Elektronika
Teorema Thevenin & Norton
Puji syukur kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
pada kita semua, sehingga pada hari ini laporan praktikum pada Mata Kuliah “Praktikum
Elektonika” dapat saya selesaikan. Secara garis besar, laporan ini berisi tentang praktikum-
praktikum dari materi kuliah yang dipelajari.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Aidil Halim Lubis,
M.Kom yang membimbing kami dalam matakuliah Praktikum Elektronika ini. Dan Oleh
karena itu, saran dari berbagai pihak sangat diharapkan demi kemajuan selanjutnya.
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
PERCOBAAN
Teorema Thevenin dan Teorema Norton
Percobaan 1
1. Tujuan Percobaan
Tujuan percobaan ini adalah untuk mempelajari Teorema Thevenin dan
Teorema Norton pada rangkaian arus searah.
2. Teori Dasar
Teorema Thevenin
Suatu rangkaian aktif (dengan sumber tegangan dan atau sumber arus
dependen maupun independen) yang bersifat linier dengan 2 kutub (terminal) a
dan b, dapat diganti dengan suatu tegangan VT seri dengan resistor
RT.
Teorema Norton
Suatu rangkaian aktif (dengan sumber tegangan dan ataua sumber arus
dependen maupun independen) yang bersifat linier dengan 2 kutub (terminal) a
dan b, dapat diganti dengan satu sumber arus IN paralel dengan satu resistor
dengan resistansi RN.
Dalam elektronika ada beberapa pengertian dasar yang benar-benar perlu
dikuasai, yaitu rangkaian setara dan arus transien. Dengan menggunakan
rangkaian setara, kita dapat melakukan pengukuran pada masukan dan keluaran
suatu piranti elektronik tanpa mengetahui rangkaian di dalamnya. Ada dua
rangkaian setara yang lazim digunakan yakni Rangkaian Setara Thevenin dan
Rangkaian Setara Norton. Pengertian hambatan setara tidak hanya digunakan
untuk dua hambatan paralel saja, akan tetapi untuk segala macam hubungan antara
beberapa buah hambatan.
Pengertian hambatan setara tidak hanya digunakan untuk dua hambatan.
Dalam hal suatu rangkaian listrik yang mengandung sumber tegangan atau sumber
arus, atau kedua-duanya serta mengandung hambatan, kapasitor, dioda, transistor,
transformator dan sebagainya dapat menggunakan pengertian rangkaian setara,
untuk mempermudah kita membahas perilaku rangkaian dalam hubungannya
dengan beban atau rangkaian lain.
1
Ada dua bentuk dasar rangkaian setara yakni rangkaian Setara Thevenin
dan Setara Norton. Rangkaian Setara Thevenin menggunakan sumber tetap yakni
suatu sumber tegangan ideal dengan tegangan, keluaran yang tidak berubah,
berapa pun arus yang diambil darinya. Rangkaian Setara Norton menggunakan
sumber arus tetap, yang dapat menghasikan arus tetap berapa pun besar hambatan
yang dipasang pada keluarannya (Sutrisno, 1989).
M.L Thevenin telah membuat suatu rangkaian kemajuan ketika ia
menemukan sebuah teorema rangkaian yang sekarang disebut dengan teorema
Thevenin. Teorema Thevenin menunjukkan bahwa keseluruhan jaringan listrik
tertentu, kecuali beban dapat diganti dengan sirkuit yang hanya mengandung
suatu sumber tegangan listrik independen dengan sebuah resistor yang terhubung
secara seri. Pada rangkaian pengganti Thevenin, tahanan beban merasakan sebuah
tahanan sumber yang terhubung seri dengan sebuah sumber tegangan. Tegangan
Thevenin adalah tegangan yang tampak pada terminal-teminal beban bila tekanan
beban dilepaskan. Tegangan thevenin biasa disebut dengan tegangan rangkaian
terbuka (Malvino, 2003).
