Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI

Sekolah merupakan salah satu pendidikan formal yang


diselenggarakan oleh pemerintah untuk mencetak sumber daya yang
berkualitas. Sekolah menjadi bagian penting dalam pendidikan nasional untuk
meningkatkan kesejahteraan dan kemajuan suatu negara. Universitas Negeri
Surabaya yang sering disebut UNESA sebagai bagian dari komponen
pendidikan nasional dan berkomitmen terhadap dunia pendidikan
mengupayakan pembibitan calon guru (pendidik) berkompetensi unggul
melalui progream pengenalan lapangan persekolahan.
Program pengenalan lapangan persekolahan (PLP) merupakan suatu
tahapan dalam proses untuk mempersiapkan guru profesional pada jenjang
program sarjana pendidikan berupa penugasan untuk mengimplementasikan
hasil belajar melalui pengamatan proses pembelajaran di sekolah, pelatihan
mengembangkan perangkat pembelajaran dan belajar mengajar terbimbing.
Tindakan reflektif di bawah bimbingan dan pengawasan dosen pembimbing
dan guru pamong secara berjenjang. Pendapat tersebut didukung oleh
permenristekdikti nomor 55 tahun 2017 pasal 1 butir 8 yang menyatakan
bahwa PLP adalah proses pengamatan atau observasi dan pemagangan yang
dilakukan mahasiswa program sarjana pendidikan di satuan pendidikan.
Menurut Arifin terkait prinsip keterlibatan langsung yaitu I hear and I
forget, I see and I remember, I do and I understand mempunyai makna
bahwa setiap individu yang belajar harus terjadi proses internalisasi sehingga
hasil belajar efektif dibandingkan sekedar belajar secara informatif (Ruhimat,
2009). Sehingga program PLP mensyaratkan kemampuan aplikatif dan
terpadu dari seluruh pengalaman belajar sebelumnya yang bersifat teoritis dan
simulatif terkait dengan jabatan dan kehidupan sebagai profesi guru yang
secara komprehensif mencakup sendi tugas pendidik, pengajar, pembimbing,
dan tugas lain formal maupun informal secara nyata. PLP diharapkan dapat

1
menjadi bekal bagi mahasiswa sebagai wahana pembentuk tenaga
kependidikan yang berkompetensi pedagogik, individual, sosial dan
profesional yang siap memasuki dunia pendidikan, memiliki nilai, sikap,
pengetahuan dan ketrampilan yang profesional.
SMAN 19 Surabaya merupakan salah satu sekolah yang menjadi
sasaran program PLP yang dilaksanakan oleh UNESA. Tentunya terdapat
perbedaan mengenai PLP pada tahun ini dengan sebelumnya. Pembelajaran
dilakukan dengan metode daring atau via online dikarenakan adanya pandemi
Covid-19 mengharuskan pembelajaran dilakukan secara daring melalui
Google Meet dan penugasan pada Google Clasroom.
B. TUJUAN PELAKSANAAN PLP

Tujuan penyelenggaraan PLP adalah membangun landasan jati diri


calon pendidik melalui beberapa bentuk kegiatan di sekolah sebagai berikut :
1. Pengamatan kultur sekolah;

2. Pengamatan struktur organisasi dan tata kelola di sekolah;

3. Pengamatan peraturan dan tata tertib sekolah;

4. Pengamatan kegiatan-kegiatan ceremonial-formal di sekolah


(misalnya: upacara bendera, rapat briefing);
5. Pengamatan kegiatan-kegiatan rutin berupa kurikuler, kokurikuler,
dan ekstrakurikuler; dan
6. Pengamatan praktik-praktik pembiasaan dan kebiasaan positif di
sekolah.
Serta memantapkan kompetensi akademik kependidikan dan bidang studi
yang disertai dengan kemapuan berpikir tingkat tinggi melalui kegiatan
sebagai berikut:
1. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan
oleh guru;
2. Menelaah strategi pembelajaran yang digunakan guru;

3. Menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru;

2
4. Membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran,
bahan ajar, dna perangkat evaluasi;
5. Menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pembelajaran;
6. Latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen
pembimbing PLP, dengan tujuan melakukan proses pembelajaran serta
pemantapan jati diri calon pendidik;
7. Membantu guru dalam melaksanajan tugas-tugas pekerjaan guru.
C. MANFAAT PELAKSANAAN PLP

Manfaat pelaksanaan PLP adalah :

1. Terciptanya landasan jati diri calon pendidik melalui kegiatan observasi


kegiatan sekolah dan bimbingan pamong serta dosen pembimbing PLP;
2. Terciptanya peningkatan kompetensi akademik kependidikan dan
bidang studi dalam diri mahasiswa melalui pendampingan guru
pamong;
3. Timbul asimilasi dan akomodasi dalam diri mahasiswa peserta PLP
terakait pengalaman belajar yang bersifat teoritis dan simulatif dengan
kondisi lapangan sehingga terjadi ekuilibrasi diantara keduanya; dan
4. Pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh guru pamong,
dapat menambah inovasi dan problem solving terhadap masalah
kegiatan belajar mengajar di kelas.

3
BAB II
PELAKSANAAN PLP

A. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK

Setiap peserta didik atau siswa sebagai individu dan subjek belajar pasti
memiliki karakteristik yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Ada
beberapa faktor yang dapat mempengaruhi karakter individu baik faktor internal
atau dari dalam diri individu itu sendiri maupun faktor eksternal seperti
lingkungan sekitar, kondisi itu dapat mempengaruhi bagaimana proses belajar
mengajar siswa tersebut. Dalam laporan ini akan dibahas secara singkat terkait
karakteristik siswa-siswi di SMAN 19 Surabaya. Berdasarkan pengamatan dan
analisis yang dilakukan oleh mahasiwa PLP Universitas Negeri Surabaya di
SMAN 19 Surabaya selama kurang lebih 5 minggu diperoleh informasi sebagai
berikut :
1. Karakterisik yang berkenaan dengan kemampuan awal siswa
Rata-rata siswa sudah mempunyai indeks prestasi dan intelegensi yang
bagus, hal ini diperoleh dari hasil menjawab quiz dan tugas essay yang dikerjakan
oleh siswa di Google Classroom.
2. Gaya belajar
Rata-rata siswa SMAN 19 Surabaya memiliki gaya belajar audiovisual,
selama pembelajaran daring di Google Classroom siswa lebih tertarik menonton
video dari youtube yang diberikan guru PLP daripada memahami powerpoint
yang diberikan di Google Classroom.
3. Motivasi belajar
Dalam hal motivasi belajar, siswa perempuan lebih mendominasi daripada
siswa laki-laki. Pada saat proses belajar online di Google Meet siswa perempuan
lebih aktif bertanya dan menjawab, sedangkan siswa laki-laki lebih pasif dan tidak
menyalakan microphone ataupun camera.
4. Sikap
Pembiasaan yang dilakukan pada siswa-siswi SMAN 19 Surabaya adalah
kesopanan dan kedisiplinan. Disiplin dalam berbagai hal contohnya yaitu : tidak

