Anda di halaman 1dari 16

B.

Rumusan Masalah
1. Apa itu unsur periode 3?
2. Berapakah kelimpahan unsur periode 3?
3. Bagaimana sifat-sifat unsur periode 3?
4. Bagaimana pembentukan unsur periode 3?
5. Bagaimana reaksi pada unsur periode 3?
6. Bagaimana kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian unsur periode 3.
2. Untuk mengetahui kelimpahan unsur periode 3 .
3. Untuk mengetahui sifat-sifat unsur periode 3.
4. Untuk mengetahui pembentukan unsur periode 3.
5. Untuk mengetahui reaksi pada unsur periode 3.
6. Untuk mengetahui kegunaan dan bahaya dari unsur periode 3.

1
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN UNSUR PERIODE 3


Unsur periode ketiga adalah unsur-unsur pada baris atau periode ketiga tabel
periodik. Tabel periodik disusun dalam baris-baris untuk menggambarkan
keberulangan tren (periodik) sifat kimia unsur-unsur seiring kenaikan nomor atom:
baris baru dimulai ketika tabel periodik melompati suatu baris dan perilaku kimia mulai
berulang, artinya unsur-unsur dengan sifat yang sama jatuh pada kolom yang sama.
Periode ketiga terdiri dari delapan unsur: natrium, magnesium, aluminium,
silikon, fosfor, belerang, klor, dan argon. Dua pertama, natrium dan magnesium, adalah
anggota blok-s tabel periodik, sementara lainnya adalah anggota blok-p. Perlu dicatat
bahwa sudah ada sub kulit 3d, tetapi belum terisi hingga periode 4, hal semacam ini
memberi bentuk karakteristik pada tabel periodik "dua baris dalam satu waktu".
Seluruh unsur periode 3 terdapat di alam dan memiliki setidaknya satu isotop stabil.

B. KELIMPAHAN UNSUR PERIODE 3


1. Natrium
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang
lunak, keperakan, dan seperti lilin yang termasuk ke logam alkali yang banyak
terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Natrium sangat reaktif, apinya
berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air,
sehingga harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir
tidak pernah ditemukan dalam bentuk unsur murni. Natrium banyak ditemukan
di berbagai mineral logam misalnya sebagai NaCl, amphibole, kriolit, soda
niter, dan zeolit. Natrium juga merupakan elemen terbanyak keempat di bumi,
terkandung sebanyak 2.6% di kerak bumi. Natrium banyak terdapat di bintang
yang ada di luar angkasa berdasarkan spektra garis D-nya.
2. Magnesium
Magnesium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
simbol Mg dan nomor atom 12 serta berat atom 24,31. Magnesium adalah
elemen terbanyak kedelapan yang membentuk 2% berat kulit bumi, serta
merupakan unsur terlarut ketiga terbanyak pada air laut. Magnesium (Mg)
banyak dijumpai di alam pada lapisan-lapisan batuan dalam bentuk mineral

2
seperti dolomit (CaCO3.MgCO3), magnesit (MgCO3), & epsomit
(MgSO4.7H2O).
3. Alumunium
Aluminum ialah unsur kimia dengan lambang Al dan nomor atom 13.
Aluminium ialah logam paling berlimpah. Unsur logam ini biasa dijumpai
dalam kerak bumi yang terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika.
Umumnya juga aluminium dalam bentuk aluminium silikat dan campurannya
dalam logam lain seperti natrium, kalium, furum, kalsium & magnesium.
Aluminium merupakan konduktor yang baik. Dapat ditempa menjadi lembaran,
ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-
macam penampang. Aluminium juga tahan korosi karena adanya lapisan
oksida pada permukaan aluminium yang cepat terbentuk ketika permukaan
logam Al terpapar dengan oksigen di udara.
4. Silikon
Silikon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Si dan nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik.
Unsur kimia ini ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur
kedua paling berlimpah di bumi setelah oksigen yaitu mencakup 25,7 % dari
kandungan kerak bumi. Silikon di kulit bumi terdapat dalam bentuk silikat dan
silikon dioksida (silika). Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik
dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam
bentuk silicone.
5. Fosfor
Fosfor berupa berbagai jenis senyawa logam transisi atau senyawa
tanah langka seperti zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak, dan
zink silikat (Zn2SiO4) yang dicampur dengan mangan. Di alam, fosfor terdapat
dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan hewan)
dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan tanah). Fosfat organik dari hewan
dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat
anorganik. Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis
dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu
karang dan fosil.
6. Belerang

