Anda di halaman 1dari 20

1

BAB 1
Pengertian dan Definisi Antena
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada bab ini, anda diharapkan mampu:
• Menjelaskan definisi antena.
• Menjelaskan bentuk-bentuk antena.
• Menjelaskan mekanisme radiasi antena.

Antena
2

1.1 Pendahuluan

Definisi antena adalah piranti (device) logam, digunakan untuk


memancarkan atau menerima gelombang radio seperti batang atau kawat,
menurut IEEE (IEEE Std 145-1973) adalah peranti untuk memancarkan atau
menerima gelombang radio. Dengan kata lain, antena adalah struktur peralihan
antara ruang bebas dan piranti pemandu (guiding device), seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 1.1. Peranti pemandu atau kabel transmi-si dapat
berbentuk kabel koaksial atau pemandu gelombang (wave guide) dan alat
pemandu ini digunakan untuk membawa energi elektromagnetik dari sumber ke
antena atau dari antena ke penerima, dan masing-masing antena disebut sebagai
antena pemancar atau antena penerima. Saluran transmisi pada Gambar 1.1
diekivalensikan dengan Thevenin dalam mode transmisi yang ditunjukkan
Gambar 1.2 dengan sumber sebagai pembangkit ideal, saluran transmisi sebagai
saluran dengan impedansi karakteristik Zc, dan antena dinyatakan sebagai beban
ZA [ZA = (RL + Rr) + jXA].
Disamping untuk menerima atau memancarkan enersi, antena biasanya
dikehendaki untuk mengoptimasi energi radiasi pada arah tertentu dan menekan
enersi radiasi pada arah lainnya, oleh karena itu antena juga bekerja sebagai
piranti pengarah (directional device). Antena mempunyai bermacam-macam
bentuk untuk keperluan tertentu. Bentuk-bentuk itu dapat berupa kawat
konduktor, tingkap (arperture), susunan elemen atau larik (array), reflektor,
lensa, dan lain sebagainya.
Gambar 1.2 digunakan untuk menyatakan sistem antena pada mode
penerimaan yang mana sumber diganti dengan penerima. Semua bagian lain
saluran transmisi tetap sama.
Resistansi radiasi Rr digunakan untuk menyatakan mode penerimaan tranfer
enersi dari gelombang ruang bebas (free space) ke antena.

Pengertian dan Definisi Antena


3

Gambar 1.1 Antena sebagai piranti transisi

Gambar 1.2 Ekivalen Thevenin saluran transmisi antena mode pentransmisian

1.2 Tipe Antena


Bagian ini diperkenalkan dan didiskusikan macam bentuk umum dari
antena.

1.2.1 Antena-antena Kawat (wire antennas)


Antena-antena kawat cukup dikenal oleh orang awam, sebab antena ini
terlihat nyata dimana-mana, pada mobil, bangunan-bangunan, kapal laut,

Antena
4

pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk


antena kawat seperti kawat lurus (dipole), loop dan helik ditunjukkan pada
Gambar 1.3. Antena-antena loop tidak perlu berbentuk lingkaran, dapat
berbentuk empat persegi panjang, bujur sangkar, elips, atau konfigurasi lainnya.
Loop lingkaran merupakan betuk yang paling umum, sebab sederhana
kostruksinya.

Gambar 1.3 Konfigurasi antena kawat

1.2.2 Antena-antena Tingkap (arperture)


Pada saat ini, antena-antena tingkap lebih dikenal dibandingkan dengan
antena-antena kawat. Antena ini lebih dikenal karena permintaan yang
meningkat akan bentuk-bentuk antena yang lebih mempunyai syarat dan
pemanfaatan frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi.
Bentuk-bentuk antena arperture ditunjukkan pada Gambar 1.4. Antena
bentuk ini sangat bermanfaat untuk pemakaian pesawat terbang atau pesawat
ruang angkasa. Karena antena-antena ini sangat sesuai ditempatkan pada
permukaan pesawat tersebut. Disamping itu antena-antena ini dilindungi dengan
bahan dielektrik untuk mencegah antena tersebut dari kondisi lingkungan yang
merusak.