4
telat dalam mengikuti pembelajaran secara darin di Google Meet, selalu
menggunakan seragam lengkap meskipun pembelajaran dilakukan secara online
serta selalu tepat waktu mengumpulkan tugas di Google Classroom.
B. SRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

KETUA KOMITE
SMAN 19 SURABAYA KEPALA
SMAN 19 SURABAYA
DR. SUFTI, S.T, S. Si, M. Pd

DRS. MOH ZAINURI, M. Si

KEPALA TATA
USAHA
SUPRITANTO, S.E

WAKIL KEPALA WAKIL KEPALA


WAKIL KEPALA SEKOLAH WAKIL KEPALA SEKOLAH SEKOLAH BIDANG
SEKOLAH BIDANG SARANA DAN BIDANG KURIKULUM HUMAS
BIDANG KESISWAAN PRASARANA
PIPIN RIYANTO,M.PD DRS. WASITO LEGOWO
WAHYU NURSASI, S.Pd MOH. TAUFIK HIDAYAT, M. Pd

DEWAN GURU
DAN BK

SISWA

Tabel 1. Struktur organisasi SMAN 19 Surabaya

C. VISI DAN MISI SEKOLAH


Sekolah harus memiliki tujuan, cita-cita dan memberikan kontribusi sangat
besar dalam dunia pendidikan yang teruji melalui output yang dihasilkan bagi
masyarakat, khususnya para siswa itu sendiri. SMA Negeri 19 Surabaya memiliki
langkah/tahapan untukmewujudkan tujuannya. Berikut visidan misi SMA Negeri
19 Surabaya.
Visi :
Mewujudkan insan yang berkarakter mulia, berprestasi, peduli lingkungan,

5
dan berwawasan global.
Misi :
1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa .
2. Membudayakan senyum, sapa, sopan, dan santun.
3. Menanamkan kedisiplinan melalui budaya tertib dan jujur.
4. Menumbuhkan semangat kompetitif dan inovatif dalam bidang
akademik dan non akademik.
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang aktif, kreatif, dan efektif.
6. Meningkatkan disiplin belajar dan budaya literasi.
7. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, aman, nyaman dan
didukung sarana dan prasarana yang memadai.
8. Membudayakan perilaku warga sekolah untuk hidup sehat, bersih,
dan peduli lingkungan.
9. Terwujudnya penguasaan bahasa asing (Inggris/Jepang/Jerman)
secara aktif.
10. Terwujudnya penguasaan teknologi informasi dalam penerapan
manajemen sekolah dan pengembangan IPTEK.
D. PERATURAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH

PERSIAPAN BELAJAR
1. Kegiatan Belajar Mengajar dimulai pukul 06.45 WIB.
2. Siswa dianjurkan datang ke sekolah 15 menit sebelum bel tanda masuk
dibunyikan.
3. Siswa yang datang terlambat ke sekolah akan diidentifikasi dan diberi
sanksi.
4. Piket kelas diwajibkan menjaga kebersihan kelas (meja guru, papan tulis,
ruang kelas harus sudah bersih dan rapi sebelum setiap jam pelajaran
dimulai).
SELAMA JAM PELAJARAN

6
1. Siswa diwajibkan menjaga kebersihan, keamanan, dan kekeluargaan di
ketertiban, dalam kelas.
2. Siswa diwajibkan mengikuti pelajaran dengan seksama sampai akhir
pelajaran.
3. Siswa dilarang menggunakan handphone selama jam pelajaran, kecuali seizin
guru mata perlajaran yang bersangkutan.
4. Siswa dilarang membuang sampah di dalam kelas (contoh: bungkus makanan,
limba rautan, kertas coretan, dll).
5. Siswa yang ingin meninggalkan kelas karena sesuatu hal (sakit, ada keperluan
yang sangat penting) diwajibkan meminta izin kepada guru yang mengajar
dan guru BK.
6. Ketua kelas atau piket kelas diwajibkan menghubungi guru piket, setelah 10
menit guru yang bertugas mengajar belum masuk kelas.
7. Pada setiap akhir pelajaran, siswa diwajibkan merapikan perlengkapan belajar
dan membaca doa.
8. Piket kelas diwajibkan untuk merapikan dan membersihkan ruang kelas oada
akhir pelajaran.

LARANGAN SISWA
1. Meninggalkan pelajaran/madrasah pada jam efektif tanpa ijin guru mapel/guru
piket.
2. Keluar dari kelas saat pergantian pelajaran kecuali waktu istirahat.
3. Mengaktifkan media elektronik yang tidak ada hubungan dengan kegiatan
pembelajaran itu.
4. Melaksanakan kegiatan OSIS pada saat jam pelajaran berlangsung, kecuali
atas izin kepala sekolah.
5. Berada di kantin/koperasi pada saat jam pelajaran berlangsung, kecuai
mendapat tugas dari guru.
6. Berpakaian tidak sopan, ketat, membuka aurat atau sejenisnya yang
bertentangan dengan syariat islam.

7
7. Membawa, mengedarkan obat terlarang, minuman keras, memakai,
menyimpan, atau VCD porno, bacaan porno, alat judi atau sejenisnya yang
dilarang negara.
8. Mencuri benda-benda di kawasan madrasah.
9. Merusak barang milik teman, guru, karyawan, kepala madrasah dan fasilitas
madrasah.
10. Mengotori lingkungan madrasah seperti corat- coret, membuang sampah
sembarangan atau hal lainya yang sejenis.
11. Membawa rokok atau merokok.
12. Membawa senjata tajam, senjata api, petasan, bahan peledak atau sejenisnya
yang tidak ada hubungan dengan kegiatan pembelajaran.
13. Mengambil atau merusak barang yang tidak ada dilingkungan sekolah.
14. Berbuat asusila.
15. Melaksanakan pernikahan selama masih menjadi siswa/siswi SMA Negeri 19
Surabaya.
16. Menganiaya teman atau orang lain di dalam maupun diluar lingkungan
sekolah.
17. Berkelahi atau membuat keributan dan kekacauan dalam bentuk apapun.
18. Menjadi anggota gank, atau memelopori menjadi gank.
19. Memalsu tanda tangan orang lain.
20. Berbicara kotor, mengumpat, menggunjing, menghina, atau menyapa antar
sesama siswa atau warga madrasah dengan kata, sapaan atau panggilan yang
tidak senonoh.
21. Menyelenggarakan kegiatan yang membawa sekolah tanpa
sepengetahuan/seijin nama Kepala sekolah baik di dalam maupun diluar
sekolah.
22. Menghina atau melawan Kepala sekolah, guru, dan pegawai baik secara lisan,
tulisan maupun perbuatan.

