Anda di halaman 1dari 3

Salman Alghifari

A219127

S1/Semester 2

English Assignment

Mantan bos Perum Perindo mendapat 4,5 tahun penjara dalam kasus suap impor
ikan

Moch. Fiqih Prawira Adjie

The Jakarta Post

Jakarta / Kamis, 18 Juni 2020 / 01:07 siang

Panel hakim di Pengadilan Tipikor Jakarta telah menghukum Risyanto Suanda,


mantan presiden direktur Perusahaan Perikanan Indonesia (Perum), selama empat
tahun enam bulan penjara karena keterlibatannya dalam kasus suap terkait dengan
impor ikan izin.

Pengadilan juga memerintahkan dia untuk membayar denda Rp 250 juta (US $
17.763) atau melayani tiga bulan tambahan.

"Para hakim menjatuhkan hukuman tambahan sebesar Rp 1,24 miliar sebagai ganti
rugi yang harus dibayarkan dalam waktu satu bulan setelah hukuman menjadi
mengikat secara hukum," kata hakim ketua Sunarso pada hari Rabu selama sidang
yang disiarkan langsung di saluran YouTube Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK). .

Restitusi akan dikurangi dengan jumlah uang dan aset yang disita oleh pengadilan
sebagai bukti dalam kasus ini, termasuk Rp 200 juta yang ditransfer ke rekening
bank KPK, dua tas desainer dan jam tangan mewah, kata Suwarno.

"Jika terdakwa gagal membayar, pengadilan akan melelang aset Risyanto lainnya
atau menambah satu tahun hukuman penjara jika aset tidak cukup untuk menutupi
restitusi," kata hakim.
Pengadilan menghukum terdakwa karena melanggar Pasal 12 UU Korupsi, yang
melarang pegawai negeri dan penyelenggara negara menerima suap.

Risyanto dinyatakan bersalah menerima $ 30.000 dari Mujib Mustofa, presiden


direktur PT Navy Arsa Sejahtera, sebagai imbalan atas penggunaan yang terakhir
dari izin Perum Perindo untuk mengimpor hingga 150 ton makarel Pasifik beku pada
tahun 2019.

Selanjutnya, terdakwa dinyatakan bersalah menerima $ 30.000 dan SG $ 30.000


untuk menguntungkan perusahaan lain mengenai posisinya di Perum Perindo.

Hukuman itu lebih rendah daripada tuntutan awal jaksa KPK, yang telah menuntut
lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta untuk Risyanto.

Sisi Risyanto dan jaksa belum mengatakan apakah mereka akan mengajukan
banding.

Risyanto, bersama dengan dua direktur Perum Perindo lainnya dan enam orang
lainnya, ditangkap oleh KPK pada bulan September 2019 selama dua operasi di
Jakarta dan Bogor, Jawa Barat

Opinion :

In my opinion, A panel of judges at the Jakarta Corruption Court sentenced


Risyanto Suanda, a former president director of the Indonesian Fisheries Company,
for four years and six months because of the need for fisheries in bribery cases
related to fish permit requirements.

The court also accepted to pay a fine of Rp. 250 million (US $ 17,763) or serve an
additional three months.

"The judges handed down an additional sentence of Rp 1.24 billion as compensation


which had to be paid within one month after the sentence was binding on the law.

The court sentenced the defendant for violating Article 12 of the Corruption Law,
which prohibits civil servants and state officials from accepting bribes.
Risyanto was found guilty of receiving $ 30,000 from Mujib Mustofa, president
director of PT Navy Arsa Sejahtera, in exchange for the last use of Perindo's
permission to import up to 150 tons of frozen Pacific mackerel in 2019.

Subsequently, the defendant was found guilty of receiving $ 30,000 and SG $ 30,000
to benefit other companies regarding his position at Perum Perindo.

The sentence was lower than the initial demand of the KPK prosecutor, who had
demanded five years in prison and a fine of Rp 500 million for Risyanto.

Anda mungkin juga menyukai