Pengertian dan Definisi Antena


5

Gambar 1.4 Konfigurasi arperture antenna

1.2.3 Antena Microstrip


Antena microstrip menjadi sangat populer pada 1970-an terutama untuk
aplikasi ruang angkasa. Sampai saat ini digunakan untuk aplikasi pemerintah dan
komersial. Antena ini terdiri dari sebuah patch logam pada grounded substrat.
Patch logam mempunyai berbagai konfigurasi, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 1.5. Namun, patch persegi panjang dan lingkaran, yang ditunjukkan
pada Gambar 1.6, yang paling populer karena kemudahan analisis dan fabrikasi,
dan radiasi karakteristik yang menarik, terutama radiasi cross-polarization.
Antena mikrostrip yang low profile, conformable pada permukaan planar dan
nonplanar, polarisasi sederhana dan murah untuk fabrikasi menggunakan
teknologi printed-circuit, mekanis kuat jika dipasang pada permukaan kaku,
kompatibel dengan desain Monolithic Microwave Integrated Circuit (MMIC),
dan sangat fleksibel pada frekuensi resonansi, polarisasi, pola radiasi, dan
impedansi. Antena ini dapat dipasang pada permukaan pesawat terbang
performansi tinggi, pesawat ruang angkasa, satelit, rudal, mobil, dan telepon
genggam.

Antena
6

Gambar 1.5 Bentuk yang menggambarkan elemen microstrip patch

Gambar 1.6 Antena (patch) microstrip rectangular dan circular

1.2.4 Antena Larik (array)

Beberapa pemakaian menghendaki karakteristik radiasi yang tidak dapat


dipenuhi oleh elemen tunggal. Dengan menggabungkan beberapa elemen radiasi
dapam susunan geometris dan elektris (array) akan menghasilkan karakteristik-
karakteristik radiasi yang diinginkan. Susunan larik sedemikian rupa hingga
radiasi dari elemen-elemen saling memperkuat, memberikan radiasi maksimum
pada rah atau arah-arah tertentu dan radiasi minimum pada arah atau arah-arah
tertentu lainnya, atau sebaliknya seperti yang diinginkan. Contoh-contoh bentuk
larik ditunjukkan pada Gambar 1.7. Biasanya istilah larik digunakan untuk
susunan radiator yang penempatannya terpisah antara elemen yang satu dengan
yang lain, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.7(a) dan (b). Tetapi istilah larik
juga digunakan untuk menjelaskan susunan radiator yang dibentuk (dipasang)
pada susunan kontinyu, seperti ditunjukkan pada gambar 1.7(c).

Pengertian dan Definisi Antena


7

Gambar 1.7 Konfigurasi antena kawat, aperture, dan microstrip array

1.2.5 Antena-antena Reflektor


Keberhasilan dalam eksplorasi angkasa luar menghasilkan teori antena
lanjut. Karena adanya keperluan komunikasi pada jarak yang sangat jauh,
diperlukan bentuk-bentuk antena yang sesuai untuk digunakan agar sinyal-sinyal
pancar dan terima dapat mencapai jutaan mile. Bentuk antena yang lazim
digunakan untuk maksud di atas adalah reflektor parabolik, ditun-jukkan pada
gambar 1.8(a) dan (b). Antena-antena dengan bentuk tersebut sudah dibuat
dengan diameter mencapai 305 m. Diameter sebesat ini digunakan untuk
memperoleh penguatan (gain) tinggi agar jarak jangkau sinyal-sinyal pancar dan
terima dapat mencapai jutaan mile. Bentuk reflektor lainnya, walaupun tidak
selazim parabolik, adalah reflektor sudut, seperti yang ditunjukkan pada gambar
1.8(c).