3
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak
berasa, tak berbau dan multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya adalah
sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai
unsur murni atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Belerang adalah
unsur penting untuk kehidupan dan ditemukan dalam dua asam amino.
7. Klorin
Klor (bahasa Yunani: Chloros, "hijau pucat") adalah unsur kimia
dengan simbol Cl dan nomor atom 17. Dalam tabel periodik, unsur ini
termasuk kelompok halogen atau grup 17 (sistem lama: VII or VIIA). Dalam
bentuk ion klorida, unsur ini adalah pembentuk garam dan senyawa lain yang
tersedia di alam dalam jumlah yang sangat berlimpah dan diperlukan untuk
pembentukan hampir semua bentuk kehidupan, termasuk manusia. Dalam
bentuk gas, klorin berwarna kuning kehijauan, dan sangat beracun. Dalam
bentuk cair atau padat, klor sering digunakan sebagai oksidan, pemutih, atau
desinfektan.
8. Argon
Argon adalah suatu unsur kimia dalam sistem periodik yang memiliki
lambang Ar dan nomoratom 18. Argon adalah unsur terbanyak pertama di
udara bebas (udara kering) dan ketiga paling melimpah di alam semesta.
Sekitar 1% dari atmosfer bumi adalah Argon. Argon adalah unsur yang tak
berwarna dan tak berbau. Jumlah unsur ini terus bertambah sejak bumi
terbentuk karena kalium yang radioaktif berubah menjadi Argon.

C. SIFAT – SIFAT UNSUR PERIODE 3


Sifat kimia
Unsur – unsur periode ketiga memiliki keteraturan sifat secara berurutan dari
kiri ke kanan sebagai berikut :
a.Sifat pereduksi dan sifat pengoksidasi
Sifat pereduksi semakin bertambah, sedangkan sifat pengoksidasi unsur - unsur
periode ketiga ini dapat dilihat dari harga potensial reduksinya. Dari kiri ke
kanan unsur periode ketiga memiliki harga potensial reduksi 5 standart yang
semakin positif sehingga sifat pereduksinya semakin berkurang dan sifat
pengoksidasinya semakin bertambah.

