Anda di halaman 1dari 21

Laporan Kasus

Thypoid Fever
Oleh:
Meta Mediana
19360118

Perceptor:
dr. Aspri Sulanto, Sp.A, M.Sc

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
RUMAH SAKIT PERTAMINA BINTANG AMIN

Idendtitas
Pasien Orang tua
•Nama : An. NRS Ayah
•Umur : 1 tahun • Nama : Tn. D
• Umur : 45 Th
•Jenis Kelamin : Perempuan • Pekerjaan : Wiraswasta
•TTL : 10-oktober-2020 • Pendidikan terakhir : SMA
•Agama : Islam
Ibu
•Alamat : Jl. Teluk ratai, kota karang • Nama : Ny. ND
•Masuk RS tanggal : 10-07-2021 • Umur : 41 Th
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
•Ruang Perawatan : Ruang Anak
• Pendidikan Terakhir: SMA
Anamnesa
Dilakukan Secara autoanamnesis
dan alloanamnesis dengan ibu
pasien pada tanggal 14-07-2021

Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Demam naik turun 5 hari Batuk (+), Pilek (+), nafsu
SMRS. makan berkurang.

Riwayat Penyakit sekarang

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RS


Pertamina Bintang Amin dengan keluhan demam sejak 5
hari yang lalu SMRS terutama pada sore hingga malam
hari, demam dirasakan naik turun disertai menggigil,
pasien juga merasakan sakit Batuk(+), Pilek (+), mual
muntah (-). Bintik merah (-), mimisan (-), gusi berdarah (-
), BAB dan BAK normal. Nafsu makan dan minum susu
menurun.
Riwayat penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

● Pasien memiliki riwayat ● Keluarga pasien


DBD tidak ada yang
● Pasien tidak pernah memiliki penyakit
mengkonsumsi obat seperti ini
selama 6 bulan
● Pasien tidak memiliki
riwayat asma

Riwayat psikososial

Os merupakan anak ke 3 dari 3


bersaudara. Os tinggal di rumah permanen.
Os tidur bersama kedua orang tua. Terdapat
ventilasi udara dan jendela. Kesehariannya
os lebih suka bermain dan jajan di luar
rumah.
Riwayat Kehamilan Riwayat Persalinan

● Ibu tidak pernah minum ● Os dilahirkan di RS


susu & suplemen dengan Sectio
apapun selama Caesaria serta usia
kehamilan. kehamilan 9 bulan.
● Selama hamil tidak Saat lahir, os
pernah mengalami langsung menangis,
perdarahan. BBL: 3100 gram,
PB: 50 cm

Riwayat Nutrisi Riwayat Imunisasi

• ASI Ekslusif Ibu pasien mengatakan


• Setelah 6 bulan os diberikan anaknya dapat Imunisasi
MPASI berupa pisang yang dasar tidak lengkap.
dilumat halus, bubur , nasi tim,
• (+) BCG, Pada usia 0 bulan
dan buah.
• (-) DPT, Usia 2,3,4 bulan
• Pola makan anak saat ini biasa
mengkonsumsi nasi, tahu, tempe,
• (+) Polio, Usia 0,2,3,4 bulan
ikan, daging, telur, dan kadang • (+) Hep-B Usia 0,2,3,4 bulan
buah-buahan. Anak tidak suka • (-) Campak, pada usia 9
makan sayur. bulan
• Frekuensi makan 2-3 kali dalam
sehari.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda Vital T : 38,60C
N : 108x/menit
RR : 24x/menit
SpO2 : 98%
Antropometri Status Gizi
Usia : 9 bulan BB/U: 9/8 X100% = 122%
BB sekarang : 9 kg Gizi baik
PB : 65 cm TB/U: 65 cm/70 cm X 100% = 92 %
LL : 40 cm Tinggi cukup
LK : 43 cm BB/TB: 37 kg/40 kg X 100% = 92,2%
Gizi baik

