Anda di halaman 1dari 12

BAB V

HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENILITIAN

Berdasarkan hasil penilitian penulis lakukan selama

melaksanakan praktek laut diatas kapal SPOB OCEANBAY 23313 dari

tanggal 20 Juli 2020 sampai dengan 02 Juli 2021(11 bulan 12 hari ) .

Penulis menemukan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan

judul yaitu, Analisis Kesalahan Pedoman Magnet di Kapal SPOB

OCEANBAY 23313

Adapun data kapal tempat penulis melakukan penelitian dan

praktek laut yaitu sebagai berikut:

1. Ship’s Name : SPOB OCEANBAY 2313

2. OWNERS : PT. BENUA RAYA KHATULISTIWA

3. Call Sign : PNVO

4. Flag : INDONESIA

5. IMO NO : 8681355

6. TYPE : SELF PROPELLED OIL BARGE

7. BUILD/LAUNCHING : SAMARINDA/2007

8. CLASSIFICATION : BIRO KLASIFIKASI INDONESIA (BKI)

9. LOA : 67.30 m
10. BREADTH : 18.29m

11. DRAFT : 5.49 m

12. Gross Tonnage : 1829 GT

13. MAIN ENGINE : MITSUBISHI 2 X 1200 HP

14. GENERATOR : WEICHAI CCFJ24J-WJ,HP 24 X 2

15. GEAR BOX : HANZOU NCT 600

16. Tropical Draft : FURUNO 1715 / 24 MIL

17. Summer Draft : FURUNO GP - 32

18. Echo Sounder : FURUNO FCW - 667

19. LIFERAFT : 2 X 10 PERSON

Berdasarkan pengamatan penulis mengenai peletakan pedoman magnet

dikapal sehingga mengakibatkan kesalahan penunjukan.Dalam hal ini penulis

telah menganalisa fakta dan masalah-masalah mengenai penyebab

pengaruh kesalahan pedoman dan kurangnya pengetahuan dan

keterampilan oleh Perwira kapal tentang menimbal pedoman sehingga

apabila ada masalah terhadap alat tersebut maka dapat di atasi oleh Perwira

kapal.

Pedoman magnet dipasang di kapal yang konstruksinya terbuat dari besi

atau baja maka penunjukan arah magnetisme konstruksi tersebut yang


terbentuk karena pengaruh magnet bumi.Dalam penggunaan pedoman

magnet konsekuensinya akan timbul pada saat pembacaan pedoman dengan

memperhitungkan koreksi faktor kesalahan deviasi.Deviasi terjadi karena

adanya sudut antara derajah magnetis dengan sumbu utara magnet mawar

pedoman.

Deviasi dihitung dalam derajat dan tergantung pada posisi dimana derajah

magnetis berada, disebelah kanan atau kiri dari utara magnetis mawar

pedoman disebut deviasi timur (+)/deviasi barat (-).

Efek yang sangat besar pengaruhnya terhadap deviasi adalah konstruksi

kapal itu sendiri.Kapal kita asumsikan sebagai batang magnet yang bergerak

melintasi medan magnetis pengaruh medan magnetis pada batang logam itu

sangat tergantung dari sudut yang dibentuk oleh garis gaya pada medan

magnet tersebut.

Seperti halnya deviasi yang terjadi pada kapal dapat berbeda-beda ini

disebabkan oleh arah haluan kapal tersebut sewaktu berlayar.

Deviasi dapat berubah secara periodik terhadap benda yang terbuat dari baja

yang bergerak dari suatu tempat di kapal. Besarnya deviasi tidak tetap,

melainkan dapat berubah karena beberapa faktor penyebabnya, antara lain :

1. Lamanya selang waktu berada di suatu tempat dan perubahan posisi

kapal dipermukaan bumi.Maksudnya deviasi dapat berubah jika kapal

yang beroperasi disuatu tempat kemudian dialihkan daerah operasinya


ketempat lain karena pada tempat yang baru derajah (meridian)

magnetis jelas akan berubah sesuai posisi kapal berada.

2. Perubahan haluan, jika kapal berlayar dengan tujuan tertentu dalam

pelayarannya kapal merubah posisi haluan disebabkan oleh suatu hal,

sehingga deviasi akan berubah dari posisi haluan lama ke posisi

haluan baru.

B. Pembahasan Masalah

Berdasarkan hasil pengamatan dan analisa yang diperkuat dengan

tinjauan pustaka yang telah penulis uraikan pada bab-bab sebelumnya

tentang penyebab pengaruh kesalahan pedoman terhadap letak pedoman

magnet di kapal serta hubungannya dengan gerakan kapal.