4
Na M Al Si P S Cl A
g r
- - - - - - +1,3 -
2,71 2,37 1,70 0,1 0,27 0,50 58
1 5 6 3 6 8

b.Sifat logam dan nonlogam


Unsur-unsur periode ketiga, seperti Na, Mg, dan Al merupakan unsur logam,
sedangkan unsur-unsur P, S, dan Cl merupakan unsur nonlogam. Adapun Si
merupakan unsur yang memiliki sifat peralihan antara unsur logam dan
nonlogam sehingga disebut unsur metalloid (semi logam). Argon (Ar)
termasuk golongan gas mulia yang bersifat insert (sulit bereaksi).
c.Sifat asam dan basa
Sifat asam berkaitan dengan sifat non logam, sedangkan sifat basa berkaitan
dengan logam. Sifat basa atau sifat asam dari suatu unsure bergantung pada
konfigurasi electron dan harga ionisasi unsureunsur tersebut.
1. Sifat Basa
Dari kiri ke kanan, unsur-unsur periode ketiga memiliki harga ionisasi
yang semakin besar sehingga semakin sukar melepas electron.
Penyebabnya electron dari unsur tersebut akan kurang tertarik ke arah
atau oksigen sehingga kecenderungan untuk membentuk ion OH
menjadi berkurang. Jadi, dari kiri ke kanan sifat basa usnur periode
ketiga semakin lemah.
2. Sifat Asam
Energi ionisasi unsur periode ketiga dari kiri ke kanan semakin besar
sehingga semakin mudah menarik electron dari atom oksigen. Jadi dari
kiri ke kanan sifat asam unsur periode ketiga semakin kuat. Senyawa
asam unsur periode ketiga, yaitu : asam siukat (H2SiO3) asam fosfat
(H3DO4) asam sinfat (H2SO4) dan asam paklorat (HCO4). Senyawa
H2SiO3 merupakan asam sangat lemah sehingga mudah terurai menjadi
senyawa SiO2 dan H2O1.

5
D. PEMBENTUKAN UNSUR PERIODE 3
a. Natrium
Unsur natrium diperoleh dengan cara elektrolisis NaCl yang dicairkan dengan
katode besi dan anode karbon. Sel yang digunakan adalah sel Downs. Natrium
cair terbentuk pada katode, selanjutnya dialirkan dan ditampung dalam wadah
berisi minyak tanah. Dalam proses ini bejana elektrolisis dipanaskan dari luar
dan dijaga agar natrium yang terbentuk tidak bersinggungan dengan udara,
karena akan terbakar. Hasil samping elektrolisis ini adalah klorin.
b. Magnesium
Unsur magnesium diperoleh dengan cara elektrolisis lelehan magnesium
klorida. Sekarang ini, Mg juga dapat diperoleh dari air. Selain itu Mg diperoleh
juga dari reduksi MgO dengan karbon. Mg diolah dari air laut melaluiproses
Downs:
• Air laui dicampur CaO sehingga Mg diendapkan sebagai Mg(OH)2
• Endapan direaksikan dengan HCl pekat, mengahasilkan larutan
MgCl2.
• Larutan MgCl2 diuapkan sehingga diperolehkristalnya.
• Kristal MgCl2 dielektrolisis
c. Alumunium
Unsur aluminium diperoleh dari elektrolisis bauksit yang dilarutkan dalam
krolit cair. Proses ini dikenal dengan proses Hall. Pada proses ini bauksit
ditempatkan dalam tangki baja yang dilapisi karbon dan berfungsi sebagai
katode. Adapun anode berupa batang-batang karbon yang dicelupkan dalam
campuran. Pembuatan aluminium diperoleh dengan cara elektrolisis aluminim
oksidacair yang diperoleh dari bauksit, yaitu aluminium oksida hidrat yang
mengandung kotoran, misalnya Fe2O3 dan SiO2, melalui langkah-langkah
sebagai berikut:
a) Bauksit yang masih kotor direaksikan dengan NaOH pekat. Al 2O3 dan
SiO2 larut, tetapi Fe2O3 dan kotoran lain disaring dengan alat filtrasi.
Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O → 2NaAl(OH)4(aq)
b) Filtratnya diencerkan dengan air, dan direaksikan dengan CO 2 untuk
mengendapkan aluminium hidroksida.

6
2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) → 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)
c) Produk disaring unutk memeperoleh Al(OH)3, kemudian dipanaskan
untuk meperoleh Al2O3.
2Al(OH)3(s) → Al2O3(s) + 3H2O(g)
d) Al2O3 dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6). Campuran kemudian
dimasukkan kedalam sel elektrolisis yang terdiri dari anoda dan katoda
C. Reaksi elektrolisis yang terjadi:
Katode : 4Al3+(l) + 12e → 4Al(l)
Anode : 6O2-(l) → 3O2 + 12e
Sel : 4Al3+(l) + 6O2-(l) → 4Al(l) + 3O2
2Al2O3(l) → 4Al(l) + 3O2
Lelehan aluminium yang terbentuk pada katode membentuk lapisan di
dasar sel dan secara berkala dikeluarkan.
d. Silikon
Unsur silikon dapat dibuat dari reduksi SiO2 murni dengan serbuk aluminium
pada suhu tinggi. Pembuatan sebagai berikut.
▪ Pasir kuarsa (SiO2) dipanaskan dengan kokas (C) pada suhu sekitar 30000
C dalam tanur listrik (reaktan ditambahkan dari atas tanur).

