Anda di halaman 1dari 24

GEMETRI TRANSFORMASI

GESERAN (TRANSLASI)

KELAS: B
Dr. Hidayah Ansori, M.Si.
KETENTUAN DAN SIFAT

Teorema 1
Andaikan g dan h dua garis yang sejajar. Apabila
ada dua titik A dan B maka 𝐴𝐴" = 𝐵𝐵" dengan
A” = MhMg (A) dan B” = MhMg (B)
KETENTUAN DAN SIFAT

Bukti:
Diketahui: g//h, titik A dan titik A A’ A”
B dengan A = A” = MhMg (A)
N’
dan B” = MhMg (B) B”
B’
Buktikan 𝐴𝐴" = 𝐵𝐵" X
Kita tentukan sebuah system g h
koordinat dengan g sebagai
sumbu-y dan sebuah garis
tegak lurus dengan g sebagai
sumbu x
Ambil titik A dan B sebarang dengan AB dan A, B  g, A,
B  h,
Misalkan A = (a1, a2) dan B = (b1,b2)
Akan dibuktikan SN(A) = B” dengan N adalah titik tengah
𝐵𝐴"
Jelas bahwa g : x=0
Misalkan persamaan garis h adalah x=n, n0
Maka Mg(A) = A’ = (-a1, a2) dan

MhMg(A) = A”  Mh(A’) = A”
 Mh((-a1, a2) = A”
 ((-a1) + 2(n+a1),a2) = A”
 (2n+a1),a2) = A”
Mg(B) = B’ = (-b1, b2) dan
MhMg(B) = B”  Mh(B’) = B”
 Mh((-b1, b2) = B”
 ((-b1) + 2(n+b1),b2) = B”
 (2n+a1),a2) = B”
karena N titik tengah 𝐵𝐴"
(2𝑛+𝑎1 )+𝑏1 𝑎2 +𝑏2
maka N = ,
2 2
2𝑛+𝑎1 +𝑏1 𝑎2 +𝑏2
Diperoleh N = , dan A = (a1,a2)
2 2
2𝑛+𝑎1 +𝑏1 𝑎2 +𝑏2
Sehingga 𝑆𝑁 (𝐴) = 2 − 𝑎1,2 − 𝑎2
2 2
= (2𝑛 + 𝑏1 , 𝑏1
= B”
Dengan demikian maka 𝐴𝐴" = 𝐵𝐵"
Jadi setiap ruas berarah, dengan pangkal
sebuah titik petanya oleh MhMg adalah
ekuivalen dengan setiap garis berarah seperti
di atas. Jadi hasil transformasi MhMg adalah
seakan-akan menggeser setiap titik sejauh
jarak yang sama dan searah. Transformasi
demikian dinamakan translasi (geseran)
Definisi
Suatu padanan G dinakaman suatu geseran
apabila ada ruas garis berarah 𝐴𝐵 sehingga
setiap titik P pada bidang menjadi P’ dengan
G(P) = P’ dan 𝑃𝑃′ = 𝐴𝐵.

Teorema 2
Apabila 𝐴𝐵 = 𝐶𝐷 maka GAB = GCD
Bukti Rawuh, hal. 91
Teorema 3
Andaikan g dan h dua garis yang sejajar dan
𝐶𝐷 sebuah garis berarah tegak lurus pada g
dengan Cg dan D  h. Apabila 𝐴𝐵 = 2 𝐶𝐷.
maka GAB = MhMg (Bukti Rawuh, hal. 91-92)

Teorema 4
Jika GAB sebuah geseran maka (GAB)-1 = GBA
Bukti Rawuh, hal. 93
Latihan 1
Diketahui titik-titik A, B, C yang tak segaris
C
A B
a. Lukislah GAB(A) dan GAB(B)
A A’= GAB(B)
B=GAB(A)
b. Lukislah GAB(C)
C C’= GAB(C)

