Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Nama :
NIM. 1902114663
Jurusan Manajemen
Sumber daya manusia adalah satu hal yang tidak terpisahkan dari jenjang dunia
bisnis, apalagi sekarang sudah semakin ketat persaingan didalam bisnis. Disinilah peran
SDM sesungguhnya diuji apakah mereka mempunyai jiwa inovasi dan juga ide kreatif
yang tinggi atau justru sebaliknya.
Kita sadar bahwa setiap SDM memiliki batas-batas kemampuan atau kinerja mereka,
atau kadang kala sering terjadinya penurunanan kualitas dari SDM itu sendiri hal ini
disebabkan banyaknya tantangan berat yang mereka hadapi disaat mereka tidak begitu
siap atau kurangnya pembekalan pelatihan dalam mengatasi masalah. Oleh karena itu,
pengelolaan SDM oleh manajemen harus mendapatkan prioritas utama. Melalui
perencanaan SDM, yang merupakan fungsi awal dan kegiatan departemen SDM,
diketahui kebutuhan SDM dan analisis pekerjaan, yang merinci orang dengan kualifikasi
tertentu, yang selanjutnya dilakukan proses rekrut, seleksi dan orientasi, terkumpul
biodata dan preferensi karir karyawan yang selanjutnya proses penilaian karyawan dapat
dipergunakan sebagai media umpan balik sebagai dasar pemberian pelatihan dan
pengembangan bagi karyawan.
Setelah selesai, maka perlu diadakannya peningkatan kemampuan dan keahlian dari
masing-masing karyawan secara terus menerus. Perusahaan besar sekalipun tidak mampu
bersaing hanya dengan mengandalkan kebesaran dan skala bisnis yang dimiliki, tetapi
harus responsif terhadap perubahan. Proses bisnis tidak lagi dijalankan berdasarkan
aturan dan hierarki, tetapi dikendalikan oleh visi dan nilai. Itu semua memerlukan
kemampuan SDM yang dapat diandalkan, yang memiliki wawasan, kreativitas,
pengetahuan, dan visi yang sama dengan visi perusahaan. Setiap orang dalam organisasi
harus mampu menjadi leader. Fungsi pengembangan dan pelatihan hendaklah
dilaksanakan oleh perusahaan guna meraih manfaat yang positif bagi karyawan.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul:
“PENGARUH PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PADA CV. KARYA ABADI KEDIRI”
2. Rumusan Masalah
Mengingat ruang lingkup perusahaan sangat luas, penting untuk dibahas seberapa
besar pengaruh pelatihan kerja terhadap produktivitas karyawan. Hendaknya, semua
tenaga kerja dapat menyadari bahwa perusahaan akan berjalan lancar dengan menaati
peraturan dan mempunyai tanggung jawab yang tinggi, begitu pula dengan atasan yang
berkewajiban membina dan memberikan bimbingan kepada bawahan agar dapat bekerja
sesuai dengan apa yang direncanakan untuk dapat mencapai tujuan perusahaan.
3. Tujuan Penelitian
4. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain:
1. Manfaat bagi perusahaan
Sebagai sumbangan pemikiran bagi pimpinan perusahaan khususnya dalam
kebijakan serta penyempurnaan kondisi fisik lingkungan kerja karyawan.
2. Manfaaat bagi universitas
Penelitian ini diharapkan dapat melengkapi literature bagi perpustakaan yang ada
sehingga dapat diharapkan dan bermanfaat bagi pembaca dalam mengambil
kebijakan apa yang akan diambil dimasa yang akan datang.
3. Manfaat bagi pribadi
Penelitian yang didapat dari bangku kuliah ini diharapkan dapat dipraktekkan
dalam praktek yang sesungguhnya sesuai dengan kondisi kerja yang nyata dalam
sebuah perusahaan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teori
1.1. Pengertian Manajemen
Manajemen sumber daya manusia disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara
bagimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh
individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga
tercapai tujuan bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Kajian
MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan lain-lain.
Unsur utama MSDM adalah manusia.
Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem
perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karir,
evaluasi kerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.
Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen
yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
Pada dasarnya setiap perusahaan baik perusaahn industri atau perusahaan jasa,
dimana tenaga kerja adalah salah satu peranan penting didalam melaksanakan aktifitas
tersebut. Untuk itu, perusahaan perlu memberikan pelatihan kerja (training) sebelum
tenaga kerja itu ditempatkan didalam sebuah perusahaan.
Secara umum pelatihan dapat diartikan sebagai suatu usaha untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya lebih efektif
dan efisien. Program pelatihan adalah serangkaian program yang dirancang untuk
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan karyawan dalam hubungannya dengan
pekerjaannya.
1. Gomes (1997 : 197) pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki prestasi
kerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya.
Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan-tujuan organisasi,
yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan-tujuan para pekerja secara
perorangan.
2. Gary Dessler (1997 : 263) pelatihan adalah proses mengajarkan karyawan baru
atau yang ada sekarang, ketrampilan dasar yang mereka butuhkan untuk
menjalankan pekerjaan mereka.
