A219127
S1/Semester 2
English Assignment
Mantan bos Perum Perindo mendapat 4,5 tahun penjara dalam kasus suap impor
ikan
Pengadilan juga memerintahkan dia untuk membayar denda Rp 250 juta (US $
17.763) atau melayani tiga bulan tambahan.
"Para hakim menjatuhkan hukuman tambahan sebesar Rp 1,24 miliar sebagai ganti
rugi yang harus dibayarkan dalam waktu satu bulan setelah hukuman menjadi
mengikat secara hukum," kata hakim ketua Sunarso pada hari Rabu selama sidang
yang disiarkan langsung di saluran YouTube Komisi Pemberantasan Korupsi
(KPK). .
Restitusi akan dikurangi dengan jumlah uang dan aset yang disita oleh pengadilan
sebagai bukti dalam kasus ini, termasuk Rp 200 juta yang ditransfer ke rekening
bank KPK, dua tas desainer dan jam tangan mewah, kata Suwarno.
"Jika terdakwa gagal membayar, pengadilan akan melelang aset Risyanto lainnya
atau menambah satu tahun hukuman penjara jika aset tidak cukup untuk menutupi
restitusi," kata hakim.
Pengadilan menghukum terdakwa karena melanggar Pasal 12 UU Korupsi, yang
melarang pegawai negeri dan penyelenggara negara menerima suap.
Hukuman itu lebih rendah daripada tuntutan awal jaksa KPK, yang telah menuntut
lima tahun penjara dan denda Rp 500 juta untuk Risyanto.
Sisi Risyanto dan jaksa belum mengatakan apakah mereka akan mengajukan
banding.
Risyanto, bersama dengan dua direktur Perum Perindo lainnya dan enam orang
lainnya, ditangkap oleh KPK pada bulan September 2019 selama dua operasi di
Jakarta dan Bogor, Jawa Barat
Opinion :
The court also accepted to pay a fine of Rp. 250 million (US $ 17,763) or serve an
additional three months.
The court sentenced the defendant for violating Article 12 of the Corruption Law,
which prohibits civil servants and state officials from accepting bribes.
Risyanto was found guilty of receiving $ 30,000 from Mujib Mustofa, president
director of PT Navy Arsa Sejahtera, in exchange for the last use of Perindo's
permission to import up to 150 tons of frozen Pacific mackerel in 2019.
Subsequently, the defendant was found guilty of receiving $ 30,000 and SG $ 30,000
to benefit other companies regarding his position at Perum Perindo.
The sentence was lower than the initial demand of the KPK prosecutor, who had
demanded five years in prison and a fine of Rp 500 million for Risyanto.