Gambar 1.8 Konfigurasi antena refektor

Antena
8

1.2.6 Antena-antena Lensa


Lensa-lensa terutama digunakan untuk menyearahkan enersi divergen yang
datang padanya untuk mencegah enersi tersebut berpencarr ke arah yang tidak
diinginkan. Lensa dapat merubah bentuk-bentuk enersi divergen menjadi
gelombang bidang, dengan cara menyusun konfigurasi geometris yang sesuai
dan memilih bahan lensa yang tepat. Lensa-lensa dapat digunakan hampir sama
seperti reflektor parabolik, khususnya pada frekuensi-frekuensi yang lebih tinggi.
Dimensi dan berat lensa akan sangat besar bila dioperasikan pada frekuensi-
frekuensi yang lebih rendah. Antena-antena lensa diklasifikasikan menurut bahan
baku pembuatannya atau menurut bentuk geometrisnya. Beberapa bentuk antena
lensa ditunjukkan pada gambar 1.9.
Sebagai ringkasan, antena ideal adalah antena yang akan meradiasikan
semua daya yang diberikan pedanya dari pemancar, pada arah yang diinginkan.
Dalam praktek unjuk kerja ideal ini tidak dapat dicapai tetapi dapat didekati.
Berbagai antena tersedia dan masing-masing tipe dapat berbeda bentuknya untuk
memperoleh karakteristik radiasi yang diinginkan.

Pengertian dan Definisi Antena


9

Gambar 1.9 Konfigurasi antena lensa


1.3 Mekanisme Radiasi
Salah satu pertanyaan pertama yang dapat dijawab mengenai antena adalah
radiasi itu ditimbulkan. Dengan kata lain, bagaimana gelombang elektromagnetik
tersebut dibangkitkan oleh sumber, dikandung dan dibimbing didalam kabel
transmisi dan antena, dan akhirnya lepas dari antena membentuk gelombang
ruang bebas.

1.3.1 Kawat Tunggal (single wire)


Kawat penghantar merupakan bahan penting mempunyai karakteristik
gerak muatan listrik dan menimbulkan aliran arus. Kerapatan muatan volume
listrik qv (coulomb/m3), terdistribusi secara merata dalam kawat melingkar
dengan luas penampang A dan volume V, ditunjukkan Gambar 1.9. Muatan total
Q dalam volume V bergerak pada arah z dalam kecepatan uniform vz (meter/dt.).
Hal ini menunjukkan bahwa kerapatan arus Jz (amperes/m2) pada penampang
kawat,

J z = qv v z (1-1a)

Bila kawat dibuat dari konduktor yang ideal, rapat arus Js (ampera/m) terletak
pada permukaan kawat,

Js = qs vz (1-1b)

dengan qs (coulomb/m2) rapat muatan permukaan. Bila kawat sangat tipis (secara
ideal r = 0), arus pada kawat,
I z = ql v z (1-1c)

ql (coulomb/m2) adalah muatan per satuan panjang.

Antena
10

Melihat ketiga rapat arus, terutama berkonsentrasi pada kawat sangat


tipis. Kesimpulan berlaku untuk tiganya. Bila arus berubah terhadap waktu yang
bervariasi, maka turunan dari arus
dI z dv
 ql z  ql a z
dt dt (1-2)
dengan, dvz/dt = az (meter/dt2) adalah percepatan. Bila kawat panjang l,

dI z dv
l  lql z  lql a z
dt dt (1-3)

Gambar 1.10 Muatan terdistribusi secara uniform


pada penampang kawat silinder
Persamaan (1-3) merupakan hubungan dasar antara arus dan muatan, dan
juga berfungsi sebagai hubungan dasar dari radiasi elektromagnetik. Hal ini
menyatakan bahwa untuk menimbulkan radiasi, harus ada arus fungsi waktu
(time-varying curent) atau percepatan (atau perlambatan) muatan. Biasanya
mengacu pada arus dalam aplikasi time-harmonic sementara muatan yang paling
sering disebutkan dalam transien. Untuk membuat percepatan muatan (atau
perlambatan) kawat harus melengkung, bengkok, terputus, atau dihentikan.
Percepatan (atau perlambatan) muatan atau arus secara periodik fungsi