Untuk menghitung arus pada suatu rangkaian atau hambatan pada setiap
nilai tahanan R, yaitu dengan mengombinasikan secara seri dan parallel tahanan-
tahanan tersebut untuk mendapatkan tahanan total yang dirasakan oleh sumber
tegangan. Kemudian untuk menghitung arus total yang bekerja kearah beban yaitu
dengan membagi-bagi arus hingga akhirnya diperoleh arus beban dan bias
diselesaiakan dengan pesamaan simulasi dari loop Kirchoff. Bila diberikan
rangkaian Thevenin, maka teorema Norton mengatakan bahwa kita dapat
menggantinya dengan rangkaian Norton (Prihatno, 2009).
3. Prosedur Percobaan
Kit Thevenin dan Norton ( 1 Set)
Sumber Tegangan DC ( 2 Buah)
Multimeter ( 2 Buah )
Kit Rangkaian Thevenin (Pengerjaan Lihat Contoh soal 1)
2
Pada rangkaian thevenin yang harus diselesaikan dengan menggunakan
penyelesaian yang ada pada materi pertemuan 3 ( Contoh soal 1 dan 2 Rangkaian
Thevenin). Berikut ini adalah Rangkaiannya :
3
Gambar 1.3 Percobaan 1 Rangkaian Thevenin
Tabel Pengamatan
Perhitungan arus beban hambatan beban RL = 120 Ω, 220 Ω, 470 Ω pada rangkaian
diatas gunakan teorema Thevenin serta buat juga dengan proteus sesuai langkah-
langkah pada contoh soal 1 rangkaian Thevenin (P.3)
Langkah pertama, hitung besar tegangan Thevenin dengan cara melepas sumber
tegangan dan menggantikan dengan sebuah penghantar. Tegangan diukur atau
dihitung pada terminal beban A-B seperti gambar berikut.
4
Gambar Percobaan 1.4 Rangkaian Thevenin
Besar Tegangan thevenin dapat dihitung:
Bila hambatan beban dilepas, maka tampak rangkaian pembagi antara resistor
120 k dengan resistor 220k sedangkan hambatan 470k tidak berpengaruh
ketegangan, hanya sebatas sebagai pembatas arus.
Hambatan
Hambatan Tegangan Arus Beban
No Thevenin
Beban (R1) Thevenin (VTh) (IL)
(RTh)
1 120 Ω 300 V 323 k Ω 0.027 mA
2 220 Ω 300 V 323 k Ω 0.022 mA
3 470 Ω 300 V 323 k Ω 0.015 mA
Tabel 1.1 Theorema Thevenin
5
Percobaan 2
6
Hambatan
Tegangan
Thevenin Arus Arus A-B
Thevenin (VTh)
(RTh)
323 kΩ 24 V 3 mA 0.25A
Tabel 1.2 Teorema Thevenin Percobaan 2
Kit Rangkaian Norton
Mencari nilai resistansi norton (RN) dan arus norton (IN) serta beban (VL)
pada resistor Beban (RL) dengan menggunakan teorema Norton.
7
Hubungan Rth, Vth, Rn dan In hanya dapat digunakan pada salah satu dari
teorema Thevenin/norton.
2. Bagaimana hasil pengukuran arus pada rangkaian norton? Jelaskan.
Jawaban:
Hasil pengukuran arus dari rangkaian norton ialah 0.81 A berdasarkan
hasil dari perhitungan secara manual:
It = V/Rt
It = 12 V/240 Ω
It = 0.05 mA
Isc = In = 0.03A ((220Ω/(320Ω+220Ω))
Isc = In = 0.81 A
Sedangkan untuk hasil dari pengukuran arus secara software aplikasi
proteus adalah 0.03 A.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dan berdasarkan perhitungan data yang
didapat, maka didapat kesimpulan sebagai berikut:
Teorema Thevenin dan Norton dapat diterapkan pada rangkaian listrik untuk
diterapkan pada rangkaian listrik untuk mencari arus yang mengalir dalam resistor
variabel. Sehingga dapat dibandingkan hasil perhitungan dari teori atau software
proteus maupun perhitungan manual. Dan nilai yang didapatkan dari metode
Thevenin dan Norton memiliki hubungan yang saling berkaitan.
8
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
( ) ( )
Mengetahui,
17