Npm : 16118101
Kelas : 2 Logistik C
Resume :
1. Initiating
2. Planning
3. Executing
4. Monitoring & Controling
5. Closing
Project quality management mencakup proses dan kegiatan organisasi dalam melakukan/menentukan
kebijakan kualitas, tujuan, & tanggung jawab sehingga proyek akan memenuhi kebutuhan yang akan di
lakukan.
- Pengukuran kualitas suatu produk tergantung pada karakteristik dari barang tersebut.
- Kesalahan dalam menentukan parameter pengukuran kualitas, akan menyebabkan konsekuensi
yang buruk terhadpa para stakeholder.
Kualitas VS Grade
- Kualitas adalah sejauh mana karakteristik suatu produk memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan (ISO 900)
- Grade adalah kategori penilaian kualitas produk yang memiliki karakteristik yang berbeda antara
sutau grade dengan grade lain.
Quote : Low quality is always problem, but los grade is no necessary problem.
Akurasi VS Presisi
- Presisi adalah ukuran dari ketepatan. Contoh besarnya setiap kenaikan pada garis pengukuranm
merupakan interval yang menentukan tingkat kepresisian.
- Akurasi adlah penilaian dari ketepatan. Misal, apabila nilai pengukuran mendekati angka nilai
kebenaran yang telah deitetapkan, maka pengukuran dapat dikatakan akurat.
- Tim manajemen proyek harus menentukan level akurasi dan level presisi yang sesuai.
Presisi menunjukan seberapa dekat perbedaan nilai pada saat dilakukan pengulangan pengukuran.
Continuous improvement :
The PDCA ( Plan, Do, Check, Act) siklus adalah dasar untuk peningkatan kualitas sebagai yang
didefinisikan oleh Shewart dan dimodifikasi oleh Deming.
Selain itu, inisiatif peningkatan kualitas seperti Total Quality Mangement (TQM), Six Sigma, & Lean
Six Sigma dapat meningkatkan kualitas manajmen proyek seta kualitas produk yang dihasilkan oleh
proyek.
Cost Of Quality
- Biaya-biaya yang timbul dalam penganan maslah kualitas (Mutu), baik dalam rangka
meningkatkan kualitas maupun biaya yang timbul akibat kualitas yang buruk. Dengan kata lain,
biaya kualitas adalah smua biaya yang timbuk dalam manajemen kualitas.
- Biaya untuk kualitas kerja dapat terjadi secara merata sepanjang siklus hidup deliverable itu.
Sebagai contoh, keputusan yang dibuat ooleh tim proyek dapat berdampak pada biaya
operasional yang terkait engan selesainya deliverable. Biaya kualitas pasca proyel mingkin
timbul karena pengembalian produk, klaim garansi, kampanye recall.
1. Biasanya, pendektan yang paling mahal adalah membiarkan pelanggan menemukan cacat.
Pendekatan ini dapat menyebabkan masalah garansi, penarikan kembali, kehilangan reputasi, &
biaya pengerjaan ulang.
2. Mendeteksi dan memprbaiki cacat sebelum barang dikirim ke pelanggan sebagai bagian dari
proses control kualitas. Proses control kualitas memiliki biaya terkait, yang utamanya adalah
biaya penilaian & biaya kegagalan internal.
3. Gunakan jaminan kualitas untuk memeriksa dan memperbaiki proses itu sendiri dan bukan
hanya cacat yang khusus.
4. Memsukkan kualitas ke dalam perencanaan dan perancagan proyek dan produk.
5. Ciptakan budaya di seluruh organisasi yang sadar dan berkomitmen terhadap kualitas dalam
proyek.
Six Sigma
Adalah pengukuran statistik kualitatif peluang kurnag dari 4 cacat per juta. Mlakukan enam sigma
berarti produk dan proses memuaskan pelanggan sebesar 99,99985%.
1. 1 Sigma = 68.26%.
2. 2 Sigma = 95.46%.
3. 3 Sigma = 99.73%.
Balanced Scorecard : Selarad dnegan program atau inisiatif ke strategi, temasuk peneylarasan
kedalam pengukuran program. 4 perspektif : Financial, Customer, Internal Business Process, &
Learning & Growth.
ISO 9000 : Semua kerangka kerja dari persyaratan/kebutuhan standar yang harus di penuhi dan di
terapkan. Erat hubungannya dengan standar prosedur.
JIT (Just In Time) : Untuk mengurangi jumlah persediaan yang akan berdampak positif terhadap
menurunan jumah investasi & biaya inventory (sewa gudang)
Continues Improvement / KAIZEN : Kualitas dari proses meningkat (improve) secara bertahap dan
berkesinambungan/terus menerus.
Total Quality Management : Semua level didalam unit yang bertanggung jawab terhadap kualitas
produk. Perusahaan dn karyawan fikus terhadap penemuan jalan untuk improve kualitas secara
berkelanjutan.
Gold Plating : Service tambahan kepada costumer (fungsi extra, komponenkualitas tinggi, dan extra
SOW) Hal ini tidak di rekomendasikan sebagai value tambahan. Lebih baik focus ke monitor
kesesuaian requirement/persyaratan produk nya.
Marginal Analysis : Kualitas optimal dicapai pada titik dimana pendapatan/revenue tambahan dari
peningkatan/improvement sama dengan biaya yang dikeluarkan oleh kegiatan yang sama.
3 aspekyang dikaji dalam project quality management, yaitu :
1. Plan Quality Management : Proses mengidentifikasi stanadra kualitas yand relevan dengan
proyek yang sedang dikerjakan dan menentukan bagaimana agar dapat memenuhi standar
kualitas tersebut.
2. Manage Quality : Menjalankan apa yang sudah direncanakan untuk menjamin bahwa tim
proyek sudah menjalankan semua proses yang dibutuhkan untuk memenuhi standar kualitas.
3. Quality Control : Memonitor hasil-hasil proyek yang spesifik untuk memerikas apakah sudah
memenuhi kualifikasi standar yang sudah disepakati dan mengidentifikasi cara untuk
meningkatkan kualitas secara menyeluruh.
1. Project charter.
2. Proect management plan
- Reqirements management plan.
- Risk management plan.
- Stakeholder engagmenet plan.
- Scope baseline.
3. Project documents
- Assumption log.
- Requirements documentation.
- Requirements traceability matrix.
- Risk register.
- Stakeholder register.
4. Enterprise environmental factors.
5. Organizational process assets.
Input
1. Expert judgment.
2. Data gathering.
- Brenchmarking.
- Brainstorming.
- Interviews.
3. Data analysis.
- Cost-benefits analysis.
- Cost of quality.
4. Decision making.
- Multicritertia decision analysis.
5. Data representation.
- Flowcharts.
- Logical data model.
- Matrix diagrams.
- Mind maping.
6. Test and inspection planning.
7. Meetings.
Output