PENGESAHAN
Judul : Gambaran Kondisi Kesehatan Masyarakat di Dusun Pujud Rw 02 Dan
RT 02 Desa Pujud Selatan Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir
Disusun Oleh : Kelompok di Desa Pujud , Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Tahun Ajaran 2020-2021.
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah pencurah kasih sayang tiada batas kepada yang dikehendaki-Nya.
Allah telah mencurahkan rahmat-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Gambaran Kondisi Kesehatan Masyarakat di Dusun Pujud Desa Pujud
Selatan RW 02, RT 02 Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pemberi syafaat dan pembawa
kabar gembira.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang bersangkutan dalam
menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini penulis ajukan untuk memenuhi tugas yang
ditetapkan oleh dosen Keperawatan Komunitas Universitas. Penulis telah berusaha sangat
maksimal untuk memberikan yang terbaik, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menerima
kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Dalam usaha menyelesaikan penulisan makalah ini tentu telah melibatkan banyak pihak
secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan konstitusi yang positif demi
terwujudnya sebuah karya yang baik. Semoga semua pihak yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini mendapatkan sebaik-baik pahala dari Allah. Dengan segala keterbatasan yang
dimiliki, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan tambahan wawasan bagi
pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya sehingga diharapkan dapat dijadikan
pedoman dan dapat dijadikan referensi.
Table of Contents
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................................2
KATA PENGANTAR....................................................................................................................3
DAFTAR ISI...................................................................................................................................4
LAMPIRAN....................................................................................................................................
B. Tujuan...................................................................................................................................10
C. Waktu....................................................................................................................................11
D. Tempat Praktik.....................................................................................................................11
E. Strategi Pelaksanaan.............................................................................................................11
BAB II...........................................................................................................................................14
KAJIAN PUSTAKA.....................................................................................................................14
BAB III.........................................................................................................................................18
ASUHAN KEPERAWATAN......................................................................................................18
A. Pengkajian Data....................................................................................................................18
B. ANALISI DATA..................................................................................................................19
BAB IV PEMBAHASAN.............................................................................................................25
BAB V PENUTUP.......................................................................................................................26
A. KESIMPULAN....................................................................................................................27
B. SARAN.................................................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................29
Lampiran 1
Prioritas Masalah
1. Perubahan psikososial yang terjadi pada lansia erat kaitannya dengan perubahan fisik,
lingkungan tempat tinggal dan hubungan sosial dengan masyarakat (Miller, 2002 dalam
Stanley & Beare, 2007). Seperti menurunya aktifitas lansia tidak mau pergi ke posbindu.
2. Sebagian besar lansia mengalami penurunan fungsi kognitif dan psikomotor. Fungsi
kognitif meliputi proses belajar, persepsi, pemahaman, pengertian, perhatian dan lain-
lain sehingga menyebabkan reaksi dan perilaku lansia menjadi makin lambat. Sementara
fungsi psikomotorik (konatif) meliputi hal-hal yang berhubungan dengan dorongan
kehendak seperti gerakan, tindakan, koordinasi, yang berakibat bahwa lansia menjadi
kurang cekatan.
3. Kurang Pendekatan keluarga terhadap lansia yang harus dilakukan dalam melaksanakan
program kesehatan adalah pendekatan kepada keluarga dan Pendekatan ini lebih
memprioritaskan upaya menjaga dan memelihara kesehatan lansia.
4. Aktifitasnya sendiri tanpa bantuan dari orang lain atau keluarga, usia potensial
adalah adalah lanjut usia yang masih mampu melakukan pekerjaan sendiri apapun
keinginannya tidak bisa di paksakan.
5. Keluarga yang sibuk sama pekerjaannya sehingga waktu untuk lansia tidak ada untuk
mengantar ke posbindu.