Pengertian dan Definisi Antena


11

perubahan waktu juga diakibatkan saat muatan berosilasi dalam time-harmonic


motion, seperti pada dipole λ/2.
1. Bila muatan tidak bergerak, tidak menimbulkan arus dan tidak ada radiasi.
2. Bila muatan bergerak dengan kecepatan seragam :
a. Tidak ada radiasi pada kawat lurus, dan tak terbatas.
b. Ada radiasi jika kawat melengkung, bengkok, terputus, dihentikan,
atau dipotong, seperti ditunjukkan Gambar 1.10.
c. 3. Jika muatan berosilasi dalam gerakan-waktu, bahkan memancarkan jika
kawat lurus.

Gambar 1.11 Konfigurasi kawat untuk radiasi

1.3.2 Dua Kawat (two-wires)


Sumber tegangan dihubungkan pada antena melalui saluran transmisi dua-
konduktor, seperti yang ditunjukan Gambar 1.12(a). Tegangan pada saluran
transmisi dua-konduktor menimbulkan medan listrik diantara konduktor-
konduktornya. Medan listrik berhubungan dengan garis gaya listrik. Gaya garis
listrik bersinggungan (tangent) dengan medan listrik pada setiap titik dan
nilainya sebanding dengan intensitas medan listrik. Garis-garis gaya listrik

Antena
12

cenderung beraksi pada elektron bebas (mudah terlepas dari atom), sehingga
pada tiap-tiap konduktor elektron-elektron ini dipindahkan. Gerakan elektron-
elektron menimbulkan intensitas medan magnet. Medan magnet berhubungan
dengan garis-garis gaya magnet yang arahnya tangensial terhadap medan
magnet.
Garis-garis medan listrik keluar dari muatan positif dan berakhir di muatan-
muatan negatif. Garis-garis medan listrik dapat juaga keluar dari muatan positif
dan berakhir di tak terhingga, keluar dari tak terhingga dan berakhir di muatan
negatif atau membentuk loop-loop tertutup keluar atau berakhir pada suatu
muatan. Garis-garis medan magnet selalu membentuk loop-loop tertutup
mengelilingi konduktor berarus, sebab tidak ada muatan-muatan magnet. Dalam
beberapa rumus matematika seringkali muatan-muatan magnet dan arus-arus
magnet dianalogikan dengan muatan-muatan listrik dan arus listrik yang
melibatkan sumber-sumber listrik dan magnet.
Garis-garis medan listrik yang berada diantara dua konduktor ini membantu
menunjuk-kan distribusi muatannya. Bila kita menganggap bahwa tegangan
sumber berupa sinusoida, kita mengharapkan medan listrik diantara konduktor-
konduktor juga sinusoida dengan perioda yang sama dengan perioda sumber.
Besarnya intensitas medan listrik relatif akan ditunjukkan oleh rapat garis-garis
gaya dengan anah panah menunjukkan arah relatif (positif atau negatif).
Timbulnya medan listrik dan medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu,
diantara konduktor-konduktor membentuk gelombang elektromagnetik yang
menjalar sepanjang kabel transmisi, seperti ditujunkkan pada Gambar 1.12(a).
Gelombang elektromagnetik menuju antena dan berhubungan dengan muatan-
muatan dan arus-arus listriknya. Bila kita memindahkan bagian susunan antena,
seperti ditunjukkan pada Gambar 1.12(b), gelombang-gelombang ruang bebas
dapat dibentuk dengan menghubungkan garis-garis listrik tertutup (digambar
kurva putus-putus). Gelombang ruang bebas juga periodik, tetapi titik P o berfasa
konstan bergerak ke arah luar antena dengan kecepatan cahaya dan merambat
sejauh λ /2 (sampai P1) dalam waktu 1/2 periode. Menurut buku acuan didekat
antena titik Po berfasa konstan bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya dan
akan mendekati kecepatan cahaya pada titik-titik yanh jauh dari antena (analog
dengan kecepatan fasa didalam pemandu gelombang empat persegi).