Dalam hal ini dibutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang baik agar

peletakan peralatan pedoman magnet dapat memenuhi persyaratan, harus

diupayakan untuk mengurangi seminimal mungkin pengaruh medan magnet

luar, hal ini diambil guna menghindari terjadinya sudut antara kutub magnet

pedoman dengan kutub magnet bumi (deviasi).Bertitiktolak dari semua uraian

diatas bahwa pengaruh kuat medan magnet disekitar pedoman dapat

menyebabkan gangguan terhadap penunjukan utara magnet pedoman.

Dengan adanya medan magnet yang ditimbulkan oleh konstruksi baja kapal

itu sendiri maka akan timbul deviasi.


Dalam proses penelitian ini, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dari

penulis yaitu:

1 Mengatasi terjadinya kesalahan pada pedoman magnet dengan

mengetahui dan memahami cara menimbal dengan baikSebelum

mengatasi terjadinya kesalahan pada pedoman magnet kita harus

mencari tahu penyebab-penyebab terjadinya kesalahan tersebut,

antara lain :

a. Kesalahan-kesalahan pada pedoman magnet

Ada beberapa kesalahan-kesalahan yang yang kita temui pada

pedoman magnet, antara lain :

1). Salah Kolimasi, yaitu apabila jarum-jarum magnet tidak

sejajar dengan arah utara-selatan skala derajat pada mawar

pedoman, atau sudut yang dibentuk oleh jarum-jarum magnet

dengan arah utara-selatan mawar pedoman.

2). Kesalahan Garis Layar, yaitu kesalahan yang terjadi apabila

letak garis layar tidak sejajar dengan garis lunas kapal.

Selain hal-hal tersebut di atas, terdapat pula beberapa koreksi-

koreksi yang ditentukan oleh letak posisi kapal di atas permukaan

bumi. Dimana koreksi ini selanjutnya dipergunakan sebagai

penentu arah utara-selatan sejati. Koreksi-koreksi ini adalah :

1) Variasi
Adalah sudut yang diukur pada suatu tempat, yang

merupakan sebuah sudut yang dibentuk antara utara sejati

dan utara magnet. Untuk lebih jelasnya terlihat pada gambar

berikut :

Gambar 1.9. Sudut Variasi dan Deviasi

KU KU

V
D
U
E Q

KSM KS Jarum pedoman

Keterangan : KU : Kutub Utara Bumi

KS : Kutub Selatan Bumi

KUM : Kutub Utara Magnet Bumi

KSM : Kutub Selatan Magnet Bumi

UP : Kutub Utara Pedoman

V : Variasi

D : Deviasi

EQ : Equator
Nilai variasi tergantung dari :

a) Letak atau posisi di atas bumi.

Variasi disebut (+) atau timur bilamana UM berada di

kanan US dan disebut (-) atau barat bila UM berada di

kiri US.

Gambar 1.10. Letak Variasi

US Keterangan :
UM UM
US = Utara Sejati

- + UM = Utara Magnet

V = Variasi

b) Perubahan tahunan

Variasi untuk masing-masing tempat di permukaan bumi

bisa didapat dari peta variasi, tetapi biasanya kita

dapatkan dari gambar mawar pedoman yang tercetak

pada peta suatu wilayah. Pada mawar pedoman ini

terdapat nilai variasi yang diselidiki pada tahun tertentu

peserta nilai perubahan tahunannya yang dinyatakan

dalam menit.

Contoh : Suatu daerah nilai variasi ditahun 1968 ialah 1 oT

Decreasing Annualy 12I jadi dalam tahun 1978


nilai variasi berkurang sebanyak 10 x -12I =

-120I = -2o jadi variasi ditahun 1978 adalah 1o -

2o = - 1o atau 1o B.

2) Deviasi

Deviasi adalah sudut yang dibentuk antara UM dan UP dan

dikatakan (+) bila UP berada di kanan UM dan dikatakan (-)

bila UP berada di kiri UM.

Gambar 1.11. Letak Deviasi

UM
UP Keterangan :
UP
UM : Utara Magnet
D
+ UP : Utara Pedoman
-
D : Deviasi

Jika sebuah pedoman magnet dipasang pada kapal yang

terbuat dari besi atau baja, penunjukan arah magnetisme

pedoman akan dipengaruhi oleh magnetisme dari bangunan

kapal. Yang terbentuk oleh Geomagnetis selama pembuatan

kapal, seperti halnya variasi, deviasi juga mempunyai satuan

nilai yang sama (+/-).

Berikut ini adalah salah tunjuk (Error) yang perlu

dipertimbangkan sebagai bagian dari deviasi.

a) Gausing Error
Berbagai jenis besi/baja yang sifatnya terlalu keras atau

lunak, jika selalu mengarah kesuatu titik geogmagnetik

yang tetap, untuk waktu yang lama akan menjadi

bermuatan magnet yang juga dikarenakan oleh

guncangan-guncangan ombak dan getaran dari mesin.