6. Lansia yang aktivitasnya menurun sehingga tidak mau ke posbindu lanjut usia yang
masih mampu melakukan pekerjaan sendiri apapun keinginannya tidak bisa di paksakan.
c. Beberapa akibat lansia tidak mengikuti Pospindu
1. Kurangnya pengetahuan usia lanjut tentang kesehatan
2. Menurunnya kesejahteraan kualitas hidup bagi usia lanjut
3. Meningkatkan komunikasi sesama usia lanjut
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa globalisasi menuntut adanya perkembangan dan perubahan di segala bidang salah
satu diantaranya adalah bidang kesehatan. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan di bidang
kesehatan, perubahan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, maka terjadi peningkatan usia
harapan hidup warga Indonesia dan ini memberikan dampak tersendiri dalam upaya peningkatan
derajat/status kesehatan penduduk.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan konsep dan teori keperawatan komunitas yang telah diperoleh
pada tahap akademik secara nyata dalam memberikan Asuhan Keperawatan Komunitas
Dusun Werdi Tengah RW 05 RT 9-11 dan RW 06 RT 12-14, Desa Werdi kelurahan
Werdi Tengah, Desa Werdi, Kecamatan Wonokerto, Kabupatn Pekalongan.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengumpulan data hasil pengkajian pada masyarakat di Dusun Pujud RW
02 RT 02, Desa Pujud Selatan kelurahan Pujud, Kabupaten Rokan Hilir
C. Waktu
Pelaksanaan Praktik Keperawatan Komunitas di Dusun Pujud RT 02 RW 02 kelurahan
Pujud Selatan, dimulai pada tanggal 02 Januari- 02 Januari 2021 .
D. Tempat Praktik
Praktik Keperawatan Komunitas di tempatkan didusun Werdi Tengah, Desa Werdi, Kec
Wonokerto, Kab Pekalongan yang bertempat di RT 09-11 RW 05 dan RT 12-14 di RW 06.
E. Strategi Pelaksanaan
Dalam penelitian ini menggunakan metode pelaksanaan Cross-sectional. Cross-sectional
adalah penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan satu kali, tidak ada follow up, untuk
mencari hubungan antara variabel independen ( faktor resiko) dengan variabel dependen (efek).
1. Wawancara
Masyarakat
Tokoh masyarakat
Kader
Aparat kelurahan / desa
2. Observasi
Norma
Nilai
Keyakinan
Struktur kekuatan
Proses penyelesaian masalah
Dinamika kelompok masyarakat
Pola komunikasi
Situasi/ kondisi lingkungan wilayah
3. Kuisioner
(Lihat Lampiran )
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Gambaran
Gambaran berasal dari kata dasar gambar. Gambaran adalah sebuah homonim karena arti-
artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Gambaran memiliki
arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga gambaran dapat menyatakan nama dari
seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.
B. Pengertian Komunitas
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan
kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan preventif
dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga di harapkan masyarakat
mampu mengenal mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya ( Mubarak,2009 ).
Selain menjadi subjek, masyarakat juga menjadi objek yaitu sebagai klien yang menjadi
sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas terdidi dari individu dan masyarakat.
Berdasarkan pada model pendekatan totalitas individu dari Neuman ( Irnanda,2013 ) untuk
melihat masalah pasien model komunitas sebagaai klien di kembangkan untuk menggambarkan
batasan keperawatan kesehatan masyarakat sebagai sinttesis kesehatan masyarakat dan
keperawatan. Model tersebut telah di ganti namanya menjadi model komunitas sebbagai mitra,
untuk menekankan filosofi pelayanan kesehatan primer yang menjadi landasannya.
D. Kondisi Kesehatan
Menurut WHO (1947), sehat dapat diartikan bahwa suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi
WHO tentang sehat mempunyai karakteristik berikut yang dapat meningkatkan konsep sehat
yang positif (Edelman dan Mandle. 1994):
Desa sehat adalah suatu upaya untuk menyehatkan kondisi pedesaan yang bersih, nyaman,
aman dan sehat untuk dihuni warganya dengan mengoptimalkan potensi masyarakat , melalui
pemberdayaan kelompok kerja masyarakat , difasilitasi oleh sektor terkait dan sinkron dengan
perencanaan wilayah.