Pengertian dan Definisi Antena


13

Pada Gambar 1.12 mrnampilkan timbulnya dan menjalarnya gelombang


bebas seperti bola prolate dengan jarak antar lokal λ/2, dan lamda panjang
gelombang. Gelombang-gelombang ruang bebas dipole λ2 sadap tengah, pada
prinsipnya sama seperti gelombang-gelombang bola prolate, kecuali pada daerah
di dekat antena.
Pertanyaan yang belum terjawab bagaimana gelobanggelobang terbimbing
dilepaskan dari antena, menimbulkan gelombang-gelombang ruang bebas yang
ditunjukkan seperti loop-loop tertutup dalam Gambar 1.11 dan 1.12. Sebelum
kita menjelaskan, misalkan bayangan gelombang-gelombang terbimbing dan
ruang bebas dengan gelombang-gelombang air yang ditimbulkan oleh setetes air
yang dijatuhkan pada sejumlah air tenang. Sekali saja gangguan pada air
diberikan, gelombang-gelombang air terbentuk yang menjalar ke arah radial luar.
Bila gangguan itu dihilangkan, gelombang-gelombang air tidak berhenti atau
padam dengan sendirinya, tetapi gelombang-gelombang air terus-menerus
menjalar.

Antena
14

Gambar 1.12 Sumber, saluran transmisi,


antena, dan garis-garis medan listrik

Gambar 1.13 Garis-garis medan listrik gelombang free-space untuk antena λ/2
pada t = 0, T/8, T/4, dan 3T/8

Pengertian dan Definisi Antena


15

Gambar 1.13 menampilkan menjalarnya gelombang ruang bebas seperti


bola prolate dengan jarak antar lokal λ/2 , λ adalah panjang gelombang.
Gelombang ruang bebas dipole λ/2 sadap tengah, pada prinsipnya sama seperti
gelombang prolate, kecuali pada daerah di dekat antena.
Untuk antena Biconical. Saat gelombang-gelombang elektromagnetik
berada didalam kabel transmisi dan antena keberadaannya berhubungan dengan
adanya muatan-muatan didalam konduktor. Tetapi, saat gelombang-gelombang
diradiasikan, gelombang-gelombang elektromagnetik membentuk loop-loop
tertutup dan tidak ada muatan yang menahan adanya gelombang-gelombang
tersebut.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa muatan-muatan listrik diperlukan untuk
membangkitkan medan, tetapi tidak diperlukan untuk menahan medan, dan
medan tersebut ada tanpa adanya muatan listrik. Hal ini merupakan analogi
langsung dengan gelombang-gelombang air.

Gambar 1.14 Garis-garis medan listrik gelombang free-space antena biconical

1.3.3 Dipole
Sekarang akan dijelaskan mekanisme garis-garis gaya listrik terlepas dari
antena, membentuk gelombang-gelombang ruang bebas, dengan contoh antena
kecil, yang waktu rambatannya diabaikan. Hal ini hanya diperlukan untuk