Kapal tidak akan lepas dari pengaruh ini meskipun

haluannya dirubah.

b) Heeling Error

Adalah perbedaan deviasi antara saat kapal tegak lurus

dan saat kapal miring. Pada saat seperti itu terbentuklah

medan magnet datar baru, yang mempengaruhi

pedoman magnet. Bila error ini membesar dan kapal

terguncang, seperti dalam menghadapi badai, akan

sangat sukar sekali mempertahankan haluan.

c). Kecerobohan manusia

Dikarenakan ketidaktahuan perwira tentang perawatan

dan pengoperasian pedoman, maka akan mengakibatkan

kerusakan-kerusakan yang lebih parah dari yang

sebelumnya. Kerusakan atau kesalahan ini dapat juga

karena kesalahan dalam pembacaan mawar pedoman

magnet. Atau mereka dengan sengaja maupun tidak

sengaja membawa atau menaruh alat-alat elektronik


(radio atau telepon dan juga kabel-kabel yang bermuatan

listrik) di dekat pedoman magnet.

2. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang cara menimbal

pedoman magnet.Setiap kali setelah kapal naik dok atau mengalami

perbaikan-perbaikan, nilai deviasi yang dimiliki oleh pedoman magnet

akan berubah dan bertambah besar agar pemakaian pedoman

magnet tersebut dapat lebih dipercayai, maka nilai deviasinya perlu

diperkecil seminimal mungkin, pengecilan atau perbaikan nilai deviasi

dari pedoman magnet dilakukan dengan cara menimbal pedoman

tersebut, yaitu dengan menggeser-geserkan kedudukan batang-

batang parameter yang berada pada rumah pedoman.

Dengan analisa terhadap masalah diatas dalam rangka meminimalisir

kesalahan pada pedoman magnet penulis menyertakan cara menimbal

pedoman magnet yaitu sebagai berikut:

1. Sebelum dilakukan penimbalan, kita harus mengetahui tujuan dari

penimbalan tersebut.

Tujuan penimbalan adalah :

a. Membuat deviasi sekecil mungkin.

b. Perubahan deviasi pada perubahan-perubahan haluan agar

terjadi secara berangsur-angsur dan merata.


c. Sebanyak mungkin memperkuat gaya pengaruh dan disamakan

pada semua haluan.

2. Persiapan menimbal pedoman:

a. Kapal harus duduk tegak, juga pada penimbalan simpangan

senget.

b. Kapal harus diusahakan duduk dengan sarat rata (Even

Keel).

c. Semua bagian besi harus berada di tempat-tempat seperti

keadaan sedang berlayar. Atau dengan kata lain, kapal harus

siap laut secara magnetis.

d. Kapal tidak boleh berada di dekat massa besi yang besar

seperti : dok, tongkang, pabrik, dan sejenisnya.

3. Pelaksanaan menimbal pedoman:

a. Pasanglah korektor D secara perkiraan catat jaraknya ke

mawar pedoman.

b.Pasanglah batang flinder secara perkiraan pula.

c. Arahkan haluan kapal untuk timur magnetis.

d. Timballah simpangan senget dengan menggeser kedudukan

batang R.

e. Perbaiki batang Flinder, sehingga setengah deviasi dapat

dihilangkan.
f. Perbaiki korektor P (membujur) dan buatlah deviasi sama

dengan nol. (B)

g. Arahkan haluan kapal untuk utara magnetis atau selatan

magnetis.

h. Pasanglah magnet melintang (korektor Q) dan buatlah deviasi

sama dengan nol. (C)

i. Arahkan haluan kapal untuk barat magnetis dan buatlah

deviasi menjadi berkurang sampai setengah dengan cara

menggeserkan lebih jauh magnet membujur (maka B sama

dengan nol).

j. Arahkan haluan kapal untuk selatan magnetis atau utara

magnetis dan buatlah deviasi menjadi berkurang setengahnya

dengan cara menggeser lebih jauh magnet melintang (maka C

sama dengan nol).

k. Arahkan kapal pada haluan yang berbeda 90° dengan haluan

terdahulu dan geserlah lebih jauh korektor D sedemikian rupa

sehingga deviasi menjadi berkurang sampai setengahnya.

l. Periksa ulang apakah B dan C perlu ditimbal ulang, setelah

pedoman ditimbal, kemudian nilai-nilai deviasinya dapat

ditentukan dengan mengoreksi pedoman standar (pedoman

magnet).

Anda mungkin juga menyukai