Status Generalisata
● Kepala : Normocephali. Rambut warna hitam tidak mudah rontok
● Mata : Conjungtiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-. Refleks pupil +/+ isokor.
● Mulut : Bibir sianosis (-), perdarahan (-), lidah kotor dengan tepi hiperemis (+),
mukoasa mulut kering
● Leher: Pembesaran KGB (-), Retraksi Suprasternal (-)
● Thoraks : Bentuk dan gerak simetris. Pernapasan Vesikuler antara kanan dan kiri.
Ronki -/-, Wheezing -/-. Bunyi Jantung I dan II murni regular, gallop (-), murmur (-),
Retraksi ICS (-)
● Abdomen: Perut supel, distensi abdomen (-), Bising usus (+) normal, hepar-lien tidak
teraba. Nyeri tekan (+) di epigastrik
● Ekstremitas
Atas : Akral hangat +/+, sianosis -/-
Bawah : Akral hangat +/+, sianosis -/-
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Penunjang Darah lengkap ,Imunologi,SARS
HEMATOLOGI COV2ANTIGEN
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Tanggal : 10 Juli 2021
Hemoglobin 9,0 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl

Leukosit 19.500 4.500 - 10.700 ul

Hit. Jenis Leukosit Basofil 0 0–1 % IMUNOLOGI

Hit. Jenis Leukosit Eosinofil 0 0–3 % PEMERIKSAAN HASIL

Hit. Jenis Batang 2 2–6 % TUBEX TF POSITIF (+6)

Hit. Jenis Leukosit Segmen 67 50 – 70 % PEMERIKSAAN HASIL

Hit. Jenis Leukosit Limposit 28 20 – 40 % SARS- NEGATIF


COV2ANTIGEN
Hit. Jenis Monosit 3 2–8 %

Eritrosit 4,0 Lk 4,6-6,2 Wn 4,2- 10^6/ul


6,4

Hematokrit 27 Lk 50-54 Wn 38-47 %

Trombosit 209.000 159.000 - 400.000 ul

MCV 69 80 – 96 fl

Resume

Pasien datang dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSPBA


dengan keluhan demam sejak 5 hari yll SMRS terutama pada
sore hingga malam hari, demam dirasakan naik turun disertai
menggigil, pasien juga merasakan sakit Batuk(+), Pilek (+),
Nafsu makan & minum susu menurun. Pada pemeriksaan fisik
didapatkan suhu febris, tifoid tongue, serta palpasi abdomen
terdapat nyeri tekan. Pada pemeriksaan penunjang lab, Hb 9
gr/dL, Leukosit 19.500, Ht 27%, imunologi Tubex TF
didapatkan positif 6.
Diagnosis

Diagnosis Banding Diagnosa Kerja

• Gastroenteritis Typhoid fever

• Dengue fever

penatalaksanaan

Tindakan IGD Medikamentosa DPJP

● IVFD RL x tpm makro ● IVFD RL x tpm makro


● Inj. Ceftriaxone 450mg/24 ● Inj. Ceftriaxone 450mg/24
jam jam
● Paracetamol syr 3x1 cth ● Paracetamol syr 3x1 cth
● Ambroxol syr. 3x1cth ● Ambroxol syr. 3x1cth
● Cefadroxil syr. 2x1 cth
Prognosis & edukasi

Prognosis Edukasi

Quo ad vitam: Dubia ad bonam ● Antibiotik dihabiskan


● Istirahat yang cukup
Quo ad fungsionam: Dubia ad bonam ● Minum air yang cukup
Quo ad sanactionam: Dubia ad bonam
● Biasakan cuci tangan
● Menjaga kebersihan

Follow up
Minggu, 11/07/2021
Senin , 12/07/2021
S : Demam(+), batuk(+), pilek
S : Demam naik turun,
(+), tidak nafsu makan (+)
batuk&pilek berkurang,
O : KU:Compos mentis ,Hr : 98
O : KU:Compos mentis ,Hr :
x/menit, Rr :23 x/menit, T :
100x/menit, Rr :24x/menit, T : 37,5°C
38,5°C SpO2:97%
SpO2:98%
A : obs.febris hari ke 5 e.c
A : thypoid fever
thypoid fever
P : - IVFD RL x tpm micro
P :IVFD RL x tpm micro
- inj. ceftriaxone 450mg
- inj. ceftriaxone 450 mg -
- paracetamol syr 3x1 cth
paracetamol syr 3x1 cth
- ambroxol syr. 3x1 cth
- ambroxol syr. 3x1 cth
Follow up
Selasa, 13/07/2021
Rabu, 14/07/2021
S : Demam menurun, batuk&pilek
S : Demam berkurang,
(-)
batuk&pilek(-)
O : KU:Compos mentis ,Hr : 98
O : KU:Compos mentis ,Hr :
x/menit, Rr :23 x/menit, T : 37°C
100x/menit, Rr :24x/menit, T : 36,5°C
SpO2:97%
SpO2:98%
A : thypoid fever
A : thypoid fever
P :- IVFD RL x tpm micro
P : - IVFD RL x tpm micro
- cefadroxil syr. 2x1 cth -
- cefadroxil syr. 2x1 cth
paracetamol syr 3x1 cth
- paracetamol syr 3x1 cth
- ambroxol syr. 3x1 cth
- ambroxol syr. 3x1 cth
BLPL
Obat pulang:
- Paracetamol syr. 3x1 cth
- Curcuma syr. 1x1 cth