Antena
16

memberikan interpretasi fisik lebih baik mengenai lepasnya garis-garis gaya,


meskipun mekanismenya agak disederhanakan, akan diberikan gambaran
terbentuknya gelobang-gelombang ruang bebas. Gambar 1.15(a) menampilkan
garis-garis yang dibangkitkan diantara lengan-lengan dipole kecil sadap tengah
pada 1/4 perioda pertama, sewaktu muatan mencapai nilai maksimumnya
(anggap variasi waktunya sinusoida) dan garis-garis gaya merambat keluar
secara radial sejauh λ /4. Untuk contoh ini kita anggap bahwa jumlah garis gaya
yang terbentuk sebanyak 3 garis gaya, selama waktu 1/4 perioda berikutnya, tiga
garis gaya merambat sejauh λ /4 (jadi total λ /2 dari titik awalnya dan rapat
muatan pada konduktor mulai berkurang.
Hal ini dapat dipikirkan adanya muatan-muatan berlawanan pada akhir 1/2
perioda per-tama menetralisasi muatan-muatan pada konduktor. Garis-garis gaya
yang ditimbulkan oleh muatan-muatan yang berlawanan itu ada tiga dan
bergerak sejauh λ /4 selama 1/4 perioda kedua dari 1/2 perioda pertama, dan
garis-garis gaya ditunjukkan oleh garis-garis putus-putus pada Gambar 1.15(b).
Hasil akhirnya yaitu 3 garis dengan arah anak panah ke atas, sejauh λ /4 pertama
dan jumlah garis gaya, dengan arah panah ke bawah, sejauh λ /4 kedua, karena
tidak ada muatan netto pada antena, maka garis-garis gaya harus diberi gaya
untuk melepas-kan dirinya sendiri dari konduktor-konduktor dan
mempersatukan diri membentuk loop-loop tertutup. Hal ini ditunjukkan pada
Gambar 1.15(c). Pada 1/2 perioda kedua berikutnya, dengan mengikuti prosedur
yang sama, tetapi dengan arah-arah berlawanan, terjadi garis-garis gaya yang
lepas membentukk loop-loop tertutup. Begitu seterusnya proses berulang-ulang
tak henti-hentinya.

Pengertian dan Definisi Antena


17

Gambar 1.15 Pembentukan dan garis-garis medan listrik untuk dipole pendek

1.4 Distribusi Arus Pada Antena Kawat Tipis


Pada pembahasan sebelumnya didiskusikan gerakan elektron-elektron
bebas pada konduktor yang diwakili kabel transmisi dan antena. Untuk
menggambarkan timbulnya distribusi arus pada dipole linier dan radiasi yang
ditimbulkannya, marilah pertama dimulai dengan geometri dua kabel transmisi
nirlesap seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.16 (a). Gerakan muatan-muatan
menimbulkan arus gelombang berjalan, nilainya Io/2 sepanjang masing-masing
kawat, saat arus mencapai ujung-ujung kawat, arus mengalami pantulan
sempurna (nilainya sama dan berlawanan fasa 180°). Gelombang berjalan yang
dipantulkan, bila berkombinasi dengan gelombang berjalan yang datang,
membentuk pola gelobang berdiri murni pada masing-masing kawat, berbentuk
sunisoida seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.16(a). Arus pada masing-
masing kabel mengalami beda fasa 180° setengah putaran diantara sebelah-
sebelahnya, seperti ditunjukkan pada Gambar 1.16(a), dengan berbaliknya arah
panah.
Untuk dua kabel transmisi seimbang (simetris), arus pada setengah putaran
di salah satu kawat, nialainya sama tetapi berbeda fasa 180° di kabel pada daur
yang sama. Disamping itu bila jarak antara dua kabel sangat kecil (s << λ),
medan-medan yang diradiasikan oleh arus masing-masing kabel saling
melemahkan satu dengan lainnya. Dan hasilnya ideal (dan diinginkan) tidak ada
radiasi diberikan oleh saluran transmisi.
Pada bagian saluran transmisi diantara (0 < Z < 1/2) yang mulai dilebarkan
ujungnya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.16(b) dapat dianggap bahwa
distribusi arus bentuknya tidak dapat diubah-ubah pada masing-masing kawat.
Tetapi karena bagian dari kawat yang ujungnya melebar itu tidak tertutup, maka

