Makalah Biologi Etti Berliani Zebua
Makalah Biologi Etti Berliani Zebua
T.P 2020/202
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, khalik langit dan
bumi. Karena atas penyertaan-Nya sehinggah saya bisa menyelesaikan makalah
Biologi yang berjudul “Pencemaran Udara” ini.
Dengan pembuatan makalah yang berjudul “Pencemaran Udara” ini pembaca
diharapkan dapat lebih mengenal tentang apa yang dimaksud dengan polusi udara.
Pembaca juga diharapkan dapat mengambil hikmah dan pelajaran yang berharga.
Makalah ini dibuat semata-mata karena ingin menyelesaikan tugas sekaligus
memberikan contoh yang baik. Selain itu, makalah ini juga dijadikan sebagai
sarana untuk menambah wawasan bagi pembacanya.
Saya sangat berterima kasih kepada guru pengasuh mata pelajaran biologi
yang telah memberikan kepada saya kesempatan untuk menyelesaikan makalah
ini.
Saya berharap makalah ini akan berguna bagi pembelajaran biologi,
khususnya pada materi pencemaran udara. Dan saya sangat berterima kasih dan
sangat senang apabila makalah ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam
proses kegiatan belajar-mengajar.
Saya tahu bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu,
saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari guru, teman-teman, dan atau siapa
saja. Saran dan kritikan yang diberikan akan saya terima dengan lapang dada.
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan terutama pada
diri saya sendiri. Akhir kata , saya ucapkan banyak terima kasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................1
D. Manfaat Penulisan..................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pencemaran Udara...............................................................2
B. Jenis-Jenis Pencemaran Udara...............................................................2
C. Sumber Pencemaran Udara....................................................................4
D. Dampak Pencemaran Udara...................................................................6
E. Cara Mencegah Pencemaran Udara.......................................................8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................12
B. Saran.......................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas biologi
tentang polusi (pencemaran) khususnya polusi udara dan untuk memperluas
pengetahuan tentang pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya
terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah pengetahuan kita
mengenai pencemaran udara, jenis-jenisnya, sumber, dampak, dan bagaimana cara
kita untuk menanggulangi pencemaran udara.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Menurut bentuk
a. Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
- Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen
Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
- Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen
Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
- Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon
Monoksida (CO), Hidrokarbon .
- Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa
uap.
4
b. Pertikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
- Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
- Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
- Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
a. Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara
didalam ruangan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung
tinggi.
Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya
pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung
hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu.
Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-
paru sendiri.
Asfiksia
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen
atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon
Monoksida mengakibatkan CO akan mengikat hemoglobin sehingga
kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang
termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas
Hidrogen dan Helium.
Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran,
misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
- Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-
salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.
- Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil
alkohol.
5
3. Menurut asal
a. Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim
disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO 2, hidrokarbon,
SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
b. Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan
jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini
dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti
sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh
pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).
6
masih aktif, sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran udara jika sampai
meletus seperti kasus Gunung Kelud yang belum lama ini kembali aktif.
Meski demikian, contoh pencemaran udara dengan faktor alam ini porsinya
sangat kecil jika dibandingkan dengan penyebab polusi udara oleh manusia.
7
Dampak polusi udara karena terbakarnya hutan tak hanya dirasakan
wilayahnya sendiri, namun juga wilayah di sekitarnya karena asap akan terus
terbawa angin. Hal ini jelas tidak baik untuk kesehatan pernafasan makhluk
hidup.
1. Dampak kesehatan
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat
terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis,
dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat
menghambat proses fotosintesis.
3. Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara
seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan
menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
8
a. Mempengaruhi kualitas air permukaan
b. Merusak tanaman
c. Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga
memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d. Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
4. Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan
N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang
dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam
lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari
pemanasan global adalah:
a. Pencairan es di kutub
b. Perubahan iklim regional dan global
c. Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5. Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan
pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari
matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi
secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat
sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat
dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Berikut dampak pencemaran udara berupa gas
N BAHAN SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA
O PENCEMAR INDIVIDU/MASYARAKAT
1. Sulfur Batu bara atau bahan Menimbulkan efek iritasi pada
Dioksida (SO2) bakar minyak yang saluran nafas sehingga
mengandung Sulfur. menimbulkan gejala batuk dan
Pembakaran limbah sesak nafas.
pertanah. Proses
dalam industri.
2. Hidrogen Dari kawah gunung Menimbulkan bau yang tidak
Sulfa (H2S) yang masih aktif. sedap, dapat merusak indera
penciuman (nervus olfactory)
3. a. Nitrogen d. Berbagai jenis g. Menggangu system
Oksida (N2O) pembakaran. pernapasan.
b. Nitrogen e. Gas buang h. Melemahkan sistem
Monoksida kendaran bermotor. pernapasan paru dan saluran
(NO) f. Peledak, pabrik nafas sehingga paru mudah
c. Nitrogen pupuk. terserang infeksi.
Dioksida
(NO2)
4. Amoniak (NH3) Proses Industri i.Menimbulkan bau yang tidak
sedap/menyengat.
j.Menyebabkan sistem
pernapasan, Bronchitis, merusak
indera penciuman.
5. k. Karbon n. Semua hasil p. Menimbulkan efek
Dioksida pembakaran. sistematik, karena meracuni
9
(CO2) o. Proses tubuh dengan cara pengikatan
l. Karbon Industri hemoglobin yang amat vital bagi
Monoksida oksigenasi jaringan tubuh
(CO). akaibatnya apabila otak
m. Hidrokarbon kekurangan oksigen dapat
menimbulkan kematian.
q. Dalam jumlah kecil dapat
menimbulkan gangguan berfikir,
gerakan otot, gangguan jantung.
10
Filter bersifat semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang
dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3. Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara
mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di
antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan
mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian
lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4. Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga
gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan
partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5. Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara,
baik pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga
tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu:
Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium
pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam
program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah
bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua,
mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan
mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada
kendaraan bermotor.
6. Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota
dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai
penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara
(CO2) dan melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi
polutan dengan kehadiran oksigen.
7. Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk
mengkonsumsi makanan mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat
menetralkan zat pencemar udara dan mengurangi penyerapan logam berat melalui
sistem pencernaan kita. Dan yang paling penting pemerintah hendaknya
komitmen terhadap mengganti bensin bertimbal dengan bensin tanpa Timbal.
11
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13