Secara etimologis, istilah “Atletik” berasal dari bahasa Yunani, yaitu Athlon
yang artinya perlombaan atau kontes. Mengacu pada asal kata atletik, maka
pengertian atletik dapat didefinisikan sebagai suatu perlombaan cabang-cabang
olahraga tertentu (jalan, lari, lompat, dan lempar).
2. Sejarah
A. Sejarah Atletik di Dunia
Olahraga Atletik adalah suatu kegiatan perlombaan lari berupa olimpiade
pertama yang diadakan oleh bangsa Yunani pada tahun 776 atau abad ke 6
sebelum Masehi.
Dalam sebuah buku karya Hemerun dijelaskan bahwa sejarah tersebut diawali
oleh Odysus yang mengunjungi kepulauan selatan Yunani. Saat Odysus
mengunjungi pulau tersebut, mendapatkan sambutan oleh kepala suku setempat.
Dalam sambutan tersebut diadakan sebuah lomba, yaitu lempar cakram, lari,
gulat dan tinju.
Setelah itu, orang-orang Yunani mengabadikan momen tersebut menjadi suatu
perlombaan atau olimpiade, yang didalamnya terdapat pemenangnya yang
dinyatakan juara olimpiade.
Ditahun 490 sebelum Masehi, ditetapkan nomor lari marathon. Nomor tersebut
merupakan perlombaan lari yang diadakan di kota bernama Marathon. Pada
tahun 1908, marathon mulai dibakukan menjadi perlombaan lari dengan jarak
42,195 km. Dari sejarah tersebut hingga akhirnya olahraga marathon menjadi
puncak dan juga penutup dari kegiatan olimpiade atletik.
nomor jalan
nomor lari
nomor lempar
nomor lompat
Seperti yang disebutkan sebelumnya, atletik terdiri dari beberapa cabang
olahraga. Adapun beberapa cabang olahraga atletik adalah sebagai berikut:
A. Olahraga Jalan Cepat
Olahraga lari adalah gerakan maju kedepan dengan cepat dimana pada
saat tertentu posisi kaki berada di udara dan tidak menyentuh tanah.Berlari
membutuhkan kekuatan otot, kecepatan, dan koordinasi anggota tubuh yang
sangat baik agar dapat mencapai garis finish.
Sejarah atletik lari
Lari merupakan salah satu olahraga yang banyak disukai dan digemari
semua orang. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat
olahraga lari dapat dihitung kecepatanya menggunakan aplikasi atau stopwatch.
Sehingga pelari semakin rajin untuk mendapatkan rekor terbaik. Olahraga lari
termasuk olahraga yang ramah lingkungan dan terkenal di semua kalangan.
Karena lari sudah menjadi kebiasaan manusia, sehingga sudah tidak asing
lagi di masyarakat Indonesia. Dari mulai anak-anak hingga orang dewasa sering
melakukan kegiatan tersebut. Sehingga lari sudah menjadi darah daging bagi
manusia. Lari tidak membutuhkan alat atau tempat khusus, sehingga banyak
disukai oleh banyak orang.
Sejarah atletik lari berhubungan dengan bangsa Yunani. Dimana pada saat
itu terjadi perang antara Yunani dan Persia dan tentara Yunani berlari hingga 40
km. Sehingga untuk mengenang jasa para tentara Yunani, dilakukan perlombaan
lari pada olimpiade pertama yang dilaksanakan di Yunani pada abad ke 776
sebelum Masehi bersamaan dengan sejarah adanya olimpiade atletik di Yunani.
Olahraga lari dibagi menjadi 3 golongan. Pertama adalah lari jarak pendek,
yaitu lari dengan jarak 50 meter hingga 500 meter. Kedua lari jarak sedang yaitu
dengan jarak 800 meter hingga 3000 meter. Dan yang terakhir lari jarak jauh atau
yang disebut dengan marathon yaitu dengan jarak 5000 meter hingga 10.000
meter.
2) Lari jarak jauh; Lari jarak jauh disebut marathon, dimana jarak tempuhnya
adalah 3 kilometer, 5 kilometer, 10 kilometer, dan di atas 10 kilometer. Pada
lari jarak jauh menggunakan start berdiri dimana tekniknya sama dengan
nomor lari yang lain.
3) Lari estafet; Lari estafet adalah olahraga lari yang dilakukan dengan membawa
tongkat dengan ukuran tertentu dimana tongkat tersebut diserahkan ke pelari
berikutnya di daerah pergantian. Biasanya nomor lari estafet yang
diperlombakan adalah nomor 4 x 100 meter, dan nomor 4 x 400 meter.
4) Lari gawang; Lari gawang adalah olahraga lari dengan cepat untuk menempuh
jarak tertentu dengan melewati beberapa rintangan berupa gawang atau
palang rendah.
C. Cabang Atletik Melempar
1) Lempar lembing; Lempar lembing (javelin) adalah cabang olahraga atletik yang
dilakukan dengan cara melemparkan lembing sejauh mungkin untuk mencapai
jarak maksimum. Untuk pria lembing yang digunakan berukuran panjang 2,6 m
– 2,7 m dengan berat minimum 800 gram, sedangkan untuk wanita panjang
lembing 2,2 m – 2,3 m dengan berat minimum 600 gram.