E. KEGIATAN KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER

8
1. Kegiatan Kokulikuler
Kegiatan Kokurikuler adalah kegiatan untuk menunjang serta
membantu kegiatan intrakurikuler yang di laksanakan di luar jadwal
intrakurikuler, dengan tujuan agar siswa lebih memahami dan memperdalam
materi. Biasanya kegiatan ini berupa penugasan, pekerjaan rumah ataupun
tindakan lainnya yang berhubungan dengan materi intrakurikuler yang harus
diselesaikan oleh siswa.
Di SMAN 19 Surabaya memiliki kegiatan kokulikuler Fengcon
Friday English Conversation biasa disebut keterampilan berbahasa inggris.
Fengcon Friday English Conversation di lakukan setelah sholat jumat diikuti
oleh semua siswa kelas 10,11,dan 12. Kelas 10 akan dibimbing oleh kelas 11
sedangkan kelas 11 mendapat bimbingan oleh English teacher assistant
(anggota ekstrakulikuler Bahasa inggris yaitu SEC/Smanxix English
Comunity) untuk kelas 12 dibuat seperti bimbingan belajar. Jadwal untuk
setiap kelasnya disusun sedemikian rupa oleh sekolah agar terjadwal dengan
baik dan tidak mengganggu proses belajar mengajar kelas.
2. Kegiatan ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dimaksudkan sebagai kegiatan yang diarahkan
untuk memperluas pengetahuan siswa, mengembangkan nilai-nilai atau
sikap, dan menerapkan secara lebih lanjut pengetahuan yang telah dipelajari.
Fungsi utama kegiatan ekstrakulikuler untuk menyalurkan/mengembangkan
kemampuan siswa sesuai dengan minat dan bakatnya, memperluas
pengetahuan, belajar bersosilisasi, menambah keterampilan, mengisi waktu
luang, dan lain sebagainya, bisa dilaksanakan di sekolah ataupun kadang-
kadang bisa di luar sekolah.
a) Jenis-jenis ekstra kurikuler tahun 2019/2020
N
JENIS EKSTRAKURIKULER KETERANGAN
O
1 PMR/Palang Merah Remaja Ektrakurikuler Pilihan
2 Mepiksa Ektrakurikuler Pilihan
3 Perisai Diri Ektrakurikuler Pilihan

9
4 Paskibra Ektrakurikuler Pilihan
5 Cinema Ektrakurikuler Pilihan
6 Modern Dance Ektrakurikuler Pilihan
7 SKI/Smanxix Kerohanian Islam Ektrakurikuler Pilihan
8 SEC/Smanxix English Comunity Ektrakurikuler Pilihan
9 Basket Putra Ektrakurikuler Pilihan
10 Basket Putri Ektrakurikuler Pilihan
11 Futsal Ektrakurikuler Pilihan
12 Volly Ektrakurikuler Pilihan
13 Marching Band/ SAS Ektrakurikuler Pilihan
14 KIR/ Karya Ilmiah Remaja) Ektrakurikuler Pilihan
15 ROBOTICA Ektrakurikuler Pilihan
16 Techno Media Ektrakurikuler Pilihan
17 Band Ektrakurikuler Pilihan
18 Paduan Suara Ektrakurikuler Pilihan
19 Pramuka Ekstrakurikuler Wajib
20 OSIS Ektrakurikuler Pilihan
21 Suporter Ektrakurikuler Pilihan
22 ECONEXIX Ektrakurikuler Pilihan
Tabel 2. Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler tahun 2019/2020
b) Jadwal dan tempat berlatih kegiatan ekstrakurikuler tahun 2019/2020
JENIS WAKTU BERLATIH
NO TEMPAT
EKSTRAKURIKULER Hari Pukul
1 PMR Sabtu 08.00 – 11.00 Halaman belakang
2 Mepiksa Sabtu 08.00 – 12.00 Kelas XI.IPS-1
3 Paskibra Sabtu 10.00 – 14.00 Lapangan upacara
Karya Ilmiah Remaja Kelas X.MIPA-7
4 Sabtu 09.00 – 12.00
(KIR)
5 Perisai Diri (PD) Sabtu 10.00 – 13.00 Aula belakang
6 Cinema Sabtu 08.00 – 11.00 Kelas X.IPS-3
7 Modern Dance Sabtu 08.00 – 11.00 Hal Aula belakang
8 Robotica Sabtu 09.00 – 12.00 Kelas XI.IPA-4
9 Marching Band Sabtu 08.00 – 11.00 Lapangan upacara
Smanxix Kerohanian Masjid SMAN 19
10 Sabtu 09.00 – 12.00
Islam (SKI)
Smanxix English Lab Bahasa Lt II
11 Sabtu 07.00 – 12.00
Comunity (SEC)
12 Paduan Suara Rabu 15.15 – 16.45 Kelas X.MIPA-6
13 Band Sabtu 07.00 – 10.00 Ruang RSBI
14 Techno Media Sabtu 08.00 – 11.00 Ruang Lab IT-1
Rabu, Lapangan basket
15.30 – 17.30
15 Basket Putra Jumat,
06.00 – 10.00
Sabtu

10
Senin, Lapangan basket
16 Basket Putri Selasa 15.30 – 17.30
, Rabu
17 Futsal Kamis 15.30 – 17.30 Lapangan basket
Selasa Lapangan Volly
18 Volly 15.30 – 17.30
, Rabu
19 Pramuka Kamis 13.30 – 15.30 Aula dan lapangan
Tabel 3. Jadwal dan tempat berlatih kegiatan ekstrakurikuler tahun 2019/2020