3. John R. Schermerhorn, Jr (1999 : 323) pelatihan merupakan serangkaian aktivitas
yang memberikan kesempatan untuk mendapatkan dan meningkatkan
keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Dari beberapa pendapat diatas maka, dapat disimpulkan bahwa pelatihan bukanlah
suatu tujuan, akan tetapi merupakan suatu alat manajemen untuk mencapai tujuan
perusahaan yang mana merupakan usaha dan tanggung jawab pimpinan terhadap
karyawannya.
1.4. Manfaat dan Tujuan Pelatihan
Adapun manfaat dari pelatihan sebagai berikut:
1. Mengarahkan untuk meningkatkan profitabilitas atau sikap yang lebih positif
terhadap orientasi profit.
2. Meningkatnya Produktifitas atau jumlah produksi.
3. Meminimalisir atau mengurangi kesalahan dalam bekerja.
4. Tidak perlu adanya pemantauan (monitoring) yang berlebihan.
5. Perubahaan sikap.
6. Memiliki kemampuan dalam bekerja.
7. Menghindari atau mengurangi Turnover (pergantian karyawan).
1. Meningkatkan produktivitas.
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan.
3. Meningkatkan semangat kerja.
4. Memberikan kemampuan yang lebih tinggi untuk melaksanakan tugas dalam
bekerja sehingga hasil yang dicapai akan maksimal.
5. Meningkatkan profesionalisme para karyawan dalam melakukan pekerjaannya.
6. Membantu memcahkan persoalan operasional dengan cepat dan tepat.
7. Mengorientasikan kepada seseorang mengenai organisasi.
1.5. Faktor-faktor Yang Berperan Dalam Pelatihan
Dalam melaksanakan pelatihan ini, terdapat faktor yang berperan yaitu instruktur,
peserta, materi (bahan), metode, tujuan pelatihan dan lingkungan yan menunjang.
Ada beberapa metode pelatihan dan pengembangan SDM yang dapat dipilih dan
digunakan. Tiap metode pelatihan karyawan memiliki cara khusus dan efektivitas
pelatihan karyawan tersendiri dalam mencapai tujuan tertentu. Berikut diantaranya:
Produktivitas kerja adalah ukuran perbandingan kualitas dan kuantitas dari seorang
tenaga kerja dalam satuan waktu untuk mencapai hasil atau prestasi kerja secara efektif
dan efisien dengan sumber daya yang digunakan.
Produktivitas pada dasarnya adalah hubungan antara masukan (input) dan keluaran
(output). Hal ini tergambar melalui berapa banyak bahan dan waktu dalam proses kerja
untuk mencapai kuantitas dan kualitas dari hasil kerja (output).
Produktivitas kerja memiliki dua dimensi, di mana yang pertama adalah efektivitas,
mengacu pada pencapaian unjuk kerja maksimal (berkaitan dengan kualitas, kuantitas,
dan waktu). Yang kedua adalah efektivitas, berkaitan dengan upaya membandingkan
input dengan realisasi penggunaannya.
Dari bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (2003), Ambar
Teguh Sulistiyani dan Rosidah menyatakan ada faktor-faktor yang memengaruhi
produktivitas, di antaranya adalah:
1. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diperoleh
secara formal maupun nonformal. Pengetahuan memberikan kontribusi pada
seseorang dalam memecahakan masalah, daya cipta, termasuk dalam melakukan
atau menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan
yang tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan
baik dan produktif.
2. Keterampilan (Skill)
Keterampilan merupakan kemampuan dan penguasaan teknis operasional
mengenai bidang tertentu yang bersifat kekaryaan. Skill diperoleh melalui proses
belajar dan berlatih serta berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk
melakukan atau menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan bersifat teknis. Dengan
keterampilan yang dimiliki seorang pegawai, diharapkan mampu menyelesaikan
pekerjaan secara produktif.
3. Kemampuan (Abilities)
Salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja adalah kemampuan.
Abilities atau kemampuan terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki oleh
seorang pegawai. Konsep ini jauh lebih luas, karena dapat mencakup sejumlah
kompetensi. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk
kemampuan. Dengan demikian, apabila seseorang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang tinggi, diharapkan memiliki kemampuan yang tinggi pula.
4. Sikap (Attitude)
Attitude merupakan suatu kebiasaan yang memiliki pola. Apabila pegawai
memiliki kebiasaan baik, hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja yang baik
pula. Sebagai contoh, seorang pegawai yang memiliki kebiasaan tepat waktu,
disiplin, akan berbanding lurus juga dengan perilakunya.
5. Perilaku (Behaviors)
Sesuai yang sudah dijelaskan sebelumnya, perilaku berasal dari attitude atau sikap
seseorang. Sikap yang baik akan menghasilkan perilaku yang baik juga. Dengan
perilaku yang baik, produktivitas kerja akan tercipta dengan efisien.
2. Penelitian Terdahulu
C. METODE PENELITIAN
1. Ruang Lingkup dan Objek Penelitian
Lokasi penelitian ini akan dilakukan di CV. Karya Abadi Kediri. Sedangkan objek
penelitian ini adalah karyawan CV. Karya Abadi Kediri.