Thypoid Fever
Oleh:
Meta Mediana
19360118
Perceptor:
dr. Aspri Sulanto, Sp.A, M.Sc
Idendtitas
Pasien Orang tua
•Nama : An. NRS Ayah
•Umur : 1 tahun • Nama : Tn. D
• Umur : 45 Th
•Jenis Kelamin : Perempuan • Pekerjaan : Wiraswasta
•TTL : 10-oktober-2020 • Pendidikan terakhir : SMA
•Agama : Islam
Ibu
•Alamat : Jl. Teluk ratai, kota karang • Nama : Ny. ND
•Masuk RS tanggal : 10-07-2021 • Umur : 41 Th
• Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
•Ruang Perawatan : Ruang Anak
• Pendidikan Terakhir: SMA
Anamnesa
Dilakukan Secara autoanamnesis
dan alloanamnesis dengan ibu
pasien pada tanggal 14-07-2021
Keluhan Utama
Keluhan Tambahan
Demam naik turun 5 hari Batuk (+), Pilek (+), nafsu
SMRS. makan berkurang.
Riwayat psikososial
Status Generalisata
● Kepala : Normocephali. Rambut warna hitam tidak mudah rontok
● Mata : Conjungtiva anemis -/-. Sklera ikterik -/-. Refleks pupil +/+ isokor.
● Mulut : Bibir sianosis (-), perdarahan (-), lidah kotor dengan tepi hiperemis (+),
mukoasa mulut kering
● Leher: Pembesaran KGB (-), Retraksi Suprasternal (-)
● Thoraks : Bentuk dan gerak simetris. Pernapasan Vesikuler antara kanan dan kiri.
Ronki -/-, Wheezing -/-. Bunyi Jantung I dan II murni regular, gallop (-), murmur (-),
Retraksi ICS (-)
● Abdomen: Perut supel, distensi abdomen (-), Bising usus (+) normal, hepar-lien tidak
teraba. Nyeri tekan (+) di epigastrik
● Ekstremitas
Atas : Akral hangat +/+, sianosis -/-
Bawah : Akral hangat +/+, sianosis -/-
Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Penunjang Darah lengkap ,Imunologi,SARS
HEMATOLOGI COV2ANTIGEN
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan Tanggal : 10 Juli 2021
Hemoglobin 9,0 Lk 14-18 Wn 12-16 gr/dl
MCV 69 80 – 96 fl
Resume
• Dengue fever
penatalaksanaan
Prognosis Edukasi
Follow up
Minggu, 11/07/2021
Senin , 12/07/2021
S : Demam(+), batuk(+), pilek
S : Demam naik turun,
(+), tidak nafsu makan (+)
batuk&pilek berkurang,
O : KU:Compos mentis ,Hr : 98
O : KU:Compos mentis ,Hr :
x/menit, Rr :23 x/menit, T :
100x/menit, Rr :24x/menit, T : 37,5°C
38,5°C SpO2:97%
SpO2:98%
A : obs.febris hari ke 5 e.c
A : thypoid fever
thypoid fever
P : - IVFD RL x tpm micro
P :IVFD RL x tpm micro
- inj. ceftriaxone 450mg
- inj. ceftriaxone 450 mg -
- paracetamol syr 3x1 cth
paracetamol syr 3x1 cth
- ambroxol syr. 3x1 cth
- ambroxol syr. 3x1 cth
Follow up
Selasa, 13/07/2021
Rabu, 14/07/2021
S : Demam menurun, batuk&pilek
S : Demam berkurang,
(-)
batuk&pilek(-)
O : KU:Compos mentis ,Hr : 98
O : KU:Compos mentis ,Hr :
x/menit, Rr :23 x/menit, T : 37°C
100x/menit, Rr :24x/menit, T : 36,5°C
SpO2:97%
SpO2:98%
A : thypoid fever
A : thypoid fever
P :- IVFD RL x tpm micro
P : - IVFD RL x tpm micro
- cefadroxil syr. 2x1 cth -
- cefadroxil syr. 2x1 cth
paracetamol syr 3x1 cth
- paracetamol syr 3x1 cth
- ambroxol syr. 3x1 cth
- ambroxol syr. 3x1 cth
BLPL
Obat pulang:
- Paracetamol syr. 3x1 cth
- Curcuma syr. 1x1 cth
Analisis Kasus
Anamnesa
Teori
Pada kasus
• Demam stepladder, terus menerus
tinggi terutama malam hari
• Demam Naik turun, • Delirium, malaise letargi,
terutama malam hari anoreksia, nyeri kepala, nyeri
• Batuk (+) perut, konstipasi, diare, perut
kembung
• Pilek (+)
• Demam tifoid berat: penurunan
• nafsu makan berkurang kesadaran, kejang
• Minum susu berkurang
• BAB dan BAK normal
Pemeriksaan Fisik
Teori
Pada kasus • Kesadaran: cm/penurunan
• Kesadaran: cm kesadaran
• Demam, T: >37,50C
• Demam, T: 38,50C
• Rose spot ruam makulopapular
• Px mulut: lidah kotor tepi
• Px mulut: typoid tongue Px
hiperemis, mukosa mulut
abdomen: nyeri tekan regio
kering epigastrik, meteorismus,
• Px abdomen: nyeri tekan hepatosplenomegali
regio epigastrik
Pemeriksaan Penunjang
Teori
etiologi
patofisiologi
Faktor resiko
Gejala klinis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
penatalaksanaan
definisi
Epidemiologi
Prevalensi 91% kasus demam tifoid terjadi pada umur 3-19 tahun, kejadian
meningkat setelah umur 5 tahun.