F. BUDAYA SEKOLAH
Budaya sekolah memberikan pendidikan dan bimbingan bagi para peserta
didik dan guru adalah fokus utama dalam keberlangsungan pembelajaran yang
efektif dan efisien. Budaya yang terbentuk berdasarkan kesepakatan konsistensi
masing-masing sekolah menumbuhkan kedisiplinan dan berkembangnya pola pikir
kreatif dan inovatif pada peserta didik.
Budaya sekolah yang ada di SMA Negeri 19 Surabaya sangat berhubungan
dengan visi sekolah yaitu “Mewujudkan insan yang berkarakter mulia, berprestasi,
peduli lingkungan, dan berwawasan global”. Pengamatan budaya sekolah
dilaksanakan mulai dari minggu pertama hingga minggu terakhir pelaksanaan
praktek mengajar. Berikut adalah budaya yang diterapkan di SMA Negeri 19
surabaya.
1. Masuk Sekolah Pukul 06.45 WIB
Budaya masuk sekolah pukul 06.45 WIB dilakukan sebagai bentuk
kebijakan sekolah untuk melatih kedisiplinan peserta didik. Kebijakan ini
menjadikan peserta didik terbiasa mempersiapkan pembelajaran secara
matang. Budaya tersebut juga akan membiasakan peserta didik untuk bersikap
tertib, sehingga akan tercipta keteraturan dalam kehidupan dan bermasyarakat
di lingkugan sekolah maupun tempat tinggalnya.
2. Kegiatan Sapa Pagi Di Gerbang Sekolah
Kegiatan sapa pagi oleh peserta didik kepada guru dilakukan setiap
pagi di gerbang sekolah. Budaya ini membentuk peserta didik yang berbakti
dan menghargai keberadaan guru di lingkup sekolah atau di luar sekolah.
Adapun maksud dari budaya tersebut adalah untuk mengajarkan peserta didik

11
agar selalu menjunjung tinggi nilai sopan santun dan menghargai orang lain
sehingga kerukunan dan kedamaian dapat terbentuk dari budaya tersebut
3. Salat Dhuhur dan Sholat Jumat Berjamaah
SMAN 19 Surabaya untuk meningkatkan kerohanian peserta didik dan
para guru membudayakan untuk Sholat Dzuhur dan Sholat Jumat berjamaah.
Setelah bel istirahat pada pukul 11.30 WIB semua peserta didik yang
beragama islam diwajibkan untuk segera menuju ke masjid SMA Negeri 19
Surabaya. Kegiatan salat dilakukan secara berjamaah sehingga siswa dapat
tepat waktu untuk segera masuk kembali ke kelas setelahnya.
4. Jumat Bersih
Jumat bersih dilakukan di minggu pertama dan dilaksanakan pada jam
pertama pula. Peserta didik diwajibkan untuk membersihkan kelas mulai dari
menyapu, mengelap jendela, menghapus tulisan di papan tulis, membuang
sampah, membersihkan pojok dinding kelas, mengisi spidol, dan kegiatan
kebersihan lainnya. Kegiatan jumat bersih ini dilakukan untuk menunjang
program sekolah yang menerapkan sekolah adiwiyata, yakni mengedepankan
tentang kebersihan lingkungan sekolah.
5. Fengcon Friday English conversation
Fengcon Friday English Conversation di lakukan setelah sholat jumat
diikuti oleh semua siswa kelas 10,11,dan 12. Kelas 10 akan dibimbing oleh
kelas 11 sedangkan kelas 11 mendapat bimbingan oleh English teacher
assistant (anggota ekstrakulikuler Bahasa inggris yaitu SEC/Smanxix English
Comunity) untuk kelas 12 dibuat seperti bimbingan belajar.
6. Senam Pagi
Senam pagi dilakukan sebulan sekali yang diikuti oleh para guru dan
peserta didik SMA Negeri 19 Surabaya. Senam pagi ini dipandu oleh salah
satu peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka untuk
meningkatkan kesadaran tiap individu untuk lebih memperhatikan kesehatan
dan kebugaran tubuh guna menghindari tubuh dari penyakit.
7. 5 S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun)

12
Penerapan 5S ini dilakukan setiap hari sebagai salah satu sarana
pembentukan karakter siswa yang berbudi pekerti luhur. Budaya 5 S ini
dilakukan agar siswa membiasakan diri dalalm menerapkan senyum, salam,
sapa, sopan dan santun. Penerapan 5S ini bertujuan agar siswa mampu
menghargai setiap orang yang ditemui baik itu sesama murid, guru, ataupun
warga sekolah lainnya sehingga menumbuhkan sikap saling menghargai dan
toleransi terhadap semua lapisan. Seperti hal rutina yang dilakukan setiap
pagi, guru yang bertugas piket akan berbearis di lobi dan kemudian setiap
siswa yang datang melakukan jabat tangan disertai dengan mencium
punggung tangan guru.
G. KURIKULUM SEKOLAH
Di SMA Negeri 19 Surabaya sudah menerapkan kurikulum 2013 revisi .
Secara umum, kurikulum merupakan seperangkat peraturan yang dijadikan
pedoman untuk kegiatan belajar mengajar. Biasanya terdiri dari isi dan bahan ajar
yang lama penerapannya tidak ditentukan, dan dapat diubah kapanpun jika
dibutuhkan agar bisa menyesuaikan dengan standar internasional. Kurikulum 2013
(K13) sendiri merupakan kurikulum tetap yang diterapkan oleh pemerintah untuk
menggantikan Kurikulum 2006 atau yang sering disebut sebagai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), yang telah berlaku selama kurang lebih 6
tahun. Ada beberapa point dalam penilaian kurikulum 2013 revisi.
1. Tanggung Jawab Penilaian Kompetensi Spiritual dan Sosial
Dalam Kurikulum 2013 setiap guru mata pelajaran wajib melakukan
tes dan menilai kompetensi spiritual dan social dalam mata pelajaran, maka
dalam Kurtilas revisi tanggung jawab tes dan penilaian hanya diampu oleh
guru Agama (Kompetensi Spiritual) dan Budi Pekerti (Kompetensi Sosial).
Guru mata pelajaran cukup mencantumkan laporan pendekatan belajar
kompetensi tersebut di dalam mata pelajaran terkait.
2. Koherensi Kompetensi Inti
Efek berantai dari poin satu adalah Kompetensi Inti menjadi lebih
koheren dengan Kompetensi Dasar mata pelajaran. Dengan kompetensi inti

