BAB 1
Pengertian dan Definisi Antena
Capaian Pembelajaran
Setelah mempelajari materi pada bab ini, anda diharapkan mampu:
• Menjelaskan definisi antena.
• Menjelaskan bentuk-bentuk antena.
• Menjelaskan mekanisme radiasi antena.
Antena
2
1.1 Pendahuluan
Antena
4
Antena
6
Antena
8
J z = qv v z (1-1a)
Bila kawat dibuat dari konduktor yang ideal, rapat arus Js (ampera/m) terletak
pada permukaan kawat,
Js = qs vz (1-1b)
dengan qs (coulomb/m2) rapat muatan permukaan. Bila kawat sangat tipis (secara
ideal r = 0), arus pada kawat,
I z = ql v z (1-1c)
Antena
10
dI z dv
l lql z lql a z
dt dt (1-3)
Antena
12
cenderung beraksi pada elektron bebas (mudah terlepas dari atom), sehingga
pada tiap-tiap konduktor elektron-elektron ini dipindahkan. Gerakan elektron-
elektron menimbulkan intensitas medan magnet. Medan magnet berhubungan
dengan garis-garis gaya magnet yang arahnya tangensial terhadap medan
magnet.
Garis-garis medan listrik keluar dari muatan positif dan berakhir di muatan-
muatan negatif. Garis-garis medan listrik dapat juaga keluar dari muatan positif
dan berakhir di tak terhingga, keluar dari tak terhingga dan berakhir di muatan
negatif atau membentuk loop-loop tertutup keluar atau berakhir pada suatu
muatan. Garis-garis medan magnet selalu membentuk loop-loop tertutup
mengelilingi konduktor berarus, sebab tidak ada muatan-muatan magnet. Dalam
beberapa rumus matematika seringkali muatan-muatan magnet dan arus-arus
magnet dianalogikan dengan muatan-muatan listrik dan arus listrik yang
melibatkan sumber-sumber listrik dan magnet.
Garis-garis medan listrik yang berada diantara dua konduktor ini membantu
menunjuk-kan distribusi muatannya. Bila kita menganggap bahwa tegangan
sumber berupa sinusoida, kita mengharapkan medan listrik diantara konduktor-
konduktor juga sinusoida dengan perioda yang sama dengan perioda sumber.
Besarnya intensitas medan listrik relatif akan ditunjukkan oleh rapat garis-garis
gaya dengan anah panah menunjukkan arah relatif (positif atau negatif).
Timbulnya medan listrik dan medan magnet yang berubah-ubah terhadap waktu,
diantara konduktor-konduktor membentuk gelombang elektromagnetik yang
menjalar sepanjang kabel transmisi, seperti ditujunkkan pada Gambar 1.12(a).
Gelombang elektromagnetik menuju antena dan berhubungan dengan muatan-
muatan dan arus-arus listriknya. Bila kita memindahkan bagian susunan antena,
seperti ditunjukkan pada Gambar 1.12(b), gelombang-gelombang ruang bebas
dapat dibentuk dengan menghubungkan garis-garis listrik tertutup (digambar
kurva putus-putus). Gelombang ruang bebas juga periodik, tetapi titik P o berfasa
konstan bergerak ke arah luar antena dengan kecepatan cahaya dan merambat
sejauh λ /2 (sampai P1) dalam waktu 1/2 periode. Menurut buku acuan didekat
antena titik Po berfasa konstan bergerak lebih cepat dari kecepatan cahaya dan
akan mendekati kecepatan cahaya pada titik-titik yanh jauh dari antena (analog
dengan kecepatan fasa didalam pemandu gelombang empat persegi).
Antena
14
Gambar 1.13 Garis-garis medan listrik gelombang free-space untuk antena λ/2
pada t = 0, T/8, T/4, dan 3T/8
1.3.3 Dipole
Sekarang akan dijelaskan mekanisme garis-garis gaya listrik terlepas dari
antena, membentuk gelombang-gelombang ruang bebas, dengan contoh antena
kecil, yang waktu rambatannya diabaikan. Hal ini hanya diperlukan untuk
Antena
16
Gambar 1.15 Pembentukan dan garis-garis medan listrik untuk dipole pendek
Antena
18
medan-medan yang diradiasikan oleh ujung yang melebar itu tidak saling
melemahkan satu sama lain. Oleh karena itu ada radiasi oleh sistem.
Akhirnya, bagian kabel transmisi yang dilebarkan ujungnya dapat mencapai
bentuk yang ditunjukkan pada Gambar 1.16(c). Hal ini geometris antena dipole
yang sangat luas digunakan. Antena dipole juga diklasifikasikan sebagai antena
gelombang berdiri, Bila 1<< λ, fasa pola gelobang berdiri arus sama pada
keseluruhan panjang setiap lengannya. Selanjutnya pola gelombang berdiri arus
diarahkan pada arah yang sama seperti arah arus pada lengan lainnya
sebagaimana ditunjukkan pada gambar 1.16(c). Maka medan-medan yang
diradiasikan oleh dua lengan dipole (bagian vertikal kabel transmisi yang
dilebarkan) akan saling memperkuat satu sama lain menuju arah-arah
pengamatan (fasa yang disebabkan oleh posisi relatif tiap-tiap bagian kecil
masing-masing lengan harus dimasukkan untuk diskripsi keseluruhan bentuk
pola radiasi).
Gambar 1.16 Distribusi arus pada saluran transmisi dua kabel lossless, saluran
transmisi yang ujungnya dilebarkan (flared), dan dipole linier
Antena
20
Gambar 1.18 Distribusi arus antena kawat λ/2 untuk waktu yang berbeda
Soal :
1. Jelaskan pengertian tentang gelombang radio.
2. Definisikan, apa yang dimaksud dengan antena.
3. Berikan contoh 5 jenis antena yang Anda ketahui beserta aplikasinya.
4. Apa yang dimaksud dengan piranti/perangkat transisi pana teknimantena.
5. Gambar distribusi arus pada antena ¾ λ sesuai dengan analogi saluran
transmisi dua kawat sejajar.
Catatan: