Statistik Penelitian
Teknik Penganmbilan Sampel
Dosen pengampu :
Disusun oleh :
BAB II
PEMBAHASAN
Kelemahan-kelemahan sampling.
Dalam keadaan tertentu faedah dari sampling menimbulkan keragu-raguan.
Dapat disebut sebaga berikut :
1. Jika data yang diperlukan dari wilayah-wilayah yang amat kecil maka
diperlukan sampel yang relatif besar populasinya.
2. Jika data yang dibutuhkan adalah untuk beberapa periode yang teratur dan
diperlakukan untuk mengukur perubahan yang sangat kecil dari suatu periode
ke periode berikutnya, sampel yang besar mungkin dibutuhkan.
3. Jika dalam survai, pengambilan sampel harus dikeluarkan biaya administrasi
yang besarnya luar biasa disebabkan oleh pekerjaan pemilihan sampel,
pengawasan dan sebagainya, sampling mungkin tidak praktis.
Suatu cara pengambilan sampel disebut random apabila kita tidak memilih-milih
individu yang akan dijadikan anggota sampel. Seluruh individu dalam populasi
memilikikesempatan yang sama untuk dijadikan anggota. Hal yang perlu diperhatikan
dalam tabel bilangan random:
1. Besarnya populasi 800 diambil 3 kolom lalu urutkan kebawah sampai jumlah
sampel yang diinginkan.
2. Bila diperoleh angka yang lebih besar dari populasi maka angka tersebut tidak
digunakan.
3. Demikian pula bila memperoleh angka yang sama dua kali maka satu angka
tida digunakan.
B. Pengambilan Sampel Secara Acak Sederhana (Simple random sampling)
Pengambilan sampel secara acak sederhana adalah pengambilan sampel
sedemikian rupa sehingga setiap unit dasar (individu) mempunyai kesempatan yang sama
untuk diambil sebagai sampel. Adapun syarat yang perlu diperhatikan dalam
pengammbilan sampel secara acak :
1. Harus mempunyai unit dasar atau sampling
2. Populasi terbesar
H. (quota sampling)
Menurut kBBI quota artinya jatah. Pengambilan sampel berdasarkan
Pertimbangan). Cara pengambilan sampel dengan jatah hampir sama dengan pengambilan
sampel seadanya , tetapi dengan kontrol yang lebih baiknuntuk mengurangi terjadinya
bias. Pelaksanaan pengambilan sampel dengan jatah sangat tergantung pada peneliti,
tetapi dengan kriteria dengan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya.’
I. Pengambilan Sampel berdasarkan pertimbangan (purposif sampling)
Adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu sehingga
keterwakilannya ditentukan peneliti berdasarkan pertimbangan orang yang telah
berpengalaman berbagai pihak.
Cara ini lebih baik dari 2 cara sebelumnya karena berdasarkan pengalaman
berbagai pihak. Sampel diambil berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu dari
penyelidik. Dalam kuota sampling, para pencaca diminta untuk wawancara dengan
sejumlah individu yang mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu
(Jarwanto,dkk,1985 :119). Misalnya untuk mengetahui pendapat umum tentang sesuatu
hal yang sedang diselidiki sipeneliti dapat berwawancara dengan 18 orang keterunan
china yang mempunyai penyakit diabetes militus, 25 orang india yang tinggal di
indonesia yang mempunyai penyakit ispa, 76 orang indonesia yang mempunyai penyakit
diare.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada populasi yang diteliti itu adalah sampel (bagian yang diteliti dari populasi).
Hal ini dilakukan untuk memudahkan proses dan penyimpulan data penelitian dan
meringankan biaya penelitian. Sampling adalah cara dalam pengambilan sampel. Ada 2
teknik sampling yaitu random sampling(Symple Random Sampling, Stratified Random
Sampling, Systimatic Random Sampling, Cluster Random Sampling).Selanjutnya teknik
non random sampling(Accidental Random Sampling, Quota Random Sampling, Purposif
Random Sampling).
Besar sampel didapat ditentukan dengan rumus besar sampel berdasarkan teknik
pengambilan sampel. Selaim itu uga tergantung pada jenis data yaitu data proporsi dan
data kontinu.
B. Saran
Diharapkan kesalahan dalam penelitian diminimalisir atau penyimpangan-
Penyimpangan diperkecil. Oleh karena itu , Kesalahan diperkecil dengan pemakaian
metode pengambilan sampe yang tepat, Sedangkan kesalahan nonsampling dapat
diperkecil dengan perencanaan dan pelaksanaan penelitian yang hati –hati dan teliti.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktik , Jakarta :Rineka cipta
Narbuko, chalid dan abu Ahmadi. 2004. Metode penelitian. Jakarta : Bumi aksara
Subagyo, joko. 2006. Metode penelitian Dalam teori dan praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Subana dan Sudrajat. 2005 Dasar-dasar Penelitian ilmiah. Bandumg : Pustaka Setia
Supangat, And. 2008. Statistika dalam kajian Deskriptif, Infrensi, dan Noon Parametrik.
Jakarta: Kencana Suryabrata, Sumadi. 2010. Metode penelitian. Jakarta: Rajawali Pers