Disusun oleh :
HUSNAINI
1503620081
Proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-
nilai profesional itu sendiri. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota
profesi itu berpegang teguh pada kode etik yang dicontrol oleh organisasi profesi.Tiap
anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement terhadap
permasalahan profesi yang dihadapinya.Dalam prakteknya melayani masyarakat,anggota
profesi otonom bebas dari campur tangan orang lain. Jabatan itu mempunyai prestise yang
tinggi dalam masyarakat oleh karenanya memperoleh imbalan tinggi pula.
Pengertian profesi yang senada dengan pengertian di atas,Sanusi dkk(1991) mengutarakan
ciri-ciri utama suatu profesi sebagai berikut:
1. Suatu jabatan memiliki fungsi signifikasi social yang menentukan(crusial).
2. Jabatan yang menuntut keterampilan/keahlian tertentu.
3. Keterampilan/keahlian yang dituntut jabatan itu didapat melalui pemecahan
masalah dengan menggunakan teori dan metode ilmiah.
4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas sistematik dan
explicit,bukan hanya sekedar pendapat khalayak umum.
5. Jabatan itu memerlukan pendidikan perguruan tinggi dengan waktu yang cukup
lama.
6. proses pendidikan untuk jabatan itu juga merupakan aplikasi dan sosialisasi nilai-
nilai profesional itu sendiri.
7. Dalam memberikan layanan kepada masyarakat anggota profesi itu berpegang
teguh pada kode etik yang dicontrol oleh organisasi profesi.
8. Tiap anggota profesi mempunyai kebebasan dalam memberikan judgement
terhadap permasalahan profesi yang dihadapinya.
9. Dalam prakteknya melayani masyarakat,anggota profesi otonom bebas dari
campur tangan orang lain.
10. Jabatan itu mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat oleh karenanya
memperoleh imbalan tinggi pula.
Dalam pidato pembukaan Kongres PGRI XIII,Basumi sebagai ketua umum PGRI
menyatakan bahwa kode atik guru indonesia merupakan landasan moral dan pedoman
tingkah laku guru warga PGRI dalam melaksanakan panggalilan pengabdiannya bekerja
sebagai guru (PGRI, 1973). Dari pendapat ketua umum PGRI ini dapat ditarik kesimpulan
bahwa dalam kode etik guru indonesia terdapat dua unsur pokok yakni sebagai landasan
moral dan sebagai pedoman tingkah laku.
Kode etik hanya dapat ditetapkan oleh suatu organisasi profesi yang berlaku dan
memikat para anggotanya. Dengan demikian, penetapan kode etik tidak dapat dilakukan
oleh orang secara perorangan, melainkan harus dilakukan oleh orang-orang yang diutus
untuk dan atas nama anggota profesi daro organisasi tersebut. Kode etik guru indonesi
dapat dirumuskan sebaai himpunan nilai-nilai dan norma-norma profesi guru yang
tersusun dengan baik dan sistematik dalam suatu sistem yang utuh dan bulat. Dengan
demikian kod etik guru indonesia merupakan alat yang amat penting untuk membentuk
sikap profesional pada anggota profesi keguruan.
KELOMPOK 2
Judul : Landasan Yuridis dan Akademik Profesi Pendidik dan Tenaga
Kependidikan
Kata landasan dalam hukum berarti melandasi atau mendasari atau titik tolak.
Mengajar misalnya, adalah surat keputusan tentang pengangkatannya sebagai guru. Yang
melandasi atau mendasari menjadi guru adalah surat keputusan itu beserta hak-haknya.
Landasan hukum dapat diartikan peraturan baku sebagai tempat berpijak atau titik tolak
dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu, dalam hal ini kegiatan pendidikan. Tetapi
tidak semua kegiatan pendidikan dilandasi oleh aturan-aturan baku ini, contohnya aturan
cara mengajar, cara membuat persiapan, supervisi, yang sebagian besar dikembangkan
sendiri oleh para pendidik. Pada Undang-undang RI nomor 14 tahun 2015 tentang guru
dan dosen Ada beberapa hal yang akan diuraikan bersangkutan dengan Undang-Undang
Guru dan Dosen ini, terutama hal-hal yang belum banyak disosialisasikan kepada
masyarakat khususnya kepada para mahasiswa. Contoh klarifikasi misalnya adalah dalam
wujud ijasah, sementara itu sertifikasi adalah sebagai bukti tenaga professional.
Profesi guru :
Fenomena tersingkirnya profesi guru dalam kehidupan masyarakat
merupakan suatu gejala global. Bukan saja di negara-negara maju citra
profesi guru semakin menurun namun juga terjadi di negara miskin dan
berkembang.
Social dan ekonomi
Tenaga Kependidikan
KELOMPOK 3
Judul materi : Konsep Profesi Guru dan Dosen sebagai Tenaga Pendidik dalam
Perspektif Akademik dan Yuridis
Perspektik Akademik
Pengertian Guru dan Dosen
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Guru diartikan “orang yang
pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar.” Sedangkan
Dosen adalah “tenaga pengajar pada perguruan tinggi.”