SiO2(s) + 2C(s) → Si(l) + 2CO(g)


▪ Lelehan Si yang dihasilkan akan membentuk padatan dengantitimk leleh
14100C. Si ini dapat digunakan dalam pembuatan aliase dengan logam lain.
▪ Untuk penggunaan seperti transitor, chips kompoter, dan selsurya
siperlukan Si ulta murni, sehingga Si perlu dipanaskandengan Cl2,
kemudian hasilnya direduksi dengan mengalirkan campuran uap SiCl4
dengan gas H2 melalu tabung yang dipanaskan.
Si(s) + 2Cl2(g) → SiCl4(l)
SiCl4(l) + 2H2(g) → Si(s) + 4HCl(g)
e. Fosfor
Unsur fosfor diperoleh dengan reduksi fosforit, dalam batuan fosfat yang
dipanaskan dengan kokas dan pasir silika pada suhu 1400-15000C.
2Ca(PO4)2(s) + 6SiO2(s) + 10C(s) → 6CaSiO3(s) +10CO(g) + P4(g)
f. Belerang

7
Unsur belerang, cara untuk mengekstrak belerang yang dikenal dengan cara
Frasch. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang memiliki dua
pipa konsentrik yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan
belerang. Uap air yang sangat panas dipompa dan dimasukkan melalui pipa
luar, sehingga belerang meleleh, selanjutnya dimasukkan udara bertekanan
tinggi melalui pipa terkecil, sehingga terbentuk busa belerang yang keluar
mencapai 99,5%. Sulfur banyak terdapat dalam kulit bumi. Sebagai unsur
yang ditemukan di daerah vulkanik, sulfur kemungkinan merupakan hasil
reaksi gas SO2 dan H2S yang terdapat dalam gas vulkanik.
8SO2(g) + 16H2S(g) → 16H2O(l) + 3S8(s)
Deposit belerang yang terdapat di bawah permukaan, ditambang dengan proses
Frasch. Penggunaan utama belerang adalah untuk pembuatan asam sulfat yang
dibuat melalui dua proses yaitu proses kontak dan bilik timbel.
g. Klor
Unsur Klor diperoleh dari garam klorida dengan mereaksikan zat oksidator
atau lebih sering dengan proses elektrolisis. Dibuat melalui proses Downs,
yang dilakukan dengan cara mengelektrolisis leburan NaCl, yang dicampur
dengan sedikit NaF sebelum dicairkan, dengan tujuan untuk menurunkan titik
lebur NaCl dari 800 menjadi 10000C. Pada elektrolisis ini digunakan
diafragma lapisan besi tipis untuk mencegah reaksi antara logam Na dan gas
Cl2 yang terbentuk.
h. Argon
Unsur Argon dihasilkan dari penyulingan bertingkat udara cair karena atmosfer
mengandung 0.94% Argon.