Analisis Kasus
Anamnesa

Teori
Pada kasus
• Demam stepladder, terus menerus
tinggi terutama malam hari
• Demam Naik turun, • Delirium, malaise letargi,
terutama malam hari anoreksia, nyeri kepala, nyeri
• Batuk (+) perut, konstipasi, diare, perut
kembung
• Pilek (+)
• Demam tifoid berat: penurunan
• nafsu makan berkurang kesadaran, kejang
• Minum susu berkurang
• BAB dan BAK normal

Pemeriksaan Fisik

Teori
Pada kasus • Kesadaran: cm/penurunan
• Kesadaran: cm kesadaran
• Demam, T: >37,50C
• Demam, T: 38,50C
• Rose spot ruam makulopapular
• Px mulut: lidah kotor tepi
• Px mulut: typoid tongue Px
hiperemis, mukosa mulut
abdomen: nyeri tekan regio
kering epigastrik, meteorismus,
• Px abdomen: nyeri tekan hepatosplenomegali
regio epigastrik
Pemeriksaan Penunjang
Teori

Pada kasus • Darah lengkap (tidak spesifik)


• Kultur empedu (gold Standard),
• Tubex tf +6 minggu 1-2 (darah), minggu 2
(feses), minggu 2-3 (urin)
• Widal mulai positif pada minggu
akhir >5 hari minimal titer 1/200
• Antibodi: IgM s.thypii (tubex)->
4-5 hari setelah demam

Tubex TF adalah suatu tes diagnostic in vitro semi


kuantitatif 10 menit untuk deteksi Demam Tifoid
akut yang disebabkan oleh salmonella typhi,
melalui deteksi spesifik adanya serum antibodi lgM
tersebut dalam menghambat (inhibasi) reaksi
antara antigen berlabel partikel lateks magnetik
(reagen warna coklat)
Tinjauan Pustaka
Definisi & epidemiologi

etiologi

patofisiologi

Faktor resiko

Gejala klinis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

penatalaksanaan

definisi

Demam Typhoid adalah suatu infeksi akut yang


disebabkan oleh bakteri Salmonella.

Epidemiologi
Prevalensi 91% kasus demam tifoid terjadi pada umur 3-19 tahun, kejadian
meningkat setelah umur 5 tahun.
etiologi

• Salmonella Typhi
• Salmonella Paratyphi

Penularan
Penyebaran demam tifoid terjadi melalui makanan dan air yang telah tercemar

oleh tinja atau urin penderita demam tifoid dan mereka yang diketahui sebagai

carrier (pembawa) demam tifoid.

Patofisiologi
Makanan Lumen Respon imun humoral (IgA) Kuman menembus sel-sel
terkontaminasi usus mukosa usus kurang baik epitel usus
Salmonella
Magrofag melakukan Berkembangbiak di
duktus
fagositosis lamina propria
torasikus
Kuman Masuk kedalam Kelenjar Kuman dibawa ke Kuman dapat hidup dalam
sirkulasi darah mesenterika makrofag
Plaque peyeri
berkembangbiak di
Menyebar ke organ
Bakterimia I luar sel atau ruang
asimptomatik retikuloendotelial : Hepar dan lien sinusoid

Sebagian masuk kembali ke disekresikan ke dalam


kandung empedu
sirkulasi darah lumen usus

Feses
Bakterimia II simptomatik
Bakterimia II Makrofag telah teraktifasi
fagositosis Salmonella kembali
simptomatik
Sejumlah mediator radang
dilepaskan
(sitokin)