Antena
18

medan-medan yang diradiasikan oleh ujung yang melebar itu tidak saling
melemahkan satu sama lain. Oleh karena itu ada radiasi oleh sistem.
Akhirnya, bagian kabel transmisi yang dilebarkan ujungnya dapat mencapai
bentuk yang ditunjukkan pada Gambar 1.16(c). Hal ini geometris antena dipole
yang sangat luas digunakan. Antena dipole juga diklasifikasikan sebagai antena
gelombang berdiri, Bila 1<< λ, fasa pola gelobang berdiri arus sama pada
keseluruhan panjang setiap lengannya. Selanjutnya pola gelombang berdiri arus
diarahkan pada arah yang sama seperti arah arus pada lengan lainnya
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.16(c). Maka medan-medan yang
diradiasikan oleh dua lengan dipole (bagian vertikal kabel transmisi yang
dilebarkan) akan saling memperkuat satu sama lain menuju arah-arah
pengamatan (fasa yang disebabkan oleh posisi relatif tiap-tiap bagian kecil
masing-masing lengan harus dimasukkan untuk diskripsi keseluruhan bentuk
pola radiasi).

Gambar 1.16 Distribusi arus pada saluran transmisi dua kabel lossless, saluran
transmisi yang ujungnya dilebarkan (flared), dan dipole linier

Bila diameter masing-masing kawat sangat kecil (d << λ) pola gelombang


berdiri ideal arus sepanjang lengan-lengan dipole adalah sinusoida dengan nilai

Pengertian dan Definisi Antena


19

nol pada ujungnya. Tetapi, bentuk keseluruhannya bergantung pada panjang


masing-masing lengan. Untuk dipole sadap tengah dengan l << λ, l = λ /2, λ/2 < l
<λ, dan λ < l < 3λ/2, pola-pola arus, diilustrasikan pada gambar 1.16(a) sampai
(d). Pola arus dipole sangat kecil (biasanya λ/50 < l < λ/10) dapat didekati
dengan distribusi segitiga, karena sin (kl/2) = kl/2, bila kl/2 sangat kecil. Ini
diilustrasikan pada gambar 1.17(a).
Disebabkan variasi-variasi tempat daurnya, maka pola gelombang berdiri
arus dipole lebih panjang dari (l > λ) mengalami perubahan fasa 180° diantara
sebelah-nya setengah daur. Oleh karena itu pada semua bagian dipole tidak
mempunyai fasa sama. Ini ditunjukkan secara grafis pada gambar 1.16(d) untuk
λ < l < 3λ/2, maka medan-medan yang diradiasikan oleh beberapa bagian dipole
tidak akan saling memperkuat satu terhadap lainnya. Pengaruh saling
melemahkan dan interferensi yang berarti akan mempengaruhi dalam
pembentukan pola radiasi total.

Antena
20

Gambar 1.17 Distribusi arus pada dipole linier

Untuk sistem berubah harmonik waktu, frekuensi radian ω = 2πf, pola-pola


berdiri arus pada Gambar 1.18 menggambarkan efisiensi arus maksimum untuk
suatu waktu. Variasi-variasi sebagai fungsi waktu, pada dipole sadap tengah
ditunjukkan pada Gambar 1.18 untuk 0 < t < T/2, T perioda. Variasi-variasi ini
diperoleh dengan mengalikan arus pola gelombang berdiri pada Gambar 1.18(b)
dengan cos ωt.

Gambar 1.18 Distribusi arus antena kawat λ/2 untuk waktu yang berbeda
Soal :
1. Jelaskan pengertian tentang gelombang radio.
2. Definisikan, apa yang dimaksud dengan antena.
3. Berikan contoh 5 jenis antena yang Anda ketahui beserta aplikasinya.
4. Apa yang dimaksud dengan piranti/perangkat transisi pana teknimantena.
5. Gambar distribusi arus pada antena ¾ λ sesuai dengan analogi saluran
transmisi dua kawat sejajar.

Catatan:

Pengertian dan Definisi Antena

Anda mungkin juga menyukai