Anda di halaman 1dari 6

Makalah

Statistik Penelitian
Teknik Penganmbilan Sampel

Dosen pengampu :

Suarti Djafar ,S.Si.,M.Pd

Disusun oleh :

Rahmat Nur alimna (732086201020)

Program studi Bimbingan dan konseling


Universitas Muhammadiyah Enrekang
Tahu ajaran 2020/2021

BAB II
PEMBAHASAN

A. Metode pengambilan sampel


Sampling adalah teknik cara atau teknik yang dipergunakan untuk mengambil
sampel. Pada dasarnya ada dua cara pengambilan sampel (Randomsampling dan non
random sampling)(Djarwanto,1985:114). Keuntungan utama dari sampling dibandingkan
dengan pencatatan menyuluruh (sensus) adalah :
1. Penyelidikan biaya uang terbatas (reduced cost).
2. Menghemat waktu dan tenaga (greater spreeder).
3. Penghematan pada hal-hal khusus.

 Kelemahan-kelemahan sampling.
Dalam keadaan tertentu faedah dari sampling menimbulkan keragu-raguan.
Dapat disebut sebaga berikut :
1. Jika data yang diperlukan dari wilayah-wilayah yang amat kecil maka
diperlukan sampel yang relatif besar populasinya.
2. Jika data yang dibutuhkan adalah untuk beberapa periode yang teratur dan
diperlakukan untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dari suatu periode
ke periode berikutnya, sampel yang besar mungkin dibutuhkan.
3. Jika dalam survai, pengambilan sampel harus dikeluarkan biaya administrasi
yang besarnya luar biasa disebabkan oleh pekerjaan pemilihan sampel,
pengawasan dan sebagainya, sampling mungkin tidak praktis.

Suatu cara pengambilan sampel disebut random apabila kita tidak memilih-milih
individu yang akan dijadikan anggota sampel. Seluruh individu dalam populasi
memilikikesempatan yang sama untuk dijadikan anggota. Hal yang perlu diperhatikan
dalam tabel bilangan random:

1. Besarnya populasi 800 diambil 3 kolom lalu urutkan kebawah sampai jumlah
sampel yang diinginkan.
2. Bila diperoleh angka yang lebih besar dari populasi maka angka tersebut tidak
digunakan.
3. Demikian pula bila memperoleh angka yang sama dua kali maka satu angka
tida digunakan.
B. Pengambilan Sampel Secara Acak Sederhana (Simple random sampling)
Pengambilan sampel secara acak sederhana adalah pengambilan sampel
sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama
untuk diambil sebagai sampel. Adapun syarat yang perlu diperhatikan dalam
pengammbilan sampel secara acak :
1. Harus mempunyai unit dasar atau sampling
2. Populasi terbesar

C. Pengambilan Sampel Acak Stratifikasi (Stratified Random sampling)


Populasi dibagi-bagi menjadi beberapa bagian/subpopulasi/stratum. Anggota-
anggota dari sub-populasi (stratum) dipilih secara random, kemudian dipilih secara
random, kemudian dijumlahkan
1. Pengambilan sampel dilakukan dengan membagi populasi ke dalam beberapa
strata, dimana setiap strata adalah homogen. Antar strata ada sifat yang
2. Berbeda kemudian dilakukan dengan pengambilan sampel pada setiap strata
yang berbeda
D. Teknik sampling sistimatik (Systimatik random sampling)
Prosedur :
1. Diberikan nomor pengenal kepada individu populasi yang homogen secara
merata dan berurutan
2. Ditentukan proporsi sampel yang akan diambil, misalnya untuk populasi 100
dengan sampel sejumlah 10, berarti proporsinya 10/100 =1/10 atau 10%
3. Sampel yang pertama ditentukan satu diantara 10 nomor urut pertama secara
acak sederhana,misalnya nomor 5,maka sampel berikutnya adalah nomor
15,25,35,45,55,,65,75,85,95
E.Pengambilan sampel acak secara bertahap(multistage Random Sampling)
Cara ini merupakan salah satu model pengambilan sampel secara acak yang
Pelaksanaannya dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa fraksi yang
dihasilkan dibagi lagi menjadi fraksi-fraksi yang lebih kecil kemudian diambil
sampelnya. Pembagian menjadi fraksi ini dilakukan terus sampai pada unit sampel yang
diinginkan. Unit sampel pertama disebut Primay Sampling Unit (PSU).
PSU dapat berupa fraksi besar atau fraksi ecil. Pengambilan sampel acak setingkat ini
biasanya digunakan bila kita ingin mengambil sampel dengan jumlah yang tidak banyak
pada populasi yang besar.
F. Cluster Random Sampling
Pengambilan sampel acak dengan keompok dilakukan apabila kita akan apabila
kita akan mengadakan suatu penelitian dengan mengambil kelompok unit dasar sebagai
sampel. Cluster sampling dapat dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa
blok sebagai cluster dan dilakukan pengambilan sampel kelompok tersebut.
Misalnya kita akan mengadakan penelitian tentang status gizi anak sekolah Dasar
Di suatu kota maka diambil sampel sekolah sebagai unti sampel. Bila seleuh murid SD
sampel diteliti status gizinya maka disebut one stage Simple Cluster Sampling. Namun,
bila diperoleh sampel sekolah dilakukan pengambilan sampel lagi maka disebut Two
Stage Simple Cluster Sampling.
Sampel yang diperlukan terdiri atas individu-individu (anggota) yang berada
dalam kelompok yang terpilih itu. Jika kelompok-kelompok tersebut merupakan
pembagian daerah-daerah georafis, maka cluster sampling ini disebut juga area sampling
(Djarwanto< 1985 :87). Misalkan kita ingin memilih sebuah sampel berukuran 100
kepala keluarga dengan cara cluster sampling dari populasi dari populasi tentang
perumahan.
pelaksanaannya dilakukan dengan membagi populasi menjadi beberapa
G. Pengambilan sampel seadanya (accidental sampling)