GEJALA reaksi inflamasi

Demam
Malaise
Mialgia
Sakit kepala
Sakit perut
Instabilitas vaskuler
Koagulasi

FAKTOR RESIKO

Penderita carrier Pengetahuan kesehatan kurang

Kebiasaan makan yang jelek Higiene yang jelek

Sanitasi lingkungan kurang mendukung


Gejala Klinis
• Masa inkubasi : 7 – 14 hari
– Demam
– Ggn sal. cerna
– Ggn kesadaran
• 1. Demam :
– Mgg I : meningkat, berangsur meningkat
– Mgg II : merata
– Mgg III : menurun, berangsur menurun
– Setiap hari, sore & malam lebih tinggi

2. Gangguan Saluran Cerna


•Bibir kering, terkelupas, pecah-pecah
• Lidah kotor (Coated tongue)
• Anorexia
• Mual
• Muntah
• Meteorismus
• Konstipasi / Diare
• Hepatomegali / Splenomegali
3. Gangguan Kesadaran :
• Apatis Somnolen, Suporous,
Koma
Gejala lain :
• Kulit & rambut kering
• Bradikardi relatif
• Roseola
• Lesu, pusing & sakit kepala

Diagnosis
● Anamnesa dan Pemeriksaan
Fisik
● Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis
1. Klinis :
• Demam tiap hari > 1 mgg
Sore & malam > tinggi
• Kesan Tifosa / status Tifosa
➢ Kesadaran menurun
➢ Rambut & kulit kering
➢ Bibir kering, pecah-pecah
➢ Lidah kotor, muka pucat
2. Laboratorium :
• Biakan darah (+)
• Test Widal
➢ Tube = titer O > 1/160
➢ Kenaikan titer O progresif

Laboratorium
1. Darah Tepi :
• Anemia ringan
• Lekosit = normal, turun atau naik
Lekopeni
Aneosinofili & limfopenia
• Trombosit = normal atau trombositopenia
2. Bakteriologik :
• Isolasi S. typhosa
Darah mgg I
Tinja mgg II
Urine mgg III
3. Serologi
• Reaksi Widal = suatu reaksi aglutinasi antara antibodi (aglutinin) dan antigen yang bertujuan untuk
menentukan adanya antibodi.
O Spesifik

•H
• Vi
→Akhir mgg I / awal mgg II
ntibodi (aglutinin) yang spesifik terhadap
Salmonella akan positif dalam serum pada :
- Pasien demam tifoid.
- Orang yang pernah tertular Salmonella.
- Orang yang pernah divaksinasi terhadap demam tifoid.

Nilai diagnosis Titer O :


Tube / Tabung : > 1/160

Tubex TF adalah suatu tes diagnostic in vitro semi


kuantitatif 10 menit untuk deteksi Demam Tifoid
akut yang disebabkan oleh salmonella typhi,
melalui deteksi spesifik adanya serum antibodi lgM
tersebut dalam menghambat (inhibasi) reaksi
antara antigen berlabel partikel lateks magnetik
(reagen warna coklat)
Penatalaksaan
Penatalaksanaan demam typhoid yaitu :
• Istirahat dan perawatan
• Diet dan terapi penunjang
• Pemberian antibiotik.

Terapi Simptomatik
1. Tirah baring
– Mobilisasi
2. Masukan cairan & makanan
– Makan biasa
– Cukup cairan, kalori, tinggi
protein, vitamin,
– tidak merangsang
– Tidak banyak serat & gas
3. Demam kompres &
Antipiretik
Terapi Kausal
2.1. Pilihan pertama :
– Kloramfenikol 50 – 100 mg/kgBB/hari
10 hari
2.2. Pilihan lain :
– Kotrimoxazole : 6mg/kgBB/hari 10 hari
– Amoksisilin : 50-150 mg/KgBB/hari
selama 2 minggu
– Seftriakson : 80 mg/kgBB/hari 5 hari

PENCEGAHAN
Ada 3 pilar strategis yang menjadi program pencegahan
yakni:
1. Mengobati secara sempurna pasien dan carrier
demam tifoid.
2. Mengatasi faktor-faktor yang berperan terhadap rantai
penularan.
3. Perlindungan dini agar tidak tertular.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by
Freepik

Anda mungkin juga menyukai