13
yang lebih koheren, guru mata pelajaran terkait dikurangi bebannya sehingga
dapat lebih fokus kepada penguasaan materi dan kompetensi yang memang
sesuai dan berbasis mata pelajaran, sembari tetap menyisipkan karakter-
karakter mulia di dalam praktik pengajaran.
3. Membuka Ruang Kreatif bagi Guru
Rantai efek selanjutnya dari poin satu dan poin dua adalah, guru
menjadi lebih fleksibel, lentur, dan leluasa merancang ragam pendekatan dan
materi ajar. Tumpang tindih antara KD Mata Pelajaran, KI Spiritual dan
Sosial, berikut pendekatan 5 M (mengingat, memahami, menerapkan,
menganalisis, dan mencipta) kerap memaksa guru kembali menghamba
kepada buku paket Kurtilas. Diharapkan dengan revisi poin 1 dan poin 2
membuka keran kreativitas guru dalam merancang pendekatan ajar.
4. Keluasan Taksonomi Kemampuan Peserta Didik
Pada Kurtilas edisi awal taksonomi, yang mengadopsi Bloom dibatasi
per jenjang, hanya sampai memahami untuk SD, menerapkan dan menelaah
untuk SMP, dan mencipta untuk SMA. Kini taksonomi tersebut secara utuh
diterapkan di seluruh jenjang. Jadi sangat dimungkinkan untuk seorang
peserta SD dengan potensi dan bimbingan yang tepat dapat saja mencapai
tataran penciptaan di dalam praktik belajar.
H. PERANGKAT PEMBELAJARAN
1. Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP)
Menurut Permandikbud 81A Tahun 2013 lampiran IV tentang
Implementasi Kurikulum Pedoman Umum Pembelajaran, yang pertama
dalam pembelajaran menurut standar proses merupakan perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan dalam penyusunan suatu
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. RPP merupakan sebuah rencana
pembelajaran yang dikembangkan dengan rinci dari materi pokok atau tema
tertentu mengacu pada silabus.
Setiap pendidik pada suatu pendidikan berkewajiban menyusun RPP
secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara

14
interaktif,memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang
yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat,
minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa. RPP disusun
berdasarkan KD atau subtema dan dilaksanakan dalam satu kali pertemuan
atau lebih.
Ada beberapa alternatif format rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
yang bisa dikembangkan. Format yang dipilih guru sangat bergantung pada sifat
materi pembelajaran dan selera atau kehendak kurikulumyang sedang berlaku. Di
SMA Negeri 19 Surabaya menggunakan format RPP 1 lembar. Menurut
Permendikbud Nomor 81 A Tahun 2013 Lampiran IV tentang
Implemenatasi Kurikulum Pedoman Pembelajaran, RPP paling sedikit
memuat tujuan pembelajaranMateri pembelajaran, metode pembelajaran,
sumber belaja, penilaian. Berikut format rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) di SMA Negeri 19 yang diterapkan ke mahasiswa PLP UNESA jurusan
Pendidikan geografi.
 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pelajaran geografi kelas 12
(terlampir)
2. Media Pembelajaran
Proses pembelajaran pada kurikulum 2013 untuk semua jenjang
pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan ilmiah (scientific
approach).Penerapan pendekatan ilmiah merupakan ciri khas dari pelaksanaan
kurikulum 2013 yang berlaku saat ini. Dalam proses pembelajaran,
pendekatan ilmiah memiliki langkah-langkah mengamati, menanya, menalar,
mencoba, membentuk jejaring pada semua mata pelajaran.
Kreativitas guru merupakan salah satu faktor yang menentukan
keberhasilan tujuan kurikulum 2013, karena guru merupakan faktor penting
yang besar pengaruhnya, bahkan sangat menentukan berhasil-tidaknya peserta
didik dalam belajar. Salah satu hal yang harus dimiliki oleh guru untuk
mendukung keberhasilan implementasi kurikulum 2013 adalah menggunakan
metode, media, dan sumber belajar yang bervariasi dalam proses

15
pembelajaran untuk membentuk kompetensi peserta didik. Hinic et.al(dalam
Daryanto, 2012:4) mendefinisikan media sebagai perantara atau pengantar
terjadinya komunikasi dari pengirim menuju penerima. Berdasarkan definisi
tersebut media pembelajaran merupakan sarana perantara dalam proses
pembelajaran.
Kemajuan IPTEK, memberikan ruang kepada guru untuk dapat
menciptakan berbagai variasi media pembelajaran yang dapat digunakan
dalam proses pembelajaran. Dampak perkembangan IPTEK terhadap proses
pembelajaran adalah diperkayanya berbagai sumber dan media pembelajaran,
seperti buku teks, modul, overhead transparansi, film, video, televisi, slide,

hipertext, dan web.


Menurut Daryanto (2012:86) video merupakan suatu medium yang
sangat efektif untuk membantu proses pembelajaran, baik untuk pembelajaran
masal, individual, maupun berkelompok. Video juga merupakan bahan ajar
noncetak yang kaya informasi dan tuntas karena dapat sampai ke hadapan
siswa secara langsung.
Di SMA Negeri 19 Surabaya menggunakan video interaktif seperti
youtube ke dalam proses pembelajaran akan meningkatkan pemahaman dan
penguasaan keterampilan peserta didik. Sumber video pembelajaran bias dari
mana saja, salah satunya youtube. Youtube dapat menjadi alternative untuk
mempelajari keterampilan di kurikulum 2013 mendorong siswa agar lebih
aktif mempellajari sendiri. Selain itu juga menggunakan media Power Point
(PPT). Microssoft Office Powes Point merupakan program aplikasi yang
digunakan untuk presentasi. Pada pola penyajiannya digunakan sebagai alat
bantu bagi guru untuk menyampaikan materi dan control pembelajaran
terletak pada guru.
Berikut contoh materi di Microssoft Office Powes Point (PPT) dan
video pembelajaran dari youtube untuk kelas 12 pada materi “Pemanfaatan
Peta, Pengindraan Jauh, Dan Sistem Informasi Geografis“.

16
Gambar 1. Contoh video pembelajaran dari youtube untuk materi analisis
keruangan SIG.

Gambar 2. Materi PPT analisis Gambar 4. Materi PPT analisis


keruangan SIG overlay peta

3. Bahan Ajar
Menurut National Centre for Competency Based Trainigdalam
(Prastowo, 2015) bahan ajar merupakan materi pembelajaran yang dikemas
dalam suatu bahan agar menjadi lebih menarik sehingga mempermudah
pendidik (guru) dalam proses kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar tersebut
dapat berupa buku pelajaran, handout, LKPD, maket, bahan ajar audio, bahan
interaktif, dan sebagainya.