Pengambilan sampel berdasarkan kebetulan bertemu. Sebagai contoh, dalam


menentukan sampel apabila dijumpai ada, maka sampel tersebut diambil dan langsung
dijadikan sebagai sampel utama (Hidayay, AA Aziz ‘Alimul, 82)

H. (quota sampling)
Menurut kBBI quota artinya jatah. Pengambilan sampel berdasarkan
Pertimbangan). Cara pengambilan sampel dengan jatah hampir sama dengan pengambilan
sampel seadanya , tetapi dengan kontrol yang lebih baiknuntuk mengurangi terjadinya
bias. Pelaksanaan pengambilan sampel dengan jatah sangat tergantung pada peneliti,
tetapi dengan kriteria dengan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya.’
I. Pengambilan Sampel berdasarkan pertimbangan (purposif sampling)
Adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sehingga
keterwakilannya ditentukan peneliti berdasarkan pertimbangan orang yang telah
berpengalaman berbagai pihak.
Cara ini lebih baik dari 2 cara sebelumnya karena berdasarkan pengalaman
berbagai pihak. Sampel diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari
penyelidik. Dalam kuota sampling, para pencaca diminta untuk wawancara dengan
sejumlah individu yang mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu
(Jarwanto,dkk,1985 :119). Misalnya untuk mengetahui pendapat umum tentang sesuatu
hal yang sedang diselidiki sipeneliti dapat berwawancara dengan 18 orang keterunan
china yang mempunyai penyakit diabetes militus, 25 orang india yang tinggal di
indonesia yang mempunyai penyakit ispa, 76 orang indonesia yang mempunyai penyakit
diare.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada populasi yang diteliti itu adalah sampel (bagian yang diteliti dari populasi).
Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses dan penyimpulan data penelitian dan
meringankan biaya penelitian. Sampling adalah cara dalam pengambilan sampel. Ada 2
teknik sampling yaitu random sampling(Symple Random Sampling, Stratified Random
Sampling, Systimatic Random Sampling, Cluster Random Sampling).Selanjutnya teknik
non random sampling(Accidental Random Sampling, Quota Random Sampling, Purposif
Random Sampling).
Besar sampel didapat ditentukan dengan rumus besar sampel berdasarkan teknik
pengambilan sampel. Selaim itu uga tergantung pada jenis data yaitu data proporsi dan
data kontinu.
B. Saran
Diharapkan kesalahan dalam penelitian diminimalisir atau penyimpangan-
Penyimpangan diperkecil. Oleh karena itu , Kesalahan diperkecil dengan pemakaian
metode pengambilan sampe yang tepat, Sedangkan kesalahan nonsampling dapat
diperkecil dengan perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang hati –hati dan teliti.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik , Jakarta :Rineka cipta
Narbuko, chalid dan abu Ahmadi. 2004. Metode penelitian. Jakarta : Bumi aksara
Subagyo, joko. 2006. Metode penelitian Dalam teori dan praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Subana dan Sudrajat. 2005 Dasar-dasar Penelitian ilmiah. Bandumg : Pustaka Setia
Supangat, And. 2008. Statistika dalam kajian Deskriptif, Infrensi, dan Noon Parametrik.
Jakarta: Kencana Suryabrata, Sumadi. 2010. Metode penelitian. Jakarta: Rajawali Pers

Anda mungkin juga menyukai