DISUSUN OLEH
Tegar Bagas Primatura (A219129)
KUHAP1.
tersangka kepada Budi Gunawan menurut Hakim Sarpin tidak sah dan tidak
hakim berpendapat bahwa tidak ada keresahan oleh publik saat tersangka
dijadikan sebagai sumber acuan hukum atau yurisprudensi karena baru satu
3
Putusan MK No. 65/PUU-IX/2011 dalam pengujian KUHAP terhadap UUD 1945, hal. 28
Pasal 3 Ayat (2) Undang-undang No. 48 Tahun 2009 bahwa hakim
Ayat (1) hakim dilarang untuk menolak mengadili sebuah perkara dengan
hakim yang tercantum dalam Pasal 5 ayat (1), maka putusan praperadilan
lain yang timbul dari adanya putusan ini adalah bahwa terhadap putusan
praperdilan tidak dapat diajukan upaya hukum banding dan kasasi. Hal ini
tercantum dalam Pasal 83 ayat (1) dan ayat (2) (ayat (2) dinyatakan tidak
Tahun 2011 Tentang Perkara yang Tidak Memenuhi Syarat Kasasi dan
dengan bijaksana atas putusan yang telah dibuatnya. Hakim dalam membuat
1. Pembatasan Masalah
harus memiliki dasar hukum yang jelas dalam memberikan putusan tidak
sahnya status hukum, di mana hal tersebut akan memberikan efek terhadap
2. Rumusan Masalah
sidang praperadilan?
1. Tujuan Penelitian
1) Tujuan Obyektif
sidang praperadilan.
2) Tujuan Subyektif
Surakarta.
2. Manfaat Penelitian
D. Kerangka Pemikiran
Hak warga negara dilindungi oleh negara, baik warga negara dalam
status tersangka ataupun sebagai warga negara yang bebas, dan tidak
kesamaan di hadapan hukum (equality before the law), dan hak atas
pengakuan, jaminan perlindungan, dan kepastian hukum yang adil, serta hak
atas perlakuan yang sama dihadapan hukum. Hak warga negara merupakan
1945 dalam Pasal 28A sampai dengan Pasal 28J. Selain di dalam Undang-
dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia dan
hukum pidana nasional diatur dalam Bab VI KUHAP, salah satu hak tersebut,
yaitu hak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti
penegak hukum, terbukti kasus-kasus salah tangkap dan perlakuan kasar pada
baik oleh aparat kepolisian. Walaupun telah ada bukti awal yang menguatkan
manusia dengan hak asasi yang tidak boleh dilanggar. Terlebih apabila atas
yang ditunjuk oleh ketua pengadilan negeri dan dibantu oleh seorang
panitera.”
Tinggi dalam daerah hukum yang bersangkutan sesuai dengan Pasal 83 ayat
(2) KUHAP. Bukan dimintakan banding seperti yang banyak diistilahkan oleh
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
4
Peter Mahmud Marzuki, 2007. Penelitian Hukum, Kencana Predana Media Group,. Jakarta, hal.
11
5
Ibid., hal. 35
penelitian dengan pendekatan yuridis empiris, yaitu mendekati
2. Jenis Penelitian
3. Lokasi Penelitian
Surabaya, yang beralamat di Jl. Sikatan No. 1, Jl. Jembatan Merah, Jawa
Timur 60175.
6
Ibid., hal. 22
b. Undang-Undang No.14 tahun 1970 tentang Ketentuan-Ketentuan
Pidana (KUHAP)
Kehakiman.
bahan hukum primer, terdiri dari buku literatur, makalah, artikel, hasil
1) Wawancara
2) Studi Kepustakaan
6. Teknik Analisis
Analysis”, di mana data yang terkumpul akan dianalisis melalui tiga tahap,
7
H.B. Sutopo. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press, hal. 37
8
Ibid., hal. 8
Tahapannya adalah sebagai berikut :
dan abstraksi dari data fieldnote. Proses ini berlangsung terus sampai
peneliti sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ditemui
semua hal yang terdapat dalam data reduksi dan data display. Pada
9
Ibid., hal. 37
Pengumpulan Data
Penarikan Kesimpulan
F. Sistematika Skripsi