PENDAHULUAN
1
Pada dasarnya, lampu yang banyak digunakan saat ini adalah lampu dalam
ruangan yaitu meliputi lampu pijar, lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp), dan
lampu LED (Light Emitting Diode). Lampu pijar sudah jarang ditemui lagi
sekarang karena lampu pijar merupakan lampu yang tidak hemat energi, masih
menggunakan merkuri sebagai alat penyala lampu (igniter) dan tidak tahan lama.
Lampu CFL merupakan lampu hemat energi yang lebih dikenal dan lebih sering
digunakan oleh masyarakat namun lampu CFL juga masih menggunakan bahan
merkuri walaupun sedikit dan tidak tahan lama. Sedangkan lampu LED
merupakan lampu inovasi baru yang tidak menggunakan merkuri, tahan lama dan
merupakan lampu super hemat energi yang menggunakan daya yang lebih sedikit
dibanding lampu pijar dan lampu CFL. Lampu LED menggunakan sebuah semi
konduktor untuk mengubah listrik menjadi cahaya. Perbandingan yang paling
terlihat dari ketiga lampu tersebut adalah masalah harga pembelian. Diantara
lampu pijar, lampu CFL, dan lampu LED, yang paling mahal di awal pembelian
adalah lampu LED. Padahal jika dihitung secara jangka panjang dengan
menggunakan lampu LED, biaya yang dikeluarkan akan lebih murah 2 - 3 kali
lipatnya lampu pijar dan lampu CFL.
Namun lampu LED belum terlalu dikenal oleh masyarakat karena masih
tergolong inovasi baru. Lampu LED (Light Emitting Diode) adalah solusi
pencahayaan hemat energi dengan produk berteknologi mutakhir dan ramah
lingkungan. Keunggulan dari lampu LED adalah lebih tidak panas, bebas merkuri,
lebih murah, dan energi yang dikeluarkan lebih sedikit. Menurut Bapak John
Manopo, Ketua Umum Asosiasi Industri Perlampuan Listrik Indonesia
(Aperlindo), 80 % lampu kebutuhan di dalam negeri, terutama jenis Lampu
Hemat Energi, dipasok dari luar negeri, sebagian besar dari China
(TubasMedia.com, 2013). Merek lampu lokal menjadi tersaingi karena merek
lampu import lebih dikenal oleh masyarakat sehingga masyarakat lebih tertarik
untuk memilih menggunakan produk luar negeri yang brand-nya sudah populer.
Sebenarnya ada merek lampu lokal yang baru membuka usaha jenis ini namun
sudah teruji memiliki kualitas yang lebih bagus daripada kualitas produk luar.
Lampu ini sudah diuji baik di uji internasional maupun uji internal. Harganya juga
lebih murah karena asli produk lokal.
2
PT. Honoris Industry merupakan salah satu perusahaan lokal terbesar di
Indonesia yang memiliki pabrik yang lengkap mulai dari bahan baku sampai
kepada hasil jadi lampu hemat energi tersebut. Perusahaan ini masih baru 4 tahun
berdiri sehingga masih membutuhkan promosi. Sampai saat ini merek lampunya
yaitu HORI, masih belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia. Lampu
HORI membutuhkan promosi yang berbeda dari promosi yang sudah dilakukan
sebelumnya untuk bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Oleh karena itu,
berkaitan dengan materi Desain Komunikasi Visual tentang promosi, maka
diambil topik ini.
1.2 Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Masalah
Dengan melihat dan menganalisa permasalahan pada latar belakang diatas,
maka penulis mengidentifikasikan masalah tersebut menjadi sebagai berikut :
1. Pasokan listrik di Indonesia masih terbatas sehingga harus hemat.
2. Lampu hemat energi di Indonesia didominasi oleh lampu import
sehingga mahal.