17
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu
bentuk bahan ajar cetak yang mempunyai 2 komponen utama yaitu
pengetahuan dan keterampilan. Kegunaan dari LKPD dapat dilihat dari 2 sisi.
LKPD dapat menjadi suatu hal untuk membuat peserta didik agar lebih aktif
dalam kegiatan belajar, sedangkan untuk peserta didik LKPD membantu
dalam proses memahami dan berlatih mengenai materi yang akan atau sedang
dipelajari.
Di SMA Negeri 19 Surabaya peserta didik di tuntut untuk kritis dan
aktif sehingga pembelajaran bersifat dua arah. Dengan adanya kurikulum
2013 ini, pembelajaran yang bersifat tradisional digeser menjadi pembelajaran
yang inovatif. Berikut contoh LKPD dari mahasiswa PLP UNESA jurusan
pendidikan geografi.
 Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Terlampir
I. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN
MEMANFAATKAN TIK

Mewabahnya penyakit yang disebabkan oleh sebuah virul bernama


corona atau dikenal dengaan istilah covid-19 (corona virus diseases-19). Covid-
19 adalah suatu wabah yang dapat menyebabkan penyakit menular berupa infeksi
pada saluran pernapasan manusia yang disebabkan oleh virus. Pandemi Covid-19
yang melanda dunia, salah satunya adalah negara Indonesia memberikan dampak
yang terlihat nyata dalam berbagai bidang yaitu di antaranya ekonomi, sosial,
pariwisata, dan pedidikan. Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dalam masa
pandemi Covid-19 mengalami beberapa perubahan yang terlihat nyata.
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dengan sistem online  atau
sistem dalam jaringan (daring) sejak bulan Maret 2020.
Sistem pembelajaran tersebut dilakukan tanpa tatap muka secara
langsung, melainkan dilakukan dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Dengan
sistem pembelajaran jarak jauh, peserta didik tidak diharuskan atau tidak

18
diwajibkan untuk datang ke sekolah untuk melaksanakan pembelajaran. Banyak
sarana yang pada akhirnya diterapkan oleh tenaga pendidik untuk melaksanakan
kegiatan belajar mengajar secara jarak jauh. Sarana pembelajaran jarak jauh
tersebut tidak dapat dihindari dari perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi. Sarana pembelajaran yang digunakan untuk pengajaran di SMAN
19 surabaya di antaranya aplikasi google meet, google classroom, youtube, maupun
media sosial whatsapp. Di mana semua sarana tersebut dihasilkan dari
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju.
Di dalam pembelajaran menggunakan teknologi aplikasi google meet,
guru dan peserta didik dapat melakukan pembelajaran menggunakan
pembelajaran sinkronus atau tatap muka jarak jauh mennggunakan aplikasi
google meet. Pembelajaran sinkronus menggunakan aplikasi google meet dirasa
lebih efesien karena dalam penggunaannya tidak terlalu banyak menguras data
internet dan Google Meet lebih mudah digunakan atau user friendly. Hanya
dengan membukanya via Google Chrome dan login melalui email sudah dapat
digunakan dengan tanpa mendownload. Google Meet dapat diintegrasikan secara
langsung ke dalam google classroom dengan cara masuk ke dalam Classroom
mata pelajaran atau mata kuliah dan klik menu setting,  Klik “Buat Link Meet”
untuk menampilkan link Meet pada Classroom sehingga dapat dibagikan ke grup
dan membuat lainnya bergabung. Google meet sangat mudah di gunakan untuk
tatap muka secara jauh atau daring. Penggunaan google meet memudahkan
berdiskusi dan menjelaskan materi yang akan di jelaskan oleh guru dan mudah
mengeshare materi menggunakan fitur didalamnya share present screen.
kekurangan dari google meet adalah tidak adanya fitur hemat daya, semua
fasilitas belum free, membutuhkan jaringan internet yang stabil.
Dalam pembelajaran menggunakan teknologi aplikasi google classroom
merupakan aplikasi campuran secara online yang digunakan secara gratis.
Pendidik dapat membuat room atau kelasnya dan membagikanya kepada para
peserta didik. Google classroom membantu ruang lingkup pendidikan untuk
membantu peserta didik untuk mengatasi kesulitan dalam pembelajaran.

19
Membagikan materi pembelajaran, tugas, dan kuis tanpa harus hadir di kelas. Di
dalam fitur google classroom dapat memudahkan peserta didik untuk berbagi file
antara guru dan siswa, goole classroom ini menggabungkan google drive untuk
pembuatan dan distribusi penugasan, google docs, sheets, slides untuk penulisan,
gmail untuk komunikasi dan google calender untuk penjaadwalan. Siswa dapat di
undang dan bergabung melalui kode pribadi. Aplikasi google classroom tersedia
bagi pengguna perangkat iOS dan Android yang memungkinkan pengguna
mengambil foto dan melampirkan penugasan, berbagi file dari aplikasi lain dan
mengakses informasi secara offline. Guru dapat memantau kemajuan
pengetahuan setiap peserta didik dan memudahkan guru untuk menilai jawaban.
Kekurangan dari google classroom adalah waktu pengiriman masih bisa di atur,
saat google drive penuh file tidak bisa dikirim, tampilan yang kurang menarik
bagi peserta didik.
Aplikasi WhatsApp sangat familiar di masyarakat. Hampir semua orang
yang mempunyai handphone menggunakan aplikasi Whatsapp. dengan adanya
whatsapp grub dapat lebih mudah berkomunikasi, menyampaikan materi
pembelajaran dan memberikan tugas untuk peserta didik selama pembelajaran
daring dari rumah. Dari whattsapp grub guru dapat menyampaikan materi-materi
dan tugas-tigas yang harus dipelajari dan dikerjakan para siswa. kekurangan dari
whatsapp adalah minimnya fitur konferensi vidio seperti zoom dan google meet,
vidio grub di whatsapp hanya bisa di ikuti oleh delapan orang saja. Tidak cocok
apabila whatsapp digunakan untuk pembelajran dengan jumlah per kelas lebih
dari delapan.
Aplikasi youtube merupakan situs jejaring sosial yang sedang banyak di
gunakan. Dimasukkannya youtube dalam pembelajaran merupakan cara yang
mudah dan user-friendly untuk meningkatkan keterampilan kerjasama dan
mengintegrasikan teknologi ke dalam kegiatan pengajaran. Melalui yiutube
proses belajar mengajar online lebih praktis hanya dengan menyisipkan URL
vidio di situs youtube yang akan dipilih. Pengguna dapat meng accont untuk di
tampilkan di masing-masing hp peserta didik. youtube menawarkan alternatif

