel. Fungsi modal kerja
pada intinya yaitu melindungi suatu perusahaan agar dapat beroperasi lebih
efisien dengan didukung oleh keuangan yang stabil dan memiliki modal yang
mampu mencukupi kebutuhan perusahaan. Cara menghitung modal kerja yaitu
jumlah aset lancar dikurangi jumlah kewajiban lancar. Seddangkan untuk
menghitung rasio modal kerja yaitu jumlah aset lancar dibagi dengan jumlah
kewajiban lancar.
21
adanya operasi perusahaan. Dengan mengetahui adanya defisit kas jauh
sebelumnya, maka dapat direncanakan sebelumnya penentuan sumber dana yang
akan digunakan untuk menutupi defisit tersebut. Sumber penerimaan kas suatu
perusahaan berasal dari hasil penjualan investasi jangka panjang penjualan, emisis
saham atau adanya tambahan modal dari pemilik dalam bentuk kas. Sedangkan
kegiatan yang dapat mengurangi jumlah kas perusahaan adalah pengeluaran yang
disebabkan oleh pembiayaan beban perusahaan. Pendekatan dalam menyusun
anggaran kas terbagi menjadi dua yaitu anggran kas jangka pendek dan anggran
kas jangka panjang.
22
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/57225369/PERENCANAAN_JANGKA_PENDEK_BEP_
https://abdulgofar855.blogspot.com/2014/02/perencanaan-
keuangan_7119.html
https://id.strephonsays.com/short-term-planning-and-vs-long-term-planning-
7142
http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/PRODI._MANAJ._PEMASARAN_WISATA/RINI_
ANDARI/Manajemen_Keuangan/modul_manajmen_keuangan/Bab_4__Modal_K
erja.pdf
https://www.harmony.co.id/blog/cara-hitung-rasio-modal-kerja-dan-contoh-
lengkapnya
https://cerdasco.com/perputaran-modal-kerja/
https://abdulgofar855.blogspot.com/2014/02/perencanaan-
keuangan_7119.html
https://id.strephonsays.com/short-term-planning-and-vs-long-term-planning-
7142
https://www.sahamgain.com/2017/11/rasio-keuangan-perputaran-modal-kerja-
net-working-capital.html
https://anitadije.blogspot.com/2014/04/materi-modal-kerja.html
https://www.academia.edu/34995313/MANAJEMEN_KEUANGAN_II_Manajeme
n_modal_Kerja_
https://www.academia.edu/36136969/Makalah_Pendanaan_Jangka_Pendek_M
anajemen_Keuangan_Dosen
https://www.anugerahdino.com/2014/12/sumber-dana-jangka-pendek.html