1. Dokter Puskesmas
2. Bidan Desa
3. Air Bersih,
4. Sanitasi
5. Gizi.
E. Penyakit yang Sering Muncul di Komunitas
1) Alergi Kulit (radang kulit)
Gejala : kulit timbul bercak-bercak merah dan terasa gatal
Penyebab : kosmetik, detergen, sabun mandi, perhiasan imitasi, kain yang kasar,
pakaian pelembab dan makanan tertentu
2) Amandel
Pembengkakan pada kelenjar limfe yang berada di dinding belakang tenggorokan
Gejala : sakit pada daerah tenggorokan pada waktu menelan makanan, demam,
menggigil, bengkak, dan timbul bengkak dan bercak merah pada kedua belah sisi di
belakang tenggorokan
3) Anemia
Gejala : kulit, bibir, lidah, kuku dan kelopak dalam mata pucat, mudah lelah, lesu,
pusing, mudah pingsan, sesak nafas terutama setelah berolahraga dan denyut jantung
cepat
Penyebab: kurang zat besi dan vitamin B12, kehilangan darah sewaktu melahirkan
dan faktor keturunan
4) Asam Urat
Merupakan suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari arkritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal
monosodium urat yang terkumpul didalam sendi sebagai akibat tingginya kadar asam
urat didalam darah (hiperurikemia)
Gejala : nyeri sendi secara mendadak, biasanya di malam hari kemerahan, bengkok
pada sendi yang terkena asam urat
Penyebab : kadar asam urat dalam darah yang meningkat menyebabkan penumpukan
kristal asam urat didalam sendi
5) Asma
Merupakan gangguan kesehatan yang muncul akibat terjadinya penyempitan
saluran nafas karena hiperaktifitas terhadap rangsangan tertentu yang menyebabkan
peradangan. Penyempitan ini bersifat sementara.
Gejala : mengi (bunyi saat nafas), pilek/bersin-bersin, batuk disertai rasa gatal di
tenggorokan, sesak nafas, berkeringat dan denyut nadi meningkat.
Penyebab: radang di tenggorokan akibat debu, bahan makanan yang menimbulkan
iritasi seperti pedas, asam, manis, asin, dingin, bergetah dan panas, udara kotor, bulu
dan kotoran dari hewan peliharaan (kucing, anjing, unggas, dll.)
6) Batuk
Reaksi otomatis tubuh dalam melindungi paru-paru akibat adanya benda asing selain
udara yang masuk.
Gejala : tenggorokan sakit terasa gatal. Adanya dahak di saluran pernafasan
Penyebab : penyempitan saluran pernafasan, produksi dahak yang berlebihan
disaluran tenggorokan karena infeksi atau masuknya benda asing seperti debu, asap
atau cairan makanan secara tidak sengaja.
7) Diare
Diare adalah peningkatan volume, keenceran atau frekuensi buang air besar lebih dari
3 kali sehari
Gejala : frekuensi buang air besar lebih dari 3 kali sehari, kotoran encer dan banyak
air, sakit atau kejang perut disertai demam
Penyebab : alergi pada makanan, keracunan makanan atau minuman, infeksi pada
usus, rasa cemas atau stress berlebihan.
8) Maag/Asam Lambung Tinggi/ Perut Sering Kembung
Dispensia (maag) adalah nyeri atau rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau
dada, yang sering dirasakan sebagai adanya gas, perasaan penuh atau rasa sakit atau
rasa terbakar di perut.
Gejala : rasa mual, melilit, keluar cairan asam, berat badan menurun
Penyebab : merokok, minum alkohol, stress, sering menunda makan pada saat jam
makan, kurang makan sayur dan buah serta kurang minum air putih.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN DATA
Tipe rumah didesa werdi yang permanen sebanyak , semi permanen , tidak permanen.
b). Pendidikan: status pendidikan di desa werdi kebanyakan masih tingkat SD dan SMP
namun dalam hasil pngkajian ada juga yang SMA, SMK dan Perguruan Tinggi.
c). Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal: kondisi keamanan dan
keselamatan di RW 05 dan RW 05 masih dalam lingkup aman, karena kondisi
perumahan yang berdekatan menimbulkan interaksi sosial terjaga.
d). Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan: pelayanan kesehatan di Desa
werdi khususnya puskesmas dianggap belum memadahi dan kurang dalam pelayanan
kesehatanya, sehingga masyarakat lebih memilih untuk pergi ke dokter, bidan desa dan
ada juga yang mengonsumsi obat secara bebas.
e). Pelayanan kesehatan yang tersedia di Desa Werdi untuk melakukan deteksi dini gangguan
atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi yaitu puskesmas.
g). Ekonomi: tingkat ekonomidi masyarakat masih dibawah UMR, kebanyakan penghasilan
yang didapat perbulan kurang dari 1 juta, sehingga belum mampu memenuhi kebutuhan
dalam meningkatkan kesehatan seperti kebutuhan nutrisi dan fasilitas kesehatan.
h). Rekreasi: di desa werdi terdapat sarana rekreasi namun kebanyakan masyrakat tidak
memanfaatkan sarana tersebut. Karena masyarakat lebih memilih melakukan aktivitas
dirumah bersama keluarga saat waktu luang.