20
sumber pendidikan yang tepat waktu, namun memiliki tantangan yang unik yaitu
keterbatasan sketersediaan dari vidio tersebut. Youtube benar-benar memberikan
kejelasan kepada peserta didik untuk melihat gambar visual dari berbagai kondisi
dan memberikan kesempata bagi peserta didik untuk melihat kondisi yang
sebenarnya melalui vidio. Karena kemudahannya, media vidio youtube
memukinkan peserta didik dapat belajar kapanpun dan dimanapun saat
dibutuhkan. Praktis dan lengkap. YouTube dapat digunakan dengan mudah oleh
semua kalangan, selain itu juga terdapat fasilitas editing video. YouTube dapat
memfasilitasi untuk  diskusi dan tanya jawab. Kekurangan youtube memantau
ketersediaan vidio karena beberapa vidio hanya tersedia untuk rentang waktu
tertentu. Jjika tidak berlangganan youtube maka banyak iklan di pertengahan
vidio, adanya vidio yang tidak mendidik.
J. PENGELOLAAN KELAS
Pengelolaan kelas merupakan berbagai upaya kegiatan yang dilakukan
oleh guru untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien. Tujuan pengelolaan kelas
yakni menciptakan suasana kondusif bagi peserta didik agar dapat belajar secara
aktif untuk membangun pengetahuan, keterampilan,dan sikap yang positif.
Pengelolaan kelas yang di SMAN 19 Surabaya dilakukan dengan
beberapa cara mengingat kondisi yang berada pada masa pandemi sehingga
menuntut murid dan guru terpisah oleh jarak. Ketika pembelajaran dialihkan
menjadi daring karena masa pandemi, menciptakan hubungan antara peserta
didik dan guru menjadi hal yang semakin penting dalam pembelajaran.
Pembelajaran di SMAN 19 Surabaya menggunakan pembelajaran
sinkronus dan asinkronus. Apabila pembelajaran dilakukan menggunakan
pembelajaran sinkronus atau biasanya menggunakan aplikasi google meet. Pada
saat pembelajaran dimulai guru akan menginformasikan ke para peserta didik
menggunakan grub whattapp agar peserta didik segera bergabung ke google
classroom agar mengetahui alur pembelajaranya. Guru akan mengupload materi
dan absen dan pada saat jam pembelajaran guru memberi salam, menyapa dan

21
mengintruksi para peserta didik untuk membaca atau memahami gambar atau
melihat vidio yang sudah guru upload sebelumnya dan mengingatkan peserta
didik agar absen yang sudah di upload di google classroom sebelum
pembelajaaran secara sinkronus dilaksanakan melalui kolom diskusi yang berada
di google classroom.
Guru yang ditugaskan untuk mengajar pada hari itu menyiapkan link
google meet untuk proses tatap muka dalam 2 jam pelajaran ke depan sembari
menunggu pembelajaran daring dimulai biasanya menanyakan kabar ataupun
menanyakan hal lain agar peserta didik yang sudah memasuki kelas tidak bosan
menunggu teman yang lainnya. Hal ini akan menambah koneksi antara murid
dan guru sehingga mereka akan lebih nyaman menggunakan daring. Setiap akan
dilaksanakannya pembelajaran siswa ditugaskan untuk mempersiapkan diri
setengah jam sebelum waktunya. Setelah sudah jam dijadwalkan oleh guru untuk
pemebelajaran sinkronus menggunakan aplikasi google meet dimulai, guru akan
membuka dengan salam, menanyakan kabar, dan berdoa. Setelah doa selesai
guru mengabsen dengan mewajibkan menyalakan microfon dan on camera agar
guru dapat mengetahui peserta didik tidak berada di luar rumah dan sedang
memakai seragam sekolah. Setelah absen selesai guru akan menanyakan tentang
materi yang sudah di upload sebelum melakukan google meet sekitar 20 menit
sebelumnya, dan guru akan menjawab atau menjelaskan menggunakan
powerpoint. Setelah guru menjelaskan guru menanyakan lagi atau bertanya
timbal balik dari materi yang sudah dipelajari agar guru mengetahui
perkembangan pengetahuan yang sudah dikuasai.
Selama proses pembelajaran peserta didik harus menyalakan kamera agar
guru dapat memantau kegiatan dan keaktifan peserta didik tersebut. Guru
memberikan beberapa kuis interaktif yang dijawab secara realtime agar
mengukur seberapa jauh mereka memahami materi yang disampaikan. Agar
peserta didik tetap kondusif guru dituntut untuk selalu aktif bertanya jawab
pertanyaan seputar materi yang disampaikan pada hari itu. Peserta didik yang
bisa menjawab akan diberikan apresiasi berupa nilai tambahan. Pada saat waktu

22
pengerjaan kuis telah usai, guru akan memberikan tugas berupa essai uuntuk
pemantapan pengetahuan peserta didik. Tugas essai dikerjakan selama sisa waktu
yang tersedia jikalau belum selesai maka guru akan menjadikannya tugas rumah
dan akan di batasi jam pengumpulannya. Dalam pengerjaan kuis dan tugas essai
dalam waktu jam pembelajaran peserta didik tidak boleh meninggalkan google
meet dan tetap membuka kamera, agar mengetahui keaktifan peserta didik dapat
lebih mudah bertanya jika ada yang tidak diketahui mengenai tugas tersebut.
Setelah jam berakhir guru mengakhiri pertemuannya dengan memberikan
kesimpulan pembelajaran hari ini, memberikan motivasi dan salam.
K. PELAKSANAAN PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN
Pelaksanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran mata pelajaran
geografi di SMAN 19 Surabaya dilakukan setiap pertemuan. Dalam hal ini
penilaian dan evaluasi pembelajaran dilakuakn dengan pemberian soal-soal essai
dan kuis mengenai materi yang telah disampaikan pada saat itu.
Pelaksanaan penilaian dan evaluasi pembelajaran di bagikan melalui
google classroom. Penilaian diakukan dengan memberikan penugasan berupa
tugas essai dan evaluasi pembelajaran berupa kuis dari google form yang di
bagikan melalui google classroom dan pengerjaannya diberi waktu 15 menit.
Peserta didik diminta menjawab kuis pada google form yang sudah disediakan
oleh guru geografi pada google classroom, dan untuk penugasan soal-soal essai
diberikan melalui google classroom pada fitur penugasan google docs dan
peserta didik dapat menjawab melalui lembar kerja masing-masing, jawaban di
tulis tangan dan hasil jawaban di fotokan lalu dikirim melalui tempat
pengumpulan tugas pada google classroom . Berdasarkan sistem penilaian
tersebut, guru dapat mengetahui masing-masing pemahaman peserta didik
mengenai materi yang telah disampaikan .
L. PEKERJAAN ADMINISTRASI GURU
Administrasi guru  dapat dimengerti  sebagai seperangkat kegiatan atau
tindakan  yang harus diketahui dan dimiliki oleh seorang guru yang digunakan
untuk kegiatan pembelajaran, sehingga ketika kegiatan pembelajaran dapat