2) Lempar cakram; Lempar cakram (discus throw) adalah cabang atletik yang
dilakukan dengan cara melempar cakram sejauh mungkin. Cakram berukuran
diameter 220mm dengan berat 2 kg untuk pria, dan 1 kg untu wanita.
Selain lari dan lompat jauh, salah satu cabang olahraga atletik adalah lempar
cakram. Lempar cakram sudah ada sejak zaman dahulu, khususnya oleh
Yunani kuno. Pada saat itu, manusia menyadari sesuatu untuk bertahan hidup
yaitu melakukan segala sesuatu dengan tangguh. Salah satunya adalah
melalui ketanggakasan dalam lompatan dan lemparan.
Pada buku yang sama dengan sejarah atletik, disebutkan bahwa gerakan
dasar dari sebuah atletik adalah dengan jalan, lari dan melompat. Sehingga
lompatan sudah dikenal di zaman prasejarah dan mulai berkembang hingga
sekarang ini. Oleh karena itu, manusia sudah mengenal adanya lompatan dan
dilakukan di berbagai ajang perlombaan.
Manusia zaman dahulu harus mempunyai kemampuan lari dan lompat. Karena
jika mereka tidak bisa melakukan itu, tidak ada makanan yang bisa dikonsumsi
sehingga membuat hidup mereka terancam. Oleh karena itu, dengan
kemampuan melakukan gerakan tersebut, menjadi dasar adanya berbagai
olimpiade dan perlombaan yang berkaitan dengan gerakan atletik.
Atletik menjadi pusat dari semua gerakan tubuh. Salah satunya dengan cabang
olahraga lempar cakram yang sudah tercatat sebagai olahraga atletik yang
dilakukan manusia sejak zaman dahulu. Sejarah lempar cakram juga
bersamaan dengan sejarah atletik di Yunani. Dimana pada saat Odysus
terdampar di pulau yang ada di Yunani, diadalah berbagai perlombaan salah
satunya lempar cakram.
Begitu juga di Indonesia, lempar cakram dikenal sejak masa penjajahan. Pada
masa Jepang, olahraga ini dikenal oleh para pelajar dan mulai mempelajari
tekniknya. Pelajar Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk
mengasah kemampuan mereka dalam melempar, sehingga Indonesia dapat
merdeka dan olahraga tersebut mulai berkembang di Indonesia.
D. LOMPAT
Jenis - jenis Nomor Lompat Dalam atletik
1) Lompat Tingi
Lompat tinggi merupakan salah satu dari cabang olahraga atletik yang menguji
keterampilan melompat dengan harus melewati tiang mistar. Lompat tinggi
adalah salah satu cabang dari atletik. Tujuan olahraga ini yaitu untuk
memperoleh lompatan yang setinggi-tingginya saat melewati mistar tersebut
dengan ketinggian tertentu. Tinggi tiang mistar dalam lompat tinggi yang harus
dilewati atlet minimal 2,5 meter. Sedangkan untuk panjang mistar minimal 3,15
meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi
dilakukan tanpa bantun alat apapun.
2) Lompat Jauh
Lompat jauh yaitu merupakan suatu gerakan melompat ke depan atas dalam
upaya untuk membawa titik berat badan selama mungkin di atas udara
(melayang di udara) yang dilakukan harus dengan cepat dan dengan jalan
serta melakukan tolakan pada satu kaki untuk mencapai jarak yang sejauh-
jauhnya.
Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga dalam olimpiade atletik.
Sejarah atletik lompat jauh bermula pada abad 13 atau tahun 708 Masehi.
Lompat jauh termasuk olimpiade kuno pada zaman Yunani. Olahraga lompat
jauh digelar oleh Sparta dengan jarak mencapai 7.05 meter.
Pada zaman itu, lompat jauh mempunyai cara dan teknik yang berbeda dengan
sekarang ini. Dimana pada zaman dahulu dibuat dalam bentuk jamak.
Pelompat wajib berlari dengan membawa beban pada kedua tanganya dengan
berat sekitar 1 hingga 4.5 kg.
Olahraga lompat jauh ini menjadi salah satu lomba cabang olahraga atletik.
Dengan gerakan melompat dan mengangkat kaki keatas hingga menuju ke
depan. Upaya tersebut membawa titik berat atau melayang ke udara yang
dilakukan dengan jalan cepat lalu melakukan tolakan hingga mencapai jarak
sejauh mungkin.
Lompat jauh mempunyai unsur yang harus dipenuhi agar lompatan bisa
maksimal. Unsur tersebut meliputi kondisi fisik dan teknik persiapan. Kondisi
fisik harus sehat sehingga lompatan yang dicapai sesuai dan terarah. Serta
teknik persiapan juga harus diperhatikan agar lompatan dapat mendarat
dengan baik dan maksimal.