B. ANALISIS DATA
Setelah pengkajian proses pengumpulan data kami menggunakan SPSS 20 yang di
prosentasikan dalam bentuk diagram seperti yang dicantumkan dibawah ini :
Do :
-87,3% masyarakat membakar sampah di
pekarangan rumahnya
-8,8% sampah ditimbun
-2,8% sampah dibuang sembarangan
-1,1% sampah dibuang ke sungai
-91,2% sampah dibiarkan terbuka
-71,8% jendela tiap rumah tidak dibuka di
siang hari
-52,5% pencahayaan remang-remang di
siang hari
-28,2% pencahayaan gelap di siang hari
2. Ds : resiko penurunan kurangnya
- Kepala Desa mengatakan banyak derajat kesehatan pengetahuan
warganya membeli obat bebas di umum dan kesadaran
warung, karena lebih murah dan mudah masyarakat
di jangkau.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Identifikasi Masalah dan Analisis Kesehatan
B. Diagnosa Keperawatan
Berdasarkan hasil survei kesehatan masyarakat Desa Werdi tanggal 22 November 2017,
diagnosa keperawatan yang muncul adalah masalah keperawatan resiko terjadi peningkatan
kasus penyakit (saluran cerna, demam berdarah, ISPA, dll) berhubungan dengan lingkungan
yang kurang sehat didapatkan melalui data subyektif yaitu masyarakat mengatakan sampah
dibiarkan tanpa ada penampungan sampah sebelumnya, sehingga dapat menjadikan sarang
nyamuk. Tumpukan sampah tersebut dibakar didekat rumah sehingga menimbulkan polusi udara
disekitar lingkungan rumah.
Selain itu masalah kesehatan yang lainnya adalah disebabkan oleh tidak adanya jendela tiap
kamar dan tidak dibuka jendela tiap rumah sehingga tidak adanya udara yang masuk yang dapat
menyebabkan lingkungan lembab dan menimbulkan resiko gangguan system pernafasan.
Masalah Keperawatan resiko penurunan derajat kesehatan umum : Penggunaan obat bebas
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat. Mengenai faktor
prinsip obat yang benar antara lain adalah dosis obat yang tepat, memperhatikan waktu minum
obat yang tepat dan lainya serta memperhatikan resiko alergi terhadap obat.
Masalah keperawatan resiko penurunan derajat kesehatan lansia : berdasarkan data, posbindu
yang diadakan dirutinan setiap bulan kurang efektif karena kurangnya partisipasi lansia dalam
kegiatan dengan demikian tingkat kesehatan lansia semakin menurun disebabkan kesehatan
lansia tidak dalam monitoring. (Selengkapnya dalam lampiran 1)
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan komunitas adalah suatu dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat yang
bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan
kepada peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan preventif
dengan tidak melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga di harapkan masyarakat
mampu mengenal mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya ( Mubarak,2009 ).
Tahapan proses keperawatan komunitas yaitu 1) pengkajian yang terdiri dari wawancara,
observasi, kuisioner, 2) menentukan prioritas masalah 3) pelaksanaan MMD.
B. SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam meningkatkan taraf
kesehatan termasuk menjaga lingkungan
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat desa werdi untuk mencegah
terjadinya masalah kesehatan di masyarakat
4. Bagi Mahasiswa
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan referensi dalam penerapanya pada proses
pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfitri. 2011. Comunity Development. Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka pelajar.
Alimul H., Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta:
Salemba Medika.
Anderson, Elizabeth T. 2007. Buku Ajar Keperawatan Komunitas: Teori Dan Praktek.
Jakarta:
EGC.
Edelman dan Mandle. 1994. WHO.
Mubarak, W, I & Chayatin, N. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan
Teori.
Jakarta: Salemba Medika.
1. Rahayu. (2012). Pemberdayaan posyandu untuk menanggulangi terjadinya gizi buruk.
www .slideshere.net diakses tanggal 02 Mei 2015.
2. Handayani, Eka. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Lansia Tentang Posbindu
Dengan Motivasi Pada Lansia Berkunjung Ke Posbindu Di Wilayah RW 03 Kelurahan
Utama Kecamatan Cimahi Selatan. Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Indonesia. Sumber : http://Lontar.ui.ac.id. Diakses Tanggal 3 April 2013.
3. Rahayu, Y.,P., 2012. Posbindu Lansia. Sumber
:http://duniapintardancemerlang.blogspot.com.