A B
Latihan 1
c. Lukislah garis-garis g dan h dengan A  g
dan GAB C= MhMb
g h

d. Lukislah garis-garis g dan C


h sehingga C  g dan A B
sehingga GAB = MgMh g h
Latihan 2
Diketahui garis-garis g dan h yang sejajar
dan sebuah titik A tidak pada garis-garis
tersebut.
a. Lukislah titik B sehingga g h
MhMg = GAB. Akan terlihat Mg(A)=A’
A
bahwa GAB(A) = Mh(A’) = B B=Mh(A’)
Latihan 2
b. Lukislah titik C sehingga MhMg = GAC. Akan
terlihat bahwa GAC(A) = Mg(A’) = C

g h

A
C=Mg(A’) Mg(A)=A’
Latihan 3
Jika A(2,3) dan B(-4,7), tentukan persamaan garis g
dan h sehingga MhMg = GAB
Akan berakibat bahwa haris g dan h ⊥ 𝐴𝐵 dan jarak
antara g dan h adalah ½ 𝐴𝐵
𝑥−2 𝑦−3
Persamaan garis 𝐴𝐵 : =
−4−2 7−3
 -6(y – 3) = 4(x – 2)
 𝑦 = − 23𝑥+ 413
3
Jadi Mh  Mg =
2
Latihan 3
Misal A  g maka persamaan garis g
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
𝑦 − 3 = 32(𝑥−2)
𝑦 = 2𝑥−3+3
3

𝑦 = 32𝑥
Latihan 3
Jarak antara g dan h adalah ½ 𝐴𝐵, Ag maka h
melalui C sehingga C titik tengah AB
𝑥𝐴 + 𝑥𝐵 𝑦𝐴 + 𝑦𝐵
𝑥𝐶 , 𝑦𝐶 = ,
2 2
2+(−4) 3+7
= ,
2 2
= (-1, 5)
Jadi titik C (-1, 5)
Latihan 3
Persamaan garis h ⊥ 𝐴𝐵 dan melalui C(-1, 5)
𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1 )
𝑦 − 5 = 3
2
(𝑥+1)

𝑦 = 32𝑥 + 32 + 5
𝑦 = 32𝑥 + 13
2

3
Jadi g : 𝑥 dan h: 𝑦 = 32𝑥 + 13
2
2
HASIL KALI GESERAN
Pada bagian akhir diketahui bahwa setiap
geseran dapat ditulis sebagai hasil kali
dua refleksi, sekarang akan kita pelajari
bahwa setiap geseran dapat diuraikan
sebagai hasil kali dua setengah putaran
Teorema 5
Jika GAB sebuah geseran sedangkan
C dan D adalah dua titik sehingga
𝐴𝐵 = 2𝐶𝐷
maka 𝐺𝐴𝐵 = 𝑆𝐷 𝑆𝐶
(Bukti Rawuh, hal. 95)
Teorema 6:
Komposit suatu geseran dan suatu
setengah putaran adalah suatu setengah
putaran (Bukti Rawuh, hal. 96)

Teorema 7:
Hasil Kali dua translasi adalah sebuah
translasi (Bukti Rawuh, hal. 97)
Teorema 8:
Jika GOA sebuah translasi yang ditentukan
oleh titik-titik O(0,0) dan A(a,b) dan T
transformasi yang didefinisikan untuk semua
titik P (𝑥, 𝑦) sebagai T(P) = (𝑥 + 𝑎, 𝑦 + 𝑏)
maka T = GOA. (Bukti Rawuh, hal. 97)
Kita lanjutkan dengan menyimak
lanjutan penyelesaian latihan
Soal-soal Latihan 4
Diketahui titik-titik A, B, C yang tak segaris.
a. Tentukan titik D sehingga SDSC = GAB.
Berdasarkan teorema 5 titik C dan titik D terletak
pada satu garis di mana 𝐴𝐵 = 2 𝐶𝐷
Soal-soal Latihan 4
Diketahui titik-titik A, B, C yang tak segaris.
b. Tentukan titik E sehingga SASBSC = SE.
Berdasarkan teorema 6 diperoleh titik E segaris
dengan titik C di mana 𝐶𝐸 = 𝐵𝐴
Soal-soal Latihan 4
Diketahui titik-titik A, B, C yang tak segaris.
c. Tentukan titik F sehingga GABSC = SF.
Berdasarkan teorema 6 diperoleh titik F adalah
titik tengah 𝐶𝐸 berarti 𝐶𝐸 = 2 𝐶𝐹 di mana 𝐶𝐸 =
𝐴𝐵
SEKIAN & TERIMAKASIH

Dr. Hidayah Ansori, M.Si.

Anda mungkin juga menyukai