Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

WORKSHOP AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Oleh

Herma Wulandari

5304181136

Dosen Pengampu:

M. Lutfi Izinillah, M.Ak

PROGRAM STUDI AKUNTANSI KEUANGAN PUBLIK

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA

POLITEKNIK NEGERI BENGKALIS

2021/2022
1. DESKRIPSI KEGIATAN
A. Nama Kegiatan
Workshop Akuntansi Sektor Publik
B. Tema Workshop
Peran Akuntan dan Langkah-Langkah Penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah
C. Narasumber
Yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini adalah:
Nama : Eko Susilo Haryadi, SE, M.Ak
Pendidikan :- SD Negeri 007 Cerenti
- SMP Negeri 9 Pekanbaru
- SMU Negeri 10 Pekanbaru
- Universitas Riau Akuntansi
- Universitas Riau Magister Akuntansi
D. Waktu dan Pelaksanaan
Hari & Tanggal : Selasa, 09 November 2021
Pukul : 08.00 WIB s.d 11.30 WIB
Tempat : Lab Simulasi
E. Peserta
1) Ketua Program Studi Akuntansi Keuangan Publik
2) Dosen Pengampu Mata Kuliah Workshop Akuntansi Sektor Publik
3) Dosen prodi Akuntansi Keuangan Publik
4) Mahasiswa Prodi Akuntansi Keuangan Publik Semeter 7

2. MANFAAT KEGIATAN
Adapun manfaat kegiatan workshop adalah:
 Kegiatan workshop pada dasarnya bertujuan untuk memberikan
informasi dan juga pengetahuan segar kepada para pesertanya, sesuai
dengan bidang keahlian profesi melalui bentuk pelatihan.
 Aktivitas workshop ini juga sangat bermanfaat untuk meningkatkan
kualifikasi profesi mereka yang sesuai dengan bidang kerjanya.
Artinya, kegiatan workshop mampu memberikan manfaat serta
meningkatkan kemampuan dan juga kualitas seseorang.
 Lebih dari itu, aktivitas workshop juga sangat bermanfaat sebagai
tempat untuk membentuk kebersamaan, kerjasama, dan kemitraan
antar tiap peserta. Kegiatan workshop juga bisa dijadikan sebagai
tempat yang baik untuk berdiskusi dan juga merumuskan berbagai
metode strategis untuk bisa menyebarkan program baru kepada
peserta lain.

3. Hasil Yang Dicapai


A. Tugas Menyusun Laporan Keuangan
a) PPK-SKPD
1. Laporan realisasi anggaran (LRA)
2. Laporan operasional (LO)
3. Laporan perubahan ekuitas (LPE)
4. Neraca
5. Catatan atas laporan keuangan (CALK)
b) PPKD selaku SKPKD
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2. Laporan perubahan saldo anggaran lebih (LPSAL)
3. Laporan operasional (LO)
4. Laporan perubahan ekuitas (LPE)
5. Neraca
6. Laporan arus kas (LAK)
7. Catatan atas laporan keuangan (CALK)

B. Siklus Akuntansi
1. Analisis Akuntansi
2. Jurnal
3. Posting buku besar
4. Neraca saldo
5. Jurnal penyesuaian
6. Laporan keuangan

C. Tahapan Penyusunan Laporan Keuangan


1. Menyiapkan regulasi
a) Peraturan Kepala Daerah tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah
Daerah;
b) Peraturan Kepala Daerah tentang Sistem Akuntansi Pemerintah
Daerah
2. Sosialisasi regulasi dan deadline waktu penyusunan laporan keuangan
kepada PPK-SKPD
3. Penyusunan Laporan Keuangan SKPD, verifikasi laporan keuangan
SKPD, konsolidasi laporan keuangan, penyusunan laporan keuangan
pemerintah daerah.
4. Riviu APIP (Inspektorat) dan Penyerahan Laporan Keuangan
Unaudited kepada BPK RI
5. Audit BPK RI dan Laporan Keuangan Audited

4. Tanya Jawab
1) Nurasikin
Pertanyaan : Selama bapak menjabat di BPKAD provinsi riau, dalam
tahapan pemeriksaan laporan keuangan. Opini apa saja yang sering
didapatkan oleh pemerintah daerah?
Jawaban : Dalam pemda rata rata opini yang didapatkan adalah opini
wajar tanpa pengecualian. Hal ini dikarenakan pemda sudah mengikuti
peraturan yg sudah ditetapkan. Pemda paling bagus dalam hal pemeriksaan
laporan keuangan adalah pada kabupaten kuansing dan kab siak. Setelah
itu disusul oleh kab kepulauan meranti dan pelalawan. Untuk kab
bengkalis ada diposisi ke lima dengan opini pemeriksaan laporan
keuangan yang bagus.
2) Wita Amanda Febrianti
Pertanyaan : apakah ada kendala yang terjadi pada saat menyusun
laporan keuangan Daerah dan bagaimana cara yang bapak lakukan untuk
menangani kendala tersebut?
Jawaban :
1. Kendala yang terjadi pada saat menyusun laporan keuangan daerah:
a. Kesulitan dalam memperoleh data
b. Kesulitan memperoleh transaksi
2. Cara atau Tindakan yg dilakukan:
a. Melakukan pengendalian internal
b. Melakukan tindak lanjut, misalnya apabila terdapat kelebihan
kas, maka akan dikembalikan kepada RKUN/RKUD
3. Hambatan tersebut yang paling besar adalah untuk mengurusi aset
4. Solusi:
a. Melakukan koordinasi dengan pihak yg berhubungan dg aset
b. Melakukan upaya pencegahan
c. Turun langsung kelapangan untuk memperoleh data
d. Melaporkan pada pimpinan

3) Sri wahyudiani
Pertanyaan : Menurut pendapat bapak pemateri manakah yang lebih
baik digunakan baik basis kas atau basis akrual?
Jawaban : Basis kas dan basis akrual bukan bagus atau tidak bagus
digunakan dan juga bukan merupakan pilihan tapi berdasarkan kebijakan
akuntansi. Jadi penggunaan basis kas dan basis akrual sudah ada
regulasinya. Regulasinya yaitu peraturan pemerintah nomor 71 tahun 2010
tentang standar akuntansi pemerintahan (SAP).