3) Lompat Galah
4) Lompat jangkit
Lompat jangkit merupakan salah satu dari cabang olahraga atletik dan sering
juga dikatakan dengan lompat jingkat atau lompatt tiga (triple jump). Namun
istilah atau nama yang resmi dipergunakan di Indonesia yaitu sesuai dengan
yang tercantum di dalam buku Peraturan Perlombaan yang dikeluarkan oleh
PB PASI ( Persatuan Atletik Seluruh Indonesia ) adalah lompat jangkit (Hop
Step Jump).
Lompat jangkit adalah suatu lompatan yang terdiri atas jingkat atau dalam
Bahasa Inggrisnya (hop), lalu langkah atau (step), dan lompat atau (jump) yang
dilakukan secara berurutan dan secara terpadu. Adapun rangkaian yang
dilakukan dalam gerak secara lengkap adalah awalan, jingkat, melangkah, dan
diakhiri dengan melompat seperti pada lompat jauh
.
Sejarah Lompat Jangkit
Sejarah atletik untuk cabang olahraga lompat jungkit ini berasal dari olimpiade
Yunani kuno. Lompat jungkit merupakan lompatan dengan 3 variasi dengan
catatan jarak lebih dari 50 kaki atau sekitar 15.5 meter.
Jarak yang dapat dicatat karena lisendsi artistik dari lompatannya. Sehingga
memperoleh kemenangan yang akurat. Lompatan ganda merupakan bagian
dari perlombaan modern yang diadakan pertama di Athena. Pada saat itu
terdiri dari dua hop kaki yang sama lalu melompat dengan jarak semaksimal
mungkin.
Atlit yang pertama menjuarai lomba lompat jungkit ini adalah James Connolly
pada olimpiade modern dengan triple jumper. Pada tahun 1996, lomba lompat
jungkit dapat diikuti oleh wanita yang pada saat itu dilombakan pada kompetesi
di olimpiade Atlanda. Triple jump merupakan acara yang memperebutkan
hadiah di Irlandia kuno pada tahun 1829 sebelum Masehi.
Dari sejarah atletik tersebut, mulai masuk ke Indonesia sejak masa penjajahan.
Dimana Belanda menjajah Indonesia dengan waktu yang lama dan mengenal
berbagai olahraga di dunia atletik. Dari situ, pelajar Indonesia mulai mengenal
berbagai cabang olahraga termasuk lompat jungkit, lari, lembar cakram, jalan
cepat dan sebagainya.
4. Peraturan Atletik
Peraturan dalam olahraga atletik :
Lari jarak jauh, Jarak tempuh olahraga ini yaitu sepanjang 3km, 5 km, 10 km,
maupun jarak diatas 10 km. Umumnya lari jarak jauh ini menggunakan start
berdiri.
Lari pendek, jarak tempuh dari olahraga ini yaitu sepanjang 100 m, 200 m, dan
400 m. Umumnya lari jarak jauh ini menggunakan start jongkok.
Lari Estafet, Tongkat estafet akan diserahkan kepada pelari yang selanjutnya
didaerah pergantian. Umumnya nomor lari dari estafet yang akan diperlombakan
yaitu nomor 4 x 400 m dan 4 x 100 m.
Lompat tinggi, Panjang mistar dari lompat tinggi yaitu 3,98 m sampai 4,02 m, dan
penampang pada mistar yang memiliki bentuk bulat serta permukaannya datar
(ukurannya 3cm x 15 cm x 20cm).
Lompat jauh, lintasan mulai dari lompat jauh yaitu lebarnya minimal 1,22 m dan
memiliki panjang 45 m. Panjang dari papan tolakan yaitu 1,22 m, lebar 20cm, dan
memiliki tebal 20 cm.
Lompat galah, lintasan lari dari lompat galah yaitu panjangnya 45 m sampai 147
m ft 7 dari titik mula sampai dengan ke kotak tancap galahnya.
Jalan cepat, pada perlombaan ini nomor perlombaan untuk putra yaitu 20 dan 50
km untuk pria dan 10 dan 10 km untuk wanita.
Lempar cakram, Cakram memiliki ukuran diameter 220 mm dan berat 2 kg untuk
peserta pria, dan 1 kg untuk peserta wanita.
Lompat martil, Martil memiliki berat 7,26 kg dan panjang 12,3 cm untuk peserta
pria dan 4 kg dan panjang 119,4 cm untuk peserta wanita.
Lempar lembing, Ukuran lembing memiliki panjang 2,6 m sampai 2,7 m dan berat
minimal 800 g untuk peserta pria, dan untuk peserta wanita panjang lembing
sepanjang 2,2 m sampai 2,3 m dan berat minimal 600 g.
Tolak peluru, Bola besi memiliki berat 5 kg sampai 7,257 kg untuk peserta pria,
dan 3 kg sampai 4 kg untuk peserta wanita.
5. Sarana-prasarana Atletik
A. Sarana Lari dan Jalan Cepat
Lintasan lari
Banch Star
Tongkat estafet
B. Sarana Lompat
Lompat tinggi
Lompat Jauh
Lompat Jangkit
Lompat galah
Lembing
Lapangan lempar Cakram
Cakram
D. Sarana lain
Peluit
Tembakan
Alat Ukur