E. REAKSI PADA UNSUR


PERIODE 3
1. Reaksi dengan Air
a. Natrium
Natrium mengalami reaksi yang sangat eksoterm dengan air dingin
menghasilkan hidrogen dan larutan NaOH yang tak berwarna.
b. Magnesium

8
Magnesium mengalami reaksi yang sangat lambat dengan air dingin,
tetapi terbakar dalam uap air. Lempeng magnesium yang sangat bersih
dimasukkan ke dalam air dingin akhirnya akan tertutup oleh gelembung gas
hidrogen yang akan mengapungkan lempeng magnesium ke permukaan.
Magnesium hidroksida akan terbentuk sebagai lapisan pada lempengan
magnesium dan ini cenderung akan menghentikan reaksi. Magnesium
terbakar dalam uap air dengan nyala putih yang khas membentuk
magnesium oksida dan hidrogen.
c. Aluminium
Serbuk alumunium dipanaskan dalam uap air menghasilkan hidrogen dan
alumunium oksida. Reaksinya berlangsung relatif lambat karena adanya
lapisan alumunium oksida pada logamnya, membentuk oksida yang lebih
banyak selama reaksi.
d. Silikon
Umumnya silikon abu-abu yang berkilat dengan keadaan agak seperti
logam hampir tidak reaktif. Banyak sumber menyatakan bahwa bentuk
silikon ini bereaksi dengan uap air pada suhu tinggi menghasilkan silikon
dioksida dan hidrogen. Tapi juga mungkin untuk membuatnya menjadi
bentuk silikon yang lebih reaktif yang akan bereaksi dengan air dingin
menghasilkan produk yang sama.
e. Fosfor dan sulfur
Fosfor dan sulfur tidak bereaksi dengan air.
f. Klor
Klor dapat larut dalam air untuk beberapa tingkat membentuk larutan
berwarna hijau. Terjadi reaksi reversibel (dapat balik) menghasilkan asam
klorida dan asam hipoklorit.
g. Argon
Argon tidak bereaksi dengan air

2. Reaksi dengan Klor


1) Natrium
Natrium terbakar dalam klor dengan nyala jingga menyala. Padatan NaCl akan
terbentuk.

9
2) Magnesium
Magnesium terbakar dengan nyala putih yang kuat menghasilkan magnesium
klorida.
3) Aluminium
Alumunium seringkali bereaksi dengan klor dengan melewatkan klor kering di
atas alumunium foil yang dipanaskan sepanjang tabung. Alumunium terbakar
dalam aliran klor menghasilkan alumunium klorida yang kuning sangat pucat.
Alumunium klorida ini dapat menyublim (berubah dari padatan ke gas dan
kembali lagi) dan terkumpul di bagian bawah tabung saat didinginkan.
4) Silikon
Jika klor dilewatkan di atas serbuk silikon yang dipanaskan di dalam tabung,
akan bereaksi menghasilkan silikon tetraklorida. Silikon tetraklorida adalah
cairan yang tak berwarna yang berasap dan dapat terkondensasi.
5) Fosfor
Fosfor putih terbakar di dalam klor menghasilkan campuran dua klorida. Fosfor
(III) klorida dan fosfor (V) klorida (fosfor triklorida dan fosfor pentaklorida).
Fosfor (III) klorida adalah cairan tak berwarna yang berasap. Fosfor (V)
klorida adalah padatan putih (hampir kuning).
6) Sulfur
Jika aliran klor dilewatkan di atas sulfur yang dipanaskan, akan bereaksi
menghasilkan cairan berwarna jingga dengan bau tak sedap, disulfur diklorida,
S2Cl2.
7) Argon
Argon tidak bereaksi dengan klor.

- Reaksi dengan Oksida


Unsur-unsur periode ketiga dapat membentuk oksida melalui reaksi
pembakaran dengan gas oksigen. Reaksi yang terjadi pada masingmasing unsur
adalah sebagai berikut :
1) Natrium Oksida
Natrium mengalami reaksi hebat dengan oksigen. Logam Natrium yang
terpapar di udara dapat bereaksi spontan dengan gas oksigen membentuk
oksida berwarna putih yang disertai nyala berwarna kuning.

