OLEH :
TAHUN 2021
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Departemen Kesehatan RI yang disebut usia lansia adalah usia 65
tahun keatas. Sedangkan menurut organisasi kesehatan dunia WHO yang
disebut usia lansia adalah usia 60 tahun keatas. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa hipertensi pada lansia berkaitan erat dengan jenis
kelamin, bertambahnya umur seseorang, kebiasaan merokok, kebiasaan
konsumsi garam yang berlebihan, hiperlipidemia, diabetes mellitus, obesitas,
faktor psikologis dan kurangnya aktivitas fisik seseorang. Data epidemiologis
di Amerika dan Eropa menunjukkan bahwa prevalensi tekanan darah tinggi
pada usia lansia berkisar antara 53% dan 72% (Babatsikou and Zavitsanau,
2010).
Tekanan darah tinggi pada lansia berkaitan erat dengan timbulnya penyakit
jantung, ginjal, stroke dan penyakit pembuluh darah yang lainnya. Modifikasi
gaya hidup dengan melakukan latihan fisik terbukti banyak bermanfaat bagi
penderita hipertensi dalam membantu menurunkan tekanan darah. Latihan
fisik yang dilakukan terutama adalah latihan fisik aerobik dan atau dapat
dikombinasikan dengan latihan beban. Latihan fisik yang teratur merupakan
salah satu upaya untuk membantu menurunkan level tekanan darah pada
lansia.
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat dirumuskan
permasalahan yaitu bagaimanakah efek senam lansia terhadap tekanan darah
kelompok senam lansia?
C. Tujuan
Setelah dilakukan latihan senam lansia denga hipertensi, klien dapat
mempratekkan secara mandiri untuk mencegah peningkatan tekanan
darah.secara mandiri
3
BAB II
SISTEMATIKA KEGIATAN
1. Kriteria Klien
Semua lansia yang menderita hipertensi.
2. Pelaksanaan
Hari, tanggal : Jumat, 3 Desember 2021
Waktu : 16.00-17.20 WITA
Tempat : Aula Balai Desa
3. Rencana Kegiatan
A. Kegiatan : Latihan senam untuk lansia dengan hipertensi
B. Materi : Teknik senam lansia dengan hipertensi
C. Media : Laptop, LCD, Video Senam Lansia, Kursi
D. Denah ruang pertemuan
Keterangan :
= Terapis/ Perawat
= Peserta senam/lansia
4
Uraian Tugas diantaranya :
Moderator = Memimpin jalannya acara kegiatan
Penyaji = Menyampaikan materi tentang penyakit hipertensi secara
singkat
Instruktur = Mengajarkan para lansia untuk senam lansia dengan hipertensi
Notulen = Membuat notulen mulai dari perencanaan, persiapan,
pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan.
Fasilitator = Mengarahkan dan membantu klien dalam melakukan senam
Dokumentasi = Mendokumentasi jalannya kegiatan.
5. Susunan Acara
No Langkah- Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Sasaran
langkah
1 Pembukaan 5 menit Memberi salam. Memperhatikan
Memperkenalkan diri. Menjawab salam
Menjelaskan maksud dan
tujuan.
2 Penjelasan 5 menit Penyajian materi. Mengikuti kegiatan
penyuluhan sampai
selesai
3 Demontrasi 15 menit Mendemostrasikan latihan Peserta ikut berperan
latihan senam senam hipertensi aktif dalam
memperagakan
senam hipertensi
4 Evaluasi 5 menit Moderator meminta peserta Memberikan
latihan senam untuk pertanyaan seputar
mendemonstrasikan film yang
kembali langkah-langkah ditayangkan dan
senam hipertensi ( yang materi telah disajikan
mampu diingat ).
5 Penutup 5 menit Memberi salam Menjawab salam
6. Kriteria Evaluasi
A. Evaluasi struktur
5
1) Peserta sudah diberitahu satu hari sebelumnya
2) Media sudah disiapkan
3) Materi sudah siap
4) Satuan acara sudah disiapkan
B. Evaluasi proses
1) Klien kooperatif saat mendengarkan materi yang disampaikan
2) Klien memperhatikan saat terapis mendemonstrasikan latihan senam
hipertensi
C. Evalusia Hasil
1) Peserta berjumlah 4 orang
2) Klien mampu memahami penyakit hipertensi
3) Klien mampu mendemonstrasikan latihan senam hipertensi secara
mandiri
6
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Tekanan darah tinggi pada lansia berkaitan erat dengan timbulnya
penyakit jantung, ginjal, stroke dan penyakit pembuluh darah yang
lainnya. Modifikasi gaya hidup dengan melakukan latihan fisik terbukti
banyak bermanfaat bagi penderita hipertensi dalam membantu
menurunkan tekanan darah. Latihan fisik yang dilakukan terutama adalah
latihan fisik aerobik dan atau dapat dikombinasikan dengan latihan beban.
Latihan fisik yang teratur merupakan salah satu upaya untuk membantu
menurunkan level tekanan darah pada lansia.
B. SARAN
Diharapan kegiatan ini mendapat dukungan dari berbagai pihak
demi terlaksananya tujuan yang telah ditetapkan. Kami selaku panitia
mengharapkan kritik,saran dan bantuan serta dukungan baik secara moral
maupun materi kepada berbagai pihak demi kelancaran penyelenggaraan
kegiatan ini. Atas perhatian dan bantuan yang diberikan diucapkan
terimakasih.
7
DAFTAR PUSTAKA
Adiputra, N., 2008. Kesehatan Olahraga, Fakultas Kedokteran Universitas
Udayana, Denpasar pp. 1-2.
Barone, B.B., Wang, N.Y., Bacher, A.C., Steward, K.J., 2009, Decrease Exercise
Blood Pressure in Older Adults After Exercise Training: Contribution of
Increased Fitnes and Decrease Fatness, Br J Sports Med, vol 43, issue 1 pp:
52-56.
Kokkinos, PF., narayan P., Colleran JA., Pittaras, A., Notargiacomo, A., Reda, D.,
Papademetriou, V. 1995. Effects of Regular Exercise on Blood Pressure and
Left Ventricular Hypertrophy in African-American Man With Severe
Hypertension. N Engl J Med, vol 333 pp. 1462-7.
Manfredini, F., Malagoni, AM., Mandini S., Boari, B., Felisatti, M., Zamboni, P.,
Manfredini R., 2009, Sport Therapy for Hypertension: Why, How, and How
Much?, Angiology, vol. 60 no 2, pp207-16.