23
berlangsung secara efektif dan efisien, maka  guru dan peserta didik
mendapatkan isi pesan pembelajaran. Sebagaimana berikut administrasi guru
sebagai berikut
1. Kalender Akademik
(terlampir)
2. RPP
(terlampir)
3. Program Tahunan
(terlampir)
4. Program Semester
(terlampir)
5. Silabus
(terlampir)
6. Jurnal Guru
(terlampir)
7. Daftar Nilai
(terlampir)
M. KENDALA-KENDALA YANG DIALAMI DAN SOLUSINYA

Dalam pelaksanaan kegiatan PLP tahun 2020 pada era pandemi yang
mengharuskan adanya pembelajran secara daring di SMAN 19 Surabaya,
terdapat beberapa kendala yang dialami sebagai berikut :
1. Sistem daring mengharuskan guru untuk lebih kreatif, inovatif dan
menciptakan suasana yang tidak membosankan sehingga menarik perhatian
peserta didik agar tidak jenuh dalam pembelajaran.
2. Masih banyak kendala jaringan tidak terkecuali di kota besar seperti
Surabaya, masih ada beberapa peserta didik yang terlambat bergabung dalam
pembelajaran melalui sistem online dengan alasan terkendala jaringan
dirumah mereka.

24
3. Kurangnya kedisiplinan dalam pembelajaran di era pandemi, masih banyak
yang tidak bergabung dalam pembelajran via online, atau terkadang ada juga
yang bergabung namun hanya sekedar untuk mengisi absen saja dalam artian
mereka tidak mendengarkan penjelasan oleh guru secara benar.
4. Guru tidak mengetahui mana saja peserta didik yang benar-benar paham
tentang materi yang sudah disampaikan sebelumnya dikarenakan tatap muka
tidak berjalan maksimal.
5. Dalam pembejaran guru harus lebih aktif daripada peserta didik padahal
kurikulum menganjurkan bahwa peserta didik lah yang harus lebih aktif
daripada guru.

25
BAB III
PRNUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) merupakan salah satu
wadah bagi mahasiswa pendidikan untuk mengaplikasikan ilmu yang sudah diajarkan
selama masa kuliah dan sebagai bentuk latihan sebagai calon pendidik yang
professional dan unggul. Dengan adannya kegiatan ini mahasiswa dapat merasakan
langsung bagaimana kondisi di dunia sekolah dan akan belajar beradaptasi bagaimana
menghadapi situasi di dalam dunia pendidikan yang sebenarnya baik itu dengan
siswa,tenaga pendidik, dan peraturan sekolah.
Dari serangkaian pelaksanaan kegiatan PLP di SMAN 19 Surabaya pada
tanggal 30 September - 13 November 2020 dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kegiatan PLP yang dilaksanakan di SMAN 19 Surabaya merupakan wahana
yang tepat bagi mahasiswa calon guru untuk dapat mempraktikkan ilmu
yang diperoleh dari kampus UNESA.
2. Kegiatan PLP dapat digunakan sebagai sarana untuk memperoleh
pengalaman yang faktual sebagai bekal untuk menjadi tenaga pendidik yang
kompeten dalam bidang keilmuan masing-masing.
3. Kegiatan PLP merupakan pengembangan dari empat kompetensi bagi
mahasiswa, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan
sosial. Pendidik atau guru, selain mentransfer ilmu juga harus melakukan
pendidikan sikap, nilai, norma dan kedisiplinan kepada peserta didik dengan
berusaha memahami karakteristik kepribadian peserta didik.
4. Kegiatan PLP bertujuan agar mahasiswa bisa mengembangkan
kreativitasnya, dengan menciptakan media pembelajaan, dan menyusun
materi sendiri berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai.

26
B. SARAN
Berdasarkan hasil kesimpulan dari penyusunan laporan ini, maka terdapat
beberapa hal yang dapat dijadikan sebagai rekomendasi atau saran, yaitu:

1. Bagi SMAN 19 Surabaya


Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, pihak sekolah sebaiknya lebih
meningkatkan kinerja tenaga pendidik yang sudah disesuaikan dengan
kompetensi peserta didik, tetapi apabila ada peserta didik yang memiliki bakat
dan potensi tersendiri sebaiknya diberikan fasilitas khusus atau materi
tambahan seperti dengan adanya club study. Meningkatkan kompetensi
pendidik melalui diklat-diklat sejenis bagi pendidik.
2. Bagi Universitas Negeri Surabaya
Agar mahasiswa memahami secara mendalam mengenai mekanisme
pelaksanaan PLP sebaiknya pihak UNESA ataupun lembaga terkait
mengalokasikan waktu lebih pada pembekalan PPL. Pihak UNESA juga
sebaiknya terus meningkatkan kerja sama dengan sekolah yang digunakan
sebagai tempat pengenalaan persekolahan.
3. Bagi Mahasiswa
Hendaknya lebih aktif untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan
pelaksanaan program PLP. Membaca buku panduan PLP merupakan hal
penting yang harus dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan PLP. Di
samping itu, mahasiswa juga sebaiknya selalu menjalin komunikasi,
membangun koordinasi, dan rajin berkonsultasi mengenai program PLP baik
dengan Dosen Pembimbing.

27
DAFTAR PUSTAKA

Agustiningsih ©Pancaran. 2015. “VIDEO”SEBAGAI ALTERNATIF MEDIA


PEMBELAJARAN DALAM RANGKA MENDUKUNG KEBERHASILAN
PENERAPAN KURIKULUM 2013 DI SEKOLAH DASAR Vol. 4, No. 1, hal 55-
68, Februari2015

Nur Baiti Isniah Jurnal Pendidikan Akuntansi. 2019. PENGEMBANGAN LEMBAR


KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) SEBAGAI PENDUKUNG
KURIKULUM 2013 PADA MATERI NERACA SALDO, JURNAL
PENYESUAIAN, DAN NERACA LAJUR PERUSAHAAN MANUFAKTUR
KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SAMBENG. Volume 7 Nomor 1
Tahun 2019, 103-108

28

Anda mungkin juga menyukai