10
4 Na(s) + O2(g) ——> 2 Na2O(s)
2) Magnesium Oksida
Magnesium juga bereaksi hebat dengan udara (terutama gas oksigen)
menghasilkan nyala berwarna putih terang yang disertai dengan pembentukan
oksida berwarna putih. 2 Mg(s) + O2(g) ——> 2 MgO(s)
3) Aluminium Oksida
Alumunium akan terbakar dalam oksigen jika bentuknya serbuk, sebaliknya
lapisan oksidanya yang kuat pada alumunium cenderung menghambat reaksi.
Jika kita taburkan serbuk alumunium ke dalam nyala bunsen, maka akan kita
dapatkan percikan. Alumunium oksida yang berwana putih akan terbentuk.
Oksida ini berwarna putih.
Al(s) + 3 O2(g) ——> 2 Al2O3(s)
4) Silikon Oksida (Silika)
Si(s) + O2(g) ——> SiO2(s)
5) Fosfor (V) Oksida
Fosfor putih secara spontan menangkap api di udara, terbakar dengan nyala
putih dan menghasilkan asap putih campuran fosfor (III) oksida dan fosfor (V)
oksida. Reaksi dalam Fosfor (V) Oksida sebagai berikut.
P4O10(s) + 6 H2O(l) ——> 4 H3PO4(aq)
6) Sulfur / Belerang Dioksida dan Belerang Trioksida
Padatan Belerang mudah terbakar di udara saat dipanaskan dan akan
menghasilkan gas Belerang Dioksida (SO2). Oksida ini dapat direaksikan lebih
lanjut dengan gas oksigen berlebih yang dikatalisis oleh Vanadium Pentaoksida
(V2O5) untuk menghasilkan gas Belerang Trioksida (SO3). Sulfur terbakar di
udara atau oksigen dengan pemanasan perlahan dengan nyala biru pucat. Ini
menghasilkan gas sulfur dioksida yang tak berwarna.
S(s) + O2(g) ——>SO2(g)
2SO2(g) + O2(g) ——> 2SO3(g)
7) Klor (VII) Oksida dan Argon
Walaupun memiliki beberapa oksida, klor tidak langsung bereaksi dengan
oksigen.
Cl2(g) + 7 O2(g) ——> 2 Cl2O7(g)

11
8) Argon
Argon tidak bereaksi dengan oksigen

5. KEGUNAAN DAN BAHAYA UNSUR PERIODE 3


- Natrium
Kegunaan :
➢ NaCl digunakan oleh hampir semua makhluk.
➢ Na-benzoat dipakai dalam pengawetan makanan. Na-
glutamat dipakai untuk penyedap makanan.
➢ Isi dari lampu kabut dalam kendaraan bermotor.
➢ NaOH dipakai untuk membuat sabun, deterjen, kertas.
NaHCO3 dipakai sebagai pengembang kue. NaCO3
Pembuatan kaca dan pemurnian air sadah.
➢ Memurnikan logam K, Rb, Cs.

Bahaya : Jika natrium bercampur dengan air, akan bereaksi sangat


cepat dan meledak! Jika terjadi kontak dengan natrium
hidroksida dalam keadaan kulit telanjang, akan
membentuk dan mulai larut melalui kulit.

- Magnesium Kegunaan :
➢ Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen serta
konstruksi pesawat.
➢ Pemisah sulfur dari besi dan baja.
➢ Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
➢ Untuk membuat lampu kilat.
➢ Sebagai katalis reaksi organik.

Bahaya : Magnesium sangat mudah terbakar. Pada waktu terbakar,


ia melepaskan kalor yang sangat besar mencapai ribuan
derajat. Cahaya yang dipancarkan sangat menyilaukan
dan dapat membutakan mata.