etiologi
• Salmonella Typhi
• Salmonella Paratyphi
Penularan
Penyebaran demam tifoid terjadi melalui makanan dan air yang telah tercemar
oleh tinja atau urin penderita demam tifoid dan mereka yang diketahui sebagai
Patofisiologi
Makanan Lumen Respon imun humoral (IgA) Kuman menembus sel-sel
terkontaminasi usus mukosa usus kurang baik epitel usus
Salmonella
Magrofag melakukan Berkembangbiak di
duktus
fagositosis lamina propria
torasikus
Kuman Masuk kedalam Kelenjar Kuman dibawa ke Kuman dapat hidup dalam
sirkulasi darah mesenterika makrofag
Plaque peyeri
berkembangbiak di
Menyebar ke organ
Bakterimia I luar sel atau ruang
asimptomatik retikuloendotelial : Hepar dan lien sinusoid
Feses
Bakterimia II simptomatik
Bakterimia II Makrofag telah teraktifasi
fagositosis Salmonella kembali
simptomatik
Sejumlah mediator radang
dilepaskan
(sitokin)
Demam
Malaise
Mialgia
Sakit kepala
Sakit perut
Instabilitas vaskuler
Koagulasi
FAKTOR RESIKO
Diagnosis
● Anamnesa dan Pemeriksaan
Fisik
● Pemeriksaan Laboratorium
Diagnosis
1. Klinis :
• Demam tiap hari > 1 mgg
Sore & malam > tinggi
• Kesan Tifosa / status Tifosa
➢ Kesadaran menurun
➢ Rambut & kulit kering
➢ Bibir kering, pecah-pecah
➢ Lidah kotor, muka pucat
2. Laboratorium :
• Biakan darah (+)
• Test Widal
➢ Tube = titer O > 1/160
➢ Kenaikan titer O progresif
Laboratorium
1. Darah Tepi :
• Anemia ringan
• Lekosit = normal, turun atau naik
Lekopeni
Aneosinofili & limfopenia
• Trombosit = normal atau trombositopenia
2. Bakteriologik :
• Isolasi S. typhosa
Darah mgg I
Tinja mgg II
Urine mgg III
3. Serologi
• Reaksi Widal = suatu reaksi aglutinasi antara antibodi (aglutinin) dan antigen yang bertujuan untuk
menentukan adanya antibodi.
O Spesifik
•H
• Vi
→Akhir mgg I / awal mgg II
ntibodi (aglutinin) yang spesifik terhadap
Salmonella akan positif dalam serum pada :
- Pasien demam tifoid.
- Orang yang pernah tertular Salmonella.
- Orang yang pernah divaksinasi terhadap demam tifoid.
Terapi Simptomatik
1. Tirah baring
– Mobilisasi
2. Masukan cairan & makanan
– Makan biasa
– Cukup cairan, kalori, tinggi
protein, vitamin,
– tidak merangsang
– Tidak banyak serat & gas
3. Demam kompres &
Antipiretik
Terapi Kausal
2.1. Pilihan pertama :
– Kloramfenikol 50 – 100 mg/kgBB/hari
10 hari
2.2. Pilihan lain :
– Kotrimoxazole : 6mg/kgBB/hari 10 hari
– Amoksisilin : 50-150 mg/KgBB/hari
selama 2 minggu
– Seftriakson : 80 mg/kgBB/hari 5 hari
PENCEGAHAN
Ada 3 pilar strategis yang menjadi program pencegahan
yakni:
1. Mengobati secara sempurna pasien dan carrier
demam tifoid.
2. Mengatasi faktor-faktor yang berperan terhadap rantai
penularan.
3. Perlindungan dini agar tidak tertular.
Thanks!