3. Lampu LED belum terlalu dikenal masyarakat karena masih baru.
4. Kurangnya strategi media promosi untuk lampu hemat energi LED
HORI agar lebih dikenal masyarakat.
3
1. Apa
Perancangan media promosi lampu bohlam hemat energi LED yang
bermerek HORI.
2. Bagaimana
Penulis membatasi permasalahan pada strategi promosi, media
promosi dan kriteria desain yang efektif dan menarik untuk
mempromosikan lampu hemat energi LED HORI sesuai dengan
keilmuan Desain Komunikasi Visual.
3. Siapa
Masyarakat kalangan menengah di kota Jakarta khususnya suami
muda yang berusia sekitar 25 – 30 tahun.
4. Dimana
Daerah perkotaan Jakarta.
5. Kapan
Pengumpulan data penelitian : Februari – April 2014
Eksekusi perancangan media : April – Juni 2014
Sosialisasi hasil perancangan : Juli 2014
4
1. Wawancara
Penulis melakukan wawancara dengan Bapak Mochamad Haris Pindratno,
Kepala Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta dan Bapak Surya,
salah satu petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) DKI Jakarta untuk
menanyakan beberapa hal mengenai Lampu Hemat Energi di Jakarta. Lalu penulis
melakukan wawancara dengan Bapak Widarto, selaku Kepala Marketing PT.
Honoris Industry untuk menanyakan berbagai hal mengenai perusahaan tersebut
dan merek yang dikeluarkan yaitu HORI.
2. Kuesioner
Penulis mendapatkan data kuesioner dengan membagikan kuesioner ke
khalayak sasaran yang dituju (menggunakan teknik purposive sampling).
Khalayak sasaran yang dituju adalah suami muda yang usia 25 -30 tahun.
3. Observasi
Penulis mendapatkan data observasi dengan mengamati secara langsung
objek yang diteliti. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik observasi
nonpartisipan ( periset tidak memposisikan diri sebagai anggota kelompok yang
diteliti). Observasi dilakukan di kantor dan di rumah khalayak sasaran.
4. Studi Literatur
Penulis mendapatkan data – data dari PT. Honoris Industry, data – data
dari Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi DKI Jakarta, buku serta artikel di
internet yang berhubungan dengan permasalahan lampu hemat energi. Analisis
data yang digunakan adalah analisis SWOT dan matriks SWOT untuk
menentukan media promosi yang tepat dan, dan analisa AIDA untuk menentukan
jadwal pemasangan media, baik media utama maupun media pendukung.
5
1.6 Kerangka Perancangan
Tujuan
1.7 Pembabakan
Dalam menyusun laporan penelitian ini, sistematika penulisan dibagi
menjadi lima bagian, yaitu :
1. Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, rumusan
masalah, ruang lingkup, tujuan perancangan, metode pengumpulan
dan analisis data, kerangka perancangan, dan pembabakan yang digunakan
untuk mempermudah penyusunan pengantar karya ini.
6
2. Bab II Dasar Pemikiran
Berisi teori – teori yang relevan sebagai landasan dalam membuat
perancangan. Teori – teori yang digunakan mengenai teori promosi,
teori media, teori iklan, teori psikologi, teori Desain Komunikasi
Visual dan teori teori analisa seperti teori SWOT, Matriks SWOT, dan
AIDA
3. Bab III Data dan Analisis
Berisi data – data hasil pengumpulan data yang dilakukan dengan
teknik wawancara kepada Dinas Perindustrian dan Energi Provinsi
DKI Jakarta, wawancara kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN),
wawancara kepada perusahaan Honoris Industry dan studi literatur
untuk membantu dalam membuat konsep perancangan karya.
4. Bab VI Konsep dan Hasil Perancangan
Berisi konsep media, konsep visual dan konsep pesan dan hasil
perancangan mulai dari sketsa hingga ke penerapan ke media visual.
5. Bab V Penutup
Berisi kesimpulan dan saran dari hasil perancangan media promosi ini.