- Alumunium
Kegunaan :

12
➢ Banyak dipakai dalam industri pesawat dan konstruksi
bangunan.
➢ Dipakai pada berbagai macam aloi.
➢ Untuk membuat magnet yang kuat.
➢ Tawas sebagai penjernih air.
➢ Membuat berbagai alat masak.
➢ Menghasilkan permata bewarna-warni : Sapphire, Topaz, dll.
Bahaya : Aluminium dapat merusak kulit, dalam bentuk bubuk dapat
meledak di udara jika dipanaskan , dan dalam bentuk Al2O3
jika direaksikan dengan karbon akan menyebabkan
pemanasan global.

- Silikon
Kegunaan :
➢ Dipakai dalam pembuatan kaca.
➢ Terutama dipakai dalam pembuatan semi konduktor.
➢ Digunakan untuk membuat aloi bersama alumunium,
magnesium, dan tembaga.
➢ Untuk membuat enamel dan IC.

Bahaya : Silikon yang digunakan untuk kecantikan wajah dapat


menyebabkan kerusakan bentuk wajah dan
melumpuhkan beberapa otot wajah.

- Fosfor
Kegunaan :
➢ Dipakai pada proses produksi logam, kaca, dan semen.
➢ Untuk membuat konstruksi pesawat. Logamnya disebut
magnalum.
➢ Pemisah sulfur dari besi dan baja.
➢ Dipakai pada lempeng yang digunakan di industri percetakan.
➢ Untuk membuat lampu kilat.
➢ Sebagai katalis reaksi organic.

13
Bahaya : Jika biji fosfor diolah menjadi fosfat dan larutan dalam air
akan menyebabkan terjadinya limbah radioaktif.

- Belerang
Kegunaan :
➢ Dipakai sebagai bahan dasar pembuatan asam sulfat.
➢ Digunakan dalam baterai serta pada korek dan kembang api.
➢ Dipakai pada fungisida dan pembuatan pupuk.
➢ Digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses.
Bahaya : Belerang dalam bentuk H2S sangat beracun dan dapat
menyebabkan kematian, sedangkan dalam bentuk H2SO4
dapat merusak kulit dan menyebabkan korosi.

- Klor
Kegunaan :
➢ Dipakai pada proses pemurnian air.
➢ Cl2 dipakai pada disinfectan. KCl digunakan sebagai pupuk.
ZnCl2 digunakan sebagai solder. NH4Cl digunakan sebagai
pengisi baterai.
➢ Digunakan untuk menghilangkan tinta dalam proses daur ulang
kertas.
➢ Dipakai untuk membunuh bakteri pada air minum.
➢ Dipakai pada berbagai macam industry.

Bahaya : Klor mengiritasi sistem pernafasan. Bentuk gasnya


mengiritasi lapisan lendir dan bentuk cairnya bisa membakar
kulit. Baunya dapat dideteksi pada konsentrasi sekecil 3.5
ppm dan pada konsentrasi 1000 ppm berakibat fatal setelah
terhisap dalam-dalam.

- Argon
Kegunaan :
➢ Sebagai pengisi bola lampu karena Argon tidak bereaksi dengan
kawat lampu.

14
➢ Dipakai dalam industri logam sebagai inert saat pemotongan dan
proses lainnya.
➢ Untuk membuat lapisan pelindung pada berbagai macam proses.
➢ Untuk mendeteksi sumber air tanah.
➢ Dipakai dalam roda mobil mewah.

Bahaya : Bila argon menggantikan oksigen di udara


dapat menyebabkan sesak napas karena udara yang
mengandung oksigen kurang dari 16% sangat berbahaya.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Unsur_periode_3

http://nettihariani.blogspot.com/2008/07/unsur-unsur-periode-ketiga-unsur-unsur.html

http://damaryana21.blogspot.com/2018/11/contoh -makalah-tentang-unsur-periode-
3.html https://mikyalaky.blogspot.com/2014/11/makalah-kimia-unsur-peride-

3.html https://www.academia.edu/8629448/Makalah_Unsur_Periode

https://www.slideshare.net/ApreelHPriejanto/periode -ketiga-ppt-17794119

15
16

Anda mungkin juga menyukai