Menurut Undang-undang No. 15 tahun 2005 Pasal 1 ayat 1 menyebutkan
bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,
pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
Guru dan dosen bermakna sebagai pendidik professional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik. Berdasarkan PP No. 74, Mujtahid (2010)
mengemukakan bahwa guru dan dosen berperan sebagai perancang, penggerak,
evaluator, dan motivator.
Perspektif Yuridis
Pengertian Guru dan Dosen
KELOMPOK 4
Judul materi : Kode Etik Profesi dan Organisasi Profesi Pendidik serta Standar
Kualifikassi dan Kompetensi Untuk Tenaga Pendidik (Khususnya Guru dan Dosen)
Kata etika berasal dari bahasa Yunani “ethos” yang berarti cara berpikir,
kebiasaan, adat istiadat, perasaan, sikap, budi pekerti, moralitas atau sifat kebiasaan.
Etika mencerminkan apa yang disebut “pengendalian diri” karena segala sesuatu
diciptakan dari dan mendapat manfaat dari kelompok sosial (profesional) itu sendiri.
Dalam kode etik profesi, seseorang berprofesi perlu memiliki landasan yang perlu
diperhatikan, antara lain:
a. Prinsip tanggung jawab.
b. Prinsip keadilan.
c. Prinsip otonomi.
d. Prinsip integritas moral.
kode etik sebagai kode untuk menjalankan tugas profesional, dan menjadikan
masyarakat sebagai kode jabatan. Pada dasarnya tujuan dibentuk atau dirumuskannya
kode etik profesi adalah untuk kepentingan anggota dan organisasi profesi. Secara
umum, tujuan pembentukan kode etik adalah sebagai berikut,
KELOMPOK 5
Judul materi : Konsep Pelaksanaan Tugas Profesi Pendidik dalam Bidang Pekerjaan yang
Nyata.
Profesi berasal dari istilah dalam Bahasa inggris yaitu “profession” dan berakar
dari Bahasa latin “profesus” yang berarti mampu atau ahli dalam suatu pekerjaan.
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi dalam liberal art
dan science dan biasanya meliputi pekarjaan mental juga ditunjang oleh kepribadian dan
sikap profesional.
Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 6 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi
sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur,
fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi
dalam menyelenggarakan pendidikan.
Menurut PP No. 19 tahun 2005 terdapat standar yang menjadi yang menjadi
karakteristi prfesi pendidik, diantaranya
a. Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen
pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional
b. Kualifikasi akademik minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang
dibuktikan dengan ijazah dan sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
c. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial.
d. Seseorang yang tidak memiliki ijazah dan sertifikat keahlian tetapi memiliki
keahlian khusus yang diakui dan diperlukan dapat diangkat menjadi pendidik
setelah melewati ujian kalayakan dan kesetaraan.
e. Kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran oleh BNSP dan
ditetapkan dengan peraturan menteri.
Tugas pokok guru, Tugas guru sebagai pendidik, Tugas guru sebagai pengajar,
Tugas guru sebagai pelatih, Tugas kemanusiaan, dan Tugas kemasyarakatan. Adapun
menurut Jamal Ma‟mur Asmani dalam bukunya yang berjudul Tips Menjadi Guru
Inspiratif, Kreatif, dan Inovatif memaparkan tugas-tugas guru seperti, Edukator
(pendidik), Leader (pemimpin), Fasilitator, Administrator,dan Evaluator.
Tugas pokok seorang dosen adalah mengajar dan mendidik yang meliputi memberi
kuliah, praktikum, tutorial, pelatihan, dan evaluasi atau ujian, serta tugas pembelajaran
lainnya kepada mahasiswa, sesuai dengan jenjang jabatan akademik dosen yang
bersangkutan.Menerima dan memberikan penjelasan kepada mahasiswa tentang cara
belajar di Perusahaan. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi mahasiswa tentang
kesulitan atau kebutuhan dalam menggunakan sarana akademik. Memberikan
pengarahan tentang pentingnya studi kelompok diskusi dan melatih diri untuk berfikir
secara analitis serta mengadakan pengawasan. Memberikan penjelasan tentang
administrasi pendidikan.
KELOMPOK 6
Judul materi : Lingkup dan Prosedur Evaluasi Kinerja pada Tugas Profesi Pendidik
(guru dan dosen)
Penilaian/evaluasi adalah proses pengumpulan, pengolahan, analisis dan
interpretasi data sebagai bahan pengambilan keputusan. Evaluasi diperlukan untuk
mengetahui tingkatan suatu objek yang dievaluasi tersebut. Dalam konteks evaluasi guru
/tenaga pendidik, yang menjadi objek evaluasi ialah guru/tenaga pendidik
tersebut. Evaluasi tersebut menganalisis seberapa besar persentase kinerja guru dalam
melaksanakan tugasnya. Pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009 mengatakan bahwa penilaian kinerja guru
adalah penilaian yang dilakukan terhadap setiap butir kegiatan tugas utama guru dalam
rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya.
Dalam pelaksanaan evaluasi kinerja tenaga pendidik ada beberapa aspek yang
dievaluasi, sehubungan dengan peranan guru/tenaga pendidik sebagai pendidik profesional
yang memiliki tugas utama untuk
mendidik , mengajar , membimbing , mengarahkan , melatih , menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada jalur pendidikan formal.
Kinerja ini mengarah pada upaya pengajar guru dalam perencanaan , pelaksanaan,
pengevaluasi layanan pembelajaran.
Evaluasi Kinerja Tenaga Pendidik setidaknya dilaksanakan satu tahun sekali pada
tiap sekolah maupun universitas. Evaluasi tersebut dilaksanakan oleh orang/panitia yang
ditunjuk/dibentuk langsung oleh pihak sekolah maupun universitas. Pada saat
penelitian, petugas peneliti sidak ke tempat pengajaran guru maupun dosen terkait.
KELOMPOK 7
KELOMPOK 8
Judul materi : Konsep Profesi Tenaga Kependidikan dalam Perspektif Akademis
dan Yuridis
KELOMPOK 9
Judul materi : Kode Etik Profesi dan Organisasi Profesi Tenaga Kependidikan
Kode Etik Guru (KEG), Kode Etik Guru Indonesia (KEGI), atau nama lain
sesuai dengan yang disepakati oleh organisasi atau asosiasi profesi guru,
merupakan pedoman bersikap dan berperilaku yang mengejewantah dalam
bentuk nilai-nilai moral dan etika jabatan guru. Dengan demikian, guru harus
menyadari bahwa jabatan mereka merupakan suatu profesi yang terhormat,
terlindungi, bermartabat, dan mulia. Di sinilah esensi bahwa guru harus mampu
memahami, menghayati, mengamalkan, dan menegakkan Kode Etik Guru dalam
menjalankan tugas-tugas profesional dan menjalani kehidupan di masyarakat.
KELOMPOK 11
Judul materi : Konsep Pelaksanaan Tugas Profesi Tenaga Kependidikan dalam
Bidang Pekerjaan yang Nyata
jabatan secara profesional. Menurut Saud profesionalisasi menunjuk kepada
profess peningkatan kualifikasi maupun kemampuan para anggotaa profesi dalam
mencapai kriteria yang standar dalam penampilannya sebagai anggota profesi. Oleh
karena itu, profesionalisasi merupakan proses secepat seseorang telah menyatakan dirinya
sebagai warga suatu profesi. Berikut ini terdapat ciri-ciri utama profesi adalah:
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pendidik adalah memelihara dan
memberi latihan (ajaran, tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Secara bahasa, dalam Kamus Basar Bahasa Indonesia Pendidik adalah orang yang
mendidik. Pengertian tersebut memberikan kesan bahwa pendidik adalah orang yang
melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Jika dari segi bahasa pendidik dikatakan
sebagai orang yang mendidik, maka dalam arti luas dapat dikatakan bahwa pendidik
adalah semua orang atau siapa saja yang berusaha dan memberikan pengaruh terhadap
pembinaan orang lain (peserta didik) agar tumbuh dan berkembang potensinya menuju
kesempurnaan.
Terdapat hak dan kewajiban yang perilu didapatkan dan dilaksanakan oleh
pendidik dan tenaga kependidikan, yang mana hak dan kewajibana tenaga kependidikan
adalah hak yang melekat pada diri tenaga kependidikan sebagaimana dipaparkan dalam
Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional adalah sebagai berikut:
KELOMPOK 12
Judul : Lingkup dan Prosedur Evaluasi pada Tugas Profesi Tenaga Kependidikan &
Poal Pembinaan dan Pengembangan Karir dari Profesi Tenaga Kependidikan
Evaluasi kinerja tenaga pendidik setidaknya dilaksanakan satu tahun sekali pada
tiap sekolah. Evaluasi tersebut dilaksanakan oleh kepala sekolah atau orang/panitia yang
ditunjuk/dibentuk langsung oleh kepala sekolah.
Pada saat penelitian, petugas peneliti sidak ke tempat pengajaran guru terkait.
Dengan membawa lembar instrument evaluasi yang berisi tentang poin-pon berdasarkan
kompetensi guru yang diuji.
Hasil penelitian di-coding ke lembar instrument tersebut dalam bentuk skor- skor.
Setelah hasil tersebut telah terisi semua, hasil dalam lembar instrument selanjutnya di-
display ke dalam lembar laporan evaluasi. Dalam bentuk laporan tersebut dapat dilihat
secara jelas kinerja tenaga pendidik yang telah di evaluasi.
Pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha
mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap
tenagakependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen organisasi dan jenjang
pendidikan.