4) Rosnani
Pertanyaan : Pada BPKAD Provinsi sendiri pastinya menggunakan
aplikasi pendukung dalam menginput data dalam pembuatan laporan
keuangan, aplikasi apa yang digunakan di BPKAD Provinsi Riau? dan
apakah ada hambatan dalam melaksanakan kegiatan tersebut?
Jawaban : Untuk BPKAD Provinsi Riau menggunakan aplikasi
SIPKD masih yang lama, memang sudah ada aplikasi yang baru yaitu
SIPD kemendagri tahun 2021 yang di perintahkan oleh pemerintah pusat
untuk digunakan dan pada pelaksanaan kegiatan sendiri sudah otomatis.
namun aplikasi ini sendiri digunakan sampai tahap penganggaran. ada 4
aplikasi besar yang digunakan di Riau. yaitu SIPKD, SIMDA, SIMAKDA
dan Sikeuda

5) Herlian
Pertanyaan : Seberapa transparansi peran akuntan BPKD dalam
penyusunan laporan keuangan ?
Jawaban : transparansi tidak bisa diukur dengn nilai. untuk prov riau
sudah transaparan dan mendapatkan sertifikat dari menpan dan kemudian
dapat di akses di e.keuanganriau.co.id

6) Nuraini
Pertanyaan : Kendala apa saja yang di hadapai oleh para praktisi di
bokad dalam melakukan fungsi akuntansi dan oelaporan keuangan
Jawaban : Kendala yang di hadapai oleh para praktisi di bokad
dalam melakukan fungsi akuntansi dan oelaporan keuangan adalah:
(1) Sumber daya manusia pada Badan. Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah Kabupaten Lamongan Sumber daya manusia merupakan
faktor yang utama dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah
Kabupaten Lamongan. Sumber daya manusia pada Pemerintah
Daerah Kabupaten Lamongan sudah cukup memadai secara
kuantitas, tetapi belum untuk kualitas dari sumber daya manusianya.
(2) Koordinasi dalam pengelolaan keuangan dan aset daerah. Koordinasi
dan hubungan kerjasama baik antara individu maupun dengan
instansi lain yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan dan aset
daerah Kabupaten harus lebih ditingkatkan lagi guna terwujudnya
pengelolaan keuangan dan aset daerah yang baik.

7) Mila Sri Suryani


Pertanyaan : Apabila terdapat temuan berupa ketidaksesuaian oleh
BPK dalam LK yg disusun oleh BPKAD, tindakan apa yang dilakukan
oleh BPKAD sebagai bentuk pertanggungjawaban? Selama bapak bekerja
hambatan apa saja yang sering bapak alami dan bagaimana upaya dalam
mengatasi hambatan tersebut?
Jawaban :
A. Tindakan yg dilakukan:
a. Melakukan pengendalian internal
b. Melakukan tindak lanjut, misalnya apabila terdapat
c. Kelebihan kas, maka akan dikembalikan kepada
RKUN/RKUD
B. Hambatan:
a. Kesulitan dalam memperoleh data
b. Kesulitan memperoleh transaksi
c. Hambatan tersebut yang paling besar adalah untuk mengurusi
aset
C. Solusi:
a. Melakukan koordinasi dengan pihak yg berhubungan dg aset
b. Melakukan upaya pencegahan
c. Turun langsung kelapangan untuk memperoleh data
d. Melaporkan pada pimpinan
5. Kesimpulan & Saran
A. Kesimpulan

Kesimpulannya adalah Laporan Keuangan Pemerintah Daerah diatur


dalam PSAP (Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan) yang di mana
dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan daerah dijadikan sebagai
standar atau pedoman penyusunannya. Laporan keuangan daerah terdiri dari
Neraca, Laporan APBD, Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.

Laporan Keuangan Daerah merupakan informasi yang memuat data


berbagai elemen struktur kekayaan dan struktur finansial yang merupakan
pencerminan hasil aktivitas tertentu. Istilah “Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah” meliputi semua laporan dan berbagai penjelasannya yang mengakui
laporannya tersebut akan diakui sebagai bagian dari laporan keuangan.Pemda
paling bagus dalam hal pemeriksaan laporan keuangan adalah pada kabupaten
kuansing dan kab siak. Setelah itu disusul oleh kab kepulauan meranti dan
pelalawan. Untuk Kabupaten Bengkalis ada diposisi ke lima dengan opini
pemeriksaan laporan keuangan yang bagus. Basis kas dan basis akrual bukan
bagus atau tidak bagus digunakan dan juga bukan merupakan pilihan tapi
berdasarkan kebijakan akuntansi. Jadi penggunaan basis kas dan basis akrual
sudah ada regulasinya. Regulasinya yaitu peraturan pemerintah nomor 71
tahun 2010 tentang standar akuntansi pemerintahan. Sumber daya manusia
pada Pemerintah Daerah Kabupaten Lamongan sudah cukup memadai secara
kuantitas, tetapi belum untuk kualitas dari sumber daya manusianya.

B. Saran

Informasi akan bermanfaat apabila dapat dipahami oleh pengguna. Untuk


itu informasi  keuangan harus dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang
disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna dan disisi lain, pengguna
diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai untuk memahami
informasi